Episode 3 : Meluapkan Emosi

Semalaman aku tidak bisa tidur karena pikiran yang sangat amat kacau, tapi namanya manusia biasa apapun yang terjadi pasti akan membutuhkan tidur yang cukup. Tapi tidurku yang nyenyak dengan mimpi indahku sirna saat seseorang menyiramkan air dingin di atah wajahku yang membuatku terkejut setengah mati

"Bangun bocah pemalas!!" teriak ibu menyiramkan seember air yang ada di tangannya

"Ibu?" gumamku terkejut

"Kenapa ibu menyiramku dengan air dingin, aku kedinginan tahu!!" protesku

Pllaaaakkk

Tamparan kembali mendarat di pipiku, aku sangat terkejut punya ibu yang tempramental seperti ini. Kenapa aku tidak punya ibu seperti ibuku yang dulu?

"Bocah sialan waktumu untuk kuliah bukan enak - enak tidur disitu!!" protes ibu menarik rambutku dan mendorong tubuhku ke dalam kamar mandi

"Aku tidak mau tahu lima menit kamu berangkat kuliah!!!" teriak ibu menutup pintu kamar mandi dengan keras

Aku menghidupkan keran air dan menangis sekencang - kencangnya, aku menatap langit yang sangat cerah di luar apartemen sedangkan hidupku merasa berada di penjara nyata kehidupan yang menyebalkan

"Apa kalian puas sekarang membuatku menderita!!!" teriakku kesal

"Sungguh kejam kalian Steven ... Sony, aku akan membalas kalian kalau kekuatanku kembali" gerutuku kesal

Aku segera mandi dan berisap - siap untuk pergi kuliah pertama yang menyebalkan itu, aku sebenarnya suka saja kuliah tapi kenapa harus di universitasku yang dahulu? Sungguh menyebalkan.

"Nona sudah siap?" tanya Wan Min di depan pintu

"Sudah" gumamku dingin, aku harus berperilaku layaknya tidak ada apapun yang menimpaku semalam dan juga hari ini

Wan Min fokus mengendarai mobilnya dengan serius sedangkan aku sangat amat malas untuk pergi sebenarnya, tapi kenapa juga aku khawatir aku kan murid baru pasti tidak akan bertemu dengan mereka

"Mmm benar juga aku kan murid baru hehehe" tawaku pelan

Setelah beberapa menit berkendara akhirnya kami sampai di kampusku yang dahulu, Bangunan yang masih tetap sama bahkan bangunan asrama mahasiswa kelas malam juga masih ada. Wan Min turun dari mobil dan memberikanku sebuah kertas

"Nona ini tulisan kelas anda dan kamar anda... Anda bisa masuk ke dalam kelas sekarang... Oh ya nanti nona tidak perlu pulang karena nona akan hidup di asrama"

"Asrama? Emang ibu ngebolehin?"

"Boleh, malah dia meminta agar nona tinggal di asrama mulai sekarang. Nanti barang - barang nona akan dimasukkan ke kamar anda, sekolah - yang semangat nona. Saya pamit dulu" gumam Wan Min masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkanku

"Di asrama? Mmm akhirnya bisa terbebas dari nenek sihir yang menyebalkan itu" gumamku senang, aku membuka kertas itu dan terkejut kalau aku berada di kelasku yang dulu

"Apa? Kelas A?" teriakku kaget

"Ya Tuhan siksaan untukku lagi" gumamku patah semangat tapi mau tidak mau aku harus masuk ke dalam kelas

Di loby gedung kelas aku bertemu dengan wali kelasku yang dulu dia tersenyum kepadaku dengan ramah

"Kamu Sali Lan ya?" gumam wali kelasku tersenyum

"Eee.. Mmm iya pak"

"Baiklah mari masuk ke kelas" gumam wali kelasku berjalan mendahuluiku

"Mmmm kita tidka ke kepala kampus dulu ya pak?"

"Tidak perlu, nanti kalau kepala kampus memanggilmu kamu tinggal menemuinya sendiri"

"Mmm baiklah" desahku kesal "Kenapa harus aku sendiri sih? Kamu tidak perlu memanggilku Steven!!" gerutuku kesal

Tidak membutuhkan lama kami berjalan, akhirnya kami sampai di depan kelas dan aku ngikuti wali kelasku masuk ke dalam ruang kelas. Di ruang kelas aku melihat kursiku yang dulu kosong belum ada yang menempati sama sekali

"Selamat pagi anak - anak" sapa wali kelasku dengan ramah

"Pagi juga pak"

"Baiklah hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu"

"Mmmm a... Aku Sali Lan, salam kenal semua. Mohon bantuannya ya" gumamku tersenyum tapi tidak aku sangka respon teman - temanku menatapku dengan sinis

"Hei dia bukannya anak haram itu ya?" bisik salah satu temanku

"Ya benar, anak haram yang kaya karena ibunya menjual diri di laki - laki kaya di seluruh negara"

"Ohh ya aku pernah dengar itu, iisshhh siapa ya ayah dia?"

"Aku juga tidak tahu, sungguh menjijikkan" bisik teman - temanku yang membuatku sedikit sedih

"Anak haram? Jadi pemilik tubuh ini adalah anak haram? Udah punya penyakit komplikasi jantung bahkan anak haram lagi, haduh kenapa juga aku inkarnasi di tubuh yang menyedihkan seperti ini" gumamku dalam hati

"Hei kalian semua diam, dia masih murid baru jangan menghakiminya seperti itu!!" protes wali kelasku

"Dia tidak pantas di kelas ini pak!! " teriak salah satu temanku laki - laki

"Ya benar"

"Ya pindahkan saja ke kelas lain"

"Ya benar"

"Hei tenang kalian semua!!" teriak Xiao Min beranjak dari tempat duduknya

"Dia murid baru jadi hormatilah sedikit" gumam Xiao Min dengan nada sedikit meninggi

"Hei ketua kelas kenapa kamu membelanya?"

"Aku tidak membelanya, untuk saat ini hormatilah dia sebagai murid baru. Selanjutnya lakukan sesuka kalian" gumam Xiao Min dingin dan kembali duduk di tempat duduknya

"Nah itu baru ketua kelas kita"

"Nah aku setuju, aku ingin menginjak - injak harga dirinya"

"Ya aku juga"

"Harap tenang kalian... Nah Sali jangan di masukan ke dalam hati ya, kamu bisa duduk di kursi kosong itu" gumam wali kelasku menunjuk kursiku yang dulu

"Te... Terimakasih pak" gumamku pelan dan aku duduk di tempatku yang dahulu

"Baiklah kita mulai pelajaran hari ini" gumam wali kelasku dan pelajaran dimulai dengan suasana tenang walaupun mata - mata sinis dan dingin menatapku tanpa henti sampai pelajaran berakhir

Setelah wali kelasku pergi dari kelas ada seseorang yang menarik rambutku dengan kuat dari belakang dan aku melihat Nana yang menarik rambutku

"Heei bocah sialan pergi kamu dari kursi itu!!"

"Kenapa juga ini tempat dudukku" protesku menahan sakit

"Kamu tidak pantas duduk di kursi sahabatku"

"Sahabatmu?"

"Ya, kursi ini kursi milik Sani Lan walaupun muka kalian sama dan nama hampir sama kalian berdua tetap berbeda"

"Sahabat?" gumamku sedikit terkejut saat Nana menganggapku sahabat

"Nana? Kamu menganggapku sahabatmu ternyata" gumamku sedikit senang tapi Nana malah menarik rambutku kuat

"Haah? Sahabatmu? Aku tidak puya sahabat dari anak haram sepertimu!!" teriak Nana kesal

"Aku Sani Lan na, apa kamu ingat?"

"Hahaha hei semua dia mengaku Sani Lan" teriak Nana dan semua teman - temanku tertawa

"Sani itu berbeda denganmu kamu kotor dan menjijikkan tahu"

"Aku benar - benar Sani Lan, aku saat ini berinkarnasi di tubuh Sali Lan" gumamku menjelaskan kepada Nana tapi malah Nana menarik rambutku dengan sangat kuat

"Heeh anak haram kamu tidak usah mengaku - ngaku kalau kamu sahabatku tahu"

"Apa sih kalian berisik??" protes Sony yang duduk di kursinya dulu

"Sony?" gumamku terkejut

"Nih dia mengaku - ngaku kalau dia Sani Lan, bukannya itu lucu!!" teriak Nana kesal

"Lepaskan tangamu itu!!" gumam Sony menatap Nana dengan serius dan Nana melepaskan rambutku, Sony beranjak dari tempat duduk dan menatapku dengan sangat dingin

"Terimakasih Sony" gumamku tersenyum tapi tanpa aku duga Sony menampar wajahku dengan kuat

Pllaaaaaakkk

"Kenapa kamu menamparku Sony?" gumamku terkejut

"Sony? Berani - beraninya kamu sok akrab denganku"

"Kamu lupa denganku?" tanyaku pelan tapi Sony menamparku sekali lagi

Plaaaakkk

"Heeeh aku tidak pernah ingat tentangmu apapun itu dan perlu kamu ingat.." gumam Sony menarik pakaianku dengan kuat

"Sampai kapanpun kamu bukanlah Sani Lan yang dulu, kamu hanya sampah" ucap Sony dingin dan mendorongku dengan kuat sampai aku terjatuh ke lantai

"Kamu yang memberiku hukuman seperti ini dan kamu yang menyiksaku seperti ini" gumamku pelan

"Ya memang aku dulu salah telah melanggar janjiku kepadamu, tapi aku apa yang aku lakukan untuk kebaikanmu" gumamku pelan dan berusaha untuk berdiri

"Haaah kebaikanku? Itu tidak ada baiknya sama sekali, kamu hanyalah sampah"

"Oh begitukah" protesku mendorong Sony tapi Sony tidak terjatuh sama sekali

"Hei anak haram berani - beraninya kamu mendorong Sony!!" teriak Nana kesal

"Dia kamu... Ini bukan urusanmu, urusanku dengan dia!!" teriakku kesal

"Hei Sony asal kamu tahu aku memang melakukan itu karena aku mencintaimu aku ingin menjagamu agar kamu bisa mengalahkan raja kegelapan" gumamku menatap Sony dengan serius

"Tapi apa yang aku lakukan di masa lalu itu, kamu malah menyiksaku dengan memberikan hukuman yang menyebalkan seperti ini"

"Apa kamu puas? Apa kamu sudah puas menyiksaku seperti ini? Apa kamu puaaasss!!!!" teriakku kesal, aku sangat kesal dengan Sony dan juga Steven sangat amat kesal tapi Sony hanya diam

"Kenapa tidak membuangku ke neraka saja dari pada aku harus berinkarnasi di tubuh yang dipenuhi derita ini" gumamku menarik pakaian Sony dengan kuat

"Asal kamu tahu Sony, apapun akhir dari drama yang menyebalkan ini aku tidak akan bersedia dan tidak akan pernah bersedia menjadi permaisurimu ataupun menjadi permaisurimu Steven sialan" gumamku melirik Steven yang sedang berdiri di depan kelas dengan tatapan dingin

"Seumur hidupku kedua ini aku akan membenci kalian berdua!!!" teriakku mendorong Sony kesal dan berlari meninggalkan kelas

Aku tidak tahu kenapa aku bisa langsung mengatakan semua yang ada di pikiranku langsung ke arah Sony bahkan Steven secara kebetulan berada di depan kelas dan menatapku dengan dingin, padahal yang aku inginkan pengakuan dari teman - temanku kalau aku itu Sani Lan bukan Sali Lan. Tapi aku juga tidak terlalu peduli yang penting pikiranku yang menyebabkan aku semalaman tidak bisa tidur akhirnya bisa terluapkan semua untuk hari ini

Terpopuler

Comments

Mumut Sah

Mumut Sah

next

2020-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog
2 Episode 2 : Tamparan Ibu
3 Episode 3 : Meluapkan Emosi
4 Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5 Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6 Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7 Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8 Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9 Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10 Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11 Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12 Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13 Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14 Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15 Episode 15 : Terluka
16 Episode 16 : Mulai Bertapa
17 Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18 Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19 Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20 Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21 Episode 21 : Masih Syok
22 Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23 Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24 Episode 24 : Bertemu Lyla
25 Episode 25 : Memulangkan Lyla
26 Episode 26 : Mengobrol Santai
27 Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28 Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29 Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30 Episode 30 : Di Pesta
31 Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32 Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33 Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34 Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35 Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36 Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37 Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38 Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39 Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40 Episode 40 : Pesta Bi
41 Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42 Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43 Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44 Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45 Episode 45 : Merencanakan
46 Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47 Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48 Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49 Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50 Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51 Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52 Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53 Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54 Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55 Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56 Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57 Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58 Episode 58 : Mengobrol Serius
59 Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60 Episode 60 : Merubah Kehidupan
61 Episode 61 : Hidup Baru
62 Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63 Episode 63 : Terikat Dengan Han
64 Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65 Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66 Episode 66 : Bertanya Sain
67 Episode 67 : Memanfaatkan
68 Episode 68 : Bermeraan
69 Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70 Epsode 70 : Penjelasan Moi
71 Episode 71 : Penjelasan Valda
72 Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73 Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74 Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75 Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76 Episode 76 : Kekesalan
77 Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78 Episode 78 : Pertemuan.
79 Episode 79 : Terluka
80 Episode 80 : Cerita Dari Wan
81 Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82 Episode 82 : Berjuang Sendiri
83 Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84 Episode 84 : Penjelasan Valda
85 Epidose 85 : Penjelasan Satya
86 Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87 Episode 87 : Bersama Wiliam
88 Episode 88 : Terluka
89 Episode 89 : Lelah
90 episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 : Prolog
2
Episode 2 : Tamparan Ibu
3
Episode 3 : Meluapkan Emosi
4
Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5
Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6
Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7
Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8
Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9
Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10
Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11
Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12
Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13
Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14
Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15
Episode 15 : Terluka
16
Episode 16 : Mulai Bertapa
17
Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18
Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19
Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20
Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21
Episode 21 : Masih Syok
22
Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23
Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24
Episode 24 : Bertemu Lyla
25
Episode 25 : Memulangkan Lyla
26
Episode 26 : Mengobrol Santai
27
Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28
Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29
Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30
Episode 30 : Di Pesta
31
Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32
Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33
Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34
Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35
Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36
Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37
Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38
Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39
Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40
Episode 40 : Pesta Bi
41
Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42
Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43
Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44
Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45
Episode 45 : Merencanakan
46
Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47
Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48
Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49
Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50
Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51
Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52
Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53
Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54
Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55
Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56
Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57
Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58
Episode 58 : Mengobrol Serius
59
Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60
Episode 60 : Merubah Kehidupan
61
Episode 61 : Hidup Baru
62
Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63
Episode 63 : Terikat Dengan Han
64
Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65
Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66
Episode 66 : Bertanya Sain
67
Episode 67 : Memanfaatkan
68
Episode 68 : Bermeraan
69
Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70
Epsode 70 : Penjelasan Moi
71
Episode 71 : Penjelasan Valda
72
Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73
Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74
Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75
Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76
Episode 76 : Kekesalan
77
Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78
Episode 78 : Pertemuan.
79
Episode 79 : Terluka
80
Episode 80 : Cerita Dari Wan
81
Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82
Episode 82 : Berjuang Sendiri
83
Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84
Episode 84 : Penjelasan Valda
85
Epidose 85 : Penjelasan Satya
86
Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87
Episode 87 : Bersama Wiliam
88
Episode 88 : Terluka
89
Episode 89 : Lelah
90
episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!