Garis Takdir Zeana
Setelah kepergianmu aku mengetahui bahwa tak ada yang benar benar tulus mencintai kecuali ALLAH, tapi terimakasih berkat kepergianmu aku menjadi semakin dewasa dalam hal mengikhlaskan..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Zeeana Febiola seorang gadis yang memiliki paras cantik dan sangat periang dia juga banyak menguasai hal apapun terutama dalam hal pendidikannya. saat ini zea sedang menjalani pendidikannya di salah satu universitas ternama di kota Jakarta karna zea adalah salah satu mahasiswa cerdas, oleh karena itu zea menjalani kuliah dengan bermodalkan beasiswa selama berkuliah.
Zea hidup dengan sederhana bisa di bilang selalu berkecukupan dia tinggal bersama orang tua angkat yang sangat menyayanginya.
Dua puluh dua tahun silam... ✍️✍️
sepasang suami istri yaitu rini seorang ibu rumah tangga dan dimas yang berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas ternama di jakarta, mereka tidak di karuniai seorang anak selama sepuluh tahun pernikahan oleh karena itu mereka berfikir untuk mengadopsi anak dari panti asuhan, dan kebetulan saat sedang di perjalanan menuju panti asuhan mereka mampir sejenak untuk melaksanakan sholat di salah satu mesjid yang terletak di pinggir jalan. setelah beberapa saat sepasang suami istri tersebut selesai menjalankan kewajibannya mereka bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju panti asuhan yang ingin mereka kunjungi.
Pada saat menuju mobil yang mereka kendarai tiba tiba terdengar suara tangisan bayi tepat di depan pintu keluar mesjid dan betapa terkejutnya sepasang suami istri itu, dimas segera memanggil salah satu warga yang telah ikut melaksanakan sholat berjamaah di mesjid tersebut mungkin saja salah satu dari mereka membawa bayinya,
tapi ternyata tidak ada yang mengakui bayi tersebut.
saat itu juga beberapa orang yang berada di mesjid itu heboh karena menyaksikan bayi yang sedang menangis di dalam boks bayi, rini langsung mengangkat bayi itu setelah mengetahui bahwa tidak ada pemiliknya dan ternyata bayi itu berjenis kelamin perempuan di perkirakan bayi itu ber umur tuju hari karena terlihat dari tali pusat baru saja gugur dan kulitnya yang terlihat masih sangat merah.
"Mas jika bayi ini tidak ada yang ingin mengakuinya biar kita saja yang merawatnya." dengan yakin rini berkata pada suaminya bahwa dia ingin sekali merawat bayi itu, dimas mengangguk mengiyakan istrinya.
"Baiklah jika tidak ada yang menginginkan bayi ini biar saya dan istri saya saja yang mengangkatnya menjadi anak saya sendiri." kata dimas dengan tegas.
Semua orang yang berada di mesjid itu menyetujui keptusan rini dan dimas.
"Sebaiknya ibu dan bapak segera mengurus surat adopsi kepada pihak hukum yang berwajib." kata salah satu warga yang ada di mesjid.
"Iya betul, kami akan segera mengurusnya pak." jawab dimas
Setelah rini dan dimas mendapatkan persetujuan dari warga yang ada di sekitar mesjid itu, sepasang suami istri tersebut langsung memutuskan untuk pulang ke rumah. betapa bahagianya mereka mendapatkan seorang bayi perempuan yang sangat terlihat cantik. bagi mereka ini adalah hadiah dari allah yang tidak ternilai harganya mereka sudah lama memimpikan kehadiran seorang buah hati dan akhirnya tercapai dengan jalan menemukan seorang bayi perempuan.
Seiring berjalannya waktu, hari berganti hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun tidak terasa anak yang mereka rawat sejak bayi umur tujuh hari sudah beranjak menjadi seorang gadis cantik dewasa yang kini usianya sudah berusia dua puluh dua tahun.
★★★★
Pagi itu matahari terbit sangat cerah zea terlihat sibuk membantu ibunya yang sedang melakukan kegiatan memasak untuk sarapan.
"Sayang sebaiknya kamu mandi dulu sebelum sarapan, bukannya hari ini kamu ada jadwal kuliah.?" Kata rini pada anaknya
zea mengangguk patuh dan segera berlalu menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap untuk sarapan.
"Baiklah ma, zea mandi dulu ya."
Sesampainya di kamar zea segera mengambil handuk yang bergantung tepat di samping lemari pakaiannya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
setelah menghabiskan waktu beberapa menit zea sudah selesai membersihkan dirinya dan juga sudah terlihat menggunakan pakaian rapi khas anak kuliahan. zea menghampiri meja rias untuk menggunakan sedikit make up tipis di bagian wajahnya.
zea telah selseai dengan kegiatannya, kemudian segera turun menuju ruang makan disana sudah menunggu kedua orang tuannya.
"Pagi ayah, " sapa zea yang melihat ayahnya baru saja tiba di ruang makan.
"Pagi sayang." dengan senyum.
Rini segera mengisi piring kosong yang ada di depan suaminya. dan zea juga segera mengisi piringnya yang kosong miliknya.
Setelah melakukan kegiatan sarapan, dimas beranjak dari duduknya dan bersiap untuk berangkat ke kampus tempatnya mengajar sebagai dosen.
"Zea sudah siap nak, kalau sudah biar kita berangkat.?"
"Sudah ayah."
Zea dan ayahnya keluar menuju mobil yang akan di kendarai oleh dimas.
"Ma, ayah berangkat dulu ya. jaga rumah kalau ada apa-apa segera hubungi ayah." pamit dimas pada istrinya. dan di angguki oleh rini.
"Ma, zea juga berangkat ya dada mama." Pamit zea sambil melambaikan tangannya setelah mencium punggung tangan kanan ibunya.
Dimas terlebih dulu mengantar zea ke kampusnya setelah itu langsung menuju kampus tempatnya mengajar.
Selama tiga puluh menit melakukan perjalanan mobil dimas telah sampai di depan kampus tempat zea kuliah. zea pamit dan tidak lupa mencium punggung tangan kanan ayahnya.
"Ayah zea masuk dulu, ayah hati-hati di jalan." Pamit zea sambil berlalu menuju halaman kampus.
Dimas segera menjalankan mobilnya meninggalkan kampus zea.
"Hai zea." Panggil karin sambil melambaikan tangan yang melihat sahabatnya.
"Karin.." Zea balas melambaikan tangannya.
Karin segera meghampiri sahabatnya dan berjalan bersama menuju kelas.
"Zea sepulang kuliah kita ke toko buku ya." Ajak karin.
"Baiklah kebetulan juga aku ingin membeli buku."
Keduanya telah sampai di kelas, selang beberapa menit terlihat dosen yang akan mengajar mata kuliah pagi ini.
Tidak terasa waktu berlalu semua mahasiswa telah mengikuti mata kuliah dengan serius.
Tepat pukul dua belas siang, Zea dan karin pulang kampus, terlihat sedang melakukan perjalanan menuju toko buku dengan menggunakan taxi.
sesampainya di toko buku tujuan mereka, langsung mencari buku yang akan mereka beli.
Zea dan karin sudah mendapatkan buku yang mereka cari, meraka berniat untuk segera pulang ke rumah masing-masing.
karena karin akan di jemput oleh pacarnya untuk mampir ke suatu tempat jadi dia terlebih dulu pamit kepada zea untuk pulang.
"Zea saya duluan ya." pamit karin
"Baiklah hati-hati karin, sampai ketemu besok."
Setelah karin pergi, zea segera berjalan menuju halte yang dekat dengan toko buku untuk menunggu taxi.
namun sudah dua puluh menit lamanya zea menunggu taxi tidak ada satupun yang lewat.
"Kenapa tidak ada satupun taxi yang lewat." zea menggerutu sendiri karena terlalu lama menunggu.
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan halte tempat zea menunggu taxi, dan betapa terkejutnya zea melihat sesorang yang berada di dalam molbil tersebut. seseorang yang tidak ingin di lihatnya lagi, seseorang yang tidak ingin di temuinya lagi setelah tiga tahun lamanya.
"Zioo.." gumam zea dengan suara pelan.
Rasanya ingin melarikan diri tidak ingin lagi melihat laki-laki itu, raut wajah zea kembali sendu.
★
★
★
★
★
Bersambung...
Budayakan untuk meninggalkan jejak denga. cara like koment beri saran, jangan lupa beri vote ya readers.. terimakasih sudah mampir di cerita pertamaku 😉🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
mampir yah Thor 🥰
2023-12-23
0
Rinjani
semoga bagus ceritanya no pelakor apa pun donk
2023-02-02
0
Jus permen
Mampir
2022-05-10
0