Marah di rumah sendiri kadang hanya bentuk menunjukkan Cinta dengan cara lain... ✍️✍️ Alvaro
✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰
Seiring waktu berlalu tidak terasa zea dan karin sudah memasuki kuliah semester akhir dan tinggal beberapa bulan lagi dia menyelesaikan kuliahnya. saat ini zea sedang sibuk bergelut dengan skripsinya.
Waktu menujukkan pukul 11.00 siang
"Zea dari pagi kamu belum sarapan nak, sekarang ayo makan jangan terlalu di porsir pikiran dan tenaganya nak, mama tidak mau kamu sakit ya." ucap mama rini yang melihat anaknya sejak tadi pagi tidak menampakkan diri karena sedag sibuk dengan dunia skripsinya.
"Baiklah mama zea akan makan." zea menuruti perkataan rini yang terlihat menampilkan raut wajah hawatirnya.
zea segera menyantap makanan yang telah di bawakan oleh rini tadi, memakannya dengan lahap hingga isi piring terlihat kosong.
"Terimakasih ya mama, maaf zea tidak bisa membantu mama masak hari ini. semoga zea cepat menyelesaikan semua ini ya ma do'ain zea cepat selesai dalam waktu dekat ini." ucap zea yang merasa bersalah karena tidak membantu ibunya hari ini.
"Iya sayang tidak apa-apa, zea fokus saja sama skripsinya pokoknya mama do'ain yang terbaik buat anak mama yang cantik ini." saut rini menyemangati anaknya sambil menoel hidung mancung zea.
"Love you mama." zea dengan memeluk rini dengan penuh kasih sayang.
"Ayah belum pulang ya ma, zea ada sedikit kesulitan ingin meminta bantuan ayah." kata zea.
"Mungkin ayahmu akan pulang sore sayang karena ayah ada sedikit urusan katanya."
"Oh papa ada urusan, baiklah kalau begitu nanti saja tunggu ayah pulang."
"Iya sayang. ya sudah mama di luar dulu ya mau melanjutkan pekerjaan yang belum selesai." ucap rini sambil beranjak meninggalkan kamar zea.
★★★★
Di tempat lain di perusahaan yang sedang alvaro kelola saat ini. alvaro sedang sibuk menyelesaikan masalah yang sedikit menurunkan sahamnya, hal ini tentunya tidak sulit baginya karena sudah sangat ahli dalam dunia bisnis, terlebih lagi dia memiliki otak yang jenius.
"Roy segera urus perlengkapan yang akan kita bahas pada meeting besok, jangan sampai ada yang kurang." perintah alvaro pada asisten pribadinya.
"Baik tuan, akan beres malam ini juga agar besok dapat di persentasekan dengan baik." saut roy dengan yakin.
"Bagus, dan ada satu lagi tugas setelah kita menyelesaikan masalah perusahaan." kata alvaro tiba-tiba teringat wajah dimas dan anak perempuannya.
"Apa itu tuan.?"
"Cari tau latar belakang laki-laki yang ada di dalam foto itu." kata alvaro sambil menunjukkan map coklat pada roy yang berisi sebuah foto ibunya bersama dimas terlihat akrab di dalam foto tersebut.
"Baik tuan kasi saya waktu satu minggu setelah menyelesaikan masalah di perusahaan."
"Ya, ku harap kau menyelesaikannya dengan cepat." saut alvaro.
setelah mengobrol dengan asisten pribadinya alvaro kembali menyandarkan tubuhnya di kursi kebesaranya dan kembali memikirkan rencana yang akan di lakukan kepada keluarga dimas anggara dan berniat ingin mebalaskan dendam atas perlakuan yang di sebabkan oleh dimas sehingga orang tua alvaro memutuskan untuk berpisah kala itu.
Delapan belas tahun silam ✍️✍️
Hari itu rena dan rudi bertengkar hebat, alvaro kecil sudah sering kali menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya. alvaro kala itu belum mengerti apa-apa ketika ayah dan ibunya kembali bertengkar dia selalu bersembunyi di balik tembok dan mengintip kekerasan yang sering kali di layangkan oleh ayahnya terhadap ibunya.
Plakkkk....
terdengan suara tamparan yang terkena pipi rena begitu menggema di keheningan malam dan membuat rena memekik kesakitan.
"Lepaskan mas, aku benar-benar tidak bersalah. kamu sudah salah paham aku tidak pernah selingkuh di belakangmu." suara rena yang terisak begitu memiluhkan.
"Lalu siapa laki-laki brengsek yang ada di foto ini, kamu dengan senang hati berpelukan dengannya aku sangat muak melihatnya." ucap rudi dengan penuh emosi sambil melemparkan foto itu di wajah rena.
Rena hanya bisa menggeleng membantah tuduhan suaminya.
"Aku akan menceraikanmu wanita ******, aku tidak sudi berbagi dengan laki-laki ******** itu."
Rena kembali menggeleng merasa tidak terima dengan keputusan yang telah di ambil suaminya.
"Tolong dengarkan penjelsanku dulu mas. aku mohon." pinta rena dengan bersimpuh dan memeluk lutut rudi.
Rudi dengan kasar mendorong tubuh rena hingga terduduk di lantai. lalu pergi meninggalkan rena yang sedang menangis piluh.
Alvaro kecil yang menyaksikan hal buruk itu sejak tadi di balik pintu kamarnya, ketika melihat ayahnya yang telah berlalu keluar dari rumah dengan segera dia menghampiri ibunya, lalu memeluknya dengan begitu erat.
"Mama.." alvaro kecil memeluk sang ibu dan ikut menangis.
"Al sayang, kamu belum tidur nak." ucap rena denga suara serak karena sedang menangis sambil mengeratkan pelukannya pada al.
"Mama, al sangat takut kenapa ayah sejahat itu sama mama, apa ayah tidak mencintai mama dan al kenapa ayah tega meninggalkan kita berdua..?" ucap alvaro kecil
"apa mama akan meninggalkan al sendirian sama seperti ayah meninggalkan kita.?" sambungnya lagi dengan mata mulai berkaca kaca sambil memeluk erat ibunya.
"Tidak sayang mama tidak akan meninggalkan al sendiri, al akan ikut mama kemanapun mama pergi."
Alvaro mengangguk mengerti, alvaro tidak sengaja melihat foto yang di lemparkan oleh ayahnya tadi lalu dia memungutnya dengan cepat.
"Mama al sudah mengantuk, al mau masuk ke kamar tapi mama jangan nangis lagi, al akan selalu ada buat mama." ucap al dengan perlahan melonggarkan pelukannya tangan mungilnya segera menyeka air mata sang ibu.
Rena mengangguk dan beranjak menuntun al masuk ke dalam kamar. setelah rena melihat alvaro sudah tertidur pulas dia berlalu meninggalkan kamar alvaro dan menuju kamarnya sendiri.
selepas kepergian rena, al merasa ibunya sudah kembali ke kamarnya. alvaro kembali duduk dan mengambil foto tadi yang sempat dia sembunyikan di balik bajunya.
Al memandangi foto laki-laki yang sedang berpelukan dengan ibunya. di dalam foto tersebut terdapat rena sedang memeluk dimas dan tertawa bahagia.
"Om ini yang telah membuat ayahku meninggalkan ibuku." gumam alvaro kecil sambil mengepalkan kedua tangan mungilnya.
"Alvaro berjanji akan menjadi anak yang kuat agar bisa selalu melindungi mama." gumamnya lagi.
✍️✍️✍️
Ketukan pintu dari luar membuyarkan lamunan alvaro.
"Masuk."
Terlihat sekertasi wanita yang muncul dari balik pintu sedikit berpakaian seksi menampakan lekuk tubuhnya menggunakan rok di atas paha terlihat sengaja ingin merayu bosnya. sedangkan alvaro hanya cuek tidak menanggapinya sama sekali.
"Permisi pak ini berkas yang harus bapak tanda tangani." ucap celin dengan nada yang sedikit di buat buat.
kemudian celin meletakan berkas yang di bawanya.
"Baiklah kau boleh keluar." alvaro dengan suara datar dan di angguki oleh celin.
Sekertaris itu keluar dan alvaro segera menyelesaikan berkas yang harus di tanda tangani.
tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.00 sore alvaro telah menyelesaikan pekerjaannya. dan dia segera beranjak untuk pulang, hari ini ada hari yang cukup melelahkan dia harus pulang beritirahat di rumah dan segera membersihkan diri pikirnya.
★
★
★
★
Bersambung...
Terimakasih masih Setia membaca ceritaku jangan lupa tinggalkan jejak ya readers dengan cara like koment untuk beri saran dan masukan, beri vote juga 🤗😊🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Rinjani
salah faham.yg buat Alvaro balas dendam ..paling papamu yg gituu
2023-02-02
0
Lina ciello
mesti kok salah paham disik... anakkecil kok wes dendam.. bertahun2 meneh 😔😕
2021-02-17
0
Thizhe
br mulai baca tapi aku uda gemas yaa thor
2021-01-29
1