Suami Kecilku

Suami Kecilku

Ch 1 - Rencana Perjodohan

Seorang gadis cantik yang berseragam Sekolah Menengah Atas khas negara Jepang sedang berjalan kaki menuju ke rumahnya. Sekiranya pukul 17:00 waktu Tokyo, Jepang gadis tersebut baru selesai dengan kegiatan belajarnya di salah satu Sekolah Menengah Atas terbaik di kota Tokyo.

Dengan perlahan gadis cantik tersebut berjalan menyusuri jalanan Jepang yang sangat padat ketika jam pulang sekolah atau pulang kerja seperti ini. Walaupun gadis tersebut adalah anak dari salah satu pengusaha terkaya di negara Jepang, namun gadis tersebut lebih senang berjalan kaki karena jarak dari sekolah ke rumahnya yang tidak terlalu jauh.

Gadis cantik tersebut bernama Narahita Hideko Yamada, atau bisa di sapa dengan panggilan Nara. Nara masih berusia 16 tahun dan sekarang Nara masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas kelas 11 di salah satu Sekolah Menengah Atas terbaik di negara Jepang. Nara ini merupakan gadis remaja tercerdas di negara Jepang. Bahkan tak jarang Nara memenangkan olimpiade Matematika, Sains, dan Bahasa Asing tingkat Internasional sebagai juara pertama.

Karena Nara terlalu fokus ketika sedang berjalan, bahkan Nara tidak menyadari ada seorang gadis yang seusia dengannya yang sedang mengikuti langkahnya. Nara baru tersadar ketika gadis tersebut menepuk salah satu bahu Nara dengan sedikit kuat.

"Kon'nichiwa Nara (Hai Nara)" sapa Aina Yoshida, sahabat yang sangat dekat dengan Nara.

"Ā, Aina. Odorokanai yō ni itta! (Astaga, Aina. Aku sudah bilang jangan mengagetkanku!)" ucap Nara sembari memegang dadanya yang terasa sakit karena di kejutkan oleh sahabatnya yang sedikit gila.

Sementara itu, Aina yang terkena ocehan dari sahabatnya pun hanya bisa tersenyum. Bahkan sampai kedua mata Aina hilang karena Aina tersenyum.

"Kareshi no Ryū to dēto shinai no? De wa, naze koko ni Aina ga iru nodesu ka? (Bukankah kamu akan berkencan dengan Ryu pacarmu itu? Lantas kenapa kamu ada di sini Aina?)" ucap Nara sembari melangkahkan kakinya dengan perlahan.

Terlihatlah Aina yang sedang melangkahkan kakinya dengan perlahan tiba-tiba menghembuskan nafasnya dengan kasar. Pertanda Aina sangat tertekan ketika mendengar pertanyaan dari Nara, sahabatnya sendiri.

"Watashi wa kare to dēto shimasen. Kare wa watashi jishin no menomaede uwaki shitanode watashi wa kare to wakareta! (Aku tidak akan berkencan dengannya. Aku sudah putus dengannya karena dia selingkuh di depan mataku sendiri!)" ucap Aina dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

Sadar bahwa emosi sahabatnya sedang tidak stabil, Nara berusaha menenangkan Aina agar sahabatnya itu tidak merasa frustasi lagi setelah putus cinta dengan Ryu, pacarnya.

"Aina, kinishinaide. Anata no bōifurendo ni naritai hito wa hoka ni mo takusan imasu (Aina, sudahlah. Masih banyak laki-laki lain di luar sana yang ingin menjadi pacarmu)" hibur Nara sembari menepuk lembut kedua bahu sahabatnya itu.

"Kiniiranai (Aku tidak menyukai mereka)" ucap Aina sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"E e, demo anata wa dēto suru koto wanainode, naze ai no sekai ni tsuite watashi ni dōki o ataeru koto ga dekiru nodesu ka? (Emm, tapi kamu kan tidak pernah berpacaran, lantas kenapa kamu bisa memotivasi aku tentang dunia percintaan?)" tanya Aina yang sukses menusuk dalam di hati Nara, sahabatnya.

"Suimasu. Kono Aina wa kanojo no shitsumon de watashi o hontōni oitsumemashita (Menyebalkan sekali. Aina ini sangat bisa membuatku terpojok dengan pertanyaannya)" gerutu Nara di dalam hatinya.

Walaupun di dalam hatinya Nara terus menggerutu tentang sahabatnya yang sukses membuatnya terpojok dengan pertanyaannya, namun Nara tetap menyunggingkan senyumannya kepada sahabat satu-satunya itu.

"Daremoga Aina no ai no sekai de itsumo kōundearu to wa kagiranaikaradesu. Anata wa romansu ni tsuite motto keiken ga arimasuga, watashi wa romansu riron ni tsuitedesu (Karena tidak semua orang selalu beruntung di dalam dunia percintaan Aina. Kamu itu lebih banyak pengalaman tentang percintaan, sedangkan aku lebih banyak teori tentang percintaan)" ucap Nara sembari berjalan dengan perlahan sembari sesekali menghembuskan nafas dengan kasar.

"Daijōbu, dōki o nogasu. Ima, watashi wa wakaru (Baiklah nona motivator. saya mengerti sekarang)" ucap Aina sembari di iringi suara tertawa kecil.

Tak terasa sudah perjalanan pulang kedua pasangan sahabat sejati ini dari sekolah menuju ke rumahnya masing-masing. Kini Nara telah sampai di depan gerbang rumahnya. Begitu juga dengan Aina yang sebentar lagi akan sampai karena letak rumah Aina bersebelahan dengan letak rumah Nara. Ya, bisa di bilang mereka bertetangga.

"Aina, saisho ni kaerimasu. Mada michi o aruite ite mo,-ka ni tsuita bakaride wanai (Aina, aku pulang dulu ya. Tak kita terasa sudah sampai di rumah saja, padahal kita tadi masih berada di jalan)" ucap Nara dengan sedikit tertawa kecil pada akhir kalimatnya.

"Wa wa wa, anata wa masani Naradesu. Sate, anata wa soko ni anata no ie ni hairimasu. Nara ni mo kaeritai (Hahaha, kamu benar Nara. Ya sudah, kamu masuk ke rumahmu sana. Aku kan juga mau pulang Nara)" ucap Aina dengan sedikit tersenyum kepada sahabatnya itu.

"Dewa, saisho ni ie ni kaerimasu. Baibaihanī (Oke kalau begitu, aku pulang dulu. Sampai jumpa sayang)" ucap Nara sembari melangkahkan kakinya, tak lupa Nara memberikan lambaian tangannya kepada sahabat setianya itu.

Setelah kepergian sahabatnya yang memasuki telah kawasan rumahnya yang megah dan mewah, Aina pun segera berjalan menuju rumahnya yang terletak di sebelah rumah keluarga Nara. Rumah keluarga Aina tak kalah megah dan mewah dengan rumah keluarga Nara.

Nara terus melangkah menyusuri halaman rumahnya yang terbilang sangat luas. Tanpa di sadari, ada seorang laki-laki yang melihat Nara sedang berjalan di halaman rumahnya. Laki-laki tersebut adalah kakak laki-laki dari Nara yang bernama Nandito Hikaru Yamada, atau yang biasa di sapa dengan panggilan Nandi.

"Bamu (Dor)" ucap Nandito sembari menepuk pundak sang adik dengan sedikit keras.

Karena sang kakak yang mengejutkannya membuat Nara membalikkan tubuhnya untuk menatap wajah sang kakak yang usianya hanya terpaut 5 tahun lebih tua dari Nara. Sekarang usia Nandito berusia 21 tahun dan sedang menjalani pendidikan tinggi di salah satu universitas terbaik di Jepang.

"Ē to, kono kyōdai wa watashi o odorokasu no ga suki (Hah, kakak ini suka sekali mengejutkanku)" ucap Nara sembari mencubit gemas kedua pipi sang kakak.

"Tonikaku, tonikaku watashi no imōto wa totemo kawaīdesu (Biarin, lagian adik aku ini sangat menggemaskan)" ucap Nandito sembari mencubit gemas kedua pipi sang adik yang sangat chubby.

"Sis wa kinishinai, watashi wa anata to asobu node wa naku shawā o abitaidesu (Sudahlah kak, aku ingin mandi bukannya ingin main sama kakak)" ucap Nara sembari menarik paksa tangan sang kakak, sedangkan sang kakak yang menjadi korban penarikan paksa oleh sang adik hanya bisa pasrah saja.

Tak sengaja sang Mama melihat adegan penarikan paksa antar kedua anaknya. Amaya Nakajima adalah nama Mama dari Nandito dan Nara.

"Naze kimitachi wa? Naze ie ni hairu toki ni kyōsei taikyo no shīn ga aru nodesu ka? (kalian ini kenapa sih? Kenapa masuk rumah langsung ada adegan penarikan paksa?)" ucap Amaya sembari menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya itu.

"Nara wa mazu ie ni chokkō shite shawā o abitakatta. Shikashi nandi wa Nara o nayama seta bakarida. Kare no wakai kyōdai wa ie ni hairi *** ga, kawarini kare o hoho ni tsumande asobi ni izanau (Tadinya Nara mau langsung masuk rumah dan mandi Ma. Tapi kak Nandi gangguin Nara aja. Orang adiknya mau masuk rumah, eh malah ngajak main cubit-cubitan pipi)" ucap Nara sembari melepaskan tangan kanannya yang di gunakan untuk menarik tangan sang kakak dari tangan sang kakak yang tadinya Nara tarik.

"Shitagatte,-ka ni nyūrō to suru baai, saisho ni purei suru yō ni motomenaide kudasai. Otōto wa tsukarete iru Sis wa gakkō kara kaettekita (Makanya kalau adik mau masuk rumah jangan di ajak main dulu. Adik itu lelah Kak habis pulang dari sekolahnya)" ucap Amaya sembari mencubit gemas kedua pipi putra pertamanya.

"Mama, burazā, Nara wa mazu shawā o abitai (Mama, Kakak, Nara mau mandi dulu ya)" ucap Nara sembari berjalan perlahan menuju ke arah kamarnya yang berada di lantai 2.

"Nara, chottomatte (Nara, tunggu dulu)" ucap Amaya yang mencegah langkah putri keduanya yang akan melangkah menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2.

"Hai, nani ga machigatte imasu ka? (Ya, ada apa ma?)" tanya Nara sembari menghentikan langkahnya.

"Sonogo, kirei ni doresuappu shite kudasai. Kon'ya no gogo 8-ji ni, papa no puraibētojetto-ki o tsukatte Indoneshia ni ikimasu. Soko ni teijū shimasu (Nanti berdandanlah yang rapi. Nanti malam jam 8 malam kita akan berangkat ke Indonesia menggunakan jet pribadi papamu. Kita akan menetap di sana)" ucap Amaya dengan sedikit keraguan yang tersembunyi di dalam nada bicaranya.

"Dōshite Indoneshia ni irubekina no? Papa to mama ga yarou to shite iru koto ga aru ni chigainai (kenapa harus menetap di Indonesia? Pasti ada sesuatu yang akan di rencanakan oleh Papa dan Mama)" batin Nara sembari memejamkan kedua matanya secara perlahan-lahan.

"Nara to uma no gakkō ni tsuite wa dōdesu ka? Papa wa sudeni Nara to otōto no gakkō no subete no hen'nyū shorui o shori shimashita ka? (Bagaimana dengan sekolah Nara dan Kakak Ma? Apakah Papa sudah mengurus semua dokumen kepindahan sekolah Nara dan Kakak?)" ucap Nara dengan nada yang sangat lembut kepada sang Mama.

"Anata wa sore ni tsuite hachimitsu o kangaeru hitsuyō wa arimasen. Papa wa hitsuyōna mono subete o yōi shimashita. Shorui kara atarashī ie, kyōdai no tame no atarashī gakkō e (kamu tidak perlu memikirkanya sayang. Papa sudah mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan. Mulai dari dokumen-dokumen hingga rumah baru dan sekolah baru Adik dan Kakak)" ucap Amaya dengan nada tenang kepada putri keduanya.

"Ōraima (Baiklah Ma)" ucap Nara dengan nada yang sedikit menyiratkan keputusasaan.

"Naze watashitachi wa Indoneshia Ma ni teijū shinakereba naranai nodesu ka? (Kenapa kita harus sampai menetap di Indonesia Ma?)" tanya Nara sembari menatap wajah sang Mama dengan tatapan lembutnya.

"Mama to papa wa, papa no shin'yū no kodomo to issho ni anata o settoappu shimasu. Soshite asunoasa, anata wa kekkon shimasu (Mama dan Papa akan menjodohkanmu dengan anak dari sahabat Papa. Dan besok pagi kalian akan menikah)" ucap Amaya dengan sedikit ragu-ragu ketika mengatakannya.

"Nani? Kekkon suru? (Apa? Menikah Ma?)" ucap Nara dengan nada yang menyiratkan keterkejutan.

"Mochironda yo hanī. Kiraku ni yatte kudasai, anata ga matchingu shiyou to shite iru dansei wa hansamu de sumāto de, anata to onaji nenreidesu (Tentu saja sayang. Tenang saja, laki-laki yang akan di jodohkan denganmu itu tampan, pintar, dan seusia denganmu)" ucap Amaya dengan sedikit tertawa kecil pada akhir kalimatnya.

"Watashi to nani ga matchi suru nodesu ka? Ā, sore wa fukanō no yōdesu (Apakah yang akan di jodohkan denganku itu adalah dia? Ah, namun sepertinya tidak mungkin)" batin Nara sembari memejamkan kedua matanya secara perlahan.

"Ā, daijōbu mama (Ah, baiklah Mama)" ucap Nara dengan nada yang pasrah karena pasti Nara tidak bisa menolak rencana kedua orang tuanya dengan sahabat dari sang Papa.

Karena di rasa sang Mama sudah cukup berbicara dengannya, Nara langsung berjalan menaiki anak tangga yang akan membawanya menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2.

Sesampainya di depan pintu kamar Nara, Nara langsung membuka pintu kamar Nara yang berwarna putih tersebut. Dan terlihatlah kamar Nara yang bernuansa pink putih khas kamar anak perempuan.

Nara langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa sangat lengket dan lelah karena sudah 10 jam belajar menuntut ilmu di sekolahnya.

Sementara di belahan dunia lain

Di negara Indonesia, seorang laki-laki sedang duduk di bangku yang ada di taman belakang rumahnya dengan kedua adiknya dan juga sang Mama yang juga ikut menikmati indahnya sore hari di Indonesia. Jika di Jepang sekarang masih sekitar pukul 17:00, maka di Indonesia sekarang masih sekitar pukul 15:00. Indonesia dan Jepang sendiri memiliki perbedaan waktu 2 jam dengan waktu di Jepang yang lebih cepat 2 jam dari waktu di Indonesia.

Muhammad Rafardhan Abayomi adalah nama dari laki-laki tersebut. Rafardhan atau yang kerap di sapa dengan panggilan Rafa ini merupakan laki-laki tercerdas di Indonesia. Rafa kerap mengikuti berbagai perlombaan Sains, dan Matematika mulai dari tingkat Nasional, Asia, hingga tingkat Internasional. Rafa sekarang masih berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas di salah satu sekolah terbaik di Indonesia.

Rafa di temani oleh kedua adiknya yang bernama Muhammad Rafirdhan Abayomi yang merupakan adik kembarnya dan Myesha Raihana Abayomi yang berselisih 4 tahun lebih muda darinya. Serta tak ketinggalan sang Mama yang cantik jelita yang bernama lengkap Rania Syahlaa Abayomi.

"Kak Rafa" panggil Rania kepada putra pertamanya.

"Hmm, iya ma. Ada apa?" tanya Rafa dengan nada cueknya sembari kembali membaca novel fantasi yang ada di tangannya.

"Besok Kakak nikah ya? Calonnya nanti malam akan tiba di Indonesia. Dan nanti keluarganya akan tinggal di sebelah rumah kita" ucap Rania dengan antusiasme yang sangat tinggi.

Sontak saja Rafa melempar buku novel fantasinya hingga tercebur ke kolam renang yang ada di depan dirinya karena terkejut dengan perkataan sang Mama.

"Mama, kok Mama langsung bilang begitu sih? Mama ini sukanya dadakan banget deh. Masa besok Rafa di suruh nikah" ucap Rafa sembari menatap sang Mama dengan tatapan dinginnya.

"Lho lho lho, Mama ini serius kok. Calonnya udah ada. Dia itu cantik, pintar, dan seusia sama kamu. Harusnya kamu bersyukur Mama dan Papa jodohkan kamu sama calon Istrimu itu" ucap Rania sembari menyentil kening putra pertamanya.

"Apakah Mama dan Papa akan menjodohkanku dengannya? Rafa, kenapa kamu malah memikirkan hal-hal yang seperti itu?" ucap Rafa sembari mengusap wajahnya dengan kasar.

"Ehem, ada calon manten nih" ledek Rafi kepada kakak kembarnya.

"Asyik, Rai bakalan punya kakak ipar nih" ucap Raihana sembari memeluk kakak pertamanya dengan sangat erat.

"Ma, apakah tidak bisa menikahnya nanti saja setelah Rafa lulus sekolah?" tanya Rafa dengan ekspresi datarnya.

"Tidak bisa! Besok kalian harus menikah. Nanti malam Mama akan kasih catatan kalimat ijab qabul ke kamu. Kamu kan cepat menghafal, jadi nggak perlu waktu lama untuk menghafalkan kalimat ijab qabulnya" ucap Rania dengan santainya.

"Ini Mama apa malaikat pencabut nyawa sih? Kok kejam banget sama anaknya sendiri. Mau nikah aja di paksa-paksa. Ini ceritanya pemaksaan bukan sih?" batin Rafa sembari memasang wajah datarnya.

Terpopuler

Comments

-<~>°

-<~>°

Halo
Aku dah mampir, 😉😊....%

2020-10-25

1

MR. AR...

MR. AR...

Hidekooo.. itu aku🤣

2020-10-25

1

∅Andy_Owl∅

∅Andy_Owl∅

next thor, semangat

2020-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Rencana Perjodohan
2 Ch 2 - Selamat Tinggal Jepang
3 Ch 3 - Calon Suami
4 Ch 4 - Dia Menggendongku?
5 Ch 5 - Pengantin Baru
6 Ch 6 - Jomblo Harus Sabar!
7 Ch 7 - Insiden Tak Terduga
8 Ch 8 - Terulang Kembali
9 Ch 9 - Pindah Rumah
10 Ch 10 - Grup Keluarga Abayomi
11 Ch 11 - Seperti Sedang Pacaran
12 Ch 12 - Sinetron
13 Ch 13 - Jebakan Di Malam Pertama
14 Ch 14 - Begadang Bersamaku
15 Ch 15 - Pabrik Bayi
16 Ch 16 - Kamu Malu Aku Mau
17 Ch 17 - Mantap-Mantap!
18 Ch 18 - Teman Dan Sahabat Baru
19 Ch 19 - Siswi Baru
20 Ch 20 - Nenek Gayung
21 Ch 21 - Hei Cantik!
22 Ch 22 - Battle Bakso Mercon
23 Ch 23 - Kecurigaan
24 Ch 24 - Sebuah Pernyataan
25 Ch 25 - Kakak Possessif
26 Ch 26 - Dia Menjagaku?
27 Ch 27 - Menantu Kesayangan
28 Ch 28 - Sebuah Misteri
29 Ch 29 - Dia Sangat Tampan!
30 Ch 30 - Itu Adalah Novelku!
31 Ch 31 - Duet Nara dan Raihana
32 Ch 32 - Kakak dan Adik Ipar
33 Ch 33 - Boombardir
34 Ch 34 - Lampu Hijau
35 Ch 35 - Menghancurkan Dapur
36 Ch 36 - Sungguh Menggelikan!
37 Ch 37 - Terkaman Macan Betina
38 Ch 38 - Itu Kue Milik Siapa?
39 Ch 39 - Dia Memujiku?
40 Ch 40 - Dingin dan Datar
41 Ch 41 - Keluarga Gila!
42 Ch 42 - Bekerja Ekstra Keras!
43 Ch 43 - Perkapan Vulgar
44 Ch 44 - Canggung
45 Ch 45 - Mandi Bersama?
46 Ch 46 - Kalian Melakukan Apa?
47 Ch 47 - Mewakili Olimpiade
48 Ch 48 - Amarah Caroline
49 Ch 49 - Seorang Besan!
50 Ch 50 - Aku Sangat Beruntung!
51 Ch 51 - Dilarang Menonton Drama Korea!
52 Ch 52 - Aku Merindukanmu!
53 Ch 53 - Ketika Si Kembar Bersatu
54 Ch 54 - Ku Menangis, Membayangkan
55 Ch 55 - Mereka Sangat Cocok Sekali!
56 Ch 56 - Battle Cover Lagu
57 Ch 57 - Matilah Aku!
58 Ch 58 - Mak Comblang
59 Ch 59 - Aina, Aku Mencintaimu!
60 Ch 60 - Mama Kira Kamu Gay!
61 Ch 61 - Aktris Yang Sangat Berbakat
62 Ch 62 - Membuat Pusing Saja!
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Ch 1 - Rencana Perjodohan
2
Ch 2 - Selamat Tinggal Jepang
3
Ch 3 - Calon Suami
4
Ch 4 - Dia Menggendongku?
5
Ch 5 - Pengantin Baru
6
Ch 6 - Jomblo Harus Sabar!
7
Ch 7 - Insiden Tak Terduga
8
Ch 8 - Terulang Kembali
9
Ch 9 - Pindah Rumah
10
Ch 10 - Grup Keluarga Abayomi
11
Ch 11 - Seperti Sedang Pacaran
12
Ch 12 - Sinetron
13
Ch 13 - Jebakan Di Malam Pertama
14
Ch 14 - Begadang Bersamaku
15
Ch 15 - Pabrik Bayi
16
Ch 16 - Kamu Malu Aku Mau
17
Ch 17 - Mantap-Mantap!
18
Ch 18 - Teman Dan Sahabat Baru
19
Ch 19 - Siswi Baru
20
Ch 20 - Nenek Gayung
21
Ch 21 - Hei Cantik!
22
Ch 22 - Battle Bakso Mercon
23
Ch 23 - Kecurigaan
24
Ch 24 - Sebuah Pernyataan
25
Ch 25 - Kakak Possessif
26
Ch 26 - Dia Menjagaku?
27
Ch 27 - Menantu Kesayangan
28
Ch 28 - Sebuah Misteri
29
Ch 29 - Dia Sangat Tampan!
30
Ch 30 - Itu Adalah Novelku!
31
Ch 31 - Duet Nara dan Raihana
32
Ch 32 - Kakak dan Adik Ipar
33
Ch 33 - Boombardir
34
Ch 34 - Lampu Hijau
35
Ch 35 - Menghancurkan Dapur
36
Ch 36 - Sungguh Menggelikan!
37
Ch 37 - Terkaman Macan Betina
38
Ch 38 - Itu Kue Milik Siapa?
39
Ch 39 - Dia Memujiku?
40
Ch 40 - Dingin dan Datar
41
Ch 41 - Keluarga Gila!
42
Ch 42 - Bekerja Ekstra Keras!
43
Ch 43 - Perkapan Vulgar
44
Ch 44 - Canggung
45
Ch 45 - Mandi Bersama?
46
Ch 46 - Kalian Melakukan Apa?
47
Ch 47 - Mewakili Olimpiade
48
Ch 48 - Amarah Caroline
49
Ch 49 - Seorang Besan!
50
Ch 50 - Aku Sangat Beruntung!
51
Ch 51 - Dilarang Menonton Drama Korea!
52
Ch 52 - Aku Merindukanmu!
53
Ch 53 - Ketika Si Kembar Bersatu
54
Ch 54 - Ku Menangis, Membayangkan
55
Ch 55 - Mereka Sangat Cocok Sekali!
56
Ch 56 - Battle Cover Lagu
57
Ch 57 - Matilah Aku!
58
Ch 58 - Mak Comblang
59
Ch 59 - Aina, Aku Mencintaimu!
60
Ch 60 - Mama Kira Kamu Gay!
61
Ch 61 - Aktris Yang Sangat Berbakat
62
Ch 62 - Membuat Pusing Saja!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!