Setelah beberapa menit melamun dalam keadaan berdiri di dalam pesawat, Nara memutuskan untuk menuju ke arah sang kakak.
Sesampainya di dekat posisi sang kakak yang sekarang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di dalam pesawat, Nara langsung menduduki kursi yang ada di sebelah kursi tempat sang kakak sedang duduk.
"Kon'nichiwa kyōdai, kare no geitaidenwa no saisei ni shōten o atete imasu. Watashi ga kuru made, ani wa watashi ni aimasendeshita (Hai kakak, fokus sekali bermain ponselnya. Sampai aku datang saja kakak tidak melihatku)" ucap Nara yang sengaja mengejutkan sang kakak yang sedang asyik bermain ponselnya.
"Ā, o nīchan no sukina onēsan. Nara wa itsu kara? (Oh, hai adik kesayangan kakak. Sejak kapan kamu di sana Nara?)" ucap Nandito sembari mengalihkan pandangannya yang semula menatap layar ponselnya kini menatap wajah cantik milik sang adik.
"Tada (Baru saja)" ucap Nara dengan ekspresi dan nada bicaranya yang sangat datang.
"Chūi! Chūi. Hikōki wa sugu ni ririku shimasu. Shītoberuto o sugu ni shimemasu (Perhatian, perhatian. Pesawat akan segera lepas landas. Segera Kencangkan sabuk pengaman anda)" ucap seorang kru pesawat yang memberi pemberitahuan karena pessawat akan segera lepas landas.
Berselang beberapa menit dari pemberitahuan yang di beritahukan oleh seorang kru pesawat, kini pesawat jet pribadi milik Naoki, Papa Nara dan Nandito sudah lepas landas dan terbang mengudara menuju ke Indonesia.
"Indoneshia no atarashī shō wa sugu ni Nara o kaishi shimasu. A, mada Nihon ni itai na (Lembaran baru di indonesia akan segera di mulai Nara. Ah, rasanya aku masih ingin tinggal lebih lama di Jepang)" ucap Nara sembari memejamkan kedua matanya dengan perlahan.
Tiba-tiba saja Nara teringat akan perihal Mayu, kucing kesayangannya. Nara bahkan tidak melihat stroller Mayu sejak Mayu dan strollernya di naikkan ke pesawat oleh salah satu kru yang ada di pesawat.
"Mayu ga dokoni ita ka mimashita ka? Kanojo to kanojo no bebīkā ga jōmu-in no hitori ni yotte hikōki ni nose rarete irai, watashi wa kanojo ni atte imasen (Apakah kakak melihat di mana Mayu? Dari tadi aku tidak melihatnya semenjak dia dan strollernya di naikkan ke pesawat oleh salah satu kru pesawat)" ucap Nara sembari menengok ke kanan dan ke kiri berharap dirinya bisa melihat Mayu yang masih berada di dalam strollernya.
"Sorehanandesuka? Nara mienai? (Itu apa? Apakah kamu tidak melihatnya Nara?)" ucap Nandito sembari menunjuk Mayu yang berada di dalam strollernya yang berada di dekat kursi tempat Nara sekarang duduk.
"Īe, mimasendeshita ne. Ima dake kanojo o mita (Tidak, aku tadi tidak melihatnya kak. Baru sekarang aku melihatnya)" ucap Nara sembari tersenyum kikuk karena ternyata Mayu sedang ada di atas strollernya yang berada di dekat kursi yang sedang Nara duduki.
"Mama, Nara no shōsetsu ya hon wa zenbu motte kimashita ka? (Mama, apakah Mama membawa semua novel-novel dan buku-buku milik Nara?)" tanya Nara kepada sang Mama yang duduk persis di depan kursi Nara.
"A, okāsan gomen'nasai. Mamade sae, mama no musume no hon ya shōsetsu wa motte imasendeshita (Ah, maafkan Mama. Bahkan Mama tidak membawa satupun buku atau novel milik anak gadis mama)" ucap Amaya dengan nada yang terdengar sangat bersalah kepada putri keduanya itu.
"A, ma~a ma~a. Sonogo, Nara wa Indoneshia ni tōchaku shita toki ni, yori ōku no hon ya shōsetsu o kōnyū suru koto ga dekimasu (Ah, tidak apa Ma. Nanti Nara bisa membeli buku dan novel lagi ketika sudah sampai di Indonesia)" ucap Nara dengan nada yang santai agar sang Mama tidak merasa bersalah kepadanya.
"Ā, Indoneshia no hon ya shōsetsu ni mo kyōmi ga arimasu. Hon ya shōsetsu wa Nihon no hon ya shōsetsu yori yoidesu ka? (Ah, aku bahkan penasaran dengan buku-buku dan novel-novel di Indonesia. Apakah buku-buku dan novel-novel di sana lebih bagus dari buku-buku dan novel-novel yang ada di Jepang?)" batin Nara sembari berfikir keras.
"Hon ya shōsetsu ga Nihon no mono yori yokattara, Aina ni yonde morau koto o o susume shimasu (Jika buku-buku dan novel-novel di sana lebih bagus dari yang ada di Jepang maka aku akan merekomendasikan untuk Aina membacanya)" ucap Nara sembari tersenyum senang.
Lama kelamaan Nara merasa bosan dengan berkelana di fikirannya sendiri. Nara sebenarnya ingin bermain dengan Mayu, kucing kesayangannya. Namun Mayu sudah tertidur dengan pulasnya di atas stroller miliknya membuat Nara mengurungkan niatnya.
Nara mengambil ponselnya di dalam tas slempang yang di kenakan oleh Nara. Nara memutuskan untuk membaca novel via aplikasi seperti yang di lakukan oleh Aina, sahabat terbaiknya. Namun Nara memutuskan untuk bertanya kepada Aina apa nama aplikasinya dan juga apa novel yang menurut Aina termasuk ke dalam golongan novel yang bagus.
Narahita
"Kon'nichiwa, Aina. Shōsetsu o yomu tame ni shiyō suru apurikēshon no namae wa nanidesu ka? (Halo Aina. Apa nama aplikasi yang kamu gunakan untuk membaca novel?)"
Aina
"******* to MangaToon de shōsetsu o yonda (Aku membaca novel di ******* dan juga MangaToon)"
Narahita
"Sate, Aina ni kansha shimasu. Indoneshia-go no shōsetsu wa arimasu ka? (Oke, terima kasih Aina. Apakah di sana ada novel yang berbahasa Indonesia?)"
Aina
"Aru yōdesu. Mondai wa, Indoneshia-go no sentaku ga izen ni arawareta kotodesu (Sepertinya ada. Soalnya tadi muncul juga pilihan bahasa Indonesia)"
Narahita
"Ī Aina. Watashi ga yomu tame no yoi atarashī suishō jikō wa arimasu ka? (Oke Aina. Apakah kamu punya rekomendasi novel yang bagus untuk aku baca?)"
Aina
"Arimasen. Saisho no shō o yonda dakedesu. Yomi oete inai toki ni, dōsureba o susume dekimasu ka. Wa wa wa (Tidak punya. Aku baru membaca bab awalnya saja. Mana bisa aku merekomendasikannya ketika aku belum selesai membacanya. Hahaha)
Narahita
"Sate, watashi wa saisho ni shōsetsu o yomitaidesu. Anata wa jibun no mendō o mite, watashi wa inai (Ya sudah, aku mau baca novel dulu ya. Kamu jaga diri ya di sana nggak ada aku)"
Aina
"Wakarimashita (Oke sayangku)"
Setelah berkirim pesan dengan Aina, sahabat terbaiknya, kini Nara membuka aplikasi App Store yang ada di ponselnya untuk mendownload aplikasi MangaToon. Karena Nara pengguna I Phone jadi Nara menggunakan aplikasi App Store untuk mendownload aplikasi MangaToon.
"Ā, sore mo tsuini daunrōdo sa remashita (Huh, akhirnya terunduh juga)" batin Nara sembari bernafas lega ketika aplikasi MangaToon sudah selesai di download.
Nara segera membuka aplikasi MangaToon miliknya yang sudah di download. Lalu dengan segera Nara mendaftar untuk membuat akun MangaToon miliknya. Tak perlu waktu yang lama, kini akun MangaToon milik Nara sudah berhasil di buat. Karena Nara ingin membaca novel Indonesia, maka Nara memilih bahasa Indonesia. Nara sebenarnya sangat fasih berbicara dengan berbagai bahasa, contohnya Jepang, Korea, China, Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Malaysia.
Dengan segera Nara menscroll beranda aplikasi MangaToon miliknya untuk mendapatkan rekomendasi novel yang bagus. Ketika ada salah satu novel yang menurut Nara menarik, Nara langsung mendownload novel tersebut dan dalam waktu singkat novel yang Nara unduh sudah selesai terunduh.
Nara mulai membaca novel yang sudah di download olehnya tadi. Nara merasa terkagum-kagum dengan imajinasi para penulis Indonesia yang sangat cermerlang. Bahkan novel Indonesia menurut Nara lebih menarik dari pada novel yang ada di Jepang.
"Sono shōsetsu wa totemo yoi. Indoneshia no shōsetsu o zenbu kaitaidesu. Aina ni susumetara shōsetsu o kau tame dake ni Indoneshia e tobu kamo (Novelnya sangat bagus sekali. Aku ingin memborong semua novel yang ada di Indonesia. Kalau aku rekomendasikan untuk Aina mungkin dia akan terbang ke Indonesia hanya karena untuk membeli novel)" batin Nara sembari tertawa kecil di akhir kalimatnya.
Karena suara tawa Nara yang agak besar membuat Naoki, Amaya, dan Nandito menengok ke arah Nara. Bahkan Mayu juga ikut-ikutan menanyai Nara dengan kata "Meong" khas binatang kucing yang sangat lucu itu.
"Nara, nande hanī waratteru no? Nanikaokashīdesu ka, nani ka machigatte imasu ka? (Nara, kenapa kamu tertawa sayang? Apakah ada yang lucu atau ada yang salah?)" tanya Naoki dengan menatap lembut wajah putri keduanya yang sangat cantik.
"Hai, anata ga omoshiroi to omou mono wa arimasu ka? (Iya sayang, adakah hal yang menurutmu lucu?)" tanya Amaya sembari mengerenyitkan dahinya karena kelakuan putri keduanya yang tiba-tiba tertawa tanpa sebab.
"Nara, nande warau no? Fudan wa hitori de warau koto wanai (Nara, kenapa kamu tertawa tanpa sebab? Tidak biasanya kamu tertawa sendiri tanpa sebab seperti ini)" tanya Nandito dengan nada yang menyiratkan betapa besarnya kekhawatirannya kepada sang adik yang sangat Nandito sayangi.
"Meong, Meong" ucap Mayu dengan suara khas binatang kucing yang sangat lucu.
"Ē to, naze keisatsu wa yōgi-sha o jinmon suru no ga sukina nodesu ka? Mama, papa, burazā, soshite mayude sae, onaji shitsumon de watashi ni jinmon suru yō ni narimashita. Sore wa mayu ga omoshiroi neko no koe de kare o jinmon suru dakedesu (Hah, kenapa mereka ini seperti polisi yang sedang mengintrogasi tersangka? Mama, Papa, Kakak, bahkan Mayu ikut mengintrogasiku dengan pertanyaan yang sama. Hanya saja Mayu mengintrogasinya dengan suara khas kucing yang lucu)" batin Nara sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Mīmu Ma, Pa, Sis o fukumu u~ebu saito o aite itanode, watashi wa izen ni waratta (Aku tertawa tadi karena aku sedang membuka website yang berisikan meme Ma, Pa, Kak)" ucap Nara sembari menyunggingkan senyuman di wajahnya.
"Ā, mama wa anata ga akuma o motte iru to omotta (Oh, Mama pikir kamu kerasukan setan)" ucap Amaya sembari tersenyum kikuk karena ucapannya sendiri.
"Haishu, kono mama (Haish, Mama ini)" ucap Naoki sembari menggelengkan kepalanya secara perlahan karena kelakuan Istrinya ini.
Setelah kekacauan introgasi yang menimpa Nara, kini Nara memutuskan untuk bermain dengan Mayu kucing tersayangnya untuk menghilangkan semua beban hidupnya.
"Kon'nichiwa Mayu-san, Nara-san ni asobi ni kite moraemasu ka? (Halo Mayu, apakah kamu senang jika Nara mengajakmu bermain?)" ucap Nara sembari menggelitiki tubuh Mayu yang masih berada di dalam strollernya.
"Meong" jawab Mayu dengan suara khas binatang kucing yang sangat imut dan lucu.
"Nara de kuni o ugokashi tari, shiawaseni shi tari shimasen ka? Indoneshia no mayu o sanpo shimasu (Kamu bahagia nggak nih pindah negara sama Nara? Nanti kita jalan-jalan di Indonesia ya Mayu)" ucap Nara sembari membelai lembut kepala Mayu kucing tersayangnya.
Setelah puas bermain-main dengan kucing kesayangannya, Nara memutuskan untuk kembali berkirim pesan dengan Aina, sahabat terbaiknya.
Narahita
"Kon'nichiwa Aina, imanani o shite imasu ka? (Halo Aina, kamu sedang apa sekarang?)"
Aina
"A, kon'nichiwa Nara. Watashi to kekkon suru hansamuna otokonoko o sōzō shite ita (Oh, hai Nara. Aku sedang membayangkan ada seorang laki-laki tampan yang menikahiku)"
Narahita
"Kore wa romanchikkuna shōsetsu o takusan yon dari, romanchikkuna dorama o mi tari suru koto no eikyōdesu ka? (Apakah ini yang di namakan efek dari kebanyakan membaca novel romantis dan menonton drama romantis?)"
Aina
"Watashitachi no yōna romansu o aisuruhito-tachi ni wa,`wa i' to ieru kamo shiremasen. Wa wa wa. Kareshi ni mata aitai, matawa atode anata no yōna otto ni aitai (Mungkin bisa di bilang iya untuk orang-orang pecinta romansa seperti kita. Hahaha. Aku jadi ingin punya pacar lagi, atau bahkan punya suami seperti kamu nantinya)"
Narahita
"Ē to, tabun onrain no deai-kei apuri wa Aina o tasukeru koto ga dekimasu (Umm, mungkin aplikasi kencan online bisa membantumu Aina)"
Aina
"Ā, sore wa totemo yoi kangaedesu (Ah, itu ide yang sangat bagus)
Narahita
"Mochiron Aina. Kareshi ni naritai kuni wa dokodesu ka? (Tentu saja Aina. Kamu ingin orang negara mana untuk menjadi pacarmu?)
Aina
"Kanōdeareba, Indoneshia-go. E e e (Kalau bisa ya orang indonesia. Hehehe)
Narahita
"Anata ga kono yume o hayaku tassei dekiru koto o negatte imasu. Ā, atode atarashī bangō ga todoitara, tekisutomessēji o sōshin shimasu. Atarashī bangō o hozon suru koto o wasurenaide kudasai (Aku doakan semoga impianmu yang ini segera tercapai. Oh iya, nanti jika aku punya nomor baru aku akan mengirimu pesan. Nomor baruku nanti jangan lupa kamu simpan ya)
Aina
"Hai. Mochironda yo hanī (Oke. Tentu saja sayang)
Setelah selesai berkirim pesan dengan Aina sahabat tercintanya Nara segera mematikan ponselnya. Karena perjalanan dari Tokyo, Jepang ke Jakarta, Indonesia itu memakan waktu cukup lama, yaitu paling cepat sekitar 6 jam perjalanan menggunakan pesawat dengan kecepatan 900 Km/Jam.
Nara segera memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas slempang yang di gunakan oleh Nara untuk menyimpan ponselnya. Setelah menyimpan ponselnya, Nara segera mencari posisi untuk tidur yang nyaman. Tak lupa untuk Nara berdoa sebelum tidur agar tidurnya Nara bisa menjadi nyenyak dan juga sekaligus sarana ibadah kepada Allah Swt.
6 jam kemudian
Pesawat jet pribadi milik Naoki, Papa Nara dan Nandito sudah mendarat dengan mulus di bandara pribadi milik Muhammad Raihan Abayomi yang tak lain adalah Papa dari Rafa yang akan menjadi besan Naoki dan Amaya.
"Nara-sama okite mimashou Indoneshia ni tsukimashita (Nara sayang, ayo bangun. Kita sudah sampai di Indonesia)" ucap Amaya sembari menggoncangkan tubuh putri keduanya dengan perlahan.
"U ̄ n, Indoneshia no Ma ni hijō ni hayaku tōchaku shita kanji (Hmm, perasaan cepat sekali sampai di Indonesianya Ma)" ucap Nara sembari mengucek matanya dengan perlahan.
Beberapa menit kemudian, Nara segera bangkit berdiri dari posisinya yang semula duduk. Nara segera berjalan dengan perlahan menyusul sang Papa, sang Mama, dan sang kakak yang sudah lebih dahulu keluar dari dalam pesawat. Barang-barang bawaan Naoki Amaya, Nandito, Nara, berserta Mayu dan strollernya sudah di turunkan terlebih dahulu dari dalam pesawat.
Nara berjalan menuruni tangga pesawat dengan perlahan. Hingga tibalah Nara di bawah dan Nara pun mendekat kepada sang Mama yang sedang asyik mengobrol dengan Rania, calon besannya.
"I never thought I would order with you Amaya. It feels like I just woke up from my long sleep (Aku tidak menyangka aku akan berbesanan denganmu Amaya. Rasanya aku baru saja bangun dari tidur panjangku)" ucap Rania sembari memeluk erat tubuh sang calon besan.
"Me too Ran (Aku juga Ran)" ucap Amaya sembari membalas pelukan sang calon besan dengan eratnya.
"Dōyara watashi no shōrai no gibo wa nihongo o hanasemasen. Kare wa eigo de mama to hanasu dakedeshita (Rupanya calon Mama mertuaku tidak bisa berbahasa Jepang. Untuk bicara dengan Mama saja dia menggunakan bahasa Inggris)" batin Nara sembari tersenyum tipis.
"Ah, you are my future son-in-law, right? Come on, immediately meet your future husband who wears the same hoodie as you (Ah, kamu Nara calon menantuku kan? Ayo segera temui calon suamimu yang memakai hoodie yang sama denganmu)" ucap Rania sembari menghampiri calon menantunya yang sedang terpaku di tempatnya saat ini.
"Nara, apakah kamu masih mengingatku? Ah, mungkin saja Nara masih mengingatku karena aku dan dia sering mengikuti olimpiade Sains tingkat Internasional. Tapi kenapa kita di pertemukan seperti ini dan besok kita akan menikah? Aku masih saja tidak menyangka" batin Rafa sembari terpaku diam di tempatnya.
"Ha~a rafa. Anata ga watashi no shōrai no ottodearu koto wa hontōdesuka? Kore ga subete watashitachi ni okoru to wa mada omoemasendeshita (Hah Rafa. Apakah benar kamu itu calon suamiku? Aku masih tidak bisa menyangka ini semua akan terjadi kepada kita)" batin Nara sembari terpaku diam di tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ayyona
syuka syuka 😍😎
2020-10-09
1
Why?
aduh bhs jepangnya jgn kebnykn dong thor asli jd pusing bnyk yg ku skip
2020-10-05
2
Anaata Sya
Rafaa...
Salam karyaku JTK,,🙏
Fighting terus Kak...💪🏻
2020-10-04
1