Saat itu jam telah menunjukkan pukul 7 malam. Perjalanan menuju kota amatlah jauh karena harus beberapa kali berganti bus dan mikrolet beberapa kali.
"Lastri apa kamu sudah lapar?" ujarku sambil mengeluarkan beberapa makanan yang aku buat sebelum berangkat.
"Iya aku juga sudah lapar, bagaimana kita makan dulu sebelum mandi?" ujar Lastri sambil memegang perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi.
" Aku ambilkan piring dan minum dulu ya" ujar Lastri kembali.
"Ayo kita makan, maaf ya Lastri aku hanya bisa membawa sambal kentang dan rendang ayam, aku tidak mampu jika membeli daging" ujarku sambil menyuap nasi ke mulut.
"Kamu bilang apa sih Sar, ini udah makanan mewah untukku karena terkadang aku sampai lupa untuk merasakan lapar saking banyaknya panggilan merias" ujar Lastri.
"kring-kring"
Bunyi ponsel Lastri berbunyi, tergopoh-gopoh ia setengah berlarian menuju kamar.
"Halo selamat malam, ada yang bisa saya bantu?"
"Maaf bu Lastri mengganggu malam-malam, begini adik saya meninggal sore tadi, jenazah masih proses pemandian dan perjalanan malam ini. Bisakah ibu datang besok pagi pukul 7 pagi? karena proses pemakaman akan dilakukan pukul 10 pagi. Ibu bisa kan bu? karena saya sudah menelpon beberapa perias mereka menjawab tidak bisa" ujar penelpon.
"Tenang saja pak, saya akan datang besok pagi dengan asisten saya pak, maaf ini dengan bapak siapa ya?" ujar Lastri
"Ya ampun saya sampai lupa memberi tahu nama saya, dengan bapak Chris bu Lastri. Maaf ya bu, karena saya terlalu cemas tadi" ujar penelpon
"Baiklah bapak Chris, saya akan datang besok, untuk alamat bapak bisa kirim melalui WA atau sms ke nomor ini"
"Terima kasih bu, saya akan mengirim pesan sekarang. Maaf bu sudah mengganggu, selamat malam"
"Malam pak" ujar Lastri sambil menaruh handphone di atas meja
"Kamu dengar kan Sar, kita akan pergi besok pagi. Besok akan aku ajari kamu sembari kita melakukan pekerjaan. Kamu ini memang membawa keberuntungan, jarang-jarang loh Sar aku dapat panggilan pagi" ujar Lastri sambil meneruskan makan
"Alhamdulillah Tri. Apaan sih kamu ini, yang namanya rejeki kan udah ada yang ngatur, mungkin ini memang sudah menjadi rejeki kita" ujarku
"Benar kamu Sar. Ya udah kita harus tidur cepat malam ini biar gak bangun kesiangan. Sebenarnya aku ingin kita beristirahat dulu cuma karena bapak tadi memohon ya aku trima" ujar Lastri
"Aku mandi duluan ya Sar" teriak Lastri dari belakang
"Iya Tri" balasku setengah berteriak
"Ya Allah besok adalah hari bersejarah bagiku. Bagaimana ini aku gugup, sebenarnya aku takut tapi aku bingung 2 bulan lagi Mita harus membayar SPP dan uang ujian" ujarku dalam hati
"*kreekk"
"Seketika aku menoleh ke arah pintu, jantungku serasa mau copot melihat ada perempuan berdarah dibagian perutnya, rambutnya sebahu menutup bagian wajahnya"
"Astaghfirullah halladzim, La hawla wa la quwwata illa billah" ujarku setengah berteriak*
Lastri yang saat itu sudah keluar dari kamar mandi, berjalan mendekatiku.
"Kenapa Sar? kenapa kamu mengucapkan doa?" ujar Lastri sambil memegang tanganku
"Gak kenapa-napa Tri, tadi aku melihat kecoak dikaki aku" ujarku berbohong
"Oalah jan, ku pikir ada apa tadi. Sana kamu mandi dulu biar kamu gak bermimpi buruk" ujar Lastri kembali
"Ada hal yang aku sembunyikan dari orang lain, bahkan suami dan anakku pun tidak ada yang tahu. Aku bisa melihat hal-hal tak kasat mata sejak aku kecil, tepatnya setelah aku bisa melihat mbahku yang keluar dari foto saat aku sekolah SD"
"Sebenarnya siapa gerangan wanita itu? apa dia membutuhkan bantuan?"
"Sebaiknya aku mandi kemudian sholat dulu. Semoga aku bisa tidur nyenyak malam ini tanpa gangguan" ujarku dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Punya indra keEnam ya Sar🤔😁
2024-08-15
0
Misaki
kalau di tempat saya namanya yumpuyuni. dapat melihat jin
2022-11-05
0
Nelly Setia Wati
baru baca diawal cerita,.pasti seru dan menegangkan
2021-01-12
0