Ich Liebe Dich

Ich Liebe Dich

Episode 1

Sudah sekitar dua bulan ini Kevin berangkat sekolah lima belas menit lebih awal. Sengaja. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti macet, suara berisik deru mesin kendaraan yang terlalu banyak, polusi, dan satu hal lagi yang paling mengerikan. Hal yang sama sekali tak pernah dia inginkan untuk terjadi di dalam hidupnya.

Kevin kira perjalanannya ke sekolah pagi ini akan mulus-mulus saja seperti biasa. Namun ternyata pemikirannya itu keliru. Hari ini kesialan sedang menyelimutinya. Kejadian yang selama ini sangat tidak dia inginkan untuk terjadi, pagi ini terjadi. Di belakangnya ada dua motor membuntuti. Jaraknya kurang-lebih sekitar sepuluh meter. Dari spion Kevin bisa melihat jelas siapa mereka. Satu motor bebek dikendarai seorang bertubuh besar dan berotot, kulitnya cokelat gelap, rambutnya yang panjang sebahu terurai dan gimbal. Sementara itu di motor bebek kedua ada seseorang dengan perawakan lebih kurus. Ada beberapa tato di wajah, lengan, leher, dan kakinya.

Meski sudah lama tidak bertatap muka, Kevin tetap tahu siapa dan apa yang mereka inginkan. Dia menghindar bukan karena takut. Dia hanya sudah tak ingin dan memang tak seharusnya berurusan dengan dua orang itu kalau ingin hidupnya baik-baik saja. Maka dengan cepat dia berusaha menyalip beberapa kendaraan di depannya.

Meski hari masih pagi, ternyata jalanan kota Bogor tak pernah benar-benar sepi dari kendaraan. Untungnya setelah melalui proses belajar selama berbulan-bulan, cowok itu telah mahir mengemudikan kendaraan roda empatnya. Lagi pula segala hal yang berhubungan dengan kecepatan tinggi telah menjadi kecintaannya. Jadi, beradu kecepatan dengan dua orang pengemudi motor yang membuntutinya itu sama sekali bukan masalah baginya.

Dua orang di belakang Kevin mulai tertinggal agak jauh. Meski begitu mereka terus mengejar. Lebih mudah bagi mereka menemukan celah dengan motor. Tetapi Kevin tak akan menyerah. Ya, dia tak mungkin menyerahkan diri dan mati konyol di hadapan mereka berdua. Jadi, Kevin memacu lagi Jazz merahnya dengan kecepatan yang lebih tinggi. Meliuk, mengambil celah di antara begitu banyak kendaraan yang memadati jalan. Huh, kalau begini percuma saja dia berangkat beberapa menit lebih awal. Kegiatan kejar-kejaran ini telah menyita waktunya. Entah jalan mana saja yang sudah Kevin lewati. Yang pasti jalan-jalan itu bukan rute biasanya yang dia tempuh untuk menuju ke sekolah.

Kevin merasa telah berkeliling terlalu jauh. Namun, dua motor di belakang masih mengejar juga. Menyadari itu, Kevin mengumpat dalam hati sambil melayangkan tinjunya ke setir yang dia kendalikan dengan tangan kiri, merutuki kejadian tidak penting ini. Seandainya kondisi hidupnya masih sebaik dan senormal dulu, dia pasti bisa dengan mudah mengganti mobil agar tak dikenali lagi oleh dua mahluk sialan di belakang itu dan tak perlu repot-repot berkejaran seperti ini.

Kekesalan Kevin naik berkali-kali lipat saat melihat lampu merah di depannya. Kalau dia menerobos, orang yang mengejarnya pasti akan bertambah jumlahnya. Jadi, terpaksa dia berhenti dengan harapan angka-angka yang tertera pada layar digital itu cepat berganti dan mobilnya bisa jalan kembali.

Pada detik-detik terakhir angka digital lampu merah, dua motor tadi berhasil mencapai mobil Kevin. Seorang yang rambutnya panjang mengetuk-ngetuk kaca mobil Kevin dengan kasar dan tak sabar. Kevin tak menoleh. Dia berakting pura-pura tidak dengar. Tepat ketika lampu telah berganti hijau, dia lantas memacu mobilnya lagi. Menyalip ke arah kiri, meninggalkan dua motor yang rupanya pengemudinya tak menyadari kalau mobil di samping mereka akan secepat itu menghindar. Kevin masih bisa melihat dua motor itu ketika dia membelokkan mobilnya memasuki area kompleks perumahan. Memasuki gang-gang kecil yang menjadi pemisah deretan rumah yang tertata rapi. Lantaran yakin kalau dua orang tadi melihat mobilnya masuk ke dalam kompleks perumahan ini, maka Kevin mencari celah untuk menyembunyikan mobilnya.

Akhirnya Kevin menemukan celah di belakang sebuah rumah. Setelah dimasuki, celah itu ternyata merupakan sepetak tanah yang pas untuk mobilnya. Segera Kevin mematikan mesin mobil setelah dia yakin mobilnya tak terlihat dari jalanan kompleks. Dia sempat mendengar suara motor yang mengejarnya mendekat beberapa detik kemudian. Suara bising khas dari kendaraan yang knalpotnya dimodifikasi itu memang mudah dikenali. Beberapa detik bunyi knalpot itu tak juga menjauh, membuat Kevin yakin mereka pasti sedang berhenti. Mungkin mencari sisa-sisa keberadaan dirinya. Sekitar satu menit lamanya motor itu berhenti sebelum akhirnya terdengar suara deru mesin motor menjauh. Kevin merasa tenang ketika menyadari dua orang yang mengejarnya telah pergi. Namun, dia sadar semua ini belum berakhir. Pasti akan muncul masalah lain lantaran sekarang dia sudah terlambat. Sambil mulai menyalakan mesin mobil lagi, Kevin mengembuskan napas pasrah. Biarlah. Dia sudah biasa menghadapi masalah di sekolah.

Terpopuler

Comments

Indah Nihayati

Indah Nihayati

bagus thorr

2022-02-22

0

Eka Suryati

Eka Suryati

absen

2021-11-08

0

Eka Suryati

Eka Suryati

mulai membaca

2021-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!