Bab 2 : Ugh! (1)

Chia sedang mematung di depan cermin. Ia memandang bayangannya yang menatap dingin ke arahnya. Ia merapikan rambutnya yang masih basah dan berantakan. Ia membiarkan rambut hitam panjangnya tergerai begitu saja.

Ia menatap dirinya lagi. Lalu menepuk-nepuk sedikit bedak ke wajahnya yang manis itu. Setelah selesai, ia memandangi cermin lagi. Lalu menoleh ke arah jam dinding. Masih ada tiga puluh menit sebelum ia berangkat ke sekolah.

Chia melirik ke arah meja rias di depannya. Menatap sebuah mp3 lengkap dengan headset-nya. Ia menatap dalam-dalam benda kecil itu.

● ● ●

Riga berjalan dengan tenang melewati kerumunan para gadis yang telah bergerombol memenuhi lorong, meski sebenarnya ia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti itu.

Apa mereka gak pernah lihat orang yang lupa ingatan? Pikir Riga sambil mempercepat langkahnya. Ia bergidik sendiri setiap kali bertemu pandang dengan tatapan gadis-gadis itu.

Riga menoleh ke belakang saat ia telah berdiri di depan kelasnya. Seseorang menepuk bahunya dengan pelan.

Siapa? Riga menatap laki-laki yang sedang menunjukkan gigi-giginya itu dengan datar.

“Gue seneng bisa lihat lo lagi di sekolah.”

Riga terdiam. Ia menatap datar laki-laki yang masih tersenyum itu.

“Gue kangen banget sama lo. Rasanya gue kehilangan rival gue waktu lo gak ada di sekolah.” Laki-laki itu tertawa sambil mengulurkan tangannya ke kepala Riga, lalu mengacak rambutnya.

Riga menggerakkan kepalanya untuk menghindari tangan laki-laki itu agar tidak mengacak-acak rambutnya lebih parah. “Rival?”

Laki-laki itu tertawa renyah. “Gue bercanda. Gue gak akan pernah bisa ngalahin lo.”

Riga hanya terdiam. Ia menatap bingung pada laki-laki itu.

“Udah gak usah ngelihatin gue kayak gitu. Gue masih waras kok. Gue masih sehat. Jasmani dan rohani. Yang pasti, gue masih tetep jadi sahabat baik lo.” Laki-laki itu menunjukkan gigi-gigi putihnya lagi.

“Entar siang gue jelasin semuanya sama lo. Yang jelas, sekarang gue butuh bantuan dari lo nih,” sambungnya.

“Bantuan?”

“Yoi! Bantuin gue kasih contekan PR lo. Gue belum ngerjain PR kimia soalnya." Laki-laki itu tersenyum jahil.

“Udah yuk masuk kelas!” Tanpa persetujuan Riga, laki-laki itu telah menarik tangannya.

● ● ●

Suara gemercik air terdengar ketika Chia membuka kran. Ia menengadahkan tangannya untuk menampung air yang mengalir cukup deras. Lalu ia membasuh wajahnya berkali-kali.

Masih dengan kepala tertunduk, Chia mengulurkan tangan kanannya, menggapai-gapai pada dinding sambil mencari di mana tutup kran air itu berada. Setelah mendapatkannya, ia memutar kran itu dan menutupnya. Seketika suara gemercik itu hilang dari kamar mandi. Menyisakan kesunyian baginya. Sebuah kesunyian yang sudah tak asing baginya.

Chia mengangkat wajahnya. Ia memandangi dirinya di cermin. Tetesan-tetesan air masih melekat di wajah. Ia melirik ke arah tas yang tergeletak di samping wastafel.

Chia memasukkan tangan ke dalam tasnya, merogoh sesuatu yang tersimpan di dalam. Ditariknya sebuah handuk kecil dari dalam tas itu. Sebuah benda kecil jatuh bersamaan saat ia mengangkat handuk ke wajahnya.

Chia melirik ke arah benda kecil yang tergeletak di atas meja. Tepat di hadapannya. Benda itu. Lagi. Sebuah mp3 lengkap dengan headset-nya.

Ia menatap benda itu lekat-lekat. Sejak pagi tadi, benda itu hampir menyita seluruh perhatiannya. Entah kapan terakhir kali ia melihat mp3 itu.

Ia memang membiarkan mp3 itu tergeletak begitu saja di atas meja riasnya hampir enam bulan lamanya. Chia memang tidak bermaksud mencoba menggunakannya. Bukan karena ia tidak bisa menggunakan benda kecil berbentuk persegi panjang itu. Namun, benda itu bukan miliknya. Ia ingin mengembalikan mp3 itu sejak dulu. Tapi segala sesuatunya masih belum tepat. Akhirnya, benda itu dibiarkan berdebu dan tak tersentuh sama sekali.

Chia masih terpaku. Terdiam sambil menatap mp3 itu. Wajahnya yang semula akan dikeringkan dengan handuk kecil di tangannya, kini sudah mengering dan tak menyisakan tanda-tanda basah sama sekali.

Chia menghela napas. Ia menatap bayangannya di cermin sejenak. Lalu kembali memusatkan perhatiannya pada mp3 itu. Ia mengulurkan tangan lalu meraihnya.

Chia memasangkan headset di kedua telinga. Lalu menghubungkan mp3 dengan headset itu. Ia menatap mp3 itu sebentar sebelum memasukkannya ke dalam saku baju. Ia memandangi lagi dirinya di cermin. Ia merapikan sedikit rambutnya sambil mengatur agar headset yang terpasang di telinganya tak terlihat sedikit pun.

Ia kembali menatap bayangannya yang masih memandangnya dingin. Ia menghela napas. Lalu terdiam sejenak. Ia melirik ke arah tas. Ia memasukkan handuk kecil yang belum sempat dipakai itu ke tempatnya semula. Lalu keluar dari toilet.

● ● ●

“Kita mulai dari perkenalan ulang aja yah?” tawar laki-laki yang dijumpai Riga tadi pagi.

Riga sendiri tak menjawab apa pun. Ia hanya memandangi beberapa siswa yang telah berjajar rapi di hadapannya.

“Mereka semua adalah anggota OSIS. Dimulai dari sebelah kiri lo. Ini Gian, Siska, Indah, Zizi, Rendra dan Rezky. Beberapa orang lagi kayaknya belom datang. Mungkin lo bisa ketemu dan kenalan sama mereka besok.”

Riga hanya mengangguk pelan setelah ia bersalaman dengan orang yang paling terakhir dari barisan.

“Kita ke tempat lain!”

Laki-laki itu berjalan di depan Riga lagi setelah melambaikan tangan pada para anggota OSIS. Riga hanya pasrah mengikutinya dari belakang.

Ah, Riga sungguh tak ingat sama sekali jika ia memiliki sahabat seperti laki-laki bernama Adit itu. Segalanya terasa abu-abu baginya. Menyebalkan memang jika tak bisa mengingat apapun di masa lalu. Ia bahkan tak tahu harus mempercayai siapa.

"Kita udah sampe di ruang selanjutnya!"

Riga terkejut sedikit ketika ia mendapati Adit memandanginya dengan penuh kekhawatiran. Berapa lama gue ngelamun tadi emangnya? Pikir Riga.

“Lo kenapa? Apa lo sakit?” Adit bertanya dengan ramah.

"Wajah lo pucet!" jelasnya.

“Gue gak apa-apa,” jawab Riga datar.

Ia menatap Adit dingin, berusaha menutupi apa yang sedang dipikirkannya. Rasanya aneh jika seseorang tak dikenalnya memerhatikannya seperti itu. Untung saja laki-laki itu cukup mengerti. Ia bahkan tak bertanya apa-apa lagi pada Riga.

“Ngomong-ngomong, kita udah sampe di ruang selanjutnya nih. Ruang klub sastra. Yo!" Adit tersenyum lagi ke arahnya.

Riga memasuki sebuah ruangan berukuran kecil, setelah laki-laki bernama Adit itu melangkah masuk lebih dulu. Ia mengamati ruangan itu selintas. Ruangan itu tampak sederhana. Hanya ada rak-rak buku yang berjajar mengitari ruangan, serta lima buah meja lengkap dengan komputernya di bagian kiri ruangan itu.

Riga mengalihkan pandangannya. Ia menatap dua orang yang sedang duduk di balik meja komputernya sambil tersenyum.

“ini Sani.“ Adit memperkenalkan salah satu temannya.

Riga mengangguk pelan sambil mengulurkan tangan. Tatapannya begitu dingin menatap gadis yang sedang menggaruk-garuk kepalanya itu.

“Sani,” ucapnya.

“Yang duduk di sebelah Sani, namanya Kiki.” Adit masih menjelaskan.

Dengan wajah penuh senyuman, laki-laki yang diperkenalkan Adit itu berdiri dan mengulurkan tangannya pada Riga.

“Gue Kiki,” ujar laki-laki itu.

Riga mengangguk pelan sambil berjabat tangan.

"Meja yang deket sama lo ini, meja gue. Meja yang di hadapannya Sani, itu meja lo. Dan meja yang di sebelah lo, itu meja penyumbang ide kita," Adit masih menjelaskan sembari mengedipkan satu matanya.

Riga hanya terdiam menanggapi penjelasan Adit.

“Rasanya aneh banget deh!” seru gadis yang bernama Sani sambil menghela napas.

“Ah gue gak suka keadaan ini! Kenapa kita harus ngulang semuanya dari awal?” gerutunya.

Riga melirik Adit yang sedang memelototi Sani. Sementara gadis itu hanya meringis sambil menatap ke arah Riga.

Laki-laki yang bernama Kiki, yang sedari tadi berdiri, berjalan menghampiri Riga. Ia menepuk bahu Riga sambil tersenyum.

“Santai aja. Sani gak bermaksud buruk kok sama lo. Dia emang sedikit cerewet. Tapi dia baik. Apalagi dia bisa diandalin dalam kategori konsumsi." Kiki tersenyum jahil.

“Maksud lo?” Sani mencubit lengan Kiki dengan gemas.

Kiki tersenyum getir sambil menahan sakit, sedangkan Adit tertawa.

Riga mengalihkan pandangannya dari ketiga teman barunya itu. Matanya terfokus pada seorang gadis yang berdiri di dekat rak buku di sebelah kanannya. Gadis itu sedang membaca sambil mendengarkan sesuatu dari headset di telinganya.

Cewek itu? Yang kemarin bilang kalau dia pacar gue? Ah, Riga tak tahu mengapa gadis itu bisa berada di sana juga. Yang jelas, Riga tak menyukai keberadaannya.

“Itu Chia. Pacar lo. Lo pasti udah kenal kan? Waktu hari pertama lo masuk, lo udah ketemu dia kan?” Adit tiba-tiba menjelaskan, seolah-olah ia mengerti dengan apa yang dipikirkan Riga saat ini.

“Soal kenapa dia ada di sini, itu karena Chia anggota klub sastra juga. Dia penyumbang ide klub sastra yang gue maksud. Dia juga asisten pribadi lo. Dia yang suka bantuin kerjaan lo di OSIS," Adit menjelaskan.

Riga terdiam sejenak. Rasanya tiba-tiba ia merasa kesal sendiri. Awalnya ia pikir gadis itu akan menyerah setelah mendengar ucapan pedasnya. Namun saat mendengar Adit menjelaskan hal yang sama, nyatanya Riga menjadi emosi sendiri.

Yang bener aja! Mereka pasti bersekongkol! Riga melangkah keluar dengan perasaannya yang bercampur aduk.

● ● ●

Terpopuler

Comments

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Pukpuk Chia 😚

Setiap orang punya kesukaan yang berbeda. Buatku, genre semacam ini selalu asik untuk dinikmati ga peduli berapa umur pembacanya (umurku maksudnya) 🙈

Kalau teman-temin pembaca sekalian juga suka dengan karya ini..yok ayok jangan lupa dukung author yang sudah memberi cerita semenarik ini. Caranya ya dengan masukkan novel ini ke daftat favorit, beri like dan komen di setiap episode, lalu jangan lupa beri vote dan tipnya 😉

2020-02-08

1

Claudia Tengker

Claudia Tengker

up lagi thor semngat nulisnya

2020-02-06

3

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

btw itu judul chap nya ambigu 🤣🤣

ugh aku jatuh 🤣🤣

2020-02-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 0 : It Started From a Locker (1)
2 Bab 0 : It Started From a Locker (2)
3 Bab 1 : U Can’t Remember (1)
4 Bab 1 : U Can’t Remember (2)
5 Bab 2 : Ugh! (1)
6 Bab 2 : Ugh! (2)
7 Bab 3 : Uneasy (1)
8 Bab 3 : Uneasy (2)
9 Bab 4 : U’r Mind (1)
10 Bab 4 : U'r Mind (2)
11 Bab 5 : U and The Memories (1)
12 Bab 5 : U and The Memories (2)
13 Bab 6 : U and Our Life Start to Change (1)
14 Bab 6 : U and Our Life Start to Change (2)
15 Bab 7 : U Just Watch Me and See (1)
16 Bab 7 : U Just Watch Me and See (2)
17 Bab 8 : U Bothering Me (1)
18 Bab 8 : U Bothering Me (2)
19 Bab 9 : U in Trouble (1)
20 Bab 9 : U in Trouble (2)
21 Bab 10 : U Will Get Hurt If You Try to Find Out (1)
22 Bab 10 : U Will Get Hurt If You Try to Find Out (2)
23 Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (1)
24 Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (2)
25 Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (3)
26 Bab 12 : Über Uns (About Us) (1)
27 Bab 12 : Über Uns (About Us) (2)
28 Bab 13 : U’r Feeling (1)
29 Bab 13 : U’r Feeling (2)
30 Bab 14 : U’r Promise (1)
31 Bab 14 : U’r Promise (2)
32 Bab 15 : U’r Mission (1)
33 Bab 15 : U’r Mission (2)
34 Bab 15 : U’r Mission (3)
35 Bab 16 : Us and Tonight (1)
36 Bab 16 : Us and Tonight (2)
37 Bab 17 : Us and The Mask Festival (1)
38 Bab 17 : Us and The Mask Festival (2)
39 Bab 17 : Us and The Mask Festival (3)
40 Bab 18 : U Can’t Leave Me (1)
41 Bab 18 : U Can’t Leave Me (2)
42 Bab 19 : U Left Us (1)
43 Bab 19 : U Left Us (2)
44 Bab 20 : Us and Pain (1)
45 Bab 20 : Us and Pain (2)
46 Bab 21 : U Meet With Problem (1)
47 Bab 21 : U Meet With Problem (2)
48 Bab 22 : U’r Family Secrets (1)
49 Bab 22 : U’r Family Secrets (2)
50 Bab 23 : U Can Cry (1)
51 Bab 23 : U Can Cry (2)
52 Bab 24 : U and Tears (1)
53 Bab 24 : U and Tears (2)
54 Bab 25 : U'r Getting Tired of It All (1)
55 Bab 25 : U'r Getting Tired of It All (2)
56 Bab 26 : U and The Memories of Us (1)
57 Bab 26 : U and The Memories of Us (2)
58 Bab 26 : U and The Memories of Us (3)
59 Bab 27 : U’r Decision (1)
60 Bab 27 : U’r Decision (2)
61 Bab 28 : U and Me (1)
62 Bab 28 : U and Me (2)
63 Bab 29 : U Begin to Change (1)
64 Bab 29 : U Begin to Change (2)
65 Bab 30 : U Come Back (1)
66 Bab 30 : U Come Back (2)
67 Bab 31 : Us (1)
68 Bab 31 : Us (2)
69 Bab 32 : Unfair (1)
70 Bab 32 : Unfair (2)
71 Bab 33 : U and Our Relationship (1)
72 Bab 33 : U and Our Relationship (2)
73 Bab 34 : Our Story has Ended (1)
74 Bab 34 : Our Story has Ended (2)
75 Bab 34 : Our Story has Ended (3)
76 Unbeatable Season 2
77 S2-Satu
78 S2-Dua
79 S2-Tiga
80 S2-Empat
81 S2-Lima
82 S2-Enam
83 S2-Tujuh
84 S2-Delapan
85 S2-Sembilan
86 S2-Sepuluh
87 S2-Sebelas
88 S2-Dua Belas
89 S2-Tiga Belas
90 S2-Empat Belas
91 S2-Lima Belas
92 S2-Enam Belas
93 S2-Tujuh Belas
94 Pengumuman
95 S2-Delapan Belas
96 S2-Sembilan Belas
97 S2-Dua Puluh
98 S2-Dua Puluh Satu
99 S2-Dua Puluh Dua
100 S2-Dua Puluh Tiga
101 S2-Dua Puluh Empat
102 S2-Dua Puluh Lima
103 S2-Dua Puluh Enam
104 S2-Dua Puluh Tujuh
105 S2-Dua Puluh Delapan
106 S2-Dua Puluh Sembilan
107 S2-Tiga Puluh
108 S2-Tiga Puluh Satu
109 S2-Tiga Puluh Dua
110 S2-Tiga Puluh Tiga
111 S2-Tiga Puluh Empat
112 S2-Tiga Puluh Lima
113 S2-Tiga Puluh Enam
114 S2-Tiga Puluh Tujuh
115 S2-Tiga Puluh Delapan
116 S2-Tiga Puluh Sembilan
117 S2-Empat Puluh
118 S2-Empat Puluh Satu
119 S2-Empat Puluh Dua
120 S2-Empat Puluh Tiga
121 S2-Empat Puluh Empat
122 S2-Empat Puluh Lima
123 S2-Empat Puluh Enam
124 Pengumuman
125 S2-Empat Puluh Tujuh
126 S2-Empat Puluh Delapan
127 S2-Empat Puluh Sembilan
128 S2-Lima Puluh
129 S2-Lima Puluh Satu
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 0 : It Started From a Locker (1)
2
Bab 0 : It Started From a Locker (2)
3
Bab 1 : U Can’t Remember (1)
4
Bab 1 : U Can’t Remember (2)
5
Bab 2 : Ugh! (1)
6
Bab 2 : Ugh! (2)
7
Bab 3 : Uneasy (1)
8
Bab 3 : Uneasy (2)
9
Bab 4 : U’r Mind (1)
10
Bab 4 : U'r Mind (2)
11
Bab 5 : U and The Memories (1)
12
Bab 5 : U and The Memories (2)
13
Bab 6 : U and Our Life Start to Change (1)
14
Bab 6 : U and Our Life Start to Change (2)
15
Bab 7 : U Just Watch Me and See (1)
16
Bab 7 : U Just Watch Me and See (2)
17
Bab 8 : U Bothering Me (1)
18
Bab 8 : U Bothering Me (2)
19
Bab 9 : U in Trouble (1)
20
Bab 9 : U in Trouble (2)
21
Bab 10 : U Will Get Hurt If You Try to Find Out (1)
22
Bab 10 : U Will Get Hurt If You Try to Find Out (2)
23
Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (1)
24
Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (2)
25
Bab 11 : U’r Life and My Life are Different (3)
26
Bab 12 : Über Uns (About Us) (1)
27
Bab 12 : Über Uns (About Us) (2)
28
Bab 13 : U’r Feeling (1)
29
Bab 13 : U’r Feeling (2)
30
Bab 14 : U’r Promise (1)
31
Bab 14 : U’r Promise (2)
32
Bab 15 : U’r Mission (1)
33
Bab 15 : U’r Mission (2)
34
Bab 15 : U’r Mission (3)
35
Bab 16 : Us and Tonight (1)
36
Bab 16 : Us and Tonight (2)
37
Bab 17 : Us and The Mask Festival (1)
38
Bab 17 : Us and The Mask Festival (2)
39
Bab 17 : Us and The Mask Festival (3)
40
Bab 18 : U Can’t Leave Me (1)
41
Bab 18 : U Can’t Leave Me (2)
42
Bab 19 : U Left Us (1)
43
Bab 19 : U Left Us (2)
44
Bab 20 : Us and Pain (1)
45
Bab 20 : Us and Pain (2)
46
Bab 21 : U Meet With Problem (1)
47
Bab 21 : U Meet With Problem (2)
48
Bab 22 : U’r Family Secrets (1)
49
Bab 22 : U’r Family Secrets (2)
50
Bab 23 : U Can Cry (1)
51
Bab 23 : U Can Cry (2)
52
Bab 24 : U and Tears (1)
53
Bab 24 : U and Tears (2)
54
Bab 25 : U'r Getting Tired of It All (1)
55
Bab 25 : U'r Getting Tired of It All (2)
56
Bab 26 : U and The Memories of Us (1)
57
Bab 26 : U and The Memories of Us (2)
58
Bab 26 : U and The Memories of Us (3)
59
Bab 27 : U’r Decision (1)
60
Bab 27 : U’r Decision (2)
61
Bab 28 : U and Me (1)
62
Bab 28 : U and Me (2)
63
Bab 29 : U Begin to Change (1)
64
Bab 29 : U Begin to Change (2)
65
Bab 30 : U Come Back (1)
66
Bab 30 : U Come Back (2)
67
Bab 31 : Us (1)
68
Bab 31 : Us (2)
69
Bab 32 : Unfair (1)
70
Bab 32 : Unfair (2)
71
Bab 33 : U and Our Relationship (1)
72
Bab 33 : U and Our Relationship (2)
73
Bab 34 : Our Story has Ended (1)
74
Bab 34 : Our Story has Ended (2)
75
Bab 34 : Our Story has Ended (3)
76
Unbeatable Season 2
77
S2-Satu
78
S2-Dua
79
S2-Tiga
80
S2-Empat
81
S2-Lima
82
S2-Enam
83
S2-Tujuh
84
S2-Delapan
85
S2-Sembilan
86
S2-Sepuluh
87
S2-Sebelas
88
S2-Dua Belas
89
S2-Tiga Belas
90
S2-Empat Belas
91
S2-Lima Belas
92
S2-Enam Belas
93
S2-Tujuh Belas
94
Pengumuman
95
S2-Delapan Belas
96
S2-Sembilan Belas
97
S2-Dua Puluh
98
S2-Dua Puluh Satu
99
S2-Dua Puluh Dua
100
S2-Dua Puluh Tiga
101
S2-Dua Puluh Empat
102
S2-Dua Puluh Lima
103
S2-Dua Puluh Enam
104
S2-Dua Puluh Tujuh
105
S2-Dua Puluh Delapan
106
S2-Dua Puluh Sembilan
107
S2-Tiga Puluh
108
S2-Tiga Puluh Satu
109
S2-Tiga Puluh Dua
110
S2-Tiga Puluh Tiga
111
S2-Tiga Puluh Empat
112
S2-Tiga Puluh Lima
113
S2-Tiga Puluh Enam
114
S2-Tiga Puluh Tujuh
115
S2-Tiga Puluh Delapan
116
S2-Tiga Puluh Sembilan
117
S2-Empat Puluh
118
S2-Empat Puluh Satu
119
S2-Empat Puluh Dua
120
S2-Empat Puluh Tiga
121
S2-Empat Puluh Empat
122
S2-Empat Puluh Lima
123
S2-Empat Puluh Enam
124
Pengumuman
125
S2-Empat Puluh Tujuh
126
S2-Empat Puluh Delapan
127
S2-Empat Puluh Sembilan
128
S2-Lima Puluh
129
S2-Lima Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!