Mata Ruzy masih terbuka menatap langit-langit kamarnya, gila! Dia tak akan mengetahui aku kan?? iya dia tak akan mengetahuinya. Sambil menyakinkan dirinya sendiri.
"Sial." Ruzy memukul bantal di sampingnya..hanya memetik setangkai bunga mengapa pria itu begitu pelit, aku tidak ingin membuat masalah, bibi Emy akan mendapat kesulitan jika tuan rumah ini mengetahuinya.
Dia lalu mengambil bunga dalam lacinya yang wanginya belum hilang dan juga belum layu. Dia mencoba mengatur napasnya, bunga ini akan tercium ketika seseorang masuk di dalam kamarnya, aku harus menaruh kembali ke tempatnya, tapi bagaimana kalau seseorang ada di sana? ukhh tapi ini masih jam lima pagi ! belum ada seorangpun yang bangun jam seginikan?? dia berusaha menyakinkan dirinya lagi.
Masih memakai gaun tidur panjangnya, ruzy memakai sweaternya dan membiarkan rambut panjangnya tergerai.
Ruzy mengendap-endap dan dengan cepat berlari ke arah taman, lalu menaruh bunga itu tepat di samping bunga-bunga rose berwarna pink lainnya.
"Merasa bersalah heh."
Seseorang telah berdiri tepat dibelakangnya, darah Ruzy terasa berdesir mendengar suara serak nan seksi itu, Ruzy berdiri pelan-pelan dan masih membelakanginya, dia terjebak.
Ketika ruzy berniat kabur, tiba-tiba tangannya di cengkram keras lalu menariknya langsung menatap wajah pria itu, sampai dia bisa merasakan hembusan napas dari pria itu.
Ruzy menatap pria di depannya dengan terpaku, begitupun Alex yang masih memegang Ruzy agar tidak berlari.
Alex tersenyum sinis. "Aku akhirnya menangkap tikus kecil yang berani mencuri bunga di tamanku."
Alex mengamati wajah gadis yang masih menatapnya dengan melotot, apa dia bilang!tikus?
"Le..lepaskan aku." sambil masih menatap Alex yang tak berhenti menatapnya intens.
"Apa yang harus aku lakukan padamu?" dia berbicara sambil berbisik di hadapannya sehingga Ruzy menahan napasnya.
"Maafkan aku tuan, aku..aku tak tahu bunga-bunga disini tidak boleh dipetik." Ruzy menutup matanya dan mulai ketakutan. Tangannya semakin dicengkeram kuat hingga Ruzy berjengit.
"Tidak tahu?" Seluruh orang yang tinggal di sini tahu kalau bunga-bunga di sini terlarang bagi siapapun, termasuk pelayan sepertimu." Dengan tatapan merendahkan.
Ruzy mulai terisak, diam dan tertunduk, dia ketakutan tak tahu apa yang harus dikatakannya. Alex menghembuskan napasnya lalu melepas tangan Ruzy yang memerah. "kau pelayan baru di sini?" Tanyanya.
"I..iya tuan", sambil masih tertunduk
"Angkat kepalamu !" Alex berdiri tepat didepan Ruzy.
Ruzy dengan takut-takut mengangkat kepalanya, tapi tanpa memandang pria didepannya. "Tatap mataku, kau harus melihat wajah tuanmu kan."
Ruzy dengan ragu-ragu memandang wajah di hadapannya, tubuh tinggi yang kokoh dengan warna kulit kecoklatan mata hitam tajam dengan wajah sangat tampan, dia mengetahui wajah ini, di rumah makan itu, dia si tuan muda Alex Collagher, dia mengetahui namanya dari beberapa percakapan yang didengarnya diam-diam. Ruzy menatap langsung mata gelap itu.
Alex menatap wajah yang berdiri ketakutan tepat di hadapannya. Matanya berwarna hazel bening dengan kulit seputih porselen serta wajah tirus dan bibir kecil merah merona, dia menatap terpaku pelayan didepannya. Kata cantik tidak bisa menggambarkan wajah gadis di hadapannya.Tapi..kemudian dia menyadari gadis itu seorang pelayan.
"Pergilah! jangan pernah masuk ke taman ini."
Ruzy yang gelagapan yang juga terpaku dengan wajah tampan di depannya cepat-cepat tersadar ."Ba..baik tuan."
Dengan cepat Ruzy berpaling dan ingin pergi.
"Nama..siapa namamu?"
Ruzy menghentikan langkahnya, dan berbalik, "Ruzy..ruzyana Wilhelm tuan."
Diapun berbalik lalu kembali ke kamarnya dengan perasaan takut.
Alex masih berdiri di tepi sungai dan memandang Ruzy yang telah pergi menjauh. "Ruzyana Wilhelm." dia berbisik lalu mengambil bunga yang diletakkan Ruzy di dekat batu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
melfida
good
2021-11-25
0
Anti@
awas jatuh cinta🤭
2021-09-02
1
Niiena Ismntoha Mamae Mirza
jgn smp km jatuh cinta ma pelayan ya..
2020-06-28
1