19

Kini sudah waktu nya boksun mengangkat daging kelinci yang ia kubur, ia pun menyingkirkan semua bara yang ada di atas nya dengan hati hati dan menggali lubang itu hingga terlihat daun yang sudah mengering.

Ketika daging itu di angkat wangi harum dari bumbu dan minyak itu pun tercium sangat menggoda.

"Aku baru mencium harum masakan seperti ini... Walaupun orang tua ku sering membuat masakan dan menjual nya" ucap coro.

Sandika yang tadi nya tak merasa lapar pun karena mencium aroma masakan yang boksun buat, ia menjadi tergiur.

Biasa nya ia sudah tak makan kalau hari sudah gelap karena ia ingin menjaga berat badannya agar tak terlalu berat jika harus berlari atau melakukan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan berburu atau gerak tubuh.

Karena semua itu akan berdampak pada kecepatan, gerak dan ayunan pedang nya akan menurun.

Sandika selalu ketat dalam hal makanan apa lagi latihannya ia selalu terencana dalam semua itu dan tak akan mau melewati batasan yang sudah ia terapkan selama ini.

Beno yang mencium harum masakan itu pun sama sudah tak sabar lagi untuk menyantap nya.

Diantara semua tim beno lah yang terkenal dengan selera makan yang lahap dan banyak dari semua tim.

Beno dan Sandika sangat lah berbeda, jika Sandika ketat dalam makanan lain hal nya dengan Beno karena ia memiliki otot yang kekar dan badan yang besar pula.

"Hm... Apa kita bisa makan sekarang?" tanya Beno yang sudah tak sabar untuk menyantap hidangan yang ada di hadapannya ini.

"Tunggu, kita akan menikmati ini dengan cara yang berbeda yang tak pernah kalian lihat" ucap boksun yang membuat setiap orang penasaran akan apa yang di lakukan boksun selanjut nya.

Mereka semua memandang ke arah boksun dan apa yang dia lakukan saat ini.

Boksun mengeluarkan roti dari dalam tas nya akan tetapi roti itu tak cukup untuk semua orang yang berada di sana.

Sehingga boksun pun meminta semua orang yang ada di sana untuk mengeluarkan roti yang mereka bawa dan mengeluarkannya sama seperti dirinya.

Boksun pun memotong tomat yang ia bawa dari desa yang dulu pernah ia jaga kebunnya dan potongan tomat itu ia bagikan kepada setiap orang yang ada di sana.

Kelakuan boksun ini tambah membuat orang orang di tim nya itu merasa aneh dan penasaran tentang apa yang di buat oleh boksun saat ini.

Setelah di rasa cukup kini giliran membuka bungkusan daun yang ada di depannya, boksun pun membuka daun tersebut kini semakin harum dan lapar lah para pemburu itu, mereka seakan belum makan berhari hari dan ingin cepat menyantap olahan daging kelinci yang ada di hadapan itu.

Boksun pun mulai memisahkan semua daging kelinci yang menyatu dengan tulangnya dengan sangat mudah.

Bahkan tekstur daging itu pun terlihat sangat empuk dan ada air di sela sela daging tersebut yang menandakan kalau daging itu dimasak dengan cara yang tepat serta panas yang stabil.

Setelah selesai memisahkan daging dengan tulang lalu boksun mengambil satu iris daging tersebut, ia letakan diatas roti lalu di tumpuk dengan potongan tomat yang telah ia iris tadi kemudian ia tutup dengan roti yang lain.

Orang orang yang berada di sana pun merasa aneh dan penasaran dengan cara yang boksun perlihatkan itu, padahal mereka sering makan roti tetapi tidak dengan cara yang boksun perlihatkan itu terkadang mereka tak ingin memakan roti karena tekstur roti yang keras dan tak berasa membuat mereka semua sering cepat merasa kehausan ketika memakan roti tersebut.

Melihat roti yang di tumpuk bersama daging serta di beri tomat itu pun menjadikan tampilan roti itu sangat istimewa dan yang pasti sangat membuat orang yang melihatnya pun ngiler ingin segera memakannya.

Kini mereka pun menerima roti yang sudah berisi itu dari boksun, mereka tak segan segan memakan nya langsung, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut setiap orang yang ada di sana mereka sedang merasakan rasa yang kaya didalam mulut mereka semua.

Coro yang sudah terbiasa dengan makanan enak yang dibuat orang tua nya pun kini seakan tak percaya ada makanan yang lebih nikmat selain masakan orang tuanya itu sampai ia memukul paha nya sendiri sambil menikmati kelezatan roti isi itu.

Sedangkan tuan damar menikmati setiap gigitan roti itu dengan perlahan, seakan ia tak mau melewatkan setiap gigitan roti yang berisikan daging dan tomat itu.

Yang membuat setiap orang kagum dengan roti buatan boksun ini adalah roti yang tadi nya keras setelah diisi daging dan tomat, roti ini seakan menjadi lembut mungkin karena ada nya lemak yang mencair dan meresap kedalam sela sela roti tersebut.

"Boksun bisakah kau membuatkan roti itu lagi untuk ku? Kalau kau kehabisan roti aku masih ada di dalam tasku" ucap Sandika.

Nata dan Beno yang mendengar ucapan Sandika pun merasa heran dan saling pandang satu sama lain lalu terkikik geli.

Mereka tahu betul bagaimana pola makan Sandika dan betapa ketat nya wanita itu menjaga makanan tapi lihat lah saat ini seperti nya ia melewati batas yang ia tetapkan sendiri.

Tier penjaga kota yang lain pun memaklumi apa yang Sandika ucapkan itu karena ia pun sangat menyukai roti isi ini selain karena isiannya yang menggugah selera tampilan nya juga membuat orang yang merasa kenyang akan lapar seketika.

"Ternyata roti yang selalu membuat aku kenyang sebelum makan dan aku benci sekarang aku sangat menyukai nya bahkan ingin terus memakan nya" ucap coro.

Setelah semua selesai makan dan malam pun semakin larut tuan damar pun kini mulai membagi tim nya untuk berjaga malam sementara yang tak berjaga akan istirahat dan nanti bergantian setelah 4 jam beristirahat.

Boksun yang terbiasa tidur larut pun menawarkan diri untuk berjaga pertama kali karena memang saat ini dia tak mengantuk sama sekali.

Coro dan tier pun menawarkan diri mereka untuk berjaga terlebih dahulu alasannya sama karena mereka belum mengantuk, ternyata coro mempunyai maksud lain dengan mengatakan itu ia ingin berbicara sesuatu kepada boksun.

"Boksun, apa aku bisa meminta resep masakan yang kamu buat tadi? Aku ingin menjual nya di warung orang tua ku, entah mengapa akhir akhir ini kedai ibu ku sedang kesulitan dalam penghasilan di kedai nya saat ini" ucap coro.

"Entah mengapa ketika aku makan roti isi yang kamu buat aku mempunyai ide jika roti itu di jual di kedai ibu ku pasti itu akan menambah pendapatan kedai nya" ucap coro kembali.

"Tentu... Aku senang jika aku bisa membantu kedai orang tua mu itu" ucap boksun sambil tersenyum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!