boneka jerami

Boksun yang baru bertemu dengan tuan pemilik kebun pun lantas memperkenalkan dirinya kembali, tak lupa ia pun memperlihatkan identitas dan surat dari gild pemburu.

Dimana disurat yang boksun bawa berisikan bahwa ia menerima pekerjaan yang tuan kebun kirimkan kepada gild pemburu.

"Oya... Perkenalkan nama ku Gu Ling" ucap tuan kebun itu memperkenalkan diri kepada boksun.

"Nama saya boksun tuan" ucap boksun.

"Mari kita masuk saja dulu ke rumah kebun milik saya" boksun pun di ajak masuk ke rumah yang memang tersedia di kebun itu untuk gu Ling dan keluarga beristirahat jika sedang berada di kebun itu.

Setelah mereka masuk ke rumah tuan Gu ling pun langsung ke pembicaraan inti.

"Baiklah kalau begitu aku akan bicara pada inti nya ya boksun, kamu akan bekerja dari jam 8 pagi hingga jam enam sore, serta aku juga akan memberi kamu upah 12 keping perak. Nanti sekitaran jam 9 pagi para petani juga sudah banyak yang ke kebun untuk melihat tanaman mereka" ucap tuan Gu Ling.

"Kamu juga akan mendapat sepotong roti untuk makan siang sedangkan untuk tidur kamu bisa tinggal di rumah istirahat ini atau kalau kamu merasa kurang nyaman kamu bisa menyewa salah satu kamar yang ada di salah satu rumah di desa ini dengan harga 4 keping perak per malam" lanjut tuang gu ling.

Tanpa pikir lama boksun pun menerima tawaran untuk tinggal di rumah istirahat yang berada di kebun itu.

Setelah menjelaskan panjang lebar akhirnya tuang gu Ling beserta istri nya pamit pulang karena memang waktu matahari mulai terbenam.

Boksun menatap rumah istirahat yang menurut boksun lumayan nyaman tinggal memberikan alas untuk tidur agar ia lebih nyaman nantinya dalam bertugas, walaupun hanya menjaga kebun.

Boksun mencari jerami dan menumpuk nya agar nanti ia tidur di sana terasa nyaman dan empuk, tak lupa boksun pun memberi penutup di atas jerami tempat ia tidur nanti.

Boksun pun membuat tungku yang terbuat dari tumpukan batu untuk ia memasak, ia berniat akan memasak umbi yang ia temukan tadi tak ribet boksun hanya akan merebut umbi itu.

Ia mengambil beberapa umbi untuk ia makan malam ini, serta membakar daging untuk lauk nya, jadi bara api dari tungku itu ia manfaatkan untuk membakar daging yang ia simpan mulut tungku.

Supaya jika umbi matang daging itu pun matang bersamaan dan boksun pun menyantap masakan yang sederhana itu dengan rasa puas di hati nya. Karena makanan ini lebih baik dari pada kemarin saat ia harus menahan rasa lapar.

Walaupun rasa makanan itu hambar karena memang di jaman ini garam sangat lah mahal dan susah untuk di cari walaupun mempunyai uang untuk membeli belum tentu garam itu ada, maka dari itu boksun masih bersyukur ia dapat makan makanan ini.

"Andai lautan dekat daerah sini, aku ingin membuat garam sendiri untuk perbekalan ku, rasa nya sangat kurang jika makan tak menggunakan garam" gumam boksun sambil menyantap makanan nya.

Ternyata apa yang di gumam kan boksun Lily dapat mengetahui nya sehingga ia pun bertanya kepada boksun tentang air laut.

"Untuk apa kamu air laut? Bukan kah air laut itu rasa nya asin?" tanya Lily.

"Ya kamu benar, memang air laut itu asin" ucap boksun menjawab pertanyaan Lily.

"Hm.... Dulu aku pernah di bawa ke suatu tempat yang mempunyai air yang rasa nya asin oleh pemburu yang memiliki ku sebelum kamu" ucap Lily mengenang masa lalu nya ketika ke tempat yang mempunyai air asin.

"Apa kamu masih ingat dimana tempat itu berada?" tanya boksun antusias.

"Hm.... Aku udah gak inget lagi kalau sekarang.... Sebab semua nya tak sama apa lagi kejadian itu sudah berlalu lama mungkin sudah puluhan atau ratusan tahun lalu" ucap Lily mengenang kenangannya itu.

"Tapi bukan kah kalau dulu pernah ada air asin itu, itu berarti saat ini kamu bisa mencari nya saja?" ucap Lily kemudian.

"Ya kau benar.... Mungkin nanti aku akan mencari nya" ucap boksun.

Boksun bangun pagi karena ia ingin mempersiapkan alat alat untuk bekerja nya, ia pun harus pemanasan terlebih dahulu agar nanti saat bekerja ia tak terkena cedera otot.

Sebab biasanya pengusir hama di kebun mengusir hama dengan cara berlari dan berteriak agar Hama hama yang ada di kebun itu ketakutan dan pergi dari kebun yang boksun tunggu.

Tetapi ketika ia sedang pemanasan tiba tiba saja ingatan dulu marsen masuk dalam ingatannya tentang cara efektif mengusir hama hama itu agar tak terlalu mengeluarkan tenaga berlebih.

Boksun membuat kayu berbentuk salib lalu melapisinya dengan jerami yang ada di sekitar kebun itu, boksun membuat orang orangan yang sering terlihat di persawahan yang terdapat di sawah pada jaman Marsel.

Boksun meletakan boneka itu di sudut sudut kebun serta di pertengahan, kemudian ia menyambungkan satu boneka dengan boneka lainnya dengan menggunakan tali dan ujung tali tersebut boksun pegang agar memudahkan ia untuk menggerakkan boneka boneka tersebut.

Para petani yang mulai berdatangan pun melihat tingkah laku yang di lakukan boksun hingga membuat mereka terheran heran dengan perbuatannya itu.

Salah seorang petani pun mulai berbisik ke teman yang berada di sebelah nya.

"Sepertinya pemuda itu ingin mengenang masa kanak kanak nya... Sehingga ia membuat boneka sebanyak itu" bisik nya dan di akhiri tawa kedua petani yang melihat kelakuan boksun.

Setelah selesai entah mengapa boksun merasa ada yang kurang sebab hama burung di kebun itu tak takut dengan boneka buatan nya sehingga membuat boksun berfikir kembali.

"Apa mungkin karena tak ada suara yang mengagetkan mereka?" gumam boksun kemudian.

Sehingga ia pun berfikir kembali benda apa yang bisa membuat burung burung itu kaget lalu pergi dari kebun yang ia jaga.

"Permisi tuan Gu Ling ... Apakah tuan mempunyai lonceng yang tak terpakai?" tanya boksun kemudian ia pergi ke rumah tuan Gu Ling untuk menanyakan benda tersebut karena boksun hanya terpikirkan benda itu yang jaman ini bisa menghasilkan suara yang nyaring.

"Buat apa lonceng, boksun?"tanya tuan Gu Ling merasa heran dan penasaran.

"Aku akan mengikat lonceng lonceng itu ke leher setiap boneka jerami yang sudah saya buat, tuan" ucap boksun.

"Baik lah sebentar aku akan ambil kan lonceng yang kamu butuhkan itu" tuan gu Ling pun pergi ke tempat di mana ia meletakkan lonceng lonceng ternak nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!