20

Boksun pun tanpa ragu memberitahukan setiap langkah langkah untuk memasak masakan itu dengan teliti kepada coro, bahkan detail bumbu pun tak luput.

Namun ada satu hal yang menjadi masalah dalam masakan ini yaitu penggunaan garam dan cara masak nya yang harus menggali lobang dan menjaga kestabilan panas.

Jika saja zaman sekarang sudah ada oven seperti dimana zaman Marsel berada saat itu, akan sangat memudahkan sekali metode masakan yang di buat boksun saat ini.

'Apa aku buat aja ya oven biar mempermudah membuat masakan ayam tadi? Tapi aku bingung alat serta bahan untuk membuat ovennya dari mana?' pikir boksun, ia mempunyai ide tapi sumber daya bahannya dia tak tahu dari mana.

"Boksun bukankah minyak dan cuka sudah membuat rasa dalam masakan itu? Jadi tak memakai garam pun tak jadi masalah bukan" ucap coro.

"Tapi aku bingung jika aku menggali lubang di warung kedua orang tua ku, karena itu juga pasti akan menjadi bahan penilaian para pembeli di warung makan ibu ku nanti nya" lanjut coro.

Biasanya para pembeli bukan hanya menilai penampilan makanan tersebut akan tetapi rasa dan kualitas makanan tersebut serta kebersihan yang warung itu sajikan.

"Ya aku juga memikirkan hal tersebut, dan aku juga sebenar nya sudah mempunyai solusi untuk hal itu. Bagaimana nanti saja kau berikan resep masakan itu kepada ibu mu coro setelah permasalahan kita selesai dan aku akan mencoba ide ku ini nanti" ucap boksun.

"Seperti nya kau bersemangat sekali untuk membantu aku boksun, kenapa?" Tanya coro melihat boksun yang seperti nya semangat membantu keluarga nya keluar dari masalah saat ini.

"Ya... Sebenarnya nanti kalau resep yang aku berikan laris di warung ibu mu itu, aku mau meminta sedikit keuntungan nya. Aku tak akan menutupi hal tersebut dari kamu" Terang boksun sambil bercanda.

Tetapi coro yang mendengar hal tersebut menanggapinya dengan serius karena ia tahu di dunia ini tak ada hal yang gratis termasuk mungkin resep yang di berikan boksun pada nya saat ini.

"Kalau masalah itu kau tenang saja boksun aku akan membicarakannya lebih lanjut dengan ibu ku, dia pasti tak akan keberatan untuk membagi keuntungannya jika itu benar benar membuat warung ibu ku ramai kembali" ucap coro dengan serius nya.

Tak terasa mereka pun telah berjaga selama dua jam sambil berjaga jaga bertiga, kini giliran Beno, dan nata yang berjaga, agar coro, tier dan boksun bisa beristirahat dengan tenang.

Sebelum matahari menampakkan sinarnya boksun sudah terlebih dahulu bangun dari semua temannya yang tadi berjaga dengan diri nya.

Boksun akan pergi ke sarang serigala yang waktu itu ia lihat untuk memastikan bahwa serigala waktu itu telah mati dan status darurat di kota Gayatri akan mereda.

Tetapi saat ini boksun tak bisa langsung pergi begitu saja karena ada tim yang lain yang sedang berjaga di luar tenda nya dan itu membuat boksun harus mencari alasan yang tepat.

"Kau sudah bangun boksun? Pagi sekali kau sudah bangun,?" tanya tuan damar yang memang saat ini bagian jaga nya.

"Iya tuan tiba tiba saja saya ingin buang air kecil" ucap boksun yang menurut nya itu alasan yang paling mudah dan di percaya.

"Kalau aku kasih saran lebih baik kau pergi ke timur, boksun. Sebab baru saja Sandika pergi ke arah selatan" ucap nata memberitahukan agar mereka tak bertemu dengan keadaan yang memalukan nantinya.

Boksun yang mendapat pemberitahuan dari nata pun menghela nafas lega sebab arah yang di sarankan temannya itu memang arah di mana sarang serigala itu berada.

Nata melihat boksun pergi ke arah yang ia sarankan pun merasa keanehan sebab boksun membawa serta ranselnya padahal hanya buang air saja, tetapi nata menepis pikirannya dan menganggap semua itu adalah hal yang biasa.

Ternyata bukan hanya nata saja yang berfikir seperti itu tuan Danang pun sama seperti nata akan tetapi tuan damar juga menepis dan menguburkan perasaan buruk itu dan membiarkan saja boksun melakukan hal seperti itu.

"Mungkin saja ada benda yang berharga di dalam tas nya, sedangkan ia baru mengenal kami. Jadi dia tak terlalu mempercayai benda berharga nya itu kepada kami" pikir tuan damar.

Di perjalanan boksun memikirkan apa yang semalam tuan damar ceritakan kepada dia dan teman temannya sehingga kini boksun pun menanyakannya kepada Lily.

"Ly.... Apa memang seperti itu serigala yang kening nya ada batu emas nya cerita nya? Serigala itu dapat menghancurkan benteng yang penuh dengan prajurit?" tanya boksun pada Lily.

"Aku pernah mendengar nya tetapi aku tak dapat memastikan hal tersebut. Sebab itu kan terjadi bukan di kerajaan kita boksun" jawab Lily.

"Hm... Bagaimana jika cerita yang tuan Damar ceritakan itu benar? Kalau serigala berbatu di kening itu dapat meluluh lantahkan sebuah kerajaan?"

"Ya.... Bisa saja terjadi, sebab di dunia ini tak ada hewan yang memiliki batu di kening selain serigala itu".

"Tapi kan kata tuan damar itu cerita yang ia ceritakan hampir usianya kurang lebih 150 tahun yang lalu, ly? Bagaimana bisa hewan berumur hingga ratusan tahun?".

"Bisa saja terjadi boksun... Dan itu termasuk serigala bermata emas di dahi, ya memang tak semua hewan dapat berumur panjang tapi mungkin terkecuali untuk serigala ini".

Mendengar ucapan Lily boksun pun segera berdoa agar serigala yang ia lihat waktu itu sudah dalam keadaan mati.

Sesampainya boksun ke gua yang di tempati serigala itu pun boksun langsung melangkah masuk kedalam gua sambil berdoa dalam hati agar serigala itu sudah mati saat ini.

Hening....

Tak terdengar suara Auman serigala itu seperti sebelum nya.

"Lily.... Kaya nya serigala itu udah mati.... Ini sepi banget gua nya tak seperti waktu itu, ia mengeluarkan suara ancaman"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!