Yang lily

"Yang Lily apa kamu punya ide agar aku bisa membawa semua hasil buruan ini dengan sekali angkut?" ucap boksun kepada belati.

"Hm.... Apa ya... Aku gak tahu sih boksun karena selama aku menjadi belati, aku melihat kalau para pemburu itu selalu berkelompok jadi kalau mereka mendapatkan hasil buruan yang banyak ya mereka bagi bagi untuk mengangkut hasil buruan mereka itu.... Tapi kalau kamu kan cuma sendirian ini.... Aku jadi bingung mau memberikan saran apa" ucap belati itu panjang lebar.

"Apa kamu tak punya kemampuan yang istimewa? Kan sayang kalau daging daging ini aku tinggalkan begitu saja di sini" ucap boksun.

"Aku punya kemampuan istimewa apa.... Aku dari dulu cuma punya kesadaran saja boksun, aku gak punya keahlian yang istimewa".

"Ya ampun.... Kenapa hidup aku kaya gini sih.... Kok ya gak kaya di novel atau di sinetron gitu kalo pemeran utama punya sesuatu yang bisa di tonjolkan sedangkan ini... Belati saja tak ada keistimewaan nya sama sekali" gumam boksun dalam hati.

Boksun pun menundukkan kepala dalam sambil berandai andai mempunyai gergaji dan berbagai perkakas lainnya yang bisa ia gunakan untuk membuat sebuah gerobak.

Tetapi secara tiba tiba saja belati Lily berubah bentuk menjadi gergaji sesuai dengan apa yang di pikirkan boksun.

"Eh.... Eh... Kenapa tubuh aku... Kok jadi kaya gini.., aduuuuh..." teriak Lily yang kini berubah bentuk menjadi apa yang boksun pikirkan.

"Lah... Ini kan benda yang aku pikirkan... Kamu bisa berubah bentuk ya Lily?" tanya boksun heran karena ia hanya memikirkan sekilas benda itu.

"Engga... Sebelum nya aku gak pernah kaya gini" ucap belati Lily yang heran.

"Mungkin dulu orang yang memiliki kamu itu tak menyadari fungsi dari kamu Lily...." ucap boksun yang takjub akan fungsi belati Lily di tangannya.

"Mungkin saja.... Aku gak tahu" ucap Lily, dia tak tahu harus menjawab apa lagi karena terlalu bingung.

"Aku harus merahasiakan kemampuan Lily, bisa berbahaya jika orang lain tahu kemampuan nya yang bisa berubah berubah... " pikir boksun.

Akhirnya setelah tahu kemampuan Lily kini boksun pun mencari pohon untuk ia jadikan roda yang tak terlalu besar, dengan kemampuan Lily sekarang tak sulit untuk boksun untuk memotong sebuah pohon untuk di jadikan roda.

Tak lupa boksun pun melubangi tengah potongan pohon yang telah ia potong itu untuk di jadikan poros roda yang menyatu satu sama lain.

Setelah di rasa cukup, boksun mulai mencari bahan bahan untuk membuat gerobak nya. Ia menyatukan kayu satu sama lain dengan cara diikat menggunakan sulur tumbuhan rambat yang banyak tumbuh di hutan tersebut.

"Wow... Keren.... Kau pintar juga ya" ucap Lily melihat hasil karya boksun yang menurut nya sangat kreatif.

"Aku kan ingin mengangkut semua daging ini sayang jika tak terbawa nanti nya" ucap boksun.

Akhirnya boksun pun membawa gerobak hasil karyanya itu ke dekat daging Bangkung, ia segera memasukan daging daging tersebut kedalam gerobak.

Setelah semua daging itu masuk dalam gerobak boksun pun membawa semua nya menuju kota untuk di jual.

Di gerbang masuk kota ia di berhentikan oleh prajurit penjaga gerbang.

"Apa yang kau bawa itu?" tanya si prajurit.

"Saya membawa daging hasil buruan tuan" ucap boksun sopan.

"Apa kau menangkap nya sendiri? Atau kah kau mencuri nya dari pemburu lain?" tanya curiga sang penjaga sebab tak mungkin pemburu hanya seorang diri biasanya pemburu itu berkelompok.

"Ini saya dapatkan dengan bantuan dari pemburu yang tak sengaja lewat didekat saya tuan dan beliau lah yang memberikan hasil buruan ini kepada saya sebagai hadiah" ucap boksun sedikit berbohong agar si penjaga ini percaya.

"Baik kalau begitu.... Tapi ingat jika ada pemburu yang melaporkan kepada ku kehilangan hasil buruannya kau lah orang yang pertama yang akan aku cari" ucap si penjaga itu ketus dan membiarkan boksun masuk begitu saja ke dalam kota.

Boksun pun menarik gerobak yang berisikan daging Bangkung itu ke salah satu penjual daging karena ia tak mungkin menjual daging tersebut ke gild pemburu karena ia tak terdaftar di perkumpulan itu.

"Tuan apa kamu mau membeli daging Bangkung yang aku bawa ini?" tawar boksun kepada seseorang.

"Kenapa kamu tidak menjual nya ke gild pemburu?" tanya heran seseorang yang di tawari oleh boksun itu sebab semua pemburu pasti akan menjual hasil buruannya itu ke lisensi pemburu.

"Aku tawarkan kepada tuan karena aku belum memiliki lisensi gild pemburu tuan jadi aku tawarkan kepada tuan" ucap boksun jujur.

"Boleh aku lihat?" ucap orang itu ternyata ia adalah pemilik toko itu.

Pemilik toko itu pun melihat daging yang di tawarkan oleh boksun dengan melihat hasil potong dan kualitas nya, pemilik toko tersebut pun tertarik untuk membeli nya.

"Baik lah aku akan membeli daging Bangkung ini akan tetapi aku akan membeli nya di bawah harga gild pemburu bagaimana?" ucap pemilik toko itu.

"Tak masalah tuan.... Apa tuan juga berminat dengan kulit dan taring nya?" tawar boksun lagi.

"Tidak.... Aku hanya akan membeli daging nya saja" ucap pemilik toko.

"Baik lah kalau begitu" ucap boksun.

"Kamu bisa tawarkan kulit dan taring itu ke pengrajin siapa tahu mereka tertarik" ucap pemilik toko memberikan jalan keluar untuk boksun agar taring dan kulit itu terjual tanpa sia sia.

"Terimakasih atas usulannya tuan, nanti akan aku coba tawarkan pada toko pengrajin semoga salah satu nya berminat dengan barang daganganku ini".

Pemilik toko itu pun membayar daging Bangkung itu dengan harga lima puluh keping perak, harga yang di ajukan oleh pemilik toko adalah harga yang paling bagus karena kalau di bawah gild pemburu, boksun hanya akan menerima uang sepuluh keping perak.

Setelah menerima uang hasil penjualan daging Bangkung itu pun boksun kembali berjalan untuk mencari pembeli taring dan kulit nya akan tetapi di perjalanan boksun mencium wangi masakan yang tercium di udara dan itu membuat perutnya lapar.

"Aduh.... Perutku jadi lapar mencium wangi masakan" ucap boksun sambil mengusap perutnya yang berbunyi.

Memang tadi pagi ia sudah makan dari hasil pemberian sandrina akan tetapi itu tak cukup bagi boksun dan sekarang ia merasa lapar kembali.

Ia pun memutuskan untuk masuk ke rumah makan sebelum menjual taring dan kulit itu.

"Sebaiknya aku makan dulu biar bertenaga, sekarang aku punya uang untuk membeli makanan" ucap boksun sambil melangkah ke arah rumah makan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!