BAB 3

Hari ini aku kembali kuliah dan hari ini juga Rio kembali ke Jakarta dia berangkat setelah mengantarku ke kampus. Ah rasanya aku ingin ikut saja ke Jakarta dan tinggal disana berdua, tidur bersama, sarapan bersama layaknya hari ini saja pokonya. Ah rasanya aku mau mati jika mengingat kejadian tadi pagi. Malu bahagian bercampur jadi satu.

"Kenapa si Lo ngelamun terus?"tanya Hira

"Iya mana sambil senyum-senyum lagi." Sambung Nila

"Jangan bilang Lo ngelakuin sesuatu tadi malem." Kata Hira menyelidik dan aku hanya tersenyum saja.

"Emang Lo ngelakuin apa sama Rio?" Tanya Nila polos

"Paan si ah?" Kataku kesal tapi dengan senyum

"Demi apa Lo gak ngelakuin apa-apa tadi malem?" Tanya Hira

"Apaan si Hira cuma tidur aja ko."

"Lo tidur sama Rio?"

"Lo tidur kan gak inget nyet" cibir Hira

"Yaelah nggk Hira gue gak di apa-apain ih otak Lo kotor banget si" kataku

"Kalo sampe Lo kenapa-napa gue hajar Rio" kata Hira

"Gue juga mau hajar Rio" kata Nila ikut-ikutan

"Siap Nila kita harus kumpulin tenaga" lanjut Hira

"Iya iya sayang-sayang ku percaya deh sama aku ya ampun gue juga tau moral kali ih" kataku dan mereka hanya diam.

☘☘☘

Hari-hari berlalu begitu cepat. Sudah dua Minggu dan Minggu ini Rio tidak akan datang ke Bandung alasannya karena dia sibuk dengan pekerjaannya. Aku sempat badmood dibuatnya tapi dia berjanji untuk datang dua Minggu kemudian lagi tapi sumpah itu lama banget.

Bukan hanya Rio yang tidak datang di Minggu ini yang membuat mood ku berantakan tapi juga kepergian Teh Mila yang hari ini pergi ke Jakarta dan akan tinggal di rumah adik Ayahku yang tinggal di Jakarta yang hanya berdua dengan Suaminya yang sibuk dan anaknya kuliah di Amerika hasil beasiswa.

"Baik-baik yah di rumah, jagain Bunda jangan ngebantah terus. Bangun pagi shalat subuh jangan subuh siang terus biar Bunda gak ngomel terus. Teteh Bulan depan pulang ko, kalo mau ke Jakarta ya kejakarta aja samperin Teteh ajak Nila sama Hira sekalian temu Rio kek, Bandung-Jakarta gak sejauh ke Amerika kan. Pokonya jangan bandel kuliahnya yang bener biar cepet wisuda dengan nilai IPK bagus" kata Teh Mila

"Iya teh iya. Teteh ih kenapa harus di Jakarta si" kataku meringis dan mulai menangis

"Ash.... Kerja kali Teteh udah ah lebay banget emangnya mau ke Amerika apa. Cuma Jakarta kali" katanya dan memelukku dan aku menangis di pelukannya. Jujur saja aku sedih Teh Mila gak tinggal di rumah walaupun kadang Teh Mila bikin aku bt karna Bunda yang selalu membandingkan aku dengannya tapi aku sayang dan gak mau Teh Mila pergi. dari mulai aku ingat siapa teh Mila, dia gak pernah pergi jauh dari rumah walaupun ada tugas paling hanya beberapa malam tidak sampai bulan.

"Hati-hati yah disana. Jangan kepincut sama cowok Jakarta rata-rata mereka brengsek kecuali Rio" kataku dan Teh Mila tertawa begitupun Bunda dan Bang Vino yang akan mengantarkan Teh Mila hari ini.

"Udah-udah ah Hila mah cengeng" ejek bang Vino "Hila kenapa gak ikut aja atuh ayo nanti pulang lagi bareng Abang" katanya

"Nggk ah bang, harus masuk kuliah pelajaran dosen killer gak mungkin gak masuk mimpi buruk buat kedepannya kalo harus bolos" kataku

"Yaudah-yaudah kalo libur aja pokonya yah kesana" kata Teh Mila dan aku mengangguk

Teh Mila pun pergi di antar Bang Vino. Aku segera bersiap untuk pergi kuliah. Rasanya malas sekali mood ku sungguh sangat tidak baik hari ini. Aku mengambil tasku dan tiba-tiba saja telpon masuk. Numb tidak dikenal. Awalnya aku malas untuk mengangkatnya tapi ku angkat saja lah.

"Hallo" ku sapa yang menelpon terlebih dahulu

📞"Hai Hila ini aku, Mrs. Kanya" ucap seseorang disebrang sana.

"Kanya? Kanya iiihhh kemana aja si gak pernah nelpon lagi" kataku histeris. Itu Kanya dia sepupuku yang rumahnya akan di tinggali Teh Mila di Jakarta. Dialah anak dari adik Ayahku Tante Dewi.

📞"Haha apa kabar Lo?" Tanyanya

"Baik. Lo apa kabar? Udah hampir 4 bulan Lo gak ada nelpon. Numbnya juga gak aktif."

📞"Gue baik. Orang rumah baik-baik aja kan? Sehat-sehat?. Sorry baru nelpon lagi hp gue ilang sama numbnya sama semuanya, gue juga baru dapet numb Lo lagi dari Ibu dua hari yang lalu" terangnya

"Bunda, ayah, teh Mila sehat-sehat ko. Syukur deh kalo Lo baik-baik aja disitu. Oh gitu pantesan. Makanya hati-hati jangan di ilang-ilangin"

📞"Syukur deh. Haha bukan di sengaja kali nyil"

"Ih Kanya kapan pulang? Rindu tau gue"

📞"Sama lah cuma gak bisa kalo gak libur lama.

"Padahal semester ini aja pulang dulu"

📞"Tanggung abisin dulu dua semester aja lah. Mending Lo aja yang kesini Hil"

"Pengen si tapi gak punya duit ah"

📞"Mintalah sama your father masa gak bisa beliin anaknya tiket ke sini si."

"Heh iya kali gue sampe situ gak makan apa-apa. Gue harus makan kali disitu"

📞"Haha makan mah gue yang jamin. Tenang aja" katanya

"Iyalah nanti gue bilang dulu ke Bunda ke ayah sama Teh Mila kalo di bolehin libur semester 5 ini kesitu deh"

📞"Serius?"

"Iya"

📞"Bagus deh, sini, masih jomblo kan? Banyak bule tau haha"

"Yaiyalah kan emang tempatnya kalo disitu"

📞"Haha yaudahlah salam buat Bunda sama teh Mila yah gue mau mandi dulu. Nanti gue telpon lagi."

"Iya iya. Oh iya Teh Mila hari ini ke Jakarta kerjanya pindah ke rumah sakit Jakarta tinggal sama Tante Dewi"

📞"Oh udah berangkat?"

"Iya baru aja sebelum Lo nelpon"

📞"Oh gue tau si Ibu bilang dua hari yang lalu kalo Teh Mila mau tinggal dirumah dan bagus lah biar Ibu ada temennya"

"Iya. Yaudah sana Lo mandi jangan lupa telpon gue lagi."

📞"Iya bawel." Dan telpon pun terputus

Kanya adalah anak Tante Dewi sekarang dia kuliah S2 semester pertama di Amerika hasil beasiswa, dia mengambil jurusan kimia murni. otaknya bagus parah. Dia pinter, dari sejak SD dia di Bandung bersamaku tapi saat SMA dia pindah ke Jakarta karena ibunya menikah lagi dengan orang Jakarta setelah sebelumnya ibunya menikah dengan orang Yogyakarta dan cerai. Dia siswi berprestasi SMA nya hanya 2 tahun lalu masuk kuliah beasiswa di Universitas Indonesia cuma 2 tahun dan kemudian pertukaran pelajar ke Amerika dan menyelesaikan S1 nya di Amerika lalu kembali mendapatkan beasiswa S2 di kampus yang sama di Amerika. Sudah dua tahun lebih dia tinggal disana. Dia seumuran denganku tapi dia melangkah lebih cepat karena memang otaknya memadai.

"Bun Hila brangkat dulu" teriakku

"Iya-iya hati-hati" kata bunda yang menghampiriku

"Ada salam dari Kanya"kataku

"Kanya?"

"Iya Kanaya Tante Dewi" kataku

"Oh yah? Dia nelpon?" Aku mengangguk "waalaikumsalam bilangin" lanjut bundaku

"Iya, yaudah Hila pergi yah"

"Hati-hati" katanya dan aku hanya mengacungkan jempolku.

☘☘☘

Terpopuler

Comments

Lila Anggraini

Lila Anggraini

hila-rio-mila..mengarah ke cinta segitiga ato gimana nih ?

2022-09-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!