Waktu berjalan begitu cepat sudah dua Minggu berlalu Teh Mila di Jakarta dan tak seharipun dia tidak memberi kabar baik kepada Bunda atau kepadaku.
Hari ini Rio akan datang sesuai dengan apa yang sudah di janjikan dua Minggu yang lalu. Tapi entah hanya perasaanku saja atau bukan satu Minggu terakhir ini Rio lebih dingin. Dia tidak seperti biasanya. Tapi mungkin itu hanya perasaan ku saja yang memang kesal dua Minggu yang lalu dia tidak jadi meenmuiku.
Hari ini aku pergi bersama Nila Hira dan Rino pergi ke sebuah kafe favorit Rino dan Hira karena kebetulan hari ini Rino dan Hira tepat tiga tahun hubungannya dan ingin mentraktir aku, Rio dan Nila dan Rio pun setuju untuk bertemu disana bersamaku.
"Rio mana? Belum dateng?" Tanya Rino yang baru saja sampai
"Belum" kujawab
"Gak chat?" Tanya Nila
"Nggk"
"Tumben biasanya Rio udah Sampai dari tadi malam" kata Hira
"Iya. Dia sibuk banyak kerjaan katanya" jawabku
"Yaudah tungguin aja dulu mungkin dia masih dijalan" kata Rino
Hampir 15 menit menunggu Rio tapi dia belum ada juga pesan aku tidak ada yang dibaca satupun. Aku menelponnya dan tidak diangkat. Sampai akhirnya aku membiarkan Rino memulai acaranya saja daripada harus menunggu Rio yang tidak ada. Saat aku Rino Hira dan Nila makan satu telpon masuk. Itu dari Rio dan aku segera mengangkatnya.
"Sayang sorry aku gak bisa ke Bandung tadi aku udah dijalan tapi aku harus balik lagi ada kerjaan yang harus aku selesaikan"
"Kenapa kamu gak bilang dari tadi si ih" kataku
"Ya maaf aku tadi buru-buru. Aku janji Minggu depan pasti Ke Bandung."
"Daripada janji-janji terus mending gak usah ajalah" kataku kesal
"Jangan marah dong Hila"
"Gimana aku gak marah kamu gak jadi kesini terus"
"Ya kan aku sibuk Hila. Aku kerja disini bukan cuma main. Aku punya kesibukan hidup aku juga bukan cuma untuk ketemu tiap Minggu sama kamu. Please dong kamu ngertiin aku. Kamu kek yang kesini jangan aku terus yang kesitu masa harus aku terus yang ngorbanin waktu buat kamu" suara itu terlalu tinggi bagiku dia bukan Rio yang seperti biasanya
"Kamu itung-itungan sama aku? Maksudnya aku gak pernah berkorban buat kamu? Iya? Gitu? Apa salahnya si kalo ceweknya ngambek gara-gara cowoknya janji-janji terus? Gak usah bentak-bentak juga kali" kataku dengan nada suara yang akan menangis
"Maksudnya gak gitu Sayang, maaf kalo kamu ngerasa aku bentak. Aku minta maaf. Tapi kamu harus ngerti dong oke aku emang gak bisa tepatin janji aku tapi kan ini karna kerjaan sayang. Plis dong ngertiin aku."
"Aku selalu ngertiin kamu tau. Kamu yang gak pernah ngertiin aku."
"Nah itu yang aku gak suka dari kamu. Kamu egois. Yaudah lah aku kerja dulu" katanya dan telpon ditutup aku menyimpan hpku keras
"Kenapa? Rio gak jadi kesini?" Tanya Hira dan aku mengangguk dengan air mata yang mulai mengalir rasanya sesak sekali mendengar Rio membentukku seperti itu
"Udahlah gak usah nangis gitu lagian Rio emang ada kerjaan mendadak kan" kata Rino
"Cup cup udah udah ayo makan lagi" kata Nila mengusap kepalaku
"Sorry jadi ngacauin acara kalian" kataku kepada Rino Dan Hira
"Nggk lah ngacauin apa. Nggk ko yah Hir" kata Rino ke Hira
"Iya ih nggk. Udah makan lagi. Justru kalo Lo gak makan gini yang bikin gue sama Rino di kacauin" kata Hira
"Iya ah ayo makan lagi" kata Rino dan aku mulai makan kembali walaupun rasanya dadaku masih sesak tapi aku tetap ingin menghargai Rino.
☘☘☘
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab seorang laki-laki. Aku mengenal suaranya.itu ayah
"Ayah" kataku dan memeluknya
"Ayah sehat?" Kutanya dan dia mengangguk
"Hila sehat?" Tanyanya dan aku mengangguk
"Ko sore banget pulangnya?"
"Banyak tugas yah, harus nugas dulu lah" kataku
"Oh gitu?"
"Iyaa. Eh ayah kapan sampe?"
"Tadi pagi."
"Ko gak bilang dulu mau pulang? Kan Hila bisa jemput ayah ke bandara"
"Haha biar surprise" katanya
"Ih ayah. Ayah bakal lama di rumah?"
"4 bulan ayah cuti dulu" jawab ayahku
"Wah lama. Sayang banget teh Mila gak ada dirumah. Tapi Minggu depan pulang ko" kataku
"Iya-iya ayah tau. Gimana kuliah?"
"Lancar"
"Bentar lagi semester 6 dong?"
"Iya bulan depan udah mau UAS semester 5"
"Jangan males-males"
"Iya ayah. Oh iya Bunda mana?"
"Ke supermarket depan beli apa itu ayah gak tau"
"Oh gitu. Yaudah ayah Hila mau mandi dulu yah"
"Iya-iya" kata ayahku dan aku pergi untuk mandi.
Malam ini aku makan malam dengan ayah Bunda. Harusnya ada Teh Mila tapi teh Mila gak ada.
Setelah Selesai aku pergi ke kamarku dan mengerjakan sedikit tugas. Aku dan Rio sudah baikan sejak 5 hari yang lalu dan besok Rio akan datang ke Bandung. Sesuai dengan janjinya.
Rio ❤
Mau ketemu dimana sayang?
Hila ❤
Dimana aja
Rio ❤
Ditempat biasa aja yah
Hila ❤
Iya. Kamu lagi apa?
Tapi aku tidak mendapat balasan lagi sudah ku katakan Rio memang sedikit berubah dari biasanya setiap kali chatting selalu saja bls nya lama. Jika siang aku mengerti karna dia bekerja tapi malam dia ngapain coba. Kalo untuk semalam dua malam aku bisa mengerti tapi minggu-minggu ini dia selalu begitu di setiap malamnya. yang biasanya dia menemaniku sampai larut malam tapi minggu-minggu ini dia selalu saja tidur lebih awal. Ya walaupun di setiap paginya dia meminta maaf karna semalam dia ketiduran. Jadi yaudahlah aku memang tidak ingin terlalu memikirkannya aku berusaha berpikir positif saja mungkin dia cape setelah siang kerja sekalipun kerjaannya hanya sebagai arsitek saja.
Aku kembali fokus mengerjakan tugas yang harus ku selesaikan segera. Walaupun besok aku tidak kuliah tapi aku tetep harus ke kampus untuk mengumpulkan tugasnya. Jujur saja pikiranku memang kacau.
📩Beb Hira
Sini. Ke kafe barengan kerjain tugasnya nyuruh Rino bantuin mumpung ada disini
Me
Nila ada disitu
📩Beb Hira
Katanya mau kebetulan dia lagi ada di rumah neneknya
Me
Gue Kesitu
📩Beb Hira
Gue tunggu
Aku segera bergegas mengambil jaketku untuk pergi ke kafe Hira yang tak jauh dari rumah ku hanya tinggal ke post komplek dan menyebrang ke arah Supermarket dan disampingnya adalah kafe Hira. Ditambah Nila yang akan datang juga. Rumah Nila jauh dari kafe Hira tapi rumah neneknya memang dekat dengan kafe Hira. Aku segera keluar dengan laptopku
"Mau kemana?" Tanya Ayah
"Ke kafe Hira" kujawab
"Ngapain?" Tanya Bunda
"Ngerjain tugas lah. Ini kan bawa Laptop Bunda suka aneh-aneh deh nanyanya."
"Ya kali aja cuma mau nonton drakor."
"Kalo nonton drakor Bunda mau ikut gitu?"
"Nggk ah Bunda mah mau jadi pemeran drakor nih sama ayah" katanya sambil memeluk ayah membuatku tersenyum dengan sedkit sebal dan ayah hanya tersenyum dipeluk Bunda
"Hih udah tua tau Bun" omelku
"Ngiri yah?" Tanyanya
"Ih nggk."
"Yaudah sana kalo mau ngerjain tugas jangan pulang malem-malem. jam...."
"Jam 9 ada di rumah" kupotong kata-kata ayah lalu pergi "assalamualaikum" ucapku sembari berjalan keluar.
"Udah hafal sekarang. Waalaikumsalam" kata ayahku
☘☘☘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments