BAB 2

Hari berganti hari dan hari ini aku akan bertemu dengan Rio yang sudah datang tadi malam dan berada di rumah neneknya sekarang. Ah rasanya aku senang sekali.

"Bunda Hila pamit" teriaku

"Kuliah pagi Neng?" Tanya Bunda

"Iya" ku jawab singkat padahal tidak hanya ingin cepat bertemu Rio saja

"Bareng gak?" Tanya Teh Mila

"Pagi banget teh" kataku

"Iya nih harus pagi-pagi. Ayo bareng teteh anterin dulu ke kampus kamu"

"Nggk Teh, duluan aja. Hila mau berangkat sama Hira sama Nila mau mampir dulu juga ke kafe Hira" dustaku

"Yaudah. Duluan kalo gitu"

"Hati-hati Teh."

"Kamu juga" kata Teh Mila dan aku segera keluar untuk menyetop taxi menuju sebuah kafe yang menjadi saksi bisu Rio nembak aku 4 bulan yang lalu.

Rio❤

Sayang, kamu dimana?

Hila❤

Aku dijalan. Kamu dimana?

Rio❤

Aku udah sampe ini

Hila❤

Oh yaudah tungguin yah aku bentar lagi ko

Rio❤

Iya sayang

Hila❤

Aku sampai di kafe itu lalu masuk dan kudapati laki-laki tampan dengan gaya casual nya sudah duduk dan sedang menggambar sesuatu

"Dasar Arsitek dimana-mana gambar mulu" aku berbicara sendiri lalu melangkahkan kakiku untuk kemeja Rio

"Selamat pagi" sapaku

"Indah bener ni pagi udah liat bidadari" katanya sambil tersenyum membuat pipiku mungkin memerah sekarang

"Alay" cibirku Dan duduk

"Sehat Hil?" Tanyanya dan aku mengangguk sambil menatap wajahnya lekat "aku makin cakep yak?" Tanyanya sambil mendekatkan wajahnya seperti menyuruhku untuk mengamatinya lebih dekat. Dan jawabanku hanya mengangguk sambil tersenyum dan diapun tersenyum dan tetap berada diposisinya. Hampir 3 menit kita hanya saling menatap dengan bibir tersenyum.

"Selamat hari jadi yang ke 4 bulan sayang" kata Rio dan aku hanya mengangguk

"Love you more and more" kataku

"More aku lebih banyak" jawabnya dan aku hanya tersenyum. dan acara tatap tatapan itupun kembali berlangsung.

"Haha. Udah ah bosen" kataku sambil memundurkan kepala

"Idihh bosen katanya. Besok aku pulang lagi baru kerasa rindunya." Katanya tapi tetap berada di posisinya

"Haha udah ah aku laper" kataku sambil mengambil buku menu dan membacanya setelah selesai kulihat Rio dia masih saja menatapku

"Rio ih udahan liatnya ayo makan" kataku malu

"Makin cantik" katanya

"Udahlah gombalannya ayo makan dulu" kataku

"Yaudah iya-iya kamu pesen apa?" Tanyanya dan pagi itu adalah pagi terindah setelah pagi yang sama di tempat yang sama di bulan lalu.

☘☘☘

Sehari itu aku full hanya bersama Rio sudah makan jalan-jalan pokonya puas.

"Sayang, kakak sama Bunda nyuruh aku bawa kamu ke rumah tau. Yu ke rumah" ajaku

"Malu ah Hil" jawabnya

"Kenapa harus malu biar kenal tau sama Bunda sama kakak aku" kataku

"Belum saatnya lah Hil. Masih malu belum bisa jagain kamu bener-bener belum bisa bisa bikin kamu bahagia. Lagian aku harus pulang besok. ini udah mau malem aku juga harus ke nenek di rumah sakit kan" katanya

"Yaudah iya" jawabku

"Jangan marah" katanya. Dan aku menggelengkan kepalaku bagaimana aku bisa marah jawabannya saja bikin aku melayang ah Rio aku suka. "Yaudah aku anterin kamu pulang yah" katanya

"Iyaa" kujawab "sekalian aja ketemu Bunda kalo mau nganterin pulang" kataku

"Yeh kan aku udah bi..."

"Iya-iya ayo gakpp ayo" potongku

"Jangan marah ih"

"Nggk juga apaan si" kataku dan menggandeng tangannya menuju mobilnya.

"Ke rumah nenek dulu yah aku mau ngambil ATM aku ketinggalan di kamar" katanya dan aku mengangguk.

Hampir setengah jam dan aku sampai dirumah neneknya Rio yang jadi rumahnya juga saat dia masih di SMA. Rumah sebesar itu hanya ditempati Tante neneknya dan pembantu nya saja.

"Masuk sayang" katanya dan aku masuk lalu duduk. Rio berjalan ke arah wanita setengah baya dan berbicara sepertinya itu pembantu rumah ini. Tak lama Rio pun kembali dengan segelas jus melon untukku.

"Hil gakpp kan? Sampe rumah kamu malem?" Tanyanya

"Gkpp si. Kenapa emang?" Tanyaku

"Aku mau mandi dulu gerah" katanya

Dan aku mengangguk "kamu mau mandi?"

"Nggk ah" ku jawab

"Yaudah tungguin aja yah gak lama ko." Katanya dan aku mengangguk

Sudah lebih dari 5 menit diluar hujan mulai turun deras. Ah aku ingin buang air kecil aku berdiri dan mencari pembantu rumah tangga itu tapi aku tidak menemukannya aku berjalan saja untuk mencari kamar mandinya dan aku malah masuk ke kamar. Entah kamar siapa itu tapi aku bisa menebaknya itu kamar Rio karna ada beberapa barang Rio yang ku tau. Suara gemericik air bisa ku dengar dan itu pasti Rio yang sedang mandi. Aku cepat-cepat keluar lagi tapi Rio keluar dengan bertelanjang dada membuatku refleks memalingkan wajahku.

"Sorry aku salah masuk aku nyari kamar mandi. Kebelet." Kataku

"Yaudah sana ke kamar mandi aku udah ko" katanya dan aku berjalan dengan tidak melihat ke arah Rio

"Biasa aja kali gak usah gitu-gitu amat" katanya sambil menahan tawa

Aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Rio sudah memakai baju sekarang.

"Jalan sekarang?" Tanyaku

"Kamu harus pulang jam berapa biasanya?"

"Jangan lebih dari jam 9" jawabku

"Yaudah setengah jam lagi yah. Kita makan dulu"

"Boleh" jawabku

"Yaudah bentar aku nanyain dulu ke si bibi. Kamu disini aja gakpp ko." Katanya dan aku mengangguk

Aku melihat isi kamar Rio tapi tidak ada yang menarik isinya hanya gambar-gambar saja. Dan aku duduk di ranjang Rio dan membaringkan tubuhku rasanya pinggangku pegal sekali.

☘☘☘

Pagi ini sebelum aku membuka mataku aku berfikir kenapa Bunda tidak membangunkanku. Aku membuka mataku dan kudapati seorang laki-laki yang tersenyum sedang menatapku tepat didepan wajahku dan tanganku ah tangangku memeluk pinggangnya dan yang kujadikan bantal saat ini adalah tangannya.

"Ah ya tuhan apa yang terjadi." Fikirku.

Dengan cepat aku melepaskan pelukanku dan dengan cepat juga Rio mengembalikannya dan sekarang tangannya memeluk pinggangku juga di bawah selimut yang sama.

"Kalo bunda tau mati aku mati. Apalagi ayah ya Tuhan ini gimana. Bunda nyariin aku dong. Ah kenapa harus ketiduran juga kenapa Rio gak bangunin lagi." Gerutu ku dalam hati

"Pagi bidadariku" sapanya

"Pagi" ku jawab

"Pucet amat." Katanya tersenyum

"Rio?"

"Hemh?"

"Kita....."

"Apa?" Tanyanya

"Gak ngelakuin apa-apa kan?" Kutanya dengan takut

"Menurut kamu?" Tanyanya

"Nggk."

"Yaudah PD aja" katanya menyebalkan dan "dug" aku memukul dadanya

"Aw" pekiknya

"Serius Rio" kataku kesal

"Ya ampun iya-iya nggk kita gak ngelakuin apa-apa ya tuhan parno amat si sama pacar sendiri"

"Kamu tidur dimana?"

"Disamping kamu" jawabnya

"Tapi kamu gak macem-macem kan?"

"Ya enggak lah. Ampun deh aku gak sebejad itu sayang" katanya

"Yaudah syukur" kataku dan mengembalikan tangangku kepinggangnya. Dan kulihat dia tersenyum

"Cup" satu ciuman mendarat di pipiku membuat jantungku serasa akan lari dan pergi meninggalkan aku dan Rio berdua aja (alay ih gue)

"Rio" kataku kesal-kesal senang

"Haha sorry-sorry" katanya dan memelukku erat. "Ah aku gak mau balik ke Jakarta" katanya

"Kenapa kamu gak bangunin aku si?"

"Nggk lah gak tega orang kamu tidur nyenyak banget. Tenang aja aku udah bilang ko ke Hira buat bilang ke Bunda kamu kalo kamu ketiduran di rumah Hira. Gakpp kan aku bohong?" Tanyanya

"Gakpp deh kalo soal ini. Kalo gak bohong aku udah pasti di coret dari kartu keluarga."

"Haha" Rio hanya tertawa

☘☘☘

Terpopuler

Comments

Dede Alman

Dede Alman

gi manasih uda diajak kerumah Mala banyak alasan

2022-09-30

0

akbar

akbar

diajak kerumah hila ga mau,alasan buru buru pulang. ..ini mah cm buat mainan aja deh si hila

2020-05-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!