.... ...
..."Kau benar. Taman ini menanti pemelik aslinya datang, meski sudah berpuluh tahun lama nya."...
.... ...
...--🌷--...
“Apa yang kau lakukan disini?”
Bukh!!
Lezzy menjatuhkan buku ditangan nya, menoleh kebelakang----menatap terkejut pemilik suara baritone yang sama persis dengan suara pria ketika di kamarnya tadi pagi, ia tatap pria yang ada dihadapannya.
Wajah tampan berambut hitam panjang sedikit berantakan serta mata berwarna merah, apa lagi aura yang pria itu keluarkan begitu tajam dan dingin menimbulkan kesan tegang terhadap Lezzy.
“Aku tanya, apa yang kau lakukan disini?”
“Aa--aku hanya sedang membaca buku disini…” ucap Lezzy sembari menundukkan kepalanya, ia benar-benar takut dengan tatapan pria itu. Berbeda dengan suaranya yang sangat rendah---tapi auranya sangat mengerikan, apalagi ketika mata merahnya melirik sedikit sinis kearahnya.
“Kau bisa membacanya?”
Lezzy menggelengkan kepalanya, pria itu menatap buku yang yang dijatuhkan Lezzy tadi dan kembali menatapnya.
"Ekhem, dimana pelayan mu? Apa kau sudah sarapan?"
"Itu, Ariel sedang pergi sebentar. Untuk sarapan aku melewatkan nya----"
"Apa pelayan mu mengabaikan mu?" seketika Lezzy diam menegang saat aura menyeramkan terasa hingga membuat tubuhnya bergidik ngeri. Dia seperti moster yang siap melahap seseorang.
"Siapa nama pelayan mu, biar ku bereskan dia."
"Apa?"
"Akan lebih baik jika dia di hukum----"
"Sebentar! Ariel tidak melakukan kesalahan." Lezzy meraih kemeja putih pria tersebut. "Aku memang tidak sedang ingin sarapan dan memintanya untuk melihat tempat ini. Sepertinya keinginan ku terlalu egois dan sangat lancang---jadi jangan hukum Ariel." Lezzy merasa tertekan jika orang lain mendapat asalah atas dirinya. Dengan gugup Lezzy menundukkan kepalanya---jemari lentiknya tergerak cemas.
“-----Kau tidak perlu menundukkan wajahmu saat bersamaku Lezzy.”
Lezzy membulatkan kedua mata savier nya yang rupawan. Ia menatap terkejut terhadap pria yang masih setimandangnya dengan keramahan seakan wajah itu adalahreaksi yang selalu Lezzy dambakan, mengingat bagaimana semua orang menatap sinis kearah nya selama ini. Tapi yang lebih penting adalah nada panggilan namanya yang terkesan familiar. Lezzy ingat suara itu, suara yang selalu membuat Lezzy penasaran saat ia bermimpi.
“Apakah kau pria yamm------”
Lezzy diam saat pria dihadapannya mengecup singkat bibirnya, wajah porselin Lezzy berubah seketika seperti kepiting rebus, degup jantungnya semakin berdetak kencang, ini begitu mengejutkan raga dan jiwanya.
Beda lagi dengan pria itu, ia hanya tersenyum sakarstik melihat reaksi wajah Lezzy yang menurutnya itu manis.
'Ya ampun, itu ciuman pertamaku dan aku melakukannya dengan orang yang tak kukenal!!’
Pria itu tertawa kecil saat mendengar suara batin Lezzy yang berkicau menggemaskan. “Benarkah? Kalau begitu aku orang yang beruntung.”
“Ha? Kau bilang a--apa tadi?”
“Bukan apa-apa.”
“Tidak bukan seperti ini----bagaimana bisa kau melakukan hal gila seperti tadi? Apa kau tidak tahu itu tidak sopan!”
“Lalu bagaimana dengan mu yang mencoba merayuku?"
"Aku? Kapan?!"
"Apa kau lupa----kau berusaha merangkak naik ketas tubuhku."
"Itu tidak benar!! Aku tidak sedang menghodami, aku saja tidak tahu ada dirimu di sebelah----tunggu, bukan kah seharusnya kau yang paling mengganjal di sini?"
" ? "
"Maksudku, apa yang kau lakukan di kamar wanita dengan pakaian terbuka seperti itu."
"Ah, sejujurnya aku mencoba membangunkan mu tapi tiba-tiba saja kau menarik ku dan memeluk tubuhku---mungkin karena kau terlalu agresif jadi ikatan pada kemaja ku terlepas belum lagi kekuatan mu menahamm----" Lezzy buru-buru menutup mulut pria itu dengan kedua tangan nya. Tidak tahukah saat ini Lezzy sangat malu, bisa bisa orang yang mendengar menyimpulkan bahwa dia gadis mesum!
“Hentikan, kau terdengar seperti korban."
"Bukan kah seperti itu?" Ujarnya dengan senyum khassrupawan yag dapat membuat Lezzy jadi salah tingkah.
Ish, apa ku cabik-cabik saja pria ini?
"----Jadi, dapatkah kau memberitahu alasan mu datang ke istana utama?"
Oh, sepertinya pria ini tahu kalau Lezzy sengaja meminta pelayan di arahkan kesini. "Tentu saja itu karena aku ingin bertemu-----"
Lord adalah sosok yang sangat keji!
Lezzy terdiam, jika mengingat pembicaraan dua pelayan barusan itu bukanlah menjadi alasan nya mencari Lord itu. Jika dia mengatakan nya pasti Pria ini akan membawanya---dan, dan bagamana jika dia akan di bunuh olehnya ketika melihatnya dengan berani mencarinya?
"Ada apa dengan mu?"
"---itu, aku sedang mencarimu. Benar! Aku sedag memcari mu."Ujarnya ngelantur dengan raut wahah gugup.
"Aku? Kenapa?"
"Aku----aku butuh pnjelasan mengenai situasi sekarang. Maksud ku bukan kah ini aneh? Dari apa yang ku telaah, meski terdengar gila tapi aku tidak bodoh."
"Jadi apa yang ingin kau tanyakan?" Ujarnya dengan tatapan serius.
Lezzy menarik nafas sangat dalam sebelum menghembuskan nya, seakan menguatkan dirinya untuk mengatakan nya. "Aku yakin, ini bukan di bumi dan ini juga bukan sebuah mimpi khayalan ku." Lezzy menantang pria di hadapan nya dengan tatapan penuh kepercayaan diri. "Katakan kepadaku, kenapa aku di bawa ke sini."
Lezzy maupun sosok di hadapan nya yang ia yakini pasti juga bukan lah manusia---masih saling beradu tatap. Seakan mereka memasuki topik serius dalam pertemua kali ini. Pria itu menghela nafas dan dari balik bulu mata lentiknya, pancara manik merah memicing rasa arogant tinggi.
"Bagaimana jika kita berpindah tempat? Di sini terlalu sesak untuk membahasnya, Lezzy." Ujarnya penuh dengan makna tersirat.
...--.o🌷o.--...
Helaian embusan angin menerpa taman bunga luas, ilalang tinggi yang berada di pinggir sungai menari bebas mengikuti nada angin tak berwarna, air terjun yang tak jauh dari sungai menumpahkan air jernih membuat suara kesegaran mengarus bebas ke sungai.
Padang rumput hijau menggelar bagaikan permadani di taman dengan seribu jenis bunga. Lezzy diam meresapi rasa nyaman dari sambutan alam, semua rasa kewaspadaan nya hilang seketika melihat pemandangan menakjubkan dalam hidupnya.
“Kau menyukainya?”
"Iyaa," Lezzy duduk berjongkok meraih setangkai bunga berwarna oren di tepi sungai.”Aku belum pernah melihat jenis bunga ini?"
"Itu adalah bunga Gracelia, mekar 5 tahun sekali dan hanya tumbuh di wilayah ini."
"Pasti orang yang merawat taman ini sangat menantikan seseorang."
"Kenapa kau berpikir seperti itu?"
"Hm,, bukankah sudah jelas kalau taman ini di rawat dengan sangat hati-hati. Apalagi tidak ada siapa pun disini, itu berarti tida mudah bagi siapa pun mendatangi taman ini, tapi kenapa kau mengajak ku ke sini?"
Pria itu menatap sedikit terkejut mendengar penjelasan Lezzy, tapi tanpa di sadari---senyuman tipis naik dari sudut bibirnya. Pria itu melangkah mendekat, lebih tepatnya berdiri sedikit menyerong menutupi jalur sinar matahari yang langsung menerpa wajah jelita Lezzy.
"Kau benar. Taman ini menanti pemelik aslinya datang, meski sudah berpuluh tahun lama nya."
"Oh benar kah? Lalu siapa pemiliknya, apakah dia sudah muncul?" Ucapnya sembari berdiri menghadap pria itu.
"Sudah," Pria itu memetik bunga Gracelia tersebut lalu menyelipkan nya di telinga mungil Lezzy. "Dia adalah dirimu, Lezzy."
Lezzy menoleh kearah pria itu, hembusan angin menghantarkan perasaan sukma yang terasa kalbu untuk hatinya. Entah ada apa dengan dirinya, hanya saja mata pria tersebut terlihat seperti memancarkan kesepian yang terlalu dalam.
"Taman ini di buat dan di rawat hanya untuk mu."
“Untuk ku?" Pria itu tidak menjawab dan hanya tersenyum seakan ia memancarkan kelegaan setelah lama memupuk rasa khawatir yang terlalu dalam.
Lezzy menahan pria itu sebelum ia berjalan pergi. “Tunggu. Tidak kah seharusnya kita kembali membahas topik sebelumnya? Ada begitu banyak hal yang membuatku tidak mengerti saat ini.”
Dengan sedikit perasaan bimbanh, pria itu akhirnya menjelaskan nya sembari menyandarkan diri di bawah pohon pilow dengan kedua tangan saling bersilangan di depan dadanya.
“Seperti dugaan mu. Ini bukan bumi ataupun dunia yang kau ketahui sebagai tempat tinggal para manusia. Lebih tepatnya, saat ini kau sedang berada di Darkness World sebuah dunia yang sangat berbeda dengan bumi. Bahkan penghuni dunia ini bisa di katakan adalah kumpulan dari mahluk mitologi dongeng penghantar tidur.”
“Maksudnya?”
"Darkness World memiliki bangsa yang sangat bertolak belakang dengan kaum Manusia. Maksudku, terdiri dari tujuh golongan ras seperti : Elf, Fairy, Vampir, Mermaid, Werewolf, Witch/Wizard, dan Mirach. Mereka semua tinggal di dunia ini, semua bangsa ras memiliki daerah kekuasaan dengan dipimpin oleh Raja dan Ratu mereka, Tapi di dunia ini mereka masih memiliki satu penguasa yang di sebut Lord. Kedudukan Lord lebih tinggi karena hanya kaum Demon yang mampu menjadi Kaisar di tanah kegelapan ini."
“Demon?”
“Benar, Ia adalah Kaisar bagi seluruh ras dan juga pemilik dunia kegelapan. Dan saat ini kau berada di Lucifer Kingdom, kediaman milik Lord sekaligus Kerajaan utama dunia Darkness World."
Lezzy memdengarkan dengan perasaan tak terduga. “Meski aku sudah menduganya, tapi bukankah ini sungguh gila?! Terlebih semua mahluk itu hanya mitos. Oh, sebentar, aku sedang tidak di tawari bermain film fantasi bukan? Yah, akhir-akhir ini genre film seperti itu sangat di gemari." Lezzy mencoba menenangkan diri dengan berbicara semakin aneh.
Tapi ini sungguh tidak masuk akal! Apa dunia paralel itu sungguh ada----kehidupan lain selain bumi? "Oky. Itu sungguh mengejutkan, meski aku sedikit susah untuk mempercayainya. Tapi jika melihat beberapa pelayan dan prajurit serta sihir di sini, kurasa itu bukan hal aneh."
"Apa kau sungguh bisa mempercayai?"
"Apa menurutmu aku terlihat mempercayainya?!" Lezzy shock berat. "Aku perlu waktu untuk mencerna ucapan mu. Mau dikira ini adalah mimpi itu mustahil jika ini terasa sangat nyata----oh dewa cobaan hidup apalagi ini?"
Rasanya Lezzy sudah benar-benar menjadi gila. Ia sampai memijit kening kepalanya yang mulai memicing rasa sakit kepala. "Baiklah, kalau begitu apa alasan nya aku di bawa ke tempat--maksudku ke dunia ini? Atau jangan -jangan aku sebenarnya adalah bagian dari kaum kalian?"
Itu bisa saja mengingat paras wujudnya yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Tapi pria itu terlihat sedikit cangung malu mengatakan nya, meski tidak terlihat tapi desiran warna kemerangan pada telinganya sedikit mengguncang hatinya.
“Kau bukan bagian dari kaum seperti kami, tapi sebentar lagi kau akan menjadi Ratu bagi mereka sebagai permaisuri Lord." Ucapnya dengan nada bicara kecil namun dapat di tangkap oleh pendengaran Lezzy dengan sangat baik.
"..............."
"Kau di bawa ke sini sebagai Mate Lord dan calon----Lezzy ada apa dengan mu?"
Lezzy diam dengan raut wajah ketakutan dan sangat terlihat pucat pasi. Ia kehilangan kata-katanya karena ucapan tak masuk akal ini. Sungguh, tak adakah teori yang lebih logis untuk mengatakan keadaannya sekarang? Seketika rubuhnya dapat merasakan ketakutan hebat seakan istana itu menawan jiwanya untuktidak kabur karena ia telah menjadi sasaran seorang monster kejam.
Terlebih, menjadi Mate Lord adalah bahasa lain sebagai persembahan untuk di habisi olehnya? Ia ingat pembicaraan dua pelayan sebelumnua jika ada satu wanita yang di bawa Lord untuk sebagai Mate nya. Dan Ariel bilang ia di bawa oleh Lord ke dunia ini----itu berarti dia lah wanita persembahan yang di maksud itu?!
"Lezzy----"
"Kau pasti sedang membuat lelucon kan?"
"Apa terdengar seperti itu?" Kini hiliran pria itu yang merasa cas setelah melihat reaksi Lezzy yang sangat kuat mengartikan bahwa ia keberatan dengan hal itu.
"Dengar, ini tak masuk akal. Mungkin aku masih bisa mempercayai mengenai dunia ini atupun mahluk mitos yanga ada di dunia ini. Tapi! Menjadi mate dan permaisuri Lord bukanlah hal yang dapat bisa ku terima!" Lezzy berjalan mundur sembari berteriak.
"Apa kau menolaknya?"
"Tentu saja! Menjadi pasangan monster yang hanya tahu rasa darah adalah hal yang mengerikan bagiku. Apa kalian kehabisan wanita bangsawan di dunia ini sehingga menargetkan wanita dari bumi sebagai ganti persembahan nya?!"
"Persembahan? Tidak ada hal seperti itu. Kau telah di tetapkan sebagai Mate nya dan tidak akan ada yang bisa membantahnya."
“Tidak! bawa aku kembali pulang sekarang juga!”
"Kau ingin pergi? Maka tidak akan ada jalan kembali untuk mu pulang Lezzy!"
Entah hal apa yang membuat pria itu memancing emosinya, iaengeratkan gigi rahangnya mendengar penolakan Lezzy. Rasanya ia ingin menyeret dan mengikatnya di kamar selamanya tapi ia harus menahan diri.
“Memangnya siapa kau? Apa kau utusan Lord? Dengar, aku bukan pidana atau mainan yang bisa kalian kendalikan!”
“Sebaiknya kau pikirkan kembali, pergi berarti mati dan jika kau masih ingin hidup, kau harus bersanding dengannya."
“Aku tidak mau!"
“Berhenti memberontak, Lezzy. Keputusannya sudah di tetapkan, kau tidak akan bisa pergi kemanapun."
"Tunggu, apa yang ingin kau lakukan kepada ku----"
"Aku tidak akan lagi kehilangan mu, Lezzy." Pria itu mengatur sihir perpindahan dan mengurung Lezzy untuk kembali ke kediaman nya di istana Timur.
Tepat di saat itu juga datang seorang pria dari bangsa Vampir mendekatinya, sembari membungkuk hormat keepadanya. "Count Dounty telah datang---memenuhi panggilan anda Yang Mulia."
"Buat, pengkhianat itu menghadapku!"
"Baik Yang Mulia Lord."
...--.o•°🌷°•o.--...
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
ふじょし
GILAA BACANYA SENYUM2 SENDIRII 🤭🙈
2021-03-12
3
Ririn
itu yg cium lezzy lord yah atau org lain yah
2021-01-08
6
Melani Cahya Hidayah
kasih visualnya donk tho d setiap adegannya
2020-11-04
21