.... ...
...“Lekas lah bersihkan dirimu, aku akan menunggumu di bawah untuk sarapan, Lezzy."...
.... ...
...--🌷--...
Lezzy menggeliat manja. Rasanya ia tidak berniat bangun hari ini, kenyamanan yang membungkus di waktu fajar nya sangat jarang ia rasakan. Seakan semua rasa lelahnya kemarin terbayar sudah hanya dengan tidur.
Sungguh Lezzy ingin tidur sedikit lebih lama di ranjang tidurnya. Apalagi Pagi ini rasanya sunyi, tidak ada alarm yang mengganggu tidurnya, atau dering ponsel dari Mia yang terus berbunyi juga tidak mengusiknya, biarlah untuk hari ini saja ia tidak masuk kuliah.
Lezzy bergerak mencari posisi ternyaman untuk melanjutkan tidurnya, sembari merangkak naik meraih sesuatu di sekitarnya untuk menjadi tumpuan sandaran kepalanya. Wah, ini sangat nyaman---sesuatu yang keras dengan dekapan hangat serta aroma bunga lily yang menyeruak dari aroma bantal yang sangat memabukkan.
Tunggu! Bantal nya benar-benar keras, dan yang pasti suhu tubuhnya sangat hangat padahal setahunya ruang kamarnya tidak ada mesin penghangat di musim dingin---lebih tepatnya sesuatu yang ia dekap ini benar-benar hangat dan sangat terasa asing.
Lezzy tersadar dari khayalannya dan mulai membuka kelopak mata savier nya perlahan, melihat sembari menerawang menatap sesuatu di hadapan nya yang---Oh Dewa! Dada bidang berotot yang saat ini ia jadikan sandaran hangat barusan sangat terlihat menggoda dan menawan, ada tepat di hadapan nya.
Terkejut? Bukan lagi. Lezzy sampai shock bahkan mulut ranum mungilnya terbuka tidak dapat mempercayai apa yang dia lihat di pagi hari ini!
“Tidurlah kembali, jika kau masing mengantuk.”
Lezzy menangkap suara candu---nada baritone rendahnya yang sangat ramah membuat Lezzy menoleh kearah kiri. Menatap terpesona saat manik merah sepekat darah melirik sayu kearahnya dirinya, apalagi bulu mata hitam panjang nya yang menjadi penyempurna wajah rupawan dari sesosok pria yang tertidur berbaring di bawahnya, karena saat ini Lezzy masih menyandarkan setengah tubuhnya di atas dada bidang milik mahluk cantik tersebut.
Sekejap Lezzy terbuai dengan sosok tampan yang bahkan sangat tidak wajar---terlebih untuk jantungnya. Pria itu meraih helaian rambut Lezzy yang perlahan bergerak turun dari telinganya.
"Atau, kau bisa bangun." Sosok itu menyelipkan kembai dan merapihkan rambut Lezzy. "Bagaimana, mau sarapan dulu atau mandi?" Lanjutnya.
"Mandi.... " lirihnya masih terhipnotis dari mahluk indah di hadapan nya. Pria itu pun tersenyum seakan mengatakan selamat pagi melalui wajah penuh cahaya kharisma tersebut.
Tidak! Sadarkan dirimu Lezzy.
Seakan akal sehat dan raga Lezzy telah kembali seutuhnya. Lezzy mendorong mundur dirinya untuk menjauhi pria tersebut. Bukan saat nya dia terpukau, yang jadi masalah terbesarnya adalah---Dia bangun di pagi hari bersama seorang pria di ranjang tidurnya!
Hm? Apa benar ini kasurku? Kamar ini juga bukan milik ku. Apa aku salah masuk rumah?
Lezzy memperhatikan baik-baik lingkungan nya yang sangat terasa asing apalagi ruangan ini ter desain dengan model abad pertengahan kerajaan yang sagat kasual. Apa ini hotel? Ha! Masa sih?
Lezzy berperang dengan pikiran nya yang sangat terlihat kacau. Gak mungkin kan, kalau dia memesan hotel dengan seorang pria? Lezzy tertawa kecil merutuki pikiran nya yang konyol. Meski terkadang dia memimpikan seorang kekasih---tapi jika sampai menyewa seorang pria penghibur itu tidak benar! malah tidak akan mungkin, karena gaji nya saja tidak akan sanggup memenuhi pelayanan seperti---Akh! tidak bukan itu yang harus dipikirkan.
Oh demi dewa, ini membuat ku terlihat semakin gila karena terlalu lama hidup sendiri. Aku yakin sekali semalam aku pulang ke rumah.
"Apa kau baik----"
"Aa! Jangan mendekat." Lezzy yang panik langsung memotong ucapan pria di hadapan nya, kemudian ia melirik---meraih selimut di sekitarnya guna menutupi tubuhnya yang telah mengenakan piyama dress tidur tipis berwarna putih.
"Leez-----"
"Tidak, jangan mendekatiku." Lezzy turun dari ranjang dan bersembunyi di balik gorden besar serta tinggi di dekat jendela. Ia sangat ketakutan dan juga bingung. bagaimana tidak, jika pria itu menatapnya sangat intens seperti predator yang mengincar mangsa.
Apalagi mata merahnya. Apa itu adalah warna mata yang wajar. Lezzy mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tapi hasilnya tetap tidak membuahkan hasil. Ini sangat aneh dan membingungkan.
' Siapa pria itu sebenarnya? '
“Lekas lah bersihkan dirimu, aku akan menunggumu di bawah untuk sarapan, Lezzy."
Nada rendah yang sangat ramah itu berbisik di telinga Lezzy dari balik gorden. Dengan sigap Lezzy menyibak gorden yang membungkus dirinya mencoba menahan pergi pria tersebut.
"Tunggu sebentar----Hm, kemana dia pergi?" Lezzy yakin ia tidak mendengar pintu terbuka atau tertutup, bahkan reaksinya sangat cepat harusnya pria tersebut masih di tempat, ini saja belum ada semenit.
“Seharusnya dia menjelaskan dulu baru pergi. Oh, adakah seseorang yang bisa menjelaskan kenapa aku bisa ada di sini?!"
“Itu karena Putri dibawa oleh Yang Mulia kemari.”
"Ya ampun!" Lezzy dibuat kaget dengan kehadiran perempuan yang tiba-tiba saja ada disebelahnya. Gadis cantik berambut pink bubble gum dengan pakaian pelayan, belum lagi mata besarnya dengan warna setara dengan rambut pink-nya.
“Siapa lagi kau, dan bagaimana kau bisa masuk?”
“Maaf telah membuat anda terkejut Putri, saya diutus untuk melayani semua keperluan anda selama disini.”
“Aku, maksudmu kau akan melayaniku?”
“Benar Putri, mari ikuti saya. Persiapan mandi anda sudah selesai." Ujarnya dengan senyuman.
Lezzy diam melihat gadis tadi berjalan menuju kamar mandi, ia masih belum bisa menyimpulkan sesuatu dengan keadaannya yang sekarang dan masih menyimpan seribu pertanyaan dibenaknya.
Lezzy berjalan mengikuti gadis tadi dan matanya dibuat takjub dengan kamar mandi yang waw, ini sudah tidak bisa dikatakan kamar mandi lagi, tapi sudah jadi tempat pemandian air panas yang mungkin bisa mencakup 100 orang.
Terdapat kolam air panas luas dengan lima pilar yang mengelilingi kolam, di bagian atap ada lukisan awan belum lagi patung ikan air mancur yang berlapis emas, sebenarnya ada dimana ia saat ini?
"Biar saya bantu membuka gaun tidur anda."
Lezzy langsung berjalan menjauh dan menatap bingung, saat ia tiba-tiba membuka ikatan tali baju tidurnya.
“Apa anda perlu yang lain Putri?”
“Bukan begitu, aku---aku akan melakukan nya sendiri. Kau tidak perlu membantu ku mandi."
"Baik Putri. Tapi sebelum itu biar saya membantu mengatur persiapan terakhir air mandinya." Wanita pelayan itu berjalan mendekati kolam tersebut, ia mengulurkan tangan kanan nya dan secara ajaib---buih yang yang keluar dari dalam kolam mengeluarkan aroma bunga mawar yang sagat harum.
"Apa anda menyukai aroma mawar, Putri?"
"Hm, tidak buruk. Aku menyukainya, tapi bagaimana kau melakukan nya?"
"Iya?" Wanita pelayan itu terlihat bingung, namun dengan ramah ia menjelaskan nya. "Saya menggunakan sihir, di bangsa Mermaid hal ini sangatlah biasa di lakukan karena sudah menjadi keahlian kami."
"Sihir? Mermaid?"
"Em, apa ada yang anda perlukan lagi, Putri?"
"Ti--tidak" Lezzy terlihat menyangkal apa yang ia dengar barusan. "Ini sudah cukup, kau bisa pergi."
"Bawakan barangnya," Ujarnya entah kepada siapa.
Dan tiba-tiba saja datang mahluk mungil seukuran jengkal manusia, bersayap dan terbang menghampiri wanita pelayan tersebut, mirip seperti peri kecil yang selalu di legenda kan.
“Tolong bunyikan bel ini ketika anda telah selesai mandi, Putri. Saya akan membantu anda menganti pakaian yang akan anda kenakan.”
Lezzy terdiam melihat kepergian mahluk mitos yang baru saja terbang melewatinya setelah membungkuk hormat kepadanya.
"Putri?"
"----Oh, iya. Aku akan memanggilmu."
"Kalau begitu saya mohon undur diri, berendam lah dengan nyaman Putri." Kemudian wanita itu perjalan pergi meninggalkan Lezzy yang diam dengan wajah kebingungan seolah otaknya menyimpan banyak pertanyaan.
...--.o🌷o.--...
Lezzy menatap dirinya dengan gaun kerajaan berwarna peach, hiasan bunga putih dan pink yang ada di rambutnya menambah eksen elegan terhadap dirinya. Semua dilakukan oleh wanita pelayan tersebut seorang diri, apa dia pernah bekerja di kantor make up?
Tapi yang jadi masalah barunya sekarang adalah rasa mual yang tiba-tiba saja naik hingga rongga mulutnya. Ini karena gadis pelayan tadi menarik kuat tali pada bagian korset di pinggangnya hingga membuat perutnya terasa kencang.
Belum lagi ia terus berjalan turun menuruni tangga yang entah sampai kapan anak tangga ini akan habis, memangnya seberapa tinggi tempat ini? Lezzy hanya bisa diam sembari melihat bangunan tempat ini.
Sesekali ia berpapasan dengan berbagai pelayan yang menunduk hormat lalu setelah melewatinya mereka berbisik ria seakan membicarakan sosoknya. Yah dia sudah sering melihat kejadian ini sejak kecil. Tapi yang membuatnya keheranan adalah wujud mereka yang terkadang terlihat tidak seperti manusia sewajarnya.
“Kita sudah sampai Putri.”
Lezzy menatap dua pintu besar berwarna hitam dengan ukiran tengkorak yang sedang memegang pedang. Melihat pintu itu membuat suasana tempat ini semakin horor apalagi warna dan bentuk bangun ini yang terlihat sangat gelap dan juga beberapa miniatur patung berbentuk monster di setiap sudut dan persimpangan lorong.
Lezzy melangkah masuk, di sana terdapat meja makan panjang dengan memiliki 40 kursi yang mengitarinya. Sajian makanan yang tersusun dari ujung meja hingga ke ujung sebaliknya, menarik perhatian Lezzy.
"Anda bisa duduk di sebelah sini Putri." Wanita itu menarik kursi untuk Lezzy.
"Apa semua ini adalah menu sarapan?"
"Benar, Putri."
"Tapi ini terlalu banyak. Apa wajar jika makanan ini di sebut sarapan pagi---bahkan untuk satu orang?"
"Ah, anda tidak perlu khawatir untuk menghabiskan semua, dan juga Yang Mulia akan menemani anda juga." Wanita itu melirik kerah kursi jauh di ujung---bersebrangan dengan posisi Lezzy. "Tapi sepertinya beliau sedikit terlambat. Jadi Yang Mulia berpesan anda dapat menikmatinya duluan."
Ini tidak masuk akal----semua yang terjadi hari ini sangat sulit di cerna Lezzy. "Aku, haa..., aku ingin bertanya kepada mu."
"Silahkan, Putri."
"Pertama-tama, bolehkah aku tahu nama mu?"
“Oh, maafkan atas kelalaian saya Putri, nama saya Ariel Adulthim. Saya seorang pelayan dari istana barat, untuk saat ini tugas saya melayani anda.”
"Baik, senang berkenalan dengan mu Nona Ariel."
"Anda tidak boleh bersikap formal kepada saya. Anda bisa memanggil nama saya tanpa kasual kesopanan."
"Em,, baiklah---Ariel." Melihatnya reaksi Ariel menjadi lega, membuat Lezzy berpikir tempat ini aneh. "Kedua, aku mau tahu kenapa kau memanggil ku Putri dan siapa itu Yang Mulia?"
"Karena anda tamu terhormat Lord di Kekaisaran ini sedangkan Lord adalah Kaisar di dunia ini. " Ujarnya. Tapi keheningan terjadi diantara mereka, dan hanya saling balas membalas menatap.
"Hanya itu?" Ariel mengangguk.
Oh ayolah, penjelasan itu tidak membatu apapun justru menambah list pertanyaan dalam benaknya. Ap dia sedang bermimpi? Seprti lucid dream, memasuki dimensi berbeda dan terjebak?
Ha! Ini tidak mungkin, Lezzy mencubit pipinya dan seketika ia meringis sakit karena itu sakit! Jika terasa sakit apa ini benar-benar bukan mimpi? Ibu tolong bawa aku kembali dari mimpi aneh ini
“Maaf mengganggu anda Putri, apakah anda kurang suka dengan sajiannya atau mau saya bawakan yang lain?”
“Tidak ini sudah cukup, malah terlihat sangat banyak.” Ucap Lezzy sembari tersenyum canggung. "Em, sepertinya aku tidak begitu lapar. Apa kau bisa membawaku jalan-jalan keluar?" pinta Lezzy mencoba mencari celah dan menganalisis sendiri tempat apa ini.
"Tentu, tidak ada tempat yang tidak bisa anda datangi. Atau anda mau saya sampikan kepada yang mulia Lord agar anda dapat bertemu?"
Lezzy berpikir sejenak. Benar dia bilang yang membawanya yang mulia Lord, jika dia menemui sumber masalah itu akan membantu memecahkan masalahnya. Terlebih dimana pria yang pagi tadi ia temui? Siapa dia?
“Baiklah, bawa aku kesana.”
Mereka melewati banyak ruangan dan lorong istana yang sangat menakjubkan bagi Lezzy, apalagi pada bagian luar istana yang sangat terasa beda nuansanya. Seakan ia benar-benar masuk kedunia lain dan bukan Bumi.
Untuk Sesaat perjalanan mereka tertunda karena Ariel menerima pesan sesuatu dari seorang penjaga dengan baju berlapis baja selayaknya prajurit istana di dongeng. Kemudian kembali menghampiri Lezzy.
"Putri maaf, saya harus mengantar surat resmi ini ke penjaga pos di gerbang istana. Kediaman Lord masih sedikit jauh dan---tidak ada pelayan yang dapat menggantikan saya sebentar menemani anda."
"Kalau begitu, aku akan menunggu mu. Apa itu cukup memakan waktu?"
Ariel nampak berpikir "Tidak Putri, saya hanya akan pergi sekitar 20 menit. Bagaimana jika anda mengunjungi perpustakaan sembari menunggu saya?"
"Baiklah."
Ariel mengantarkan Lezzy kedepan pintu. "Apa anda yakin tidak masalah saya tinggal sebentar, putri?"
"Jangan khawatir aku biaa menjaga diriku dan akan menunggu mu dengan baik di perpustakaan."
"Baiklah, sekali lagi saya minta maaf Putri. Kalau begitu saya undur diri dulu."
Setelah kepergian Ariel Lezzy berjalan menelusuri perpustakaan istana yang jauh lebih indah daripada bentuk lorong istana yang memiliki ratusan lukisan. Karena sejak dulu ia sangat suka perpustakaan, ini menjadi tempat ternyaman daripada beberapa ruangan lain.
Tapi kekaguman itu hanya sesaat, saat Lezzy membaca tiap judul bahkan perhalaman dari buku yang tersusun---itu karena dia tidak dapat membaca tulisan yang tertera di sana. Dan hal ini menambah 1 poin lagi untuk menguatkan dugaan nya mengenai tempat ini.
Sudahlah, toh dia akan tahu jika bertemu dengan sososk Lord seperti kata Ariel. Lezzy kembali melihat buku dan mencoba meraih salah satu buku.
"Apa kau sudah mendengarnya?"
"Maksudmu mengenai salah satu bangsawan yang membantu penyusup pembunuhan Lord melarikan diri?"
Dari sebrang rak buku pada posisi Lezzy terdengar pelayan pengurus perpustakaan bergosip secara berbisik, dan hal itu dapat di dengar dengan jelas olehnya.
"Kau benar, Aku kasihan dengan Count Elzhar. Dia asti akan di habisi oleh Lord kali ini."
"Seperti nya Lucifer Kingdom juga tidak akan prnah tenang jika sehari saja Lord tidak membunuh."
“Lord sangat susah di temu bahkan bangsawan tinggi pun sering kesusahan jika bukan karena para Tetua yang menjadi pondasi penengah. Aku yakin Lord akan menghabisi para pngikut Count."
"Kita yang bekerja seharian di istana pun tidak pernah sekalipun melihat sosok Lord. Tapi yang ku dengar. Dari banyak mereka yang pernah bertemu dengannya, beliau tidak pernah memandang ramah bahkan tersenyum itu sesuatu yang mustahil, Yang Mulia memiliki insting kuat dalam menilai seseorang jika ia tidak menyukainya beliau akan menyingkirkannya bagaimanapun caranya."
“Ah, aku ingat terakhir kali keluarga Eral dari bangsawan Wizard. Mereka semua di gantung di kota utama. Iih, itu mengerikan!"
"---Beredar kabar juga, beliau seorang yang keji dan kejam jika ada dari bawahannya yang tidak patuh maka Ia akan menyiksa, menghukum hingga ia benar-benar puas dengan tindakannya."
"Apa kau sudah mendengar ada wanita persembahan lagi yang datang ke istana. Aku yakin wanita itu juga akan segera mati."
"Maksudmu wanita yang di bawa Lord kemarin malam? Bukankah dia Mate Lord, para pelayan dari istana Timur mengatakan hal tersebut."
"Apa kau percaya dia adalah Mate Lord? Seprtinya kau lupa, beberapa bangsawan mencoba mengirimkan putri mereka sebagai kandidat calon Mate Lord untuk mengisi posisi Permaisuri. Tapi kau mau tau kenapa para waita bangsawan itu tidak terlihat lagi atau di sebut sebagai persembahan?"
"Apa?"
"Itu karena mereka langsung di habisi di tempat oleh Lord. Ada yang bilang Lord sangat menyukai darah wanita muda untuk meningkatkan kekuatan nya, dan itu sebabnya kenapa setiap wanita yang di katakan sebagai Mate Lord akan menjadi prsembahan untuknya."
Lezzy diam, Ia gemetar ketakutan mendengar pembicaran tersebut. Sosok bernama Lord itu adalah pria keji yang hanya tahu membunuh untuk lepaskan dahaga ketamakan nya saja! itulah yang lezzy tangkap dari pembicaraan mereka.
Oh sungguh, kasihan sekali wanita yang akan menjadi mate nya itu. Sebisa mungkin aku harus menjauhinya dan pergi dari tempat menyeramkan ini, syukurlah aku tidak jadi bertemu.
"Sebaiknya kita berhenti membicarakan beliau, karena Lord punyatmata mata di istana untuk membunuh bawahan nya yang tida patuh."
"Ayo kita pergi saja."
Lezzy mencoba melihat sebrang rak tadi menatap dua pelayan yang tadi asik bergosip berajalan menjauhi tempat itu.
“Sepertinya aku perlu bertanya kepada Ariel nanti------”
“Apa yang kau lakukan disini?”
...__-o🌷o-__...
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
LAVENDER🙄🙄
pegen ku skip tapi jiwa penasaranku tertarik
2021-07-20
2
Ken Arrock
👍
2021-06-28
0
I do not care
bagus
2021-05-03
1