Bukan Darah Biru

Bukan Darah Biru

Haiden Group School

Tahun 1992

Ruangan Kelas III A Sekolah Menengah Atas Swasta 'Haiden Group School.'

Pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Seorang remaja berusia sekitar 18 tahun tampak sangat kesal dan menggerutu. Meski begitu, ketampanan pada wajahnya tak berkurang sedikitpun. Baju seragamnya modis dengan jam tangan mahal di pergelangan tangannya. Ia dikelilingi oleh beberapa remaja laki-laki seusianya. Mereka menunduk ketakutan.

"Kenapa masih ada satu bucket bunga di sini?! Harusnya kalian sudah memberikannya pada mereka, kan?!" tanyanya.

"Maaf Tuan Muda, salah satu dari 8 orang kandidat yang lulus dan diterima di sekolah ini menolak menerima bunga. Dia mengatakan bunganya terlalu cantik dan mahal. Jadi dia merasa tidak pantas menerimanya."

"Tadinya saya mau membuang bunganya Tuan, tapi karena bunga ini sangat mahal dan disiapkan oleh Haiden Group School, saya berniat untuk meminta izin dulu pada Tuan Muda."

"Berani sekali bocah itu menolak bunga ini! Tidak sopan! Sejak aku pindah ke sekolah ini aku tidak pernah mendengar ada yang menolak bunga! Memangnya dia pikir dia siapa!" teriaknya.

"Awasi bocah itu! Sepintar dan sehebat apa dia hingga bisa diterima di sini?! Lalu laporkan padaku! Cihh, di hari pertama sekolah saja dia sudah berulah! Bisa-bisanya dia diterima di sekolahku!" tandasnya sambil membuang bucket bunga tersebut ke tempah sampah.

Lalu salah satu temannya mencoba berbicara lagi.

"Mohon izin memberikan informasi Tuan Muda, bocah itu adalah yang paling pintar, nilainya paling tinggi dan memecahkan rekor. Bocah itu juga sangat manis dan cantik Tuan," katanya sambil tetap menundukkan kepalanya.

"Apa kau bilang dia manis dan cantik?! Dari mana kau tahu info itu?! Bukahkah kau baru bertemu dia tadi pagi?! Kamu sudah mengenal dia sebelumnya?!" tanyanya. Beteriak.

"Ke-kebetulan ibu saya adalah salah satu dewan juri, ja-jadi saya mendengar info itu dari ibu saya, Tuan." Menjawab dengan terbata-bata.

"Baiklah, kalau katamu dia manis dan cantik, kau pacari saja bocah lancang itu! Goda dia agar jatuh cinta padamu dan tidak konsentrasi belajar. Setelah dia menerimamu, laporkan padaku! Lalu kau campakkan bocah itu supaya dia prustasi dan nilainya semakin jelek!" tegasnya.

"Ta-tapi Tuan, dia masih sangat kecil dan polos." Remaja itu berusaha menolak.

"Itu bukan urusanku! Kau laksanakan saja perintahku!" tandasnya. Lalu pergi begitu saja dengan wajah yang datar dan dingin.

...***...

Sebelumnya ....

Di sebuah rumah kawasan padat penduduk. Pukul 06.00 waktu setempat.

Seorang anak bernama Nara yang berparas cantik dan imut tengah bersiap untuk pergi ke Sekolah Menengah Pertama. Ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Sekolah favorit dan paling terkenal pada saat itu.

Nara lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Bahkan bisa dikatakan sangat miskin. Ia anak tunggal, ibu dan bapaknya berkerja di perkebunan buah naga milik tuan tanah di daerah tersebut.

Nara tinggal di rumah sangat sederhana di kawasan padat penduduk. Rumahnya berada di antara gang yang sempit dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Bahkan dengan roda duapun perlu perjuangan ekstra jika ingin ke rumahnya.

Saat lulus sekolah dasar, karena kecerdasannya, Nara direkomendasikan oleh pihak sekolah untuk menjadi kandidat dalam seleksi masuk ke sekolah swasta yang sangat bonafit milik keluarga paling kaya raya di negara tersebut.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nara, ia belajar sangat keras bahkan bisa dibilang mati-matian. Tekad gadis kecil itu sangat kuat.

Ia bercita-cita ingin merubah nasibnya menjadi lebih baik dan tentu saja ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Sungguh cita-cita mulia yang mungkin saja belum terpikirkan oleh anak-anak lain yang seusia dengannya.

Perjuangan Nara tidak sia-sia, ia lulus. Kini, ia bisa sekolah secara gratis sampai sekolah tingkat atas bahkan sampai perguruan tinggi dengan syarat harus bisa mempertahankan prestasinya dan membanggakan sekolah tersebut di ajang kompetensi antar sekolah.

Hari itu, Nara diantar ke sekolah oleh kedua orang tuanya. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata bagaimana kedua orang tua Nara sangat bangga dengan putri semata wayangnya. Mereka juga sedih karena harus berpisah dengan gadis kecil itu.

***

Peraturan di sekolah 'Haiden Group School' mengharuskan semua siswa yang masuk dari jalur beasiswa prestasi untuk tetap tinggal di asrama yang ada di lingkungan sekolah dan mematuhi berbagai peraturan yang sangat ketat.

Sekolah itu juga menyediakan asrama untuk siswa kelas reguler yang memang orang tuanya menginginkan anaknya untuk tinggal di asrama, namun sifatnya tidak mengikat. Mereka bisa memilih mau tinggal di asrama atau pulang ke rumah.

Delapan puluh persen dari siswa/siswi sekolah itu adalah anak-anak dari kalangan darah biru yang terdiri dari anak-anak para pejabat dan konglomerat.

Jejaring bisnis yang luas dan kekuasaan pemiliknya, menjadikan HGS sangat terkenal bahkan sampai mancanegara. Tidak aneh jika siswa/siswi di HGS tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun dari berbagai negara.

Dua puluh persen dari siswa/siswi HGS adalah anak-anak yang cerdas dan berprestasi. Mereka berasal dari berbagai kota, tdak memandang status, kedudukan, maupun kewarganegaraan. Syaratnya hanya satu. Mereka harus pintar dan lulus seleksi.

***

"Jaga dirimu baik-baik ya, Nak. Jaga kesehatan. Jangan sampai karena belajar terus-menerus kamu sampai lupa makan dan jatuh sakit," kata ibunya Nara, sambil membelai lembut rambut putrinya.

"Aku hari Minggu kalau tidak ada kegiatan kan libur, Bu. Nanti kita bisa bertemu. Atau kalau ada uang, Ibu atau Bapak bisa ke wartel untuk menelponku."

Merekapun berpelukan, sang ibu tidak bisa menahan tangisnya.

Tiba-tiba speaker raksasa yang ada di halaman sekolah megah tersebut memberi pengumuman agar semua siswa/siswi baru dari jalur khusus beasiswa prestasi untuk segera berkumpul dan menerima bucket bunga sebagai ucapan selamat datang. Setelah itu, maka orang tua yang mengantar tidak bisa bertemu mereka lagi sampai dengan hari Sabtu.

Akhirnya, Narapun berpisah dengan kedua orang tuanya.

Hari ini, perjuangan Nara untuk mengejar mimpinya akan segera dimulai. Perjuangan yang akan menentukan nasibnya di masa depan, bahkan bisa jadi akan menentukan nasib anak dan cucunya di masa mendatang.

***

Kediaman Mewah Keluarga Haiden

Tuan Haiden adalah pria kaya-raya dan termasuk ke dalam jajaran orang yang berpengaruh di negara tersebut. Ia sedang berbincang dengan seorang pria yang merupakan anak-buahnya.

"Bagaimana perkembangan anak itu?" tanyanya.

"Dalam satu tahun terahir ini, Tuan Muda sangat hebat. Nilai akademik dan nilai ilmu bela dirinya terus meningkat jika dibandingkan denga dua tahun sebelumya," jelas pria itu.

"Tapi ada sesuatu Tuan, saya juga bingung apa saya perlu lapor atau tidak untuk masalah ini," tambahnya.

"Katakan saja!" kata Tuan Haiden.

"Baru-baru ini, Tuan Muda menyuruh temannya yang merupakan anak dari salah satu guru di 'Haiden Group School' untuk berpacaran dengan siswi baru yang mendapatkan beasiswa prestasi, dan siswi itu adalah kandidat dengan nilai yang paling tinggi," jelasnya.

"Hahaha, lucu sekali. Tetap awasi putraku, termasuk awasi juga siswi itu! Oiya, cari tahu juga latar belakang siswi tersebut!"

"Baik Tuan," katanya.

♡♡ Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Good kakak

2022-07-19

0

zainiyah hamid

zainiyah hamid

mampir nyai... 😘😍😍

2022-04-11

1

Zoer Zoer

Zoer Zoer

gak bakal nyesel deh baca novel ini

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Haiden Group School
2 Cinta pada Pandangan Pertama
3 Kisah Ibu dan Anak
4 Cermin yang Pecah
5 Buah Cinta [Warning !!! ]
6 Tampah di Tepi Sungai
7 Harapan untuk Hidup
8 Nama Baru
9 Menangis Lagi
10 PENGUMUMAN
11 Siuman
12 Tuan Kejam
13 Pergi
14 Darah Biru di dalam Rahim
15 Tangisan Pria Tampan
16 Urine yang Tertukar
17 Mengikuti Perintah Ayah
18 Buah Pir dan Lampu yang Temaram
19 Antara Cinta dan Luka [Warning!!! ]
20 Berjuang Bersama Malaikat Kecil
21 Bertemu Ibu dan Kakak Tiri
22 Jatuh Hati pada Adik Palsu
23 Perasaan yang Belum Pernah Dirasakan Sebelumnya
24 Hidangan Pertama
25 Sedikit Kebaikan
26 Sandal yang Tertinggal
27 Akibat Miskomunikasi
28 Gadis Cerdas
29 Deanka, Agam dan Cepy
30 Mimpi Buruk dan Pelukan Pertama
31 Di Sekap
32 Aku Bukan Wanita Jahat
33 Menjadi Teman
34 Tidur Bersama
35 Menghitung Ribuan Bidadari
36 Pembuktian
37 Memakai Baju yang Salah
38 Kembali ke Laptop
39 Anggap Aku Tidak Ada
40 Maafkan Aku, Susi
41 Aku Bingung dengan Perasaanku
42 Deanka Kavindra Byantara
43 Layaknya Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
44 Memberikan Perintah dan Berpura-pura Lupa
45 Mixed Fruit Juice
46 Persiapan untuk Bertemu dengan Ayah
47 Naik Mobil Sport Mewah
48 Rumah Ayah
49 Ayah Maafkan Aku! Aku tidak Bersalah
50 Selamat Tinggal, Kak!
51 Kabar Baik dan Kabar Buruk
52 Bertemu Lagi dengan Keluarga Baru
53 Sepucuk Surat Pembuat Rindu
54 Menemukanmu
55 Boncengan
56 POV Ayah
57 Menciummu dalam Mimpi?
58 Aksi Tutup Mulut
59 Rahasia Umum Keluarga Haiden
60 Malaikat Penolongku
61 Menceritakan Semuanya
62 Deanka Dilema
63 Menonton Film di Bioskop
64 Terlalu Mendramatisir Film
65 Menggigit Telinga
66 Menginap di Apartemen
67 Fakta Tentang Direktur Utama
68 Mode Galak
69 Biarkan Aku Memelukmu, Sebentar Saja
70 Street Food
71 Pertemuan dengan Niana
72 Rencana Membuat Surat Perjanjian
73 Isi Surat Perjanjian
74 Pertemuan dengan Komisaris The Purple
75 Kisah Pilu dan Masa Lalu
76 Pertama Kalinya ke Klub Malam
77 Mabuk
78 Masih Mabuk
79 Kau Bisa Membunuhku Hari Ini Juga
80 Kepanikan Agam
81 Pelukan Agam untuk Aiza
82 Kedatangan dokter Cepy
83 Memutuskan Untuk Memaafkan
84 Ikut ke Kantor Pusat
85 Menunggu di Lantai 88 Haiden Group Corporation
86 Foto Pria Misterius yang Menakutkan
87 Modus di Balik Foto yang Berilusi Optik
88 Hasil Indentifikasi Sidik Jari
89 Apa Kau Cemburu?
90 Pemandangan di Lantai 89 Gedung Haiden Group Corporation
91 Masih di Lantai 89 Gedung Haiden Group Corporation
92 Ada Kupu-kupu di Rambutmu
93 Tragedi di Kolam Renang dan Informasi Mr. X
94 Pergi ke Rumah Utama
95 Kedatangan Yohan Nevan Haiden
96 Pesan yang Menyayat Hati
97 Ada Orang Lain yang Harus Aku Lindungi
98 Serangan Kecil dari Yohan
99 Permen Karet Simalakama
100 I Love You, Za
101 Yayasan Yatim Piatu untuk Aiza
102 Malu
103 Adegan Romantis di Meja Makan
104 Ingin Memelukmu dan Menatapmu
105 Sedikit Rahasia tentang Bu Nara
106 Rencana Bertemu Aktor
107 Gadis Buruk Rupa dan Bau Bawang Putih
108 Pura-pura Pingsan
109 Mengundang Aktor ke Apartemen
110 Untung Ada Kucing
111 Menu Mahal, Makan Malam Spesial
112 Beri Aku Ciuman
113 Menangis di Pelukanmu Membuat Hatiku Merasa Lebih Baik
114 Di Balkon Apartemen.
115 Pura-pura Pacaran?
116 Jadian?
117 Hasil Analisa Mr. X
118 Konferensi Pers Mendadak
119 Pertanyaan Vulgar?
120 Amarah Sekretaris Agam
121 SMS Misterius
122 Panggilan dan Pesan Bergambar dari Agam
123 Ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)
124 Ikut ke Kantor Polisi
125 Agam dan Linda [Bagian 1]
126 Agam dan Linda [Bagian 2]
127 Agam dan Linda [Bagian 3]
128 Meriang
129 Meminta Bantuan Yohan
130 Senyum Semangat
131 Pria yang Baik untuk Wanita yang Baik?
132 Persiapan Mencari Sekolah Aiza
133 Kumis Kamuflase
134 Lepaskan Dulu Kumisnya, Kak!
135 Pelabuhan yang Sudah Mulai Tampak dari Kejauhan
136 Tiba di Sekolah Parungan 3
137 Menginap di Hotel
138 Kumis Deanka Hilang di Pantai
139 My Love and Dean's Mine
140 Rencana Nara
141 Aiza Dilema
142 Persipan Menuju Waroulaut
143 Memasuki Jalur Sarang Penyamun
144 Pernyataan Cinta Aiza
145 Selamat dari Jalur Sarang Penyamun
146 Aiza Menangis Lagi
147 Tiba di Rumah Aiza
148 Bangga Memiliki Ibu yang Hebat
149 Pertama Kali Kehujanan
150 Pelukan yang Menghangatkan
151 Orang "Miskin" Baru?
152 Terciduk
153 Sidang Adat Luar Biasa
154 Peristiwa Tak Terduga
155 Persiapan Pernikahan Adat
156 Pengantin Dadakan
157 Acara Saweran Mewah
158 Legenda Pengantin Adat Waroulaut [Visual]
159 Makan Malam Pertama Sebagai Suami-Istri [Visual]
160 Ramuan Jamur Turun-temurun
161 Malu Tapi Mau
162 Perlakuan Tak Adil
163 Malam yang Panjang
164 I Love You Forever, Honey
165 Sangat Kesulitan [Warning!!!]
166 Aku Malu [Visual]
167 Akan Ditinggalkan [Visual]
168 Fakta dan Informasi yang tidak Bisa Diterima
169 Mengembalikan Kebahagiaan
170 Kesan dan Pesan? [Visual]
171 Ingin Punya Banyak Anak Agar Tidak Kesepian
172 Ingin Meninggalkanmu Karena Terpaksa
173 Status yang Rumit [Warning!!! ]
174 Deanka Pergi
175 Tidak Butuh Kemewahan
176 Sama-sama Merindu [Visual]
177 Mencari Tahu Cara Memanjakan Suami [Visual]
178 Bertemu Agam
179 Tidak Rela Melepasmu
180 Akhirnya Bersuara
181 Sultin dan Sultan
182 Keputusan Deanka
183 Kembali Sekolah
184 Oasis dan Musafir Cinta [Visual]
185 Kembali ke Apartemen
186 Misi Lain Mr. X dan Misi Aiza
187 Ingin Pamer Tanda Cinta
188 Takut Kehilangan Cinta dan Sahabat
189 Agam is Back [Visual]
190 Suami Siaga [Visual]
191 Ingin Kembali ke Waroulaut
192 Tangisan Aiza
193 POV Deanka [Bagian 1]
194 POV Deanka [Bagian 2]
195 Ungkapan Terima Kasih
196 Penghianatan
197 Pergi Membawa Cinta
198 Ingin Mengabdi Padamu di Dunia
199 Pengejaran Berakhir
200 Transaksi Barter Rugi
201 Mulai Bercerita
202 Rahasia Besar
203 Kepanikan
204 Cinta dan Ketulusan Deanka
205 Keinginan dan Kerinduan
206 Memori Aiza
207 Efek Amnesia Disosiatif
208 Hasil Tes DNA [Visual]
209 Berada di Titik Terendah [Visual]
210 Simbiosis Mutualisme dan Tahanan Politik
211 Dokter Spesialis Gadungan
212 Hadiah Kecil Untuk Putriku
213 Tatatapan Mencurigakan
214 Pewaris untuk Melawan Petinggi Haiden
215 Kerinduan
216 Mata-mata
217 Boleh Menikah dan Mempunyai Anak [Visual]
218 Informasi dari Waroulaut [Visual]
219 Kedatangan Tamu
220 Fakta Baru
221 Tidak Bersembunyi Lagi
222 Kabar Bahagia
223 Menyambut Pagi Tanpa Tangisan
224 Balas Dendam dan Konsultasi Kesiapan Pembuahan
225 Konseling Kesehatan dan Gencatan Senjata [Visual]
226 Kerinduan dan Kebencian [Visual]
227 Pertemuan dan Kegagalan [Visual]
228 Belajar Ikhlas dan Sabar [Visual]
229 Kecemburuan
230 Harus Bercerai
231 Balas Dendam
232 Bermain Peran
233 Rahasia Lain Deanka dan Petinggi Haiden
234 Menggunakan Metode Alami [Visual]
235 Mahkota dan Kesucian [Warning!!!]
236 Semakin Cinta
237 Keputusan Aiza dan Keinginan Yohan
238 Yohan Akan Ke Waroulaut
239 Panggilan Sayang [Visual]
240 Boleh memanggil Kakak dan Sayang
241 Rencana Licik
242 Status Baru
243 Rumah Impian Masa Kecil [Visual]
244 Panik
245 Menemukan Titik Lokasi
246 Mengejarmu
247 Mengungkap Fakta [Warning !!! ]
248 Pilihan yang Sulit [Warning !!! ]
249 Pengejaran Berlanjut
250 Strategi Penyergapan
251 Bunuhlah Aku dengan Cintamu
252 Cinta dan Ketulusan
253 Kembali Menjadi Pasangan Kekasih
254 Kembali ke Apartemen
255 Dilema
256 Rindu Berat
257 Menemui Mama
258 Bertemu Mama [Visual]
259 Mama ...
260 Kehilangan
261 Di Rumah Duka [Visual]
262 Malam Terakhir Bersama Mama [Visual]
263 Kata Maaf
264 Pada Akhirnya Manusia Harus Ikhlas
265 Acara Malam Pertama [Visual] [Warning!!! ]
266 Titik Terang
267 Butuh Pelukan
268 Cukup Cintai Aku Saja
269 Satu Rasa
270 Pulang ke Rumah Ayah [Visual]
271 Ujian Belum Berakhir [Visual]
272 Ingin Memberinya Kehangatan Lahir dan Batin [Visual]
273 Sedikit Fakta Tentang Pak Rudi
274 Air Mata Kesedihan dan Air Mata Kebahagiaan
275 Aiza Berbicara dengan Ibu dan Deanka Menjadi Pak Guru Palsu
276 Kandidat Direktur Utama HGC [Visual]
277 Menyusun Strategi [Warning !!! ]
278 Kebahagiaan Deanka dan Aiza serta Ketegangan Tuan Bahir
279 Seberkas Cahaya yang Memberi Harapan [Visual]
280 Tentang Agam dan Sebuah Pertemuan
281 Pertemuan [Bagian 2] [Visual]
282 Langit dan Lautan yang Menjadi Saksi Bisu [Visual]
283 Jejak Kaki yang Terhempas Ombak dan Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu [Visual]
284 Bumil yang Lapar dan Sebuah Rahasia di Masa Lalu [Warning !!!]
285 Nona Istimewa yang Memiliki Paket Komplit [Visual]
286 Strategi Deanka Melawan Musuh dalam Selimut
287 Aiza Cemburu, Tuan Bahir Penasaran
288 VISUAL & PENGENALAN TOKOH
289 Kapal Pesiar Berlabuh dan Misi Jahat [Visual]
290 Menjelang Pertemuan
291 Pertemuan
292 Masih Tentang Pertemuan
293 Akal Bulus yang Tak Mulus
294 Kepanikan
295 Hasil Tes Cairan Lambung dan Urine [Visual]
296 Deanka Pulih [Visual]
297 Mengungkap Kebenaran [Warning!]
298 Peristiwa di Komplek Elit Keluarga Haiden
299 Kematian Bukan Akhir dari Segalanya [Warning!!]
300 Deanka Melepas Lelah, Yohan Sedang Diuji [Warning!!]
301 Kesepakatan, Memaafkan dan Membujuk Yohan
302 Deanka dan Tuan Bahir
303 The Serene Night (Malam yang Syahdu)
304 Rapat Luar Biasa HGC
305 Dirut Baru Haiden Group Corporation [Visual]
306 Menjelang Lamaran [Warning!!]
307 Hari Lamaran
308 Hari Lamaran [Bagian 2] [Visual]
309 Akhirnya "Sah" [Visual]
310 The Wedding
311 Menjelang Akhir Cerita
312 Menjelang Akhir Cerita (Bagian 2)
313 Analisa Seorang Aiza
314 Fakta Mulai Terungkap
315 Akhir Cerita [Visual]
316 Behind The Scenes [Visual]
317 Episode Spesial
318 PENGUMUMAN
319 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 1
320 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 2
321 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 3 [Visual]
322 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 4
323 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 5
324 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 6
325 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 7
326 Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 8
327 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 327 Episodes

1
Haiden Group School
2
Cinta pada Pandangan Pertama
3
Kisah Ibu dan Anak
4
Cermin yang Pecah
5
Buah Cinta [Warning !!! ]
6
Tampah di Tepi Sungai
7
Harapan untuk Hidup
8
Nama Baru
9
Menangis Lagi
10
PENGUMUMAN
11
Siuman
12
Tuan Kejam
13
Pergi
14
Darah Biru di dalam Rahim
15
Tangisan Pria Tampan
16
Urine yang Tertukar
17
Mengikuti Perintah Ayah
18
Buah Pir dan Lampu yang Temaram
19
Antara Cinta dan Luka [Warning!!! ]
20
Berjuang Bersama Malaikat Kecil
21
Bertemu Ibu dan Kakak Tiri
22
Jatuh Hati pada Adik Palsu
23
Perasaan yang Belum Pernah Dirasakan Sebelumnya
24
Hidangan Pertama
25
Sedikit Kebaikan
26
Sandal yang Tertinggal
27
Akibat Miskomunikasi
28
Gadis Cerdas
29
Deanka, Agam dan Cepy
30
Mimpi Buruk dan Pelukan Pertama
31
Di Sekap
32
Aku Bukan Wanita Jahat
33
Menjadi Teman
34
Tidur Bersama
35
Menghitung Ribuan Bidadari
36
Pembuktian
37
Memakai Baju yang Salah
38
Kembali ke Laptop
39
Anggap Aku Tidak Ada
40
Maafkan Aku, Susi
41
Aku Bingung dengan Perasaanku
42
Deanka Kavindra Byantara
43
Layaknya Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
44
Memberikan Perintah dan Berpura-pura Lupa
45
Mixed Fruit Juice
46
Persiapan untuk Bertemu dengan Ayah
47
Naik Mobil Sport Mewah
48
Rumah Ayah
49
Ayah Maafkan Aku! Aku tidak Bersalah
50
Selamat Tinggal, Kak!
51
Kabar Baik dan Kabar Buruk
52
Bertemu Lagi dengan Keluarga Baru
53
Sepucuk Surat Pembuat Rindu
54
Menemukanmu
55
Boncengan
56
POV Ayah
57
Menciummu dalam Mimpi?
58
Aksi Tutup Mulut
59
Rahasia Umum Keluarga Haiden
60
Malaikat Penolongku
61
Menceritakan Semuanya
62
Deanka Dilema
63
Menonton Film di Bioskop
64
Terlalu Mendramatisir Film
65
Menggigit Telinga
66
Menginap di Apartemen
67
Fakta Tentang Direktur Utama
68
Mode Galak
69
Biarkan Aku Memelukmu, Sebentar Saja
70
Street Food
71
Pertemuan dengan Niana
72
Rencana Membuat Surat Perjanjian
73
Isi Surat Perjanjian
74
Pertemuan dengan Komisaris The Purple
75
Kisah Pilu dan Masa Lalu
76
Pertama Kalinya ke Klub Malam
77
Mabuk
78
Masih Mabuk
79
Kau Bisa Membunuhku Hari Ini Juga
80
Kepanikan Agam
81
Pelukan Agam untuk Aiza
82
Kedatangan dokter Cepy
83
Memutuskan Untuk Memaafkan
84
Ikut ke Kantor Pusat
85
Menunggu di Lantai 88 Haiden Group Corporation
86
Foto Pria Misterius yang Menakutkan
87
Modus di Balik Foto yang Berilusi Optik
88
Hasil Indentifikasi Sidik Jari
89
Apa Kau Cemburu?
90
Pemandangan di Lantai 89 Gedung Haiden Group Corporation
91
Masih di Lantai 89 Gedung Haiden Group Corporation
92
Ada Kupu-kupu di Rambutmu
93
Tragedi di Kolam Renang dan Informasi Mr. X
94
Pergi ke Rumah Utama
95
Kedatangan Yohan Nevan Haiden
96
Pesan yang Menyayat Hati
97
Ada Orang Lain yang Harus Aku Lindungi
98
Serangan Kecil dari Yohan
99
Permen Karet Simalakama
100
I Love You, Za
101
Yayasan Yatim Piatu untuk Aiza
102
Malu
103
Adegan Romantis di Meja Makan
104
Ingin Memelukmu dan Menatapmu
105
Sedikit Rahasia tentang Bu Nara
106
Rencana Bertemu Aktor
107
Gadis Buruk Rupa dan Bau Bawang Putih
108
Pura-pura Pingsan
109
Mengundang Aktor ke Apartemen
110
Untung Ada Kucing
111
Menu Mahal, Makan Malam Spesial
112
Beri Aku Ciuman
113
Menangis di Pelukanmu Membuat Hatiku Merasa Lebih Baik
114
Di Balkon Apartemen.
115
Pura-pura Pacaran?
116
Jadian?
117
Hasil Analisa Mr. X
118
Konferensi Pers Mendadak
119
Pertanyaan Vulgar?
120
Amarah Sekretaris Agam
121
SMS Misterius
122
Panggilan dan Pesan Bergambar dari Agam
123
Ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)
124
Ikut ke Kantor Polisi
125
Agam dan Linda [Bagian 1]
126
Agam dan Linda [Bagian 2]
127
Agam dan Linda [Bagian 3]
128
Meriang
129
Meminta Bantuan Yohan
130
Senyum Semangat
131
Pria yang Baik untuk Wanita yang Baik?
132
Persiapan Mencari Sekolah Aiza
133
Kumis Kamuflase
134
Lepaskan Dulu Kumisnya, Kak!
135
Pelabuhan yang Sudah Mulai Tampak dari Kejauhan
136
Tiba di Sekolah Parungan 3
137
Menginap di Hotel
138
Kumis Deanka Hilang di Pantai
139
My Love and Dean's Mine
140
Rencana Nara
141
Aiza Dilema
142
Persipan Menuju Waroulaut
143
Memasuki Jalur Sarang Penyamun
144
Pernyataan Cinta Aiza
145
Selamat dari Jalur Sarang Penyamun
146
Aiza Menangis Lagi
147
Tiba di Rumah Aiza
148
Bangga Memiliki Ibu yang Hebat
149
Pertama Kali Kehujanan
150
Pelukan yang Menghangatkan
151
Orang "Miskin" Baru?
152
Terciduk
153
Sidang Adat Luar Biasa
154
Peristiwa Tak Terduga
155
Persiapan Pernikahan Adat
156
Pengantin Dadakan
157
Acara Saweran Mewah
158
Legenda Pengantin Adat Waroulaut [Visual]
159
Makan Malam Pertama Sebagai Suami-Istri [Visual]
160
Ramuan Jamur Turun-temurun
161
Malu Tapi Mau
162
Perlakuan Tak Adil
163
Malam yang Panjang
164
I Love You Forever, Honey
165
Sangat Kesulitan [Warning!!!]
166
Aku Malu [Visual]
167
Akan Ditinggalkan [Visual]
168
Fakta dan Informasi yang tidak Bisa Diterima
169
Mengembalikan Kebahagiaan
170
Kesan dan Pesan? [Visual]
171
Ingin Punya Banyak Anak Agar Tidak Kesepian
172
Ingin Meninggalkanmu Karena Terpaksa
173
Status yang Rumit [Warning!!! ]
174
Deanka Pergi
175
Tidak Butuh Kemewahan
176
Sama-sama Merindu [Visual]
177
Mencari Tahu Cara Memanjakan Suami [Visual]
178
Bertemu Agam
179
Tidak Rela Melepasmu
180
Akhirnya Bersuara
181
Sultin dan Sultan
182
Keputusan Deanka
183
Kembali Sekolah
184
Oasis dan Musafir Cinta [Visual]
185
Kembali ke Apartemen
186
Misi Lain Mr. X dan Misi Aiza
187
Ingin Pamer Tanda Cinta
188
Takut Kehilangan Cinta dan Sahabat
189
Agam is Back [Visual]
190
Suami Siaga [Visual]
191
Ingin Kembali ke Waroulaut
192
Tangisan Aiza
193
POV Deanka [Bagian 1]
194
POV Deanka [Bagian 2]
195
Ungkapan Terima Kasih
196
Penghianatan
197
Pergi Membawa Cinta
198
Ingin Mengabdi Padamu di Dunia
199
Pengejaran Berakhir
200
Transaksi Barter Rugi
201
Mulai Bercerita
202
Rahasia Besar
203
Kepanikan
204
Cinta dan Ketulusan Deanka
205
Keinginan dan Kerinduan
206
Memori Aiza
207
Efek Amnesia Disosiatif
208
Hasil Tes DNA [Visual]
209
Berada di Titik Terendah [Visual]
210
Simbiosis Mutualisme dan Tahanan Politik
211
Dokter Spesialis Gadungan
212
Hadiah Kecil Untuk Putriku
213
Tatatapan Mencurigakan
214
Pewaris untuk Melawan Petinggi Haiden
215
Kerinduan
216
Mata-mata
217
Boleh Menikah dan Mempunyai Anak [Visual]
218
Informasi dari Waroulaut [Visual]
219
Kedatangan Tamu
220
Fakta Baru
221
Tidak Bersembunyi Lagi
222
Kabar Bahagia
223
Menyambut Pagi Tanpa Tangisan
224
Balas Dendam dan Konsultasi Kesiapan Pembuahan
225
Konseling Kesehatan dan Gencatan Senjata [Visual]
226
Kerinduan dan Kebencian [Visual]
227
Pertemuan dan Kegagalan [Visual]
228
Belajar Ikhlas dan Sabar [Visual]
229
Kecemburuan
230
Harus Bercerai
231
Balas Dendam
232
Bermain Peran
233
Rahasia Lain Deanka dan Petinggi Haiden
234
Menggunakan Metode Alami [Visual]
235
Mahkota dan Kesucian [Warning!!!]
236
Semakin Cinta
237
Keputusan Aiza dan Keinginan Yohan
238
Yohan Akan Ke Waroulaut
239
Panggilan Sayang [Visual]
240
Boleh memanggil Kakak dan Sayang
241
Rencana Licik
242
Status Baru
243
Rumah Impian Masa Kecil [Visual]
244
Panik
245
Menemukan Titik Lokasi
246
Mengejarmu
247
Mengungkap Fakta [Warning !!! ]
248
Pilihan yang Sulit [Warning !!! ]
249
Pengejaran Berlanjut
250
Strategi Penyergapan
251
Bunuhlah Aku dengan Cintamu
252
Cinta dan Ketulusan
253
Kembali Menjadi Pasangan Kekasih
254
Kembali ke Apartemen
255
Dilema
256
Rindu Berat
257
Menemui Mama
258
Bertemu Mama [Visual]
259
Mama ...
260
Kehilangan
261
Di Rumah Duka [Visual]
262
Malam Terakhir Bersama Mama [Visual]
263
Kata Maaf
264
Pada Akhirnya Manusia Harus Ikhlas
265
Acara Malam Pertama [Visual] [Warning!!! ]
266
Titik Terang
267
Butuh Pelukan
268
Cukup Cintai Aku Saja
269
Satu Rasa
270
Pulang ke Rumah Ayah [Visual]
271
Ujian Belum Berakhir [Visual]
272
Ingin Memberinya Kehangatan Lahir dan Batin [Visual]
273
Sedikit Fakta Tentang Pak Rudi
274
Air Mata Kesedihan dan Air Mata Kebahagiaan
275
Aiza Berbicara dengan Ibu dan Deanka Menjadi Pak Guru Palsu
276
Kandidat Direktur Utama HGC [Visual]
277
Menyusun Strategi [Warning !!! ]
278
Kebahagiaan Deanka dan Aiza serta Ketegangan Tuan Bahir
279
Seberkas Cahaya yang Memberi Harapan [Visual]
280
Tentang Agam dan Sebuah Pertemuan
281
Pertemuan [Bagian 2] [Visual]
282
Langit dan Lautan yang Menjadi Saksi Bisu [Visual]
283
Jejak Kaki yang Terhempas Ombak dan Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu [Visual]
284
Bumil yang Lapar dan Sebuah Rahasia di Masa Lalu [Warning !!!]
285
Nona Istimewa yang Memiliki Paket Komplit [Visual]
286
Strategi Deanka Melawan Musuh dalam Selimut
287
Aiza Cemburu, Tuan Bahir Penasaran
288
VISUAL & PENGENALAN TOKOH
289
Kapal Pesiar Berlabuh dan Misi Jahat [Visual]
290
Menjelang Pertemuan
291
Pertemuan
292
Masih Tentang Pertemuan
293
Akal Bulus yang Tak Mulus
294
Kepanikan
295
Hasil Tes Cairan Lambung dan Urine [Visual]
296
Deanka Pulih [Visual]
297
Mengungkap Kebenaran [Warning!]
298
Peristiwa di Komplek Elit Keluarga Haiden
299
Kematian Bukan Akhir dari Segalanya [Warning!!]
300
Deanka Melepas Lelah, Yohan Sedang Diuji [Warning!!]
301
Kesepakatan, Memaafkan dan Membujuk Yohan
302
Deanka dan Tuan Bahir
303
The Serene Night (Malam yang Syahdu)
304
Rapat Luar Biasa HGC
305
Dirut Baru Haiden Group Corporation [Visual]
306
Menjelang Lamaran [Warning!!]
307
Hari Lamaran
308
Hari Lamaran [Bagian 2] [Visual]
309
Akhirnya "Sah" [Visual]
310
The Wedding
311
Menjelang Akhir Cerita
312
Menjelang Akhir Cerita (Bagian 2)
313
Analisa Seorang Aiza
314
Fakta Mulai Terungkap
315
Akhir Cerita [Visual]
316
Behind The Scenes [Visual]
317
Episode Spesial
318
PENGUMUMAN
319
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 1
320
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 2
321
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 3 [Visual]
322
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 4
323
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 5
324
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 6
325
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 7
326
Bukan Darah Biru Sesi 2 Episode 8
327
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!