Fajar pagi telah datang Aleandra merentangkan kedua tangannya dan meluruskan badannya dengan matanya yang masih mengantuk dia turun dari tempat tidurnya , pergi ke kamar mandi dan membasuh mukanya.Dia mulai menyibukkan dirinya di dapur menyiapkan makan pagi.
"Pagi!’’kata suara yang berada dibelakangnya.
Aleandra tersenyum senang .’’Pagi!’’
Antastasia membuka pintu apartemennya dan keluar untuk mengambil koran dan sebotol susu.
"Ada berita apa pagi ini? ‘’tanya Aleandra sambil mengaduk-aduk orak-arik telurnya setelah Anastasia masuk. Ia membuka korannya dan wajahnya menegang, matanya membulat melihat gambar yang berukuran besar terpampang di halaman muka koran.
"Ada berita apa? Kenapa kamu diam saja?’’
Aleandra melihat kakaknya sedang berdiri terpaku memandangi koran. Rasa penasaran menghampirinya. Tangannya langsung merebut koran darinya.’’Sebenarnya apa yang kamu lihat di koran ini?’’
Aleandra segera melihatnya dan seketika itu juga dia sangat terkejut. "Ini tidak mungkin. Ini pasti suatu kesalahan. Aku sama sekali tidak mengenal pria ini. Sungguh."
Anastasia menatap curiga kepadanya."Kemarin siang sebenarnya kamu pergi kemana? Apakah teman yang kau maksud adalah pria itu?’’tanyanya penuh selidik.
" Kamu tidak percaya padaku. Pria ini bukan temanku. Percayalah padaku!’’
"Lalu kenapa fotomu ada dikoran ini. Lihat foto wanita ini. Dia benar-benar sangat mirip denganmu, kalau bukan kamu siapa lagi?"
"Aku tidak tahu. Sama sekali tidak ada ide siapa dia? Mungkin saja di dunia ini ada orang yang mirip satu sama lain."
"Itu tidak mungkin. Meskipun di dunia ini ada orang yang mirip tapi tidak sama persis seperti ini kecuali kalau orang itu kembar."
"Kembar? Maksudmu aku punya kembaran ?’’
"Iya mungkin saja. Waktu orangtuaku mengadopsimu dari panti asuhan mungkin saja kamu punya saudara kembar."
"Itu juga tidak mungkin aku punya kembaran. Kamu kan sudah mengenalku cukup lama kalau aku tidak punya saudara kembar. Aku adalah anak tunggal, seandainya aku punya saudara kembar pasti aku akan tahu dan kami akan tumbuh bersama. Ibu tidak mungkin memisahkan kami berdua dan membuangku."
"Bisa saja kamu mempunyai saudara kembar, tapi keberadaanya tidak diketahui."
"Sudahlah jangan bicara omong kosong lagi."
"Mungkin foto ini hasil rekayasa,’’ Aleandra berusaha untuk membela dirinya sendiri.
"Hmmm...itu bisa saja,’’kata Anastasia, lalu ia membuka jendela yang berada di ruang utama semilir angin musim semi memasuki ruangan utama apartemen itu.
"Aku rasa hari ini akan menjadi hari yang panjang bagimu,’’kata Anastasia sambil memandang ke arah luar jendela.
"Hah?’’
"Para wartawan sudah berkumpul di bawah. Apa yang akan kamu lakukan untuk menghadapi mereka sekarang?’’
Aleandra mendekati jendela dan memandangi satu persatu wartawan yang sudah berkumpul di depan apartemennya.
"Sepertinya beberapa hari kedepan kamu akan terus diburu oleh mereka dan kehidupanmu tidak akan tenang sampai berita perselingkuhanmu mereda."
Aleandra memelototi kakaknya yang sedang asyik menikamati makan paginya.
"Bagaimana perasaan pak Romanov sekarang ya? Pasti dia akan sangat marah,’’sindir Anastasia. Aleandra melonjak terkejut seperti diingatkan akan sesuatu.
"Kamu benar. Aku harus menjelaskan semua ini pada Dimitri. Aku tidak ingin terjadi salah paham diantara kami." Aleandra langsung melesat pergi ke kamar mengambil tasnya.
" Makan pagi dulu."
‘’Aku sekarang ini tidak ada nafsu makan."
Para wartawan langsung menyerbu Aleandra ketika ia keluar dari apartemennya.Sinar blitz dan berbagai macam mikrophone mengarah kepadanya.
"Maaf. Permisi.Aku mau lewat,’’kata Aleandra pada wartawan-wartawan itu.
"Nona Ivanov, tolong konfirmasi kami. Apa benar berita yang ada dikoran pagi ini?’’
"Siapa pria yang sedang bersama Anda?’’
Aleandra bermaksud untuk mengabaikan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan, tapi mereka menghalangi jalannya dan ia tidak bisa bergerak karenanya.Ia akhirnya menjadi gerah dan menatap galak wartawan.
"Baik-baik aku akan memberitahu kalian. Wanita yang ada di koran itu bukan saya. Itu artinya aku tidak kenal dengan pria itu. Sekian dariku. Selamat pagi!’’
Aleandra pergi dengan penampilan yang agak berantakan. Rambutnya terlihat kusut setelah dikerumuni oleh wartawan. Selama berjalan orang-orang melirik ke arahnya dan terdengarlah bisik-bisik dari mulut mereka sambil memandang jijik ke arahnya.’’Aku tidak percaya dia berani mengkhianati kekasihnya."
"Ketenaran membuat dia lupa diri."
‘’Dari luar dia kelihatan seperti wanita lugu dan baik, tapi siapa sangka dia wanita yang tidak tahu aturan. Kasihan sekali calon suaminya."
Aleandra pun berlari tidak ingin mendengarkan pembicaraan orang tentang dirinya. Dia berusaha untuk tidak mempedulikan mereka. Butiran-butiran airmatanya tumpah dari kedua pelupuk matanya. Ia berlari sambil menangis.Namanya jadi tercoreng gara-gara foto wanita yang mirip dengannya di koran itu.
Dia ingin sekali menemukan wanita itu dan menyuruhnya untuk menjelaskan semuanya. Tapi ia sama sekali tidak memiliki informasi apa pun tentangnya. Aleandra berhenti berlari dan berjalan sambil menundukkan kepalanya.’’Siapa kamu sebenarnya,’’katanya dalam hati.
🌻🌻🌻
Dimitri terlihat sangat sibuk di kantornya dan tampak begitu serius memeriksa semua dokumen dan beberapa laporan harian tentang perusahaannya. Sabrina tidak berani untuk menganggunya. Sepertinya bosnya sangat serius membatalkan acara pertunangannya hari ini begitu saja tanpa ada masalah yang jelas. Sabrina keluar dengan membawa beberapa cangkir kopi dan terkejut melihat kedatangan Aleandra.
"Dimitri ada di dalam?’’
"Dia ada. Masuklah! Sepertinya kalian perlu bicara serius."
"Apa telah terjadi sesuatu yang serius?’’tanya Aleandra yang mulai kelihatan sangat cemas.
"Sebaiknya kamu masuk saja dan bicaralah padanya." Tanpa aba-aba lagi Aleandra langsung mengetuk pintu.
"Masuk!’’suara Dimitri terdengar dari dalam.Perlahan-lahan Aleandra berjalan mendekatinya di dalam dirinya ada rasa takut yang besar kalau Dimitri akan marah besar padanya dan sepertinya ia belum menyadari kedatangannya, karena dia terlihat sibuk memandangi beberapa kertas di atas mejanya.
"Apa kamu sedang sibuk?’’tanyanya.
Dimitri langsung mendongkakkan wajahnya, terkejut melihat Aleandra berada di kantornya.Dia menatapnya dengan pandangan tidak suka. Aleandra menyadari itu.
"Aku kesini untuk menjelaskan berita yang beredar hari ini. Semua itu tidak benar. Foto itu bukan diriku."
Aleandra terus bercerita panjang lebar, tapi Dimitri malah mendiamkannya seolah-olah ia tidak berada di sana.Hal itu membuat hatinya sedih. Air matanya sudah mendesak keluar, tapi Aleandra berusaha menahannya agar tidak jatuh.
‘’Dimitri, bicaralah! Kenapa diam saja?’’
"Karena tidak ada yang perlu aku bicarakan lagi denganmu,’’katanya tanpa menoleh sedikit pun padanya.
"Apa kamu lebih mempercayai berita itu daripada aku?’’
"Iya,’’jawabnya dingin.Rasanya sakit kekasihnya lebih percaya pada berita bohong daripada dirinya.
"Percayalah padaku! Aku tidak pernah mengkhianatimu."
Dimitri masih saja diam dan terus berkonsentrasi pada pekerjaannya.’’Aku mohon bicaralah!’’
" Hari ini kita tidak jadi bertunangan. Aku sudah membatalkan semuanya."
"Apaaa...’’
Aleandra tidak mempercayai apa yang didengarnya sekarang.Dia tidak ingin mempercayai setiap perkataan yang terucap dari mulutnya.’’ Kamu bercandakan? kamu tidak bisa melakukan ini padaku. Apa salahku padamu?’’
Aleandra sudah tidak tahan membendung air matanya lagi. Dimitri menatap kesal padanya.Ada perasaan marah, benci dan juga cinta yang bercampur aduk dalam diri Dimitri.
"Sekarang katakan siapa pria yang bersamamu kemarin?’’suaranya mengandung kemarahan.
"Sudah aku katakan aku tidak mengenalnya harus berapa kali aku mengatakannya agar kamu percaya padaku." Aleandra menangis terisak-isak melihat kekasihnya tidak mempercayai lagi dirinya.
"Kamu bohong."
"Aku tidak bohong. Aku mengatakan yang sebenarnya."
" Kenapa kamu masih terus saja menyangkal atas pengkhianatanmu padaku. Kamu tahu hati ini rasanya sakit melihatmu bermesraan dengan pria lain di belakangku.Entah sudah berapa lamu kamu mengkhianatiku."
"Aku belum pernah sekali pun mengkhianatimu dan apa maksudmu kamu melihatku bermesraan dengan pria lain?’’
Aleandra menghapus air matanya dan memandang pria yang ada dihadapannya dengan perasaan marah.
"Kemarin sore aku melihatmu bersama pria yang ada dikoran itu. Pria itu seenaknya memeluk dan menciummu di depan mataku. Tapi Kamu malah membiarkan hal itu terjadi. Kamu terlihat begitu menikmatinya atas sentuhan pria itu. Rasanya waktu itu aku ingin sekali menghajarnya. Tapi aku berhasil menahan diriku. Aku rasa kamu tidak benar-benar mencintaiku. Sebaiknya akhir saja hubungan kita sampai disini. Pergilah kesisi pria itu."
"Kenapa kamu tidak mempercayaiku sama sekali? Aku merasa sangat sedih melihatmu lebih mempercayai perkataan orang lain daripada perkataanku. Aku akan tetap menyangkalnya, karena aku tidak bersalah. Kalau kamu ingin putus denganku selamanya, aku menerimannya dan jangan harap aku akan kembali lagi padamu,’’Katanya dengan penuh kemarahan.
Dimitri hanya diam mendengarkan perkataan Aleandra. Ia dengan terpaksa merelakan wanita yang dicintainya pergi dari sisinya. Aleandra beranjak pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. Ketika akan membuka pintu ia teringat sesuatu dan kembali mendekati Dimitri.
"Ini ku kembalikan." Aleandra melemparkan cincin pertunangan di atas meja kerjanya. Ia pun kembali pergi tanpa berkata apa pun lagi.
Dimitri terlihat begitu sedih. Hatinya sedih dan terluka. Wanita yang dicintainya kini telah terbang sangat jauh dan sudah tidak terjangkau lagi untuk menangkapnya kembali. Dimitri pun akhirnya menangis.
Sabrina yang melihat semua itu merasa sedih. Kisah cinta atasannya harus berakhir sampai di sini. Ia ingin sekali menolong mereka agar hubungan mereka baik kembali. Tiba-tiba terlintas dipikirannya untuk memeriksa keaslian foto itu, karena Sabrina percaya kalau Aleandra tidak akan pernah mungkin mengkhianati Dimitri.
Aleandra pulang lewat pintu belakang, karena para wartawan masih berkumpul di depan pintu masuk utama kantor. Terdengar langkah-langkah cepatnya disepanjang lorong menuju pintu belakang.Wajahnya telah basah oleh airmatanya. Saat ini dia benar-benar sangat kecewa dan marah pada Dimitri. Hatinya telah hancur berkeping-keping.
Rasa cemburunya sudah benar-benar menyakitinya. Hanya karena seorang wanita yang mirip dengannya, mereka harus memutuskan pertunangannya. Seharusnya ini menjadi hari bahagia bagi mereka berdua, tapi sekarang telah menjadi hari terburuk mereka. Aleandra berjalan dengan langkah gontai, tatapannya kosong, berkali-kali dia menabrak orang dan meminta maaf.
Saat ini Aleandra tidak ingin kembali ke apartemennya.Dia ingin pergi kesuatu tempat untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikirannya.’’Dimitri, kamu jahat sekali.Aku akan pergi dari sisimu kalau ini keinginanmu.Selamat tinggal kekasihku." [ ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Bundha Shantie
naahh...ko aneh...td blgx aleandra tp ko malah kembar ,piye iki
2023-02-02
0
Thressia Gwen
ada yg ingin menghancurkan nya krn dunia ini penuh dgn makluk yg bernama irihati.
2022-02-01
0
Essi Estherria L Sitepu
Apakah Aleandra kembar dgn nama yg sama😱
2020-07-18
0