LDR
Aku mau bercerita sebuah kisah tentang seorang gadis dan masa setelah dia lulus SMA. Nama gadis itu adalah Kiani. Tanggal lahirnya tiga juli dua ribu dua. Golongan darahnya O. tinggi badannya seratus enam puluh. Hobinya membaca. Mbak Kian sangat pintar, dia masuk kuliah dengan beasiswa. mbak Kian suka dengan lagu-lagu yang dimainkan oleh Malik en’di essential dan koldpley. Dia sedikit tomboy, makanan kesukaammya adalah kacang-kacangan dan minuman favoritnya adalah susu
Mbak Kian adalah gadis cantik dengan kulit sawo matang dan rambut panjang lurus ditutupi hijab. Saat sedang kerja, mba Kian menggunakan seragam. Saat sedang libur, dia suka memakai celana panjang, kaus lengan panjang, dan hijab menutupi dada. Kaus kesukaannya itu kaus bernuansa coklat karena dia suka warna coklat. Dia selalu bersemangat. Dia juga bersahabat dan ramah. Seperti gadis lainnya, dia suka mengobrol. Meskipun pembawaan dia dewasa, dia bisa jadi childish di waktu tertentu. Contohnya, ketika berurusan dengan cinta, dia bisa menangis sedih.
Mbak Kian suka menonton. Tontonan favoritnya adalah anime sailor moon. Dia selalu menonton anime sailor moon di layar laptop nya. Setiap dia tidak punya kerjaan dan merasa bosan sendirian dia selalu menonton sailor moon. Dia sampai hapal nama para pemain dan judul-judul sailor moon. Aku tidak begitu mengerti tapi dia teman yang baik
“selamat pagi” pelayan minimarket menyambut
“pagi” balas Kiani sambil tersenyum
Kiani berjalan menuju tempat minuman ringan, dan mengambil sekotak susu
. Lalu dia berjalan menuju tempat cemilan, dan mengambil beberapa bungkus kacang-kacangan
Tiba-tiba Kiani bertabrakan dengan seorang pria
“eh, maaf mba” kata pria itu sambil membantu mengambilkan barang-barang yang jatuh
“maaf maaf, saya yang melamun” balas Kiana sambil mengambil belanjaannya yang jatuh
Saat itu mata mereka bertemu
“ini mbak” kata pria itu
“makasih mas” kata Kiani
“saya kesana dulu ya”
“iya” Kiani tersenyum “eh, mas, mas”
Pria itu sudah menghilang
Yah. Aku belum tau namanya deh, padahal kalo aku tau mau aku traktir. Mungkin lain kali
Kiani segera berjalan menuju kasir dan membayar belanjaannya. Sesampainya dirumah, Kian segera melepas sandal dan menaruh kantung keresek berisi susu dan kacang yang dia beli di minimarket
Lalu Kian segera masuk ke kamarnya di lantai dua dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Kian membuka handphonenya dan membuka tuiter nya. Dia menulis
Tadi ada mas mas ganteng dan baik di minimarket, tapi ga sempet kenalan
Lalu Kian post
Trilililit
“ya ? waalaikumsalam” Kiani terbamgum saat jandphone nya berbunyi, dari nomer tidak diikenal
“selamat, anda diterima untuk kuliah di universitas gambar maung jalur beasiswa, kami tunggu kehadirannya untuk konnfirmasi pada tanggal delapan belas agustus nanti”
“baik pak, terimakasih”
“assalamualaikum?
“waalaikumsalam”
Kiani langsung turun dari ranjangnya untuk sujud syukur
“Alhamdulillah, terimakasih ya allah” Kiani menuruni tangga dan berteriak dengan gembira
“perhatian semuanya, Kiani baru saja diterima kuliah di universitas gambar maung jalur beasiswa”
“Alhamdulillah, anak mama hebat”
“ini baru anak papa” mama papa Kiani bangga
“berarti nanti kakak bakal ngekos di jogja dong” kata adiknya
“iya, jangan kangen ya” balasku
“gakkan, wlee”
“eee.. sini tak kelikitik”
“ampun kak” adiknya berlari sambil tersenyum
Bulan Agustus
“kamu gapapa disana sendiri Ki ?” tanya mama sambil membantu mengemasi barang – barang yang akan Kiani bawa
“gapapa ma” jawab Kiani
“kalo butuh apa – apa hubungi kami ya”
“iya ma”
“yak udah dimasukkin mobil semua, ayo berangkat”
Di mobil menuju stasiun, dengan papa yang menyetir dan mama disebelahnya lalu Kiani dan adiknya duduk di belakang. Kami berbincang seputar universitas. Kadang aku melihat ke jendela
Seperti apa ya kehidupan disana nanti ?
Ketika sampai di stasiun surabaya, papa menurunkan koperku dari bagasi mobil. Aku melihat jam di handphone, pukul tujuh belas. keberangkatan pukul tujuh belas lewat empat puluh lima
Berarti masih lama
mereka duduk di kursi yang ada di dalam stasiun sambil makan nasi padang yang kami beli tadi di jalan sambil menunggu kereta
Setelah makanan habis, kereta datang. Kiani beranjak dari tempat duduknya lalu mencium punggung tangan papa dan mamanya bergantian
“pa, ma, aku berangkat ya” pamit Kiani
“ya, hati-hati selama di jogja ya” nasehat mama sambil menangis dan memeluk Kiani
“belajar yang bener ya nak disana” papa menepuk pundakku
koper sudah diletakkan di kabin kereta dan mama papa Kiani turun dari kereta. Kereta itu akhirnya melaju. Kiani melihat keluar jendela, kearah orang tua nya
“assalamualaikum, aku berangkat”
Sampai jumpa Lumajang, Surabaya, jawa timur. Aku tidak akan melupakanmu
Di kereta Kiani tayamum lalu solat di tempat duduknya. Kiani kembali melihat keluar jendela untuk menikmati pemandangan selama perjalanan/ sesampainya di stasiun jogja, Kiani turun. Ada beberapa supir taksi menawarkan tumpangan. Kiani menaiki salah satunya
"nyari kosan mba ?”
“iya, kosan yang deket universitas gambar maung, mas tau ?”
“oh tau, mau kosan campur or kosan putri ?”
“kosan putri aja mas”
“mba bukan orang sini ya ?”
“bukan”
“asli mana ?”
“saya asli lumajang mas”
“oh”
hening sampai kosan putri. Tempatnya tidak terlalu jauh dari universitas gambar maung. Ada wifi, dapur, wc dan kasur, dan harga sewa perbulannya tidak terlalu mahal. Serta ibu kosnya ramah. Makanan yang dijual disekitar kampus pun murah-murah. Ah.. indahnya jogja
Trililit
Handphone Kiani berbunyi tertulis “mama” tanda ada telepon dari mama
“assalamualaikum ma ?”
“waalaikumsalam Ki”
“ada apa ma ?’
“selamat hari kemerdekaan Indonesia”
“kirain ada apa ma”
“kamu sehat disana ?”
“Alhamdulillah sehat”
“gimana ? udah ketemu kosannya ? kira – kira betah ga “
Kiani bercerita tentang semuanya, panjang kali lebar. Intinya dia betah di jogja
“udah, mama mau masak makan malem dulu, ayo kamu tidur dulu supaya besok ga telat konfirmasi beasiswanya”
“baik ma, aku tutup telpponnya ya, assalamualaikum”
Tanggal delapan belas. Hari itu sangat penting, yap. Karena para penerima beasiswa akan berkum[ul untuk meng-konfirmaasi beasiswa yang mereka terima
“yang namanya disebutkan silahkan maju” ucap staff kampus dengan memegang microphone “Kiani Putri” Kiani maju
“tanda tangan disini” staff itu menunjuk sebuah garis
“selanjutnya Danuh Syahreza”
Para perempuan disana langsung berbisik riuh
“wah..”
“tampannya..”
“udah punya pacar belum ya ?”
“tinggal dimana ya ?”
“jurusan apa ya ?”
“dikelas apa ya ?”
Dan semacamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments