Rey kaget ternyata lelaki yang di tabrak Rara adalah Kendra teman masa sekolah dan bermainnya dulu
"Ken kamu gak papa? ada yang luka gak?" Rey bertanya
"It's okey Rey cuman sedikit kesiram teh panas" jawab Ken seakan menyindir Aira
Rara yang merasa bersalah haya diam tanpa sepatah katapun
"Ken sorry ya Rara gak sengaja dia buru-buru mau ke toilet" jelas Rey
"Rara?" tanya Ken sembari merenyitkan dahi nya
"Kamu kenal wanita ini?" tanya Ken lagi
" Oh iya aku lupa, dia teman ku Ken namanya Aira" memperkenalkan Aira pada Ken
"Ohh.." jawab Ken singkat
"Ra ini temanku nama Kendra dia dokter di rumah sakit harapan" Rey memperkenalkan Ken kepada Rara
"Aira" Rara memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya
"Kendra" jawabnya singkat membalas sebentar salaman Aira
"
"Yaudah Ra kamu pergi aja k toilet biar Kendra aku yang urus" pinta Rey
"Iya kak" jawab Aira lalu pergi ke toilet
Reyhan memesankan lagi kue dan teh hangat untuk Ken lalu mengajaknya duduk bersama
"Ken kau masih dinas habis ini?" tanya Rey pada Ken
"Masih memang kenapa?" tanya balik Ken
"Kalo begitu mau pakai kemeja ku ada yang bersih di dalam mobil?" tawar Rey
"Boleh juga , baju ku di kantor udah kotor semua" terima Ken
"Baiklah tunggu sebentar biar aku ambilkan" Rey pergi menggambil kemeja di mobilnya
Tiba-tiba Aira datang dari toilet , dia salah tingkah karna ada Kendra di meja nya.
"Permisi dok boleh duduk?" tanya Aira sopan
"Hhmm" Ken hanya berdehem tanda iya
Rara langsung duduk di samping tempat Rey
"Dokter Kendra saya minta maaf ya atas kejadian tadi saya benar-benar tidak sengaja" ucap Aira yang merasa bersalah
"Sudah lupakan saja" Jawab singkat Ken tanpa melihat ke Aira
Lalu Rey membawa sebuah papper bag berisi kemeja dan memberikannya nya kepada Ken, lalu Ken berlalu ke dalam toilet dan keluar sudah rapi memakai kemeja milik Reyhan.
Lelaki berdua itupun berbincang layaknya teman lama yang tidak berjumpa bercerita segala hal sampe akhirnya mereka keluar bersama hendak pulang.
"Ken kau k rumah sakit naik apa? Mau sekalian saja rumah Aira juga searah" tawar Rey pada Ken
"Tidak usah Rey biar aku cari taksi saja" tolak Ken pada Rey
"Ayoklah Ken lagi searah ini kenapa mesti pakai taksi segala" bujuk Rey agar Ken mau
"Yasudahlah" akhirnya Ken setuju
Ketika Rara hendak masuk ke kursi belakang tapi keburu Ken menyuruhnya duduk di depan
"Kau di depan saja aku hanya sebentar" ucap Ken pada Rara
Aira pun mengangguk dan langsung masuk
Sepanjang jalan Aira pun hanya diam dan kedua lelaki itu mengobrol
"Ra aku mampir boleh?" Rey mulai bertanya pada Rara
"Boleh kak , Bayu juga pasti mampir dulu mengantar Dinda" jawab Rara
Ken pun sesekali memperhatikan sikap Rey kepada Aira yang sangat beda dari biasanya memperlakukan perempuan lain.
Sesampainya di rumah sakit Ken pun turun dan Rey pun ikut turun untuk berpamitan
"Rey terima kasih untuk tumpangannya" ucap Ken sambil berlalu
"Ken.." panggil Rey lagi
"Hhmm?" jawab Ken berdehem
"Berdamailah dengan masa lalu jangan seperti itu lama lama kau bisa kena stroke hahaha , aku pergi ya" Rey pun berlalu masuk kedalam mobil
Ken hanya dia terpaku mendengar ucapan Rey
"Dari mana dia tau" batin Ken
///
Di Rumah Rara
"Akhirnya sampe juga , ternyata seru juga naik motor" ucap Dinda sambil cengar cengir
"Kan udah aku bilang asik gak percaya" timpal Bayu
"Eh tapi kok mobil kak Rey gak ada? Apa dia pergi lagi gak mampir?" tanya Bayu pada Dinda
"Mana ku tau kan kita baru dateng bareng" Jawab Dinda kesal pada pertanyaan Bayu
"Eh bener juga ya hahaha" Bayu tertawa
Tiba-tiba mobil Rey datang ketika hendak mengambil kue di kursi belakang mobil Rey melihat kemeja Ken tertinggal di mobil nya dalam papper bag
"Inikan kemeja Ken pasti dia lupa" Rey berbicara sendiri
"Itu baju dokter Ken yang kotor tadi kak?" tanya Rara tiba tiba
"Iya Ra" jawab Rey
"Boleh gak aku bawa kak? Biar bisa aku cuci nanti aku kasih kak Rey kalo sudah bersih" pinta Rara karna tidak enak sudah membuat baju Ken kotor
"Gak perlu Ra nanti biar bibi aja yang cuci di rumah" seru Rey
"Ayolah kak gpp ya" rengek Rara pada Rey
"Yasudahlah kalo gitu" akhirnya Rwy mengizinkan Rara.
Mreka pun turun dari dalam mobil menuju ke Dinda dan Bayu yang menunggu di luar
"Kalian dari mana kok baru sampai? sambar Dinda langsung bertanya
"Tadi mampir ke toko kue dulu terus ketemu temen kak Rey jadi ngobrol sebentar" jawab Rara pada Dinda
"Ohh.. kirain abis ngedate" ledek Dinda sambil senyum senyum menyenggol Bayu
"Apa sih" Rara mengelak dan Rey hanya senyum senyum kegirangan
Mereka pun masuk bersamaan
"Assalamualaikum.." ucap merek berbarengan
"Bundaaaa.." Dinda berlari langsung memeluk ibu Ira ibunda Rara
"Wa'alaikumsalam.." Ibu ira sambil menyambut memeluk Dinda layaknya ibu dan anak
"Eheem eheem anak nya di lupaiin nih" seru Rara sambil cemberut
"Hehehehe sorry ra abis kangen banget sama bunda" jawab Dinda sambil cengengesan
Lalu Rara pun mencium tangan dan pipi ibu nya seraya memeluknya. Bayu dan Rey pun ikut mencium tangan bunda dari Rara tersebut dan menyuruh merek duduk.
"Bun ini ada cake dari kak Rey dia kakak senior Rara di kampus" ucap Rara sambil mengenalkan Rey
"Wahh repot repot segala , makasih ya nak Rey" sambut Ibu ira ramah
"Sama sama tante , gak repot kok" jawab Rey seraya tersenyum
"Kalian mau minum apa?" tanya ibu Ira
"Jus jeruk dong bunda" jawab Bayu cepat
"Giliran minum aja cepet banget" Dinda langsung menyambar
Bayu hanya menjulurkan lidahnya ke Dinda
"Nak Rey mau minum apa? " tanya Ibu Ira lagi
"Apa aja tante" Rey tersenyum canggung
Bu ira pun jalan menuju ke dapur
"Ayok Din kita taruh tas kamu dulu di kamar" ajak Rara
"Kak Rey kita tinggal ke dalam dulu ya" pamit Rara pada Rey , Rey pun mengangguk mereka berdua pun berlalu
///
Di Rumah Sakit Harapan
Ken memasuki ruangannya lalu memandang laptopnya matanya menatap kosong ke depan laptop tersebut
Dia teringat kata-kata Rey sebelum pergi
Ya memang benar semenjak putus dari Lyra dia menjadi sangat pemarah dan dingin sering kali dia marah dan ketus pada orang orang sekalipun orang yang dia tidak kenal sekalipun.
Ken memejamkan matanya dan menarik nafas nya dalam-dalam
Lalu kembali keluar ruangannya untuk memeriksa pasien-pasiennya.
"Hallo Nenek gimana perasaannya sekarang?" tanya dokter Ken pada seorang Nenek
"Baik dokter sekarang jadi tambah baik habis liat dokter Ken hehe" nenek itu tersenyum kepada dokter Ken
"Saya periksa dulu ya Nek" Ken izin memeriksa sambil tersenyum pada sang nenek
Setelah memeriksa pasien pasiennya Ken pun berlalu menuju ruangan nya
Tiba-tiba terdengar suara memanggil Ken
"Ken..." suara wanita itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
susi lufia
nggak pernah bosan ngulang bacanya
2023-10-03
0
Nia Istiana
kaya nya seruuuuuuu
2021-02-13
0
smithswift
Hai thor👋
aku mampir ya,like meluncur untukmu😉
ditunggu feedbacknya.
yuk mampir dicerita aku juga kak🤗
"sesakit inikah mencintaimu"
bisa langsung klik profilnya juga ya
terima kasih.....
2020-10-13
0