mila ardelia tampak sedang mematut-matutkan dirinya di depan cermin, mengikat rambutnya membentuk kuncir kuda, membubuhkan sedikit lip balm berwarna merah muda alami pada bibir tipisnya, tak lupa menyemprotkan parfum bulgari rose aroma kesukaanya
"yak sudah siap berangkat" ucap mila melihat dirinya di depan cermin
ia berjalan ke luar dari kamarnya menuju ke arah dapur untuk melakukan sarapan pagi, namun langkahnya berhenti ketika mendengar suara ramai di luar rumahnya
mila menyibak gorden yang masih menutupi kaca depan ruang tamunya, matanya mendelik menatap ke adaan di luar rumahnya
angelo reynald sedang duduk di teras depan rumahnya, tertawa dengan lepas, dia di kerumuni ibu-ibu komplek tetangga rumah mila
"aish apa yang dia lakukan pagi-pagi di depan rumah gua" ucap mila, tangannya membuka gorden di depannya
ceklek.... mila membuka pintu rumahnya
"selamat pagi nak mila, udah mau berangkat ke sekolah ya" sapa ibu RT tersenyum
"selamat pagi bu RT, ada yang bisa saya bantu" ucap mila, matanya melirik ke arah angelo
"ohoho tidak ada, ya sudah kalau begitu kami pergi dulu, hati-hati di jalan ya nak angelo nang mila" ibu-ibu komplek meninggalkan mila
"apa yang lo lakuin disini" ucap mila berkacak pinggang di depan pintu
"ya jemput lo lah, masa jemput bapak lo?" jawab angelo dengan nada songong
"oh lo mau jemput gua, tapi sayangnya gua menolak"
" sayangnya seorang angelo gak bisa menerima penolakan, jadi lo harus ikut" angelo sudah berdiri di depan mila
" aish, maksa amat jadi orang, gua bilang gak mau ya ga ummpp" angelo mencium bibir mila
" tuh hukuman buat lo yang udah cerewet pagi-pagi" angelo tersenyum melihat tatapan marah mila
"arghhhh,, serah lu dah" mila berbalik menuju ke dalam rumah, angelo mengikutinya di belakang
"ngapain lu ikut masuk" ucap mila yang sadar dirinya di ikuti
"gua tamu loh, lo gak sopan amat jadi orang, tamu di biarin di depan gak di suruh masuk, kalo gua di godain ibu-ibu komplek lagi gimana" ledek angelo
" bodo amat, gua gak peduli" jawab mila jutek
angelo tak menghiraukan jawaban jutek mila, dengan pedenya dia duduk di sofa ruang tamu mila, dengan posisi kaki di atas sofa
" ck, gak tau malu banget lu ya " ucap mila memperhatikan tingkah angelo
" buat apa malu, ini juga bakal jadi rumah gua" jawab angelo santai
" suka-suka lu aja deh, gua capek ngurusin lu" mila berjalan meninggalkan angelo di ruang tamu
ceklek.... suara pintu terbuka dari arah kamar pak maman dan adit secara bersamaan, pak maman berjalan ke arah ruang tamu, sedangkan adit berjalan ke dapur menyusul kakaknya
"eh loh ko den angelo disini, ada apa yah pagi-pagi datang kesini" tanya pak maman melihat anak majikannya duduk di sofa ruang tamunya
" pagi pak maman, loh rumah bapak disini" angelo setengah kaget melihat tukang kebunnya di depannya
" lah iya rumah bapak emang di sini dari dulu den "
" kalo gitu angelo bakal sering-sering kesini pak" ucap angelo tersenyum bahagia
"loh loh buat apa den angelo kesini tiap hari? bapak juga bakal ke rumah aden"
"bukan pak, angelo mau jemput putri bapak tiap hari"
pak maman kaget mendengar pernyataan dari anak majikannya, pasalnya dia takut majikannya marah jika mengetahui anaknya datang ke rumahnya setiap hari
" jangan den nanti tuan marah" ucap pak maman tatapan matanya khawatir
" gapapa pak, ayah gak bakal tau selama gak ada yang bilang, bapak tenang aja" jawab angelo melihat ke arah pak maman
mila dan adit sudah selesai sarapan, mereka berdua berjalan ke ruang tamu hendak berpamitan dengan ayahnya
"siapa pak" tanya adit yang melihat angelo di depan ayahnya
"hallo dek kenalin calon abang" ucap angelo berdiri dari tempatnya dengan pede menyambut adit
"ish apaan sih ngaco" timpal mila yang berada di belakang adit
"udah sana dek lo berangkat dulu aja" suruh mila
adit melirik sekilas ke arah mila, tatapannya seperti mengatakan lebay kepada orang di depannya
" bareng aja dek, lo sekolah dimana? abang anterin" ucap angelo menawarkan diri
" jangan den biar adit berangkat sendiri aja" ucap pak maman mencegah anak majikannya
" gapapa pak, searah juga jalannya, ya kan dek" lirik angelo
" paan sih, gua berangkat sendiri aja lah, ribut amat, ya udah pak adit berangkat dulu, kak mila adit berangkat ya, dadah" adit mencium tangan pak maman dan mila secara bergantian
"dek, dek ko abang gak di salamin" ucap angelo yang merasa dirinya di abaikan
" ck, gak usah" adit meninggalkan ruang tamunya, meninggalkan angelo yang melihat ke arahnya
"maafin adit ya den, dia gak bermaksud seperti itu"
"gapapa pak santai aja, ya udah kalo gitu yuk tuan putri kita berangkat juga" ajak angelo tersenyum jail
"paan sih nama gua mila bukan tuan putri sembarangan aja ganti-ganti nama, ya udah pak mila berangkat dulu ya" ucap mila mencium tangan pak maman
"iya hati-hati ya nak" pak maman tersenyum
"angelo juga berangkat ya pak" angelo berjalan mengikuti mila di belakang
" lu jalan kaki ke sini" tanya mila melirik ke arah angelo yang kini sudah berjalan di sampingnya
" gila apa gua jalan kaki dari rumah kesini, bisa-bisa sampe sini besok kali, ya gua naik mobil lah" jawab angelo songong
" ck ,lah dimana mobil lo"
" tuh di ujung, mobil gua gak muat masuk ke sini" angelo menunjuk ke arah mobilnya
"rasain, salah sendiri kesini, eh lo tau rumah gue dari siapa? gak mungkin lo semalem stalkerin gua kan" mila berkacak pinggang memandang angelo
"enak aja, ya gua tanya lah sama orang, gua kan punya mulut, ngapain repot-repot stalkerin lo"
" oh benar, lo punya mulut tapi gak punya otak" ucap mila mengalihkan pandangannya
cupp.... angelo mencium pipi mila dengan tiba-tiba, mila menengok ke arah angelo namun karena jarak wajah mila dan angelo sangat dekat jadi mereka berciuman secara tidak sengaja
"ish sial" gerutu mila dengan cepat mengelap bibirnya
"tuh hukuman buat lo yang ngomel mulu dari tadi " wajah angelo tampak memerah
mila dan angelo sampai di samping mobil sport berwarna biru, angelo maju ke depan untuk membuka pintu mobilnya
mila melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil, melihat angelo yang berlari memutari depan mobilnya untuk duduk di belakang kemudi
jegreg....jegreg terdengar suara dari arah mila
"ish susah amat" mila mencoba menarik sabuk pengaman di sampingnya yang macet
" bilang dong kalo susah" ucap angelo membantu mila menarik sabuk pengaman di sampingnya
angelo berdiri dari tempat duduknya, kini ia tepat berada di depan mila, ia dapat mencium wangi tubuh angelo, wangi khas cowok-cowok keren
dug...dug...dug jantung mila berdegup ketika angelo berada di depannya, mila diam tangannya memegang dadanya
" napa lo, sesak nafas? sini gua kasih nafas buatan" ledek angelo memperhatikan tingkah mila
" apaan sih lo" gerutu mila kesal, jantungnya kembali normal seperti biasa
angelo tersenyum di belakang kemudinya, memperhatikan wajah gadis cantik yang berada di sampingnya lewat kaca kecil di depannya
brumm..... mobil angelo melaju meninggalkan area komplek jalan mawar, menuju ke SMA venus
" kita resmi pacaran ya" ucap angelo di dalam mobil
"kapan gua bilang setuju"
" gua gak butuh jawaban dari lo, pokoknya kita pacaran udah gitu aja" angelo memutar kemudinya berbelok memasuki gerbang SMA venus
"ck, serah lo deh" jawab mila kesal
tampak suasana sma venus mulai ramai karena waktu sudah menunjukan pukul 7.30 pagi yang artinya 30 menit lagi bel sekolah akan berbunyi tanda masuk
angelo memarkirkan mobilnya, membuka pintu di sampingnya, berlari menuju pintu di samping mila
" silakan tuan putri " sambut angelo mengulurkan tangannya
"minggir, gua bisa sendiri" mila menepis tangan angelo
"beneran deh ya lo minta di cium sama gua" ancam angelo yang berdiri di depannya
"awas ya lo kalo berani nyium gua di sekolah lagi, gua timpuk pala lo pake batu" mila mendelik ke arah angelo
" gapapa, kalo lo nimpuk gua pake batu ya tinggal cium lagi aja, sembuh deh" ledek angelo tertawa
"aishh bener-bener deh" mila mendorong angelo yang berada di depannya
angelo tak kehilangan akalnya, setelah ia menutup pintu mobilnya, dengan cepat ia berlari ke samping mila
srett.... jemari angelo mengatup tangan mila dengan erat, mila kaget di buatnya
"lepasin gak, gua bisa jalan sendiri " ucap mila mendelik ke arah angelo
"stttt, diam gua cium nih kalo berisik" ancam angelo
dengan terpaksa mila mengikuti perintah angelo, mereka berjalan bergandengan tangan melewati koridor, wajah angelo tampak sumringah di samping mila
anak-anak sma venus melihat mereka berdua berjalan dengan tatapan kaget, memperhatikan setiap gerakan yang mereka ciptakan
ketika melewati kelas dua B terlihat nindy sedang berdiri di depan kelasnya bersama dua cewek di sampingnya
" eh eh liat si miskin di gandeng pangeran" ucap seorang cewek di samping kiri nindy
"iya iya berani amat tuh anak jalan bergandan nglewatin miss sma venus " timpal cewek di samping kanan nindy
"udah-udah jangan ribut, kita kasih selamat aja sama mereka" ucap nindy dengan senyum palsunya
" gak bisa gitu dong masa miss sma venus kita gak di lirik sama angelo"
"iya bener tuh, kita harus kasih pelajaran si miskin"
" jangan dong, aku gak mau ikutan yah kalo kalian mau kasih pelajaran ke mila, aku gak suka sama kekerasan" ucap nindy dengan tatapan iba
"ihhh miss sma venus bener-bener baik banget yah, udah baik, cantik lagi " ucap cewek di samping kanan nindy
"ahh kalian jangan ngomong gitu dong, nanti kalo nindy ke geeran gimana?"
" ya gak mungkin dong miss sma venus ke geeran" timpal cewek di samping nindy
"ya udah yah nindy mau ke toilet dulu sebelum masuk" ucap nindy berjalan meninggalkan dua cewek di depan ruang kelasnya
matanya menatap ke arah kaca toilet di depannya
"ishh cape banget deh mesti akting tiap hari, apa sih kurangnya gua dari si miskin itu" gerutu nindy
jika ikut piala oscar pasti nindy akan menjadi juara satu karena aktingnya yang sangat luar biasa, bagaimana tidak dia akan berubah menjadi sangat anggun penuh dengan senyum jika ia berada di kerumunan orang
tapi sikapnya akan berubah ketika ia berada di rumah ataupun ketika ia sendirian, orang-orang rumahnya sangat mengenal dirinya yang seperti itu
teng....teng...teng bel sekolah berbunyi
nindy bergegas keluar dari toilet, brukk.... ia bertabrakan dengan seseorang ketika ia keluar dari dalam toilet, tubuhnya terjatuh
"eh maaf nindy gua gak sengaja" ucap suara di atasnya sambil mengulurkan tangan
"iya gapapa, nindy yang salah tadi buru-buru" ucap nindy mendongak melihat ke arah sumber suara, mila berdiri di depannya
"ck sial, berani amat ni anak nabrak gua" gerutu nindy dalam hati
"maaf banget ya nindy gua bener-bener gak sengaja" ucap mila membantu nindy berdiri
"iya gapapa mil santai aja" ucap nindy masih dengan senyum yang menghiasi bibirnya
"ya udah nindy ke kelas dulu ya, kamu hati-hati jalannya, jangan sampai nabrak orang lagi, bye mila " nindy melangkah meninggalkan mila di toilet dengan tersenyum
"aish cantik banget sih tuh anak, sikapnya juga baik banget " gumam mila melihat punggung nindy yang perlahan menjauh darinya
sementara itu ,di dalam kelas dua C angelo and the geng tampak ribut seperti biasa, sebelum guru datang
"eh gelo lu beneran pacaran sama tuh anak kelas dua A siapa yah nama tuh anak" tanya dani yang duduk di sampingnya
"heh, mila" angelo menjawab dengan cuek, tangannya sibuk dengan pulpen
"wah-wah bos lu bisa jatuh cinta juga yak" timpal rio di belakang angelo
" berarti kita nambah bos baru dong " celetuk andi tangannya sibuk memainkan ponselnya
"yap, kalian bertiga kudu wajib musti hormati bos baru" jawab angelo yang masih sibuk dengan pulpen dan bukunya
" emang tuh anak tiang bendera musti di hormati" celetuk andi
"sialan lu ndi" timpal angelo
dani,andi,rio tertawa meledek angelo yang masih sibuk dengan dunianya sendiri, hingga pak gito masuk ruang kelas mereka angelo tak menyadarinya
pak gito mulai memberikan materi di kelas angelo,
"angelo reynald" panggil pak gito
namun angelo tak bergeming dari buku dan pulpen di depannya, dani yang menyadari sahabatnya tak merespon panggilan pak gitu menyikutnya
"woy gelo pak gito manggil lu" dani berbisik
"eh apaan " tengok angelo bingung
"lo di panggil pak gito, ngapain si lo dari tadi" bisik dani
" angelo reynald " panggil pak gito lagi
angelo terkejut mendengar suara pak gito, dia berdiri dengan tiba-tiba
"iya pak ada apa" tanya angelo bingung
"coba jelaskan lagi materi yang bapak berikan" tatap pak gito dari arah tempat duduknya
"duh mampus, mana kagak tau tuh orang ngmg apa dari tadi " gumam angelo dalam hati
"pstt pstt woy dan bantuin gua" lirik angelo
dani yang mengetahui angelo memanggil dirinya, memberikan kertas sobekan ke arahnya
" ni apaan dah " gerutu angelo
"angelo reynald, kamu dengar perintah bapak" ucap pak gito kini memijat pelipisnya, menghadapi anak bandel di kelasnya
angelo yang kaget dengan buru-buru membuka kertas sobekan dari dani, membacanya keras-keras tanpa memperhatikan isinya
"gua cinta mila kelas dua A" teriak angelo
suasana kelas menjadi riuh penuh tawa anak-anak, angelo bingung dengan suasana saat ini, pasalnya dia tidak sadar dengan apa yang di ucapkannya, dia pun membaca lagi isinya
"gua cinta mila kelas dua, ckk sialan lo dan " gerutu angelo membaca kembali isi kertas itu
dani tampak menahan tawanya melihat wajah angelo seperti orang bodoh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
vanya viola natasya raleta
vay.. seru banget nii novel
2020-06-02
1