Feeling Stifled

Feeling Stifled

Prolog

"Pergilah Kanaya! Lupakan semua tentang aku, lepaskan, hempaskan semua perasaanmu. Aku memang tidak pantas untukmu!" Yugi tak sedikitpun ingin melihat Kanaya, meski hatinya tetap berontak ingin memeluknya erat.

"Aku tak bermaksud seperti itu..." Kanaya menangis sambil meraup wajahnya kasar.

"Maaf jika selama ini aku terlalu mengganggumu." Tersenyum kecut.

"Yugi..."

Yugi menoleh, lalu memejamkan matanya tak sanggup dengan tatapan sendu kekasihnya. Ya, Kanaya adalah kekasih yang tak dapat ia resmikan karena suatu hal tertentu. Kanaya sudah menikah, meski pernikahan itu bukanlah keinginannya, namun Kanaya terlalu merasa berdosa jika harus selalu mengkhianati ketulusan hati suaminya.

"Kanaya... oh..." Yugi mengusap kepalanya kasar, menjadikan rambut gondrong sebahu itu bergerak karena hempasan tangannya.

"Aku ingin melupakanmu! Aku sudah berusaha tapi tak bisa!" tangis Kanaya pecah seiring ia tertelungkup duduk di atas pasir itu.

Yugi lelah dengan segala perasaan menyesatkan itu. Persetan dengan statusnya yang baru saja menjadi seorang Ayah, iblis dalam hatinya seolah tengah mempengaruhi hal yang lebih buruk pada nasib rumah tangganya.

Ya, dia dan Kanaya telah sama-sama bersalah dalam hal ini. Keduanya telah menjadi pengkhianat, dan... kenapa perasaan sialan itu harus tertanam pada hati mereka? Kanaya terlalu naif untuk mengakui perasaannya. Ia... ah, Yugi seolah ingin memiliki Kanaya sepanjang hidupnya, wajah Kanaya seolah menjadi candu angan-angan menyesatkan setiap malam. Jangankan ketika memandang wajah Kanaya begitu lama, membayangkannya pun sudah mampu membuat Yugi mandi basah. Tapi Yugi tak ingin memaksa. Ia tak bisa mendapat kehangatan hanya berdasarkan paksaan. Semua harus dari hati nurani.

"Pergilah Kanaya!" bentak Yugi yang membuat Kanaya terperanjat dan semakin banjir air mata.

"Yugi..."

"Pergilah!"

Kanaya berjalan gontai meninggalkan Yugi yang masih mematung di sana. Ia telanjang kaki membiarkan lapisan kulit terbawah itu bersentuhan langsung dengan butiran pasir lembut pinggir Pantai Ujung Genteng Sukabumi. Sesekali gulungan ombak memecah menyentuh pada ujung kakinya.

Yugi menatap langkah Kanaya gontai. Semakin menjauh tubuh jenjang itu meninggalkannya. Tak tampak Kanaya berhenti sesaat, meski hanya sekedar menoleh untuk terakhir kalinya. Bahkan, memanggil namanyapun sudah tidak lagi. Argh... Kanaya... Yugi bertekuk lutut memukul pasir berhamburan sampai ke wajahnya. Rambut gondrongnya berwarna jagung, seakan kontras dengan wajahnya yang tampan, kulit putih tak sedikitpun goyah keindahannya meski telah lama tersengat panasnya mentari. Tubuh indah dengan perawakan sempurna, ia tertawa ketika sutradara mengatakan selesai aktingnya siang ini.

Semua crew berhambur menuju tuannya masing-masing. Tak lepas dari itu, Kanayapun ikut tertawa puas dengan hasil akhir dari cerita yang mereka jalani.

Dalam diam, rupanya Yugi telah memiliki rasa terlebih pada Kanaya. Serasa cerita itu bukanlah hanya sekedar naskah belaka. Ini... Yugi sengaja menulis skenario film ini untuk dirinya dan Kanaya. Ia dan Kanaya adalah teman akrab, dan kerap dipasangkan dalam berbagai judul film. Hingga Yugi menulis sebuah naskah yang menggambarkan isi hatinya. Ia menceritakan kehaluan dalam naskah itu, yang terinsfirasi dari perasaannya pada Kanaya. Yugi tak perduli jika Kanaya tidak membalas cintanya, setidaknya di dalam cerita yang memerankan dirinya dan Kanaya, ia adalah sepasang kekasih yang sulit bersatu, namun terdapat beberapa adegan yang membuat Yugi dapat merasakan jika Kanaya juga mencintainya. Meski itu sekedar naskah. Haha, kehaluan yang sangat hebat, Yugi.

Bahkan setiap malam, sebelum ia tidur, wajah Kanayalah yang kerap ia pandangi. Foto-foto wanita itu telah terpampang memenuhi seluruh tembok kamarnya.

Uh, Kanaya seolah menjadi candu bagi Yugi, wanita itu... Feeling Stifled, Yugi harus menahan perasaannya dalam dunia nyata, ketika ia sadar jika Kanaya telah berdua. Gigit jari deh...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!