Nyaman

"Tidak"

Rey mengepalkan tangannya dan bergegas pergi. dia tidak mau mendengarkan lebih lanjut lagi pembicaraan antara mama dan Istrinya itu yang membuat dirinya menjadi lebih dan lebih lagi membenci Kinan.

kenapa kau tidak mencintaiku? apa yang kau cintai adalah pria yang kau peluk di foto itu. batinnya. kemarahannya sudah memuncak seperti Reynando akan memakan apapun yang mengganggunya saat ini.

"Kinan tidak hanya mencintai kak Rey, Kinan juga begitu menghormatinya. seberapapun Kak Rey membenci Kinan, biar bagaimanapun Agama ku mengajarkan ku untuk berbakti dan menerima apa adanya suami ku" jawab Kinan tegas

namun sayang, Reynando tidak mendengar jawaban yang sesungguhnya dari Kinan

"Ayah benar benar tidak salah memilihkan pasangan seperti mu untuk Reynando anak mama" Jawab Jena

"Kau bersiap lah. besok kau akan ikut kami ke Paris"

"Baik ma"

*****

kenapa? kenapa aku tidak sebanding dengan pria itu di mata mu? kenapa kau tidak mencintai ku?

saat itu hari sudah petang dan Reynando sudah seharian berada di sebuah bar di kota Jakarta. menghabiskan segelas Wine dalam satu tegukan. Rey sudah benar benar mabuk saat itu.

"Hentikan tuan. ini tidak baik untuk kesehatan mu" Jhon sudah kewalahan untuk menghentikan tuannya itu

Namun Rey benar benar mengabaikan peringatan Jhonatan dan terus memerus meminum habis Wine yang di pesannya.

"Tuan.. Nona pasti sedang menunggumu di rumah. apa tidak sebaiknya jika tuan pulang?"

"ya... sebaiknya aku pulang, dan memberi pelajaran pada wanita sialan itu" gumam Reynando yang sudah setengah sadar

Rey bangkit dari duduknya dan berjalan menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil mewahnya. Jhon yang saat itu mengemudi tengah berpikir keras ada apa sebenarnya dengan tuannya itu.

padahal sebelum pernikahan, Tuan Muda sepertinya menyukai Kinan. tapi kenapa setelah menikah menjadi sangat membencinya. apa ini ada hubungannya dengan gadis masa lalu tuan?. Pikiran Jhonatan masih di seputar tuannya. dia tengah berusaha keras menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.

Mobil sport Reynando tengah membelah malam, melintasi gedung gedung yang mencakar langit. Reynando tengah memejamkan Matanya. terlintas kenangan saat saat pertama kali bertemu dengan Wajah teduh Kinan, yang sepertinya mampu menjadi kekuatannya di masa depan. disisi lain, saat tengah menikmati bayangan wajah cantik yang tengah tersenyum padanya. memorinya berjalan pada watu di mana dia sedang di Khianati oleh kekasihnya, Veya.

Memorinya berputar di masa itu, sampai akhirnya sampai di waktu Rey melihat foto Kinan yang sedang berpelukan mesra dengan pria lain. dan terngiang di telinganya bagaimana Kinan mengatakan bahwa dia tidak mencintai dirinya. yang langsung saja membuat amarahnya kembali membara.

Sial.... Reynando memukul kuat pintu mobil di sampingnnya. sontak saja membuat Jhonatan yang tengah fokus terperanjat. Jhon tidak berani membuka suara, biar bagaimanapun dia sangat memahami sifat tuannya itu.

tidak membutuhkan waktu lama, karena saat itu sudah malam, jalanan yang senggang membuat perjalanan mereka tidak membutuhkan waktu lama. Rey sudah masuk ke dalam Mansion dengan keadaan berantakan.

"dari mana saja kamu?" Will sudah menghadang putranya. Namun seperti biasa Reynando mengabaikan papanya dan terus berjalan melewati Willbert. dan saat Will mencium bau alkohol di seluruh tubuh anaknya.

"Berhenti!" perintah Will menghentikan langkah Reynando

"Kau habis Minum?" tanya Will

Rey tidak menjawab dan malah meninggalkan Will yang sedang siap mengintrogasi dirinya. karena dia tau, Will akan memarahinya habis habisan ketika dia ketahuna minum minaman yang di larang itu

"aiissh.. anak ini, semakin tidak mendengarkan orang tuanya" Will menggeleng geleng kan kepalanya.

Saat sudah berada di dalam kamar Rey melihat Kinan yang tengah tertidur di lantai. Sebenarnya, Hatinya merasa sakit ketika melihat wanita itu tengah meringkuk di lantai. tapi Reynando lebih sakit lagi ketika mendengar Kinan tidak mencintainya. Rey berjalan cepat ke arah istrinya

"Bangun" di tendangnya dengan pelan tubuh mungil Kinan.

"Bangun" suaranya sudah mulai meninggi. Kinan terperanjat dan terduduk mengumpulkan jiwanya yang belum lengkap.

"Adapa apa kak?" tanyanya setelah sepenuhnya sadar

"Ada apa?" Rey kembali Meremas dagu Kinan dan mengangkatnya. "oh ... kau sudah menjadi menantu Abraham, dan merasa kalau kamu adalah nyonya besar disini" Rey menghempas wajah Kinan

"Pergi.. siapkan Air hangat untuk ku" bentaknya

"i.. iya kak" Kinan bergegas menuju kamar mandi. menyiapkan Air hangat untuk suaminya. setelah selesai, bathtup juga sudah terisi penuh dengan air hangat. Kinan berniat untuk memanggil Reynando. Namun dia mengurungkan niatnya ketika melihat Rey sudah setengah telanjang di dalam kamar mandi.

"Silahkan kak. kalau begitu, Kinan pergi dulu"

Belum sempat Kinan melangkah. Kinan sudah mengurungkan Niatnya.

"siapa yang menyuruhmu untuk pergi" ucap Reynando

"Mandikan aku" perintahnya

Kinan kaget dengan perintah itu, Mandikan? kak rey bercanda kan?. batinnya

"Aku tidak bercanda, ingat kalau aku adalah suami mu dan ini adalah tugasmu sebagai istri ku." Ucap Reynando menekan di setiap perkataannya

"Tapi kak..."

Plaaakk...

"Siapa kau berani membantah perintah ku?" tamparan itu kembali mengenai wajah cantiknya, Kinan memegangi wajahnya. bengkak yang semalam belum sembuh kini di tambah lagi satu tamparan di wajah yang sama. Kinan dengan sangat berusaha sudah menutupi bekas tamparan Rey tadi pagi namun kini semakin jelas di wajahnya

"Jika kau keberatan, silahkan pergi dan jangan pernah kembali lagi kesini, aku tidak membutuhkan istri yang tidak berguna" bentaknya

"Baik kak" Kinan menahan Rasa sakitnya. Menahan sakit lahir dan batinnya, ingin mengeluh namun pada siapa dia mencurahkan rasa sakitnya, selain padaNya tidak ada lagi tempat baginya untuk mengeluh.

jantungnya berdegup kencang saat mengetahui Rey sudah tidak memakai sehelai pun pakaian di tubuhnya. Kinan memalingkan wajahnya, menghindari tubuh suaminya yang begitu sempurna. biar bagaimana pun dia tidak bisa berharap apapun pada suaminya.

sebegitu tidak inginnya kah kau untuk menatapku. Rey mengepalkan tangannya dan menarik Kinan untuk segera memandikan dirinya.

dengan sangat telaten Kinan memandikan Reynando seperti anak kecil. memberinya shampo dengan aroma bunga teratai dan sabun dengan aroma yang serupa. Kinan juga memberi sedikit pijatan di kepala Reynando dan berhasil membuat Reynando menjadi lebih rileks.

nyaman sekali. Batin Reynando

Ini pertama kalinya bagi Reynando merasakan Rileks di saat dirinya masih mandi dan juga bagi Kinan ini pertama kalinya memandikan seorang lelaki dewasa, hatinya berdegup kencang, namun ada rasa sakit di setiap degupannya.

ada bau alkohol yang sangat kuat di tubuhnya dan juga bau parfum wanita, apakah dia habis Minum dengan seorang wanita?. Batin Kinan, wajahnya berubah sendu.

sebenarnya tidak, karena Rey sedang Minum di sebuah bar yang pastinya banyak wanita juga di dalamnya, yang menyebabkan parfum parfum pekat dari wanita wanita itu juga menempel di tubuhnya.

"kenapa berhenti?" Tanya Reynando ketika merasakan berhentinya pijatan di kepalanya.

Kinan tidak menjawab dan melanjutkan Pijatannya. dia lebih memilih diam, dan memendam semua perasaannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Komang Diani

Komang Diani

khasian kinan ,, yg sabar ya kinan dan bikin si rey bucin akut

2023-04-23

1

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Kok kdrt sih

2021-07-10

1

kip Pitik

kip Pitik

lebih baik ko pergi kinan masih banyak cowok di luar sana

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!