ANTARA LUKA DAN CINTA
Sheyla Dilraba melangkah dengan tenang melewati trotoar yang ramai lalu lalang orang -orang. suara mesin kendaraan di sepanjang jalan kota seakan menjadi latar belakang yang samar.
Di balik wajah cantik dan tatapan tajamnya dia memperhatikan setiap gerakan disekitarnya. Segalanya tampak tenang terkendali seiring dengan ritme nafasnya yang selalu stabil.
Sejak menginjak remaja sheyla melatih dirinya untuk tidak terpengaruh oleh kehidupan kota yang menawarkan keindahan didalamnya.
Sheyla hidup berdasarkan prinsip yang mungkin bagi sebagian orang terkesan kaku, dan bisa dibilang kuno. Akan tetapi baginya itu adalah cara melindungi diri dari kehidupan bebas anak remaja.
Stoicism adalah aliran filsafat yang mengajarkan untuk memegang kendali atas dirinya sendiri untuk tidak menggantungkan kebahagiaan pada apa yang di luar kendali.
Filsafat ini sudah mengakar dalam diri sheyla dan membentuk cara berpikir dan bertindak dengan penuh perhitungan.
Sheyla percaya bahwa emosi adalah sesuatu yang harus dikelola bukan di lepaskan begitu saja.
Dalam segala hal ketenangan adalah kunci untuk menghadapinya agar lebih baik, seperti namanya sendiri Sheyla Dilraba yang memiliki arti kegelapan dan bayangan yang berarti ketenangan atau bisa juga diartikan sebagai bayangan cinta dan kasih sayang yang tersembunyi.
Seolah menyatu dengan arti namanya Sheyla pun memiliki sikap yang tenang dalam menyikapi segala hal yang menurutnya bisa dikendalikan.
Hari ini adalah hari Sabtu dimana hari ini adalah waktunya untuk melepaskan semua penat setelah beberapa hari bekerja. Dan rencananya sheyla akan mengunjungi perpustakaan yang sudah menjadi rutinitasnya jika sedang libur.
Selain membaca, perpustakaan memberinya ruang untuk merenung. Sebuah pelarian dari hiruk pikuk keramaian kota.
Tempat dimana sheyla akan menghabiskan waktu berjam-jam tanpa gangguan.membaca buku filsafat atau Sastra klasik dan berpikir tentang kehidupan tanpa tekanan.
Saat tiba di perpustakaan sheyla menyusuri rak buku dengan langkah lambat mencari buku yang menarik untuk dibaca.
Setelah beberapa menit akhirnya sheyla menemukan salah satu buku yang menarik dimatanya dan seolah-olah menunggu untuk diceritakan.
Sheyla memilih buku Buku "Flow: The Psychology of Optimal Experience" karya Mihaly Csikszentmihalyi mengisahkan tentang konsep "Flow" atau "Aliran" yang merujuk pada keadaan psikologis di mana seseorang sepenuhnya terlibat dalam aktivitas yang mereka lakukan, merasa sangat bahagia, dan memiliki kontrol penuh atas tindakan mereka.
Ini adalah pelajaran paling penting yang selalu dia pegang yaitu memiliki kontrol terhadap diri sendiri.
Ketika dia keluar dari perpustakaan ponselnya berdering dan tertera nama Axelliano dilayar ponselnya.
Axelliano adalah tunangannya dan tak lama lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.
"Hay, " suara Axel terdengar dari seberang telepon. "Kau ada dimana?"
"Aku di perpustakaan".Jawab sheyla sambil melangkah ke arah meja yang ada dipojok perpustakaan tempat favoritnya dimana ia selalu membaca buku dan duduk disana.
"Kau terdengar sangat lelah." tanya sheyla penuh perhatian.
"Ya, hari ini sangat sibuk di perusahaan." jawab Axel lelah.
Sheyla hanya tersenyum mendengar jawaban dari tunangannya meskipun Axel tidak bisa melihatnya. "Itu sudah menjadi tanggung jawabmu bukan?kau akan baik-baik saja, percayalah."
Axel tertawa kecil diseberang telfon. "Terimakasih, kau selalu menjadi penenang saat aku sedang lelah dengan tumpukan pekerjaanku ini".
"Lelah itu manusiawi, tapi ingat! Lelah itu sementara. Kau tahu apa yang harus dilakukan fokus pada apa yang bisa kau kendalikan."
Sheyla melihat sekitarnya dan merasa tidak enak, jika harus menerima panggilan telfon sementara saat ini berada di perpustakaan pun akhirnya dengan berat hati mengakhiri telfonnya.
"Axel, maaf kita lanjutkan nanti saja telfonnya" ucap Sheyla dengan menyesal.
"Baiklah, aku juga akan melanjutkan pekerjaanku" jawab Axel mengerti
Sheyla tersenyum dan mengerti dengan kesibukan sang tunangan dan hubungan mereka tidak seperti pasangan pada umumnya yang akan berkencan bila hari libur.
Setelah telfon Ditutup, sheyla mulai membuka bukunya dan membacanya dengan tenang.
Disaat-saat seperti ini sheyla sering memikirkan hidupnya. Kehidupan yang dia jalani mungkin tidak selalu mudah, tetapi dia selalu merasa bahwa setiap rintangan yang dihadapinya adalah kesempatan untuk belajar lebih baik.
Dari usia remaja sheyla sering menyaksikan bagaimana emosi yang tidak terkendali bisa merusak hubungan dan menciptakan kekacauan.
Ayah dan ibunya kerap kali melampiaskan kemarahannya dan frustasinya pada hal-hal kecil dan itu membuat sheyla tertekan.
Sheyla menyadari bahwa dia tidak ingin hidupnya berakhir seperti ayah dan ibunya yang terombang-ambing oleh emosi yang seharusnya bisa diredam.
Dan dari buku filsafat stoicism lah sheyla menemukan ketenangan yang selama ini dicarinya . Dia belajar bahwa kehidupan tidak bisa selalu dikendalikan dan kehidupan bisa sepenuhnya dibawah kendalinya.
Dan sheyla mengambil contoh itu semua dari hubungannya dengan Axel.
Ketika orang lain mungkin akan merasa frustasi dan kecewa karena kekasih mereka sibuk justru sheyla dengan tenang dan memahami kesibukan sang kekasih.
Karena bagi sheyla kesibukan sang kekasih adalah ujian kecil bagi hubungannya.
Sheyla dengan santai menjalani hubungan yang baginya baik-baik saja.
Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat hingga hari matahari mulai terbenam dan beranjak malam.
Sheyla menutup bukunya dan beranjak berdiri lalu meletakkan buku tersebut ke tempat semula.
Sheyla cukup puas membaca isi dalam buku yang ia baca dan dapat mengambil point dari buku tersebut.
*
*
Saat perjalan pulang menuju apartemennya, udara dingin mulai menyambutnya dan menyentuh kulit putihnya.
Sheyla tersenyum tipis menyusuri trotoar dan menghirup udara dingin dengan hati yang hangat.
Dia percaya bahwa selama dia memegang kendali atas dirinya sendiri, tidak ada hal yang sulit untuk dilaluinya.
Dan kesibukan sang kekasih bukanlah suatu penghalang untuk hubungannya. Karena baginya cinta tidak harus selalu ditunjukan dengan kehadiran fisik akan tetapi cinta adalah memberikan ruang kebebasan pada pasangan untuk berkembang dan saling mendukung satu sama lainnya.
Meskipun terlihat naif namun sheyla tetap pada prinsipnya yaitu saling percaya dan mendukung.
Sheyla menghela nafas panjang dan menatap indahnya lampu lampu kota yang memberikan kesan keindahan malam di perkotaan dengan lalu lalang kendaraan yang menambah keramaian.
Sheyla mendongak sejenak menatap langit yang bertaburan bintang dengan cahayanya yang berkelap-kelip dan melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Wiwin Tengker
OMGGGG INDAH BANGETT CARA PENULISAN DAN RANGKAIAN KALIMATNYA😍ahhh Sheyla prinsipmu mengingatkan aku dengan seseorang💖lanjutt
2025-02-13
1
R.Adeeva🤍🤍🤍🤍
halo kak🙏hehehe iya, karena akupun begitu😊🙈
2024-12-28
0
Pena dua jempol
aku mampir kak
2025-02-22
1