Bab 3

Sheyla memeluk tubuhnya sendiri ketika angin berhembus menerpa wajahnya dengan kesejukan yang menusuk hingga ke tulang.

Setelah beberapa saat ia merenungkan perasaanya yang bimbang dan mulai mengganggu pikirannya. Sheyla yang selama ini selalu bisa mengontrol perasaannya kini justru tak mampu menghadapinya dan meragukan hubungannya bersama Axel, pria yang sudah setahun ini menempati isi hatinya.

Namun, seiring berjalannya waktu ia semakin bimbang dengan perasaannya. Ia menyadari ini bisa kendalikan akan tetapi gejolak hatinya menyangkal hal itu.

Sheyla menghembuskan nafas panjangnya.

"Mungkin aku saja yang terlalu banyak berpikir" Ucap sheyla dalam hati dan beranjak berdiri dari sofa, lalu melangkah masuk kedalam kamarnya.

Sheyla naik ke atas ranjangnya dan merebahkan tubuh lelahnya disana kemudian ia memejamkan matanya dan tak butuh waktu lama ia pun tertidur pulas.

*

*

Keesokan paginya, sheyla yang sudah rapi dengan setelan jas warna coklat susu dengan kemeja putih dan celana panjang warna senada dengan jasnya.

Rambutnya yang panjang diikat ekor kuda dan riasannya tipis namun tetap terlihat cantik.sejenak ia menatap dirinya dicermin dan sudah terlihat sempurna, ia pun melangkah keluar apartment menuju basement dimana mobilnya terparkir disana.

Sheyla yang sangat perfeksionis dan cekatan dalam bekerja tak ingin ada kesalahan sedikit pun dan hari ini akan ada meeting di perusahaan dan ia tak ingin terlambat.

Ya,,,dedikasinya terhadap perusahaan dimana ia bekerja sangat tinggi dan bahkan sheyla tak butuh waktu lama untuk naik jabatan karena kepiawaian dan kepintarannya.

Saat ini sheyla yang menjabat sebagai manajer keuangan sangatlah penting bagi perusahaan dan tak jarang ia dikirim ke perusahaan cabang untuk mengaudit laporan keuangan disana.

Selain pintar dan teliti, sheyla juga sangat perfect dalam mengerjakan sesuatu yang membuat atasannya sangat percaya padanya hingga banyak staf lain yang merasa iri padanya.

Sheyla mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, berusaha menghindari kemacetan lalu lintas pagi yang memadati jalan. Ia memandang ke kiri dan kanan mencari celah untuk melintas lebih cepat.

Meskipun pagi ini ia harus menghadapi kepadatan, sheyla tetap tenang dan berusaha fokus pada kemudinya. Ia menyetel lagu favoritnya dan Menikmati suasana pagi yang cerah.

Saat berhenti di lampu merah, sheyla melihat pesan singkat dari Axel. "Selamat pagi, sayang. Semoga hari ini persentasinya lancar ya".

Sheyla tersenyum dan membalas pesan semangat dari sang tunangan.

" Selamat pagi, Axel. Terimakasih".

Setelah lampu berubah hijau, sheyla melanjutkan perjalanan menuju kantor. Ia mempercepat laju mobilnya dan memasuki jalur cepat hingga tak berapa lama akhirnya sheyla tiba dikantor dan memarkirkan mobilnya di tempat parkir.

Sheyla turun dari mobilnya dan kemudian melangkah masuk kedalam gedung dengan percaya diri. Ia melewati pintu otomatis dan menyapa security yang sudah mengenalnya.

Di dalam lift, Sheyla memeriksa penampilannya dicermin dan mengatur nafas dalam-dalam. Ia siap untuk meeting pagi ini.

Saat lift berhenti dilantai 20, Sheyla keluar dan langsung menuju ruang meeting, ia melihat sudah ada beberapa staf petinggi perusahaan disana.

"Pagi Sheyla" sapa Edward salah satu petinggi perusahaan.

"Pagi, pak Edward" jawab Sheyla ramah dan langsung menduduki bangku yang tersedia untuknya.

Tak lama, CEO perusahaan bapak Antonio Wijaya memasuki ruangan meeting bersama asisten pribadinya, Sani. Semua yang hadir berdiri dan menundukan kepala sebagai tanda hormat.

Bapak Antonio Wijaya tersenyum dan mengangguk lalu duduk dikursi direktur utama diikuti oleh Sani asisten pribadinya yang duduk disebelahnya.

"Selamat pagi, semua. hari ini kita akan membahas laporan keuangan perusahaan beberapa bulan terakhir, dan Sheyla silahkan presentasikan laporan keuangan triwulannya" ucap tegas sang CEO.

Sheyla berdiri mengatur nafas dan memulai presentasinya dengan lugas dan cermat .

"Selamat pagi, pak Antonio dan rekan-rekan yang terhormat" sapa Sheyla dengan percaya diri sebelum memulai presentasinya.

Sheyla menekan tombol remote dan slide pertama muncul dilayar.

Berikut adalah laporan keuangan selama tiga bulan terakhir, Sheyla menjelaskan setiap poin dengan jelas dan terstruktur.

Sang CEO dan beberapa petinggi perusahaan memperhatikan presentasi Sheyla dengan seksama, mereka saling bertukar pandangan menunjukan ketertarikan dan kepuasan dan sang CEO mengangguk puas dengan hasil presentasinya.

"Terimakasih, Sheyla. anda telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan Laporan keuangan ini akan membantu kami dalam perencanaan strategis perusahaan" Ucap sang CEO yang merasa sangat bangga dengan hasil kerja Sheyla.

Beberapa staf petinggi perusahaan pun mengangguk setuju menandai akhir dari meeting pagi ini dengan hasil yang memuaskan.

Setelah sang CEO keluar dari ruangan meeting, satu persatu staf petinggi perusahaan pun meninggalkan ruang meeting begitu juga dengan Sheyla yang kembali ke ruangannya.

Sheyla duduk dikursi kerjanya, menghela nafas lega setelah presentasi yang sukses. Ia merasa bangga dan lega karena berhasil menyampaikan materi dengan baik.

*

Saat jam makan siang tiba, sheyla keluar dari ruangan dan akan menuju ke perusahaan sang tunangan untuk makan siang bersama.

Perusahaan Axel yang tidak jauh dari kantor Sheyla memudahkan sheyla untuk cepat sampai. dan setelah tiba didepan gedung perusahaan sang tunangan Sheyla keluar dari mobilnya dan memasuki gedung tersebut.

Sheyla langsung menuju ruangan Axel tunangannya karena semua karyawan Arthur sudah mengenal Sheyla sebagai tunangan dari Bos mereka.

Sheyla berhenti di depan pintu ruangan Axel , hatinya berdebar melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita yang sangat ia kenal lewat pintu yang terbuka sedikit.

Sheyla merasa dunianya terbalik, ia terpaku dan hatinya terpukul. Ia merasa seperti ditusuk dari belakang. sahabatnya Kassandra berciuman mesra dengan tunangannya.

Sheyla berusaha menahan air matanya, ia merasa dikhianati oleh dua orang yang paling dipercayainya.

Dengan langkah perlahan dan hati yang hancur Sheyla membuka pintu ruangan itu dengan lebar dan berjalan mendekat ke arah Axel dan Sandra yang terkejut dengan kedatangannya.

"Axel, apa ini?" tanya Sheyla dengan suara gemetar.

"Sheyla..." ucap Axel gugup.

Sheyla beralih menatap Sahabatnya

"Bukankah kau bilang kau sedang ada pekerjaan di luar negeri? Lalu apa ini?" tanya sheyla masih berusaha menahan air matanya.

"Sayang...ini tidak seperti yang kamu lihat'' ucap Axel memotong.

"Jangan bohongi aku, Aku melihat semuanya" ucap Sheyla dengan air mata yang luruh sudah meski berusaha ia tahan.

Kassandra tersenyum sinis dan berjalan mendekat ke arah sheyla dan berdiri dengan angkuh tepat didepannya.

"kau sahabatku, tapi kau melakukan ini dibelakang ku?" ucap Sheyla dengan suara tercekat.

Kassandra menatap Sheyla dengan ekspresi tidak bersalah, bahkan sedikit menantang.

"Sahabat? kita hanya teman Sheyla dan cinta tidak bisa dibagi, Axel milikku dan akan selamanya menjadi milikku" ucapnya dengan percaya diri.

Axel berdiri dan menundukkan kepalanya tidak berani menatap Sheyla.

Sheyla menatap jari manisnya yang terpasang cincin indah bukti dan ikatan cinta dari Axel, lalu melepaskannya dan berjalan melewati Kassandra dan memberikan cincin itu kepada Axel.

"Kita putus," ucap Sheyla dan berbalik pergi meninggalkan ruangan.

Terpopuler

Comments

Pena dua jempol

Pena dua jempol

🌹 mawar agar kamu semangat update kak

2025-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!