Setelah menikmati makan malamnya, Dion kembali ke kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya tapi sama sekali tak bisa tidur. Lagi lagi wajah Amora terlintas di benaknya.
Ya Tuhan, Amora tak bisakah kau membuatku tenang. gumamnya.
Ia bangun lalu menuju ke ruang gym, satu satunya cara adalah mengeluarkan keringatnya malam ini. Berjam jam Dion berada disana, dan setelah selesai akhirnya ia bisa tertidur juga.
Keesokan harinya tak biasanya ia bangun lebih pagi. Ia mandi dan turun ke bawah. Ia melihat ibunya sedang di dapur.
"Pagi mi." sapa Dion sambil mencium pipi ibunya.
"Pagi sayang, loh kok sudah bangun?" tanya Diana.
"Aku ingin menemui kesayanganku." jawab Dion, yang dimaksud Dion adalah kudanya Samon.
"Ini baru hari kamis sayang, kau biasa berkuda di hari sabtu." ujar Diana lagi.
"Dion merindukannya mi. Sudah ah, mami cerewet sekali." jawabnya sambil mencium pipi ibunya lagi lalu meninggalkannya.
Diana merasa ada yang janggal pada putra kesayangannya. Diana menyiapkan sarapan pagi mereka lalu keluar menemui pak Jojo.
"Pak Jojo sudah siap, apa ada meeting pagi ini?" tanya Diana.
"Tidak ada nyonya, tapi den Dion ingin pak Jojo menjemput non Amor dan mengantarkannya ke hotel." jawab pak Jojo.
"Non Amor? Maksud pak Jojo chef Amor yang bekerja di hotel?" tanya Diana lagi.
Pak Jojo mengangguk. Diana menganggukkan kepalanya. "Baiklah hati hati pak Jojo." ujar Diana.
"Baik nyonya, terima kasih." jawab pak Jojo.
Diana kembali ke dalam, dan senyum senyum sendiri. Putranya benar benar jatuh cinta pada chef nya, membuatnya semakin penasaran akan sosok chef Amor.
"Kenapa mami senyum senyum sendiri?" tanya William.
"Ah...papi sudah bangun, ayo kita sarapan." jawabnya menghindari pertanyaan suaminya.
"Tadi papi dengar suara Dion, apa putra kita sudah bangun?" tanya William lagi.
"Putra kita sedang menemui Samon." jawab Diana.
"Bukankah ini belum akhir pekan, apa yang ia lakukan? Semakin aneh saja tingkahnya." ujar William.
"Sudah biarkan saja pi, papi...mami bolehkan ke hotel hari ini?" tanya Diana.
"Untuk apa mami kesana?" tanya William.
"Pemasukan restoran kita semakin tinggi, aku dengar karena chef baru kita. Jadi mami penasaran." jawab Diana.
"Chef yang menampar menantuku. Aku juga ingin menemuinya." ujar William.
"Apa yang mau papi lakukan?" tanya Diana.
"Menurut mami?" kata William.
"Jangan coba coba, mami tak suka papi jahat pada karyawan yang tak bersalah." ujar Diana sambil cemberut.
William tertawa. "Mami selalu berburuk sangka, papi hanya ingin tahu seperti apa wanita yang berani melawan Grace. Mami kan tahu, selama ini tak ada yang bisa membuat Grace tunduk." jawabnya.
"Kau terlalu memanjakan Grace pi, wanita itu harus lebih dewasa untuk bisa mendampingi putra kita." ujar Diana.
"Aku tak bisa berbuat apa apa sayang, kau kan tahu kerja sama perusahaan kita sangat bergantung pada perusahaan ayah Grace." jawab William.
"Itu hanya perasaan papi saja, kita bisa berdiri sendiri tanpa mereka." kata Diana kesal.
"Oh ayolah sayang, aku tahu itu. Tapi perusahaan Grace sangat membantu." jawab William lagi.
"Terserahlah, aku tak mau membahasnya lagi. Aku hari ini akan ke hotel bersama pak Diman." ujar Diana, William hanya mengangguk. Ia tak ingin membuat istrinya semakin kesal.
*****
Amora benar benar terkejut saat pak Jojo benar benar menunggunya, dan membukakan pintu penumpang. "Ya Tuhan pak, tidak usah repot repot. Aku bisa naik taksi." ujar Amora.
"Non Amor tidak usah menolak, itu akan mempersulit pekerjaan pak Jojo, den Dion paling tidak suka ditolak." jawab pak Jojo.
Amora menghela nafasnya. "Aku hanya seorang chef, karyawan biasa pak. Jika seperti ini aku takut tunangannya menggigitku." ujar Amora membuat pak Jojo tertawa.
"Pak Jojo berharap non Grace tidak jadi menikah dengan den Dion non. Wanita itu sangat sombong. Pak Jojon sangat membencinya." ujarnya.
Amora tertawa. "Sudah berapa lama mereka bertunangan pak?" tanyanya mulai ingin tahu.
"Sudah 2 tahun non, tapi den Dion selalu mencari alasan buat menunda pernikahannya. Den Dion tak menyukainya sama sekali. Pak Jojo pikir den Dion menyukai non Amor, karena ini pertama kalinya den Dion over protektif pada perempuan." ujar pak Jojo.
Amora tertawa. "Itu tidak mungkin pak. Mimpi pun sangat tidak mungkin, mungkin pak Dion merasa bersalah atas kekasaran tunangannya." jawabnya.
Pak Jojo hanya tersenyum menanggapi perkataan Amora.
Non Amor akan sadar jika den Dion jatuh cinta padanya. Keduanya sangat cocok dan non Amor sangat sopan dan baik hati. Pak Jojo sangat mendukung keduanya. gumam pak Jojo dalam hati.
Keduanya sudah sampai di Novotel. Sekuriti terkejut saat melihat mobil CEO nya. Pak Jojo langsung keluar dan membukakan pintu Amora.
"Terima kasih pak Jojo. Besok jangan jemput lagi. Ini akan menimbulkan kehebohan." ujar Amora.
"Tidak apa apa non, sudah tugas pak Jojo." jawabnya sambil berlalu pergi.
Amora menghela nafasnya dan tersenyum pada sekuriti yang masih kebingungan. Amora memasuki hotel tersebut langsung menuju restoran. Semua karyawan memberinya salam.
"Pagi chef." sapa Dori.
"Pagi juga Dori, kita siapkan sarapan buat CEO. Sebentar lagi ia datang." ujar Amora.
Dori mengangguk dan membantu chef Amor menyiapkan sarapan CEO nya. Satu jam kemudian, Amora membawa sarapan tersebut ke kantor CEO.
Hany menyapanya. "Pagi chef cantik, tapi CEO kita belum datang." ujar Hany.
"Pagi juga... Benarkah, baiklah aku akan meletakkan sarapannya di dalam." jawab Amora dan mendapat anggukan dari Hany.
Saat Amora ingin keluar, Dion masuk kedalam membuatnya terkejut. "Pa...pagi pak." sapa Amora gugup.
"Selamat pagi juga chef, terima kasih sarapannya. Kau bawa kembali semuanya, aku sudah sarapan di rumah." jawab Dion.
Amora membelalakkan matanya.
CEO sialan, aku sudah bersusah payah membuatnya malah ditolak. pikirnya kesal.
Amora membereskan makanannya tapi ditahan oleh Dion. "Kau masak apa pagi ini?" tanya Dion.
Amora membuka makanannya. "Tunggu disini, aku akan memakannya sedikit." ujar Dion lagi, Amora tak bisa berbuat apa apa. CEO nya sangat plin plan. "Duduklah." perintahnya. Amora hanya bisa menurutinya.
Dion memakan apa yang dibuat Amora, ia memang sudah kenyang tapi melihat kekecewaan Amora tadi membuatnya tidak tega, makanannya sangat lezat bahkan Dion bisa menghabiskannya.
Amora terus menatap CEO nya, dan sangat bingung melihat ia lahap memakan sarapannya.
Bukankah tadi ia bilang sudah sarapan tapi ia menghabiskan makanannya. pikir Amora.
Dion menyelesaikannya. "Nah, sekarang tersenyumlah. Aku sudah menghabiskannya. Aku butuh senyumanmu chef." ujar Dion.
Amora tersenyum, bukan karena permintaannya tapi karena masakannya yang di makan habis CEO. Dion memegang dada nya yang berdetak sangat keras. Senyuman Amora mampu memutarkan dunianya.
"Baiklah pak, aku harus mulai bekerja. Sampai jumpa nanti siang." ujar Amora.
"Amora, siang ini aku ada meeting di luar. Jadi kau tak perlu menyiapkan makan siangku, sampai jumpa nanti malam." ujar Dion.
Amora mengangguk dan tersenyum kembali seraya meninggalkan kantor CEO nya.
Dion, tenangkan hati dan jantungmu. Sebentar lagi keduanya akan melompat keluar jika kau terus tidak tenang. gumamnya sendiri saat melihat Amora sudah keluar dari ruangannya.
*****
Maaf atas keterlambatan up...
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
kalau jantung nya suruh berhenti berdetak, metong dong Dion 🤣🤣🤣 eh komen apa aku ini 😅😅😆
2022-08-25
0
heti lestari
dah Dig Dug....detak jantung Dion yg lg falling in love....🤭🤭🤭🤭🤭
2021-07-07
0
Vna Patria
Aku seperti pernah baca cerita mirip ini novel..
2021-07-07
0