Episode 2

Tiga Tahun Yang Lalu (2)

🌈🌈🌈🌈🌈

 

“Saya harap semua bisa tenang, akan saya jelaskan kondisi pasien saat ini”, dokter mencoba menjelaskan

kondisi Edo. “Pasien mengalami cedera berat berupa fraktur pada tulang betis, luka robek di bahu kanan, serta

mengalami penurunan kesadaran karena sudah kehilangan banyak darah. Sekarang tingkat kesadaran pasien hanya

7, dan kami harus segera melakukan operasi penyelamatan pada pasien. Untuk itu, tolong pihak keluarga

menyelesaikan prosedur awal tindakan agar tim dokter bisa segera bertindak”.

 

Tante Sandara nyaris pingsan, mukanya seputih kapas. Om Rendra memeluk kuat tubuh lunglai itu, air mata

mengalir deras di wajah tampannya. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikirannya sekarang, anak semata

wayang mereka tengah berjuang dari maut, sementara istri tercintanya terkulai lemas, dan dia sendiri, dia serasa

hancur perlahan menerima kenyataan ini.

 

Nia pun menangis tersedu-sedu sambil menutup muka dengan kedua tangannya. Ya Tuhan..tolong selamatkan

Edo, tolonglah ya Tuhanku..aku akan melakukan apapun demi kekasih hatiku. Aku nggak sanggup ya Tuhan

dengan kenyataan ini. Kasihan om Rendra, kasihan tante Sandara, kasihani kami Tuhan. Doa Nia dalam hati sambil

menutup mata. Nia merasa pusing yang teramat sangat, apa yang harus aku lakukan? Edo, Edo kuatlah sayang.

 

Toni menepuk pelan pundak Nia, dia tak kalah sedihnya dengan Nia. “Berdoalah Nia, aku tahu doa tulusmu pasti akan dikabulkan”. Toni menatap iba pada Nia.

 

Tiba-tiba om Rendra membopong tante Sandara ke arah kursi di dekat Nia dan Toni duduk. Aneh, pikir Nia, kenapa

Om Rendra tidak menyadari keberadaannya saat lewat didepannya tadi. Apa mungkin karena rasa khawatir yang

mendera sehingga keberadaan Nia bisa terabaikan.

 

“Ma, sadar ma..jangan ngini Ma. Papa butuh Mama, Edo bahkan sangat butuh Mama saat ini. Kuat sayang, harus

kuat. Kita harus segera bertindak untuk menyelamatkan nyawa anak kita”. Kata-kata itu meluncur dari mulut Om

Rendra disertai air mata. Tante Sandara hanya membeku dalam pelukan Om Rendra, “Pa, anak kita Pa..Mama gak

sanggup Pa. Pa, tolong Edo, Pa, bilang dokter pindahkan aja sakit Edo ke Mama, Mama gak mau Edo kenapa-napa !

Pa bilang dokter Pa, cepat Pa !"

 

Semua yang menyaksikan itu sangat-sangat tersayat, ratapan dan permohonan Tante Sandara sangat memilukan.

Nia berusaha berdiri ingin mendekati orang tua kekasihnya itu. Tapi lagi-lagi Toni menahannya, “ jangan sekarang.

Semua sedang bersedih, menghibur dirimu saja kamu enggak bisa, malah mau menguatkan mereka. Kamu mau

mereka tambah terpuruk?”

 

Nia menghembuskan nafas sambil kembali duduk di samping Toni. Maaf Nia, aku takut Om dan Tante akan marah

besar padamu. Kita semua mendengar keadaan Edo tidak sedang baik-baik saja. Guman sedih Toni di dalam

hatinya.

 

Sudah hampir 40 menit operasi Edo berjalan. Semua orang pindah menunggui di depan pintu kamar operasi, tetapi

lagi-lagi Toni memilih menjauhkan posisi duduk Nia dari orang tua sahabatnya itu. Nia sebenarnya sedikit heran

dengan perlakuan Toni, tidak cuma itu Nia sebenarnya juga mulai bingung. Kenapa sepertinya Om Rendra dan Tante

Sandara tidak menyadari keberadaan dirinya sedari IGD tadi.

 

“ Ton, aku harus menyapa Om dan Tante. Aku gak bisa diam aja di sini seperti ini. Aku harus berbicara dengan mereka”. Nia mulai berdiri.

 

“ Denger deh kalau aku tuh gomong Nia, gak usah sekarang kamu temui mereka. Kita semua sedang kalut, bagus

kamu duduk di sini dan banyak berdoa !" Perintah Toni sambil menunjuk bangku yang tadi diduduki Nia. Tetapi Nia

tetap berkeras, dia tidak mau mendengarkan kata-kata Toni. Dia mulai melangkah ingin mendekati Om dan Tante

Rendra, Toni pun berusaha melarang dengan memegang tangan Nia. Tapi Nia menepisnya dan mulai melanjutkan

langkah kakinya mendekati Om dan Tante Rendra.

 

“Om, tante”, ujar Nia dengan lemah dan mata berkaca-kaca. Nia mengulurkan tangannya untuk menyalami orang

tua kekasihnya itu.

 

Om Rendra yang pertama mengangkat kepalanya menatap langsung ke mata Nia, ada rasa iba di dalam hatinya

melihat orang yang dikasihi anak kesayangan mereka sekarang dalam kondisi kacau, sama seperti dia dan istrinya.

“Nia”, hanya itu kata yang bisa diucapkannya.

 

Om Rendra berusaha melepaskan pelukannya dari istrinya, dia ingin menerima salam Nia. Tetapi diluar dugaan

Tante Sandara menarik tangan suaminya menjauh dari Nia dan menepiskan tangan Nia dengan kasar.

 

“Menjauhlah dari suami saya”. Ujar Tante Sandara dengan emosinya.

 

Nia sangat kaget mendapatkan sambutan seperti itu, firasat Toni, Dafi, Angga dan Ardi sudah buruk. Nia, aku sudah

melarangmu menjauh dari mereka. Kata hati Toni mulai takut.

 

“Tante, ini Nia. Nia ada di sini bersama Om dan Tante. Tante gak perlu khawatir, Edo pasti baik-baik aja”. Nia

berusaha menepis keterkejutannya tadi dengan menyemangati sepasang suami istri itu.

 

“Buat apa kamu di sini haaaaaaaaa, BUAT APA??” teriak Tante Sandara dengan emosinya. “Pergi kamu, pergi jauh-

jauh kamu dari hadapan saya”. Tante Sandara membentak dan mendorong Nia.

 

Nia terjatuh, dorongan Tante Sandara membuat kondisinya yang sedikit lemah terhuyung ke samping, terasa sakit mendapat perlakuan sedemian rupa. Nia benar-benar bingung dengan sikap Tante Sandara, kenapa begitu membencinya. Sengaja mengusirnya dengan kasar. Apa salahnya?

 

“Kenapa kamu berani datang kesini, ha? Dasar perempuan pembawa SIAL, pergilah menjauh dari hadapan saya,

kami tidak butuh kamu di sini. Semakin kamu jauh semakin bagus bagi Edo. Saya sangat membenci kamu”. Tante

Sandara tidak bisa menguasai emosinya begitu melihat Nia berdiri dihadapannya.

 

“Ada apa ini, kenapa Tante seperti ini, apa salah Nia, Tante”. Nia mulai panik mendapati kenyataan barusan.

 

“Ooo, masih berani tanya apa salahmu? Heh, dasar pembawa sial tidak tahu diri. Saya jijik melihatmu, PERGI,

menjauhlah dari hadapan saya.” Lagi-lagi Nia di buat bingung dengan kemarahan Tante Sandara.

 

Air mata mengalir di sudut mata Nia, dia sangat merasa terpuruk. Apa salah dirinya hingga diperlakukan seperti ini.

“Tante, apa salah Nia, jangan usir Nia. Biarkan Nia di sini. Nia nanti akan merawat Edo”.

 

Mendengar nama anaknya di sebut, emosi Tante Sandara semakin menjadi. “Jangan coba-coba mendekati anak

saya lagi, kamu hanya pembawa masalah bagi kehidupannya. Kamu hanya pembawa sial yang menularkan

kesialanmu pada anak saya. Kalau bukan karena anak saya memacari kamu, pasti tidak pernah ada kejadian dia

ingin membawakan bunga liar itu, Edo pasti baik-baik saja. Dia pasti sehat dan tidak seperti ini. Tapi karena kamu,

semua ini terjadi. Dari dulu saya sudah bilang, kamu bukan pasangan terbaik untuk Edo, kamu gak selevel sama kami, kamu itu hanya anak pembawa sial bagi orang-orang di sekelilingmu. Apa yang mau kamu banggakan dengan

dirimu, hidupmu ha. Apaaa??”

 

Sakit sekali rasanya menerima hinaan ini, Nia berusaha menutupi mulutnya agar isak tangisnya tak terdengar jelas.

Bolehkah aku mati saja, kenapa sesakit ini rasanya dihina oleh orang yang sudah kuanggap seperti orang tuaku

sendiri. Hati kecil Nia mulai gundah, mulai merasakan kepedihan mendalam.

 

“Sudah Ma, Mama jangan seperti ini. Kita gak boleh menyalahkan Nia, apa lagi memakinya. Semua sudah terjadi,

sudah garis tangan Edo. Sekarang gimana agar Edo membaik dan pulih seperti biasa. Itu yang harus kita pikirkan.

Nia tidak bersalah dengan musibah ini. Ini semua musibah Ma”. Om Rendra berusaha menyudahi keributan tersebut. Dia tidak tega melihat Nia yang sekarang sudah bersimpuh di kedua kaki istrinya, menangis menerima semua kesalahan yang ditimpakan padanya.

 

Entah sejak kapan Nia sudah duduk bersimpuh di kaki Tante Sandara. Toni sangat ingin mendekati Nia dan

membawanya jauh dari situasi rumit ini. Tapi sorot mata Dafi, Angga dan Ardi terhadap Toni menyiratkan kata,

jangan ikut campur atau semua akan bertambah kacau.

 

“Ooo, jadi ini bukan salah perempuan sial ini? Iya Pa, gituh maksud Papa. Papa ingin membelanya? Heh, jangan harap kesialannya akan mengikuti kehidupan anak kita lagi. Sekarang Edo kritis karena dia, besok Edo kenapa lagi karena dia. Najissss Mama sama dia Pa ! Ayahnya meninggal kecelakaan saat Ibunya mengandung dia, Ibunya meninggal saat dia baru tamat SMA, kemudian Neneknya meninggal saat dia baru wisuda. Sekarang Pa, Edo..Edo Pa..anak semata wayang kita kritis karena dia. Semua orang-orang di sekitar perempuan pembawa sial ini akan tertimpa kesialannya, akan mati Pa. Wanita tidak sederajat yang membawa sialnya ke mana-mana. Wanita miskin dari atah barantah, saya muak dengan mukamu”. Kemarahan Tante Sandara telah sampai diubun-ubunnya. Walaupun Nia telah bersimpuh dikakinya tetap tidak meluluhkan hatinya, Tante Sandara semakin menjadi menghina Nia dengan amarah-amarahnya.

 

“Maafkan Nia tante, maafkan Nia”. Nia berujar diiringi tangisannya sambil mengguncang kaki Tante Sandara.

 

“Maaf, heh..segampang itu kamu minta maaf. Setelah kesialanmu membuat anak saya celaka. Jangan harap,

sampai matipun saya tidak akan sudi memaafkan kamu pembawa sial”.

 

“Lantas Nia harus gimana Tante? Nia benar-benar minta maaf atas semua ini. Nia gak pernah menyangka Edo akan

begini Tante. Nia sayang Edo, sangat sayang Tante. Tante, mohon maafkan Nia”.

 

“Saya minta satu hal padamu, tolong kamu pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan Edo. Bawa semua kesialanmu pada

orang lain. Biarkan Edo hidup tenang, dan biarkan kami bahagia melihat Edo hidup normal tanpa harus kami

khawatir musibah apa lagi yang akan menunggunya karena kesialan yang kamu bawa”. Tante Sandara sudah tidak

tahan lagi dengan keberadaan Nia. Pikiran jahat telah memenuhi hatinya. Rasa takut membuat dia yakin Nialah

penyebab semua ini.

 

Semua orang terkejut mendengar permintaan Tante Sandara. Tidak ada yang percaya Tante Sandara akan setega itu pada Nia.

 

“Ma..Mama gomong apa? Mama gak boleh menyalahkan Nia, apa lagi memisahkan Nia dari Edo. Mama jangan

sekejam itu pada Nia. Nia nggak salah, Mama tahu itu. Sudah, sudahi omong kosong ini, lebih baik kita berdoa agar

operasi Edo lancar”. Om Rendra berusaha menengahi suasana yang semakin tidak enak, dia kasihan melihat Nia

bersimpuh memohon pada istrinya seperti itu.

 

“Maafkan Nia Tante, maafkan Nia”. Hanya kata itu yang bisa diucapnya, saat ini Nia merasa sudah hancur. Hatinya

sakit sekali mendapati kenyataan ini.

 

“Baik Nia, saya yang akan memohon padamu. Demi kebahagiaan anak saya, saya akan memohon kepadamu agar

menghilang selamanya dari kehidupan anak saya, agar anak saya tidak tertimpa sialmu lagi. Baiklah saya akan

lakukan. Tapi setelah itu, tolong menghilanglah selamanya Nia”. Tante Sandara berusaha berdiri hendak bersimpuh di dapan Nia.

 

“Tante, jangan seperti itu”, Nia memegang tangan Tante Sandara agar tidak bangkit berdiri. Hati Nia serasa teriris

mendapati kenyataan bahwa tante Sandara sangat membenci dia. “Baiklah, Nia akan pergi menghilang dari

kehidupan Edo, baik Tante. Nia akan penuhi keinginan Tante. Tapi Nia mohon Tante, saat Edo sadar nanti tolong

bilang kalau Nia sangat mencintai dia”. Nia sudah bulat dengan keputusannya.

 

“Jangan pernah bermimpi saya akan menyebut namamu di depan Edo lagi. Saya tidak mau Edo terus hidup dalam

kesialanmu, dalam cinta yang penuh sial itu”. Tante Sandara menjawab keinginan Nia dengan begitu jijiknya.

 

Om Rendra memegang ke dua bahu Nia dan berusaha mengajaknya berdiri. Sungguh malang nasib gadis yang

dicintai anak semata wayangnya. Tapi Om Rendra tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin dengan sementara waktu Nia tidak ada di sini bisa membuat suasana tenang. Saat ini dia hanya ingin konsentrasi pada anaknya. Kemarahan istrinya semakin membuat Om Rendra takut hal-hal buruk akan berlanjut. Dia takut kesehatan istrinya nanti akan menurun. Dengan lembut Om Rendra berusaha mengajak Nia berbicara.

 

“Nia yakin akan pergi?”, tentu maksud pergi Om Rendra adalah pergi sejenak keluar dulu dari Rumah Sakit sampai istrinya tenang kembali.

 

Dengan susah payah Nia menjawab, “ iya Om, Nia akan menjauh dan menghilang dari sisi Edo, dari kehidupan Edo.

Nia janji Om, tapi Nia mohon Om, saat Edo sadar nanti tolong bilang kalau Nia sangat menyayangi dia, sangat

mencintainya”. Pinta Nia dengan cucuran air mata.

 

“Iya nak..Nia ngak perlu khawa...”

 

“Jangan harap saya akan menyampaikan”, Tante Sandara langsung memotong jawaban suaminya. “Pergilah, tolong

menghilanglah. Saya mohon, saya mohon”. Tiba-tiba tante Sandara terisak mengajukan permohonan pada Nia.

Seketika tubuhnya melemah kembali.

 

Nia mendapati kenyataan tersebut, sudah tidak tahu lagi harus apa. Dia sangat takut terjadi apa-apa dengan Edo, tetapi dia juga merasa sangat sakit di hina dan di anggap pembawa sial. Salahkah dia atas semua musibah yang menimpa orang-orang disekitarnya? Salahkah dia yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah? Apakah dia juga bersalah karena Tuhan memanggil Ibu dan Nenek dari sisinya? Bukankah semua itu sudah ketetapan Tuhan? Lantas kenapa sekarang musibah yang terjadi pada Edo juga merupakan kesalahan dia? Lantas kenapa sekarang latar Nia yang bukan berasal dari keluarga kaya menjadi sebuah masalah?

 

Toni berusaha mengejar Nia yang telah menjauh dari ruang operasi. Toni heran kenapa semua berakhir seperti ini?

Kenapa Tante Sandara bisa semarah itu pada Nia. “Nia, kamu mau ke mana? Biar aku antar ya”

 

“Ngak usah Ton, kamu di sini aja. Aku mau pergi Ton, pergi jauh. Hingga bayang-bayangku pun takkan mungkin

terlihat di depan keluarga itu lagi”. Ujar Nia dalam keputuasaanya.

 

“Iya..iya..tapi kemana? Lihat kondisi kamu sekarang, jangan membuat aku khawatir, ayo aku antar kamu.”.

Nia hanya berjalan pasrah di samping Toni sambil menggandeng tangannya. “Aku mau pulang ke kontrakan Ton”.

 

Sepanjang perjalanan pulang menuju kontrakannya Nia hanya terdiam. Air mata sedih dan kecewa tidak juga habis

dari matanya. Lelah sekali rasanya, tetapi sakit sekali rasa yang dirasakannya melebihi segalanya. Semua bercampur jadi satu.

 

Sesampainya di kontrakan, Nia hanya melamun. Semua kejadian di Rumah Sakit berputar kembali. SIAL, SIAL, SIAL,

entah sudah berapa banyak kata itu terucap dari mulut Tante Sandara. Bayangan akan Edo yang tengah kesakitan

tidak berdaya, dan bayangan wajah Ibu serta Neneknya. Nia sangat lelah hingga tanpa disadarinya diapun tertidur.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Di

Di

kangen sm nia..auto bc ulang lg

2022-09-29

0

Yosa

Yosa

sedih bnget aq baca nya😢😢😢

2020-08-07

1

ini YANI

ini YANI

hmmmmmmmmm

2020-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Season 2
155 1
156 2
157 3
158 4
159 5
160 6
161 7
162 8
163 9
164 10
165 11
166 12
167 13
168 14
169 15
170 16
171 17
172 18
173 19
174 20
175 21
176 22
177 23
178 24
179 25
180 26
181 27
182 28
183 29
184 30
185 31
186 32
187 33
188 34
189 35
190 36
191 37
192 38
193 39
194 40
195 41
196 42
197 43
198 44
199 45
200 46
201 47
202 48
203 49
204 50
205 51
206 52
207 53
208 54
209 55
210 56
211 57
212 58
213 59
214 60
215 61
216 62
217 63
218 64
219 65
220 66
221 67
222 68
223 69
224 70
225 71
226 72
227 73
228 74
229 75
230 76
231 77
232 78
233 79
234 80
235 81
236 82
237 83
238 84
239 85
240 86
241 87
242 88
243 89
244 90
245 91
246 92
247 93
248 94
249 95
250 96
251 97
252 98
253 99
254 100
255 101
256 102
257 103
258 104
259 105
260 106
261 107
262 108
263 109
264 110
265 111
266 112
267 113
268 114
269 115
270 116
271 117
272 118
273 119
274 120
275 121
276 122
277 123
278 124
279 125
280 126
281 127
282 Episode 282
283 Episode 283
284 128
285 129
286 130
287 131
288 132
289 133
290 134
291 135
292 136
293 137
294 138
295 139
296 140
297 141
298 142
299 143
300 144
301 145
302 146
303 147
304 148
305 149
306 150
307 151
308 152
309 153
310 154
311 155
312 156
313 157
314 158
315 159
316 160
317 161
318 162
319 163
320 164
321 167
322 168
323 169
324 170
325 171
326 172
327 173
328 174
329 175
330 176
331 177
332 178
333 179
334 180
335 181
336 182
337 183
338 Pengumuman
339 TERBARU
Episodes

Updated 339 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Season 2
155
1
156
2
157
3
158
4
159
5
160
6
161
7
162
8
163
9
164
10
165
11
166
12
167
13
168
14
169
15
170
16
171
17
172
18
173
19
174
20
175
21
176
22
177
23
178
24
179
25
180
26
181
27
182
28
183
29
184
30
185
31
186
32
187
33
188
34
189
35
190
36
191
37
192
38
193
39
194
40
195
41
196
42
197
43
198
44
199
45
200
46
201
47
202
48
203
49
204
50
205
51
206
52
207
53
208
54
209
55
210
56
211
57
212
58
213
59
214
60
215
61
216
62
217
63
218
64
219
65
220
66
221
67
222
68
223
69
224
70
225
71
226
72
227
73
228
74
229
75
230
76
231
77
232
78
233
79
234
80
235
81
236
82
237
83
238
84
239
85
240
86
241
87
242
88
243
89
244
90
245
91
246
92
247
93
248
94
249
95
250
96
251
97
252
98
253
99
254
100
255
101
256
102
257
103
258
104
259
105
260
106
261
107
262
108
263
109
264
110
265
111
266
112
267
113
268
114
269
115
270
116
271
117
272
118
273
119
274
120
275
121
276
122
277
123
278
124
279
125
280
126
281
127
282
Episode 282
283
Episode 283
284
128
285
129
286
130
287
131
288
132
289
133
290
134
291
135
292
136
293
137
294
138
295
139
296
140
297
141
298
142
299
143
300
144
301
145
302
146
303
147
304
148
305
149
306
150
307
151
308
152
309
153
310
154
311
155
312
156
313
157
314
158
315
159
316
160
317
161
318
162
319
163
320
164
321
167
322
168
323
169
324
170
325
171
326
172
327
173
328
174
329
175
330
176
331
177
332
178
333
179
334
180
335
181
336
182
337
183
338
Pengumuman
339
TERBARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!