Bab 2

Aku ingin menceritakan sedikit tentang orang tuaku. Ya, aku masih memiliki kedua orang tua lengkap. Namun, aku telah melakukan sebuah kesalahan yang fatal, yang membuat mereka benar-benar kecewa.

Aku diusir dari rumahku sendiri karena tingkahku yang kelewatan. Akibat pergaulan bebas yang kujalani sehari-hari, hingga menyebabkan aku hamil diluar nikah.

Ayahku bernama Hamdani, beliau pengusaha hebat di kotaku. Seluruh kota mengenal siapa beliau. Sikapnya ramah dan santun terhadap siapa saja, membuat pengusaha-pengusaha muda mengaguminya. Beliau tidak pernah membedakan si miskin atau si kaya. Itu yang membuat aku bangga pada beliau. Aku memanggilnya dengan sebutan 'Papa'.

Sementara ibuku, beliau sekretaris pribadi papaku sendiri. Nama mamaku Hana Ayuni. Beliau sedikit lebih tegas dari papaku. Tidak heran, kenapa dulu aku lebih manja dengan papa dari pada mama. Mamaku, selalu menemani kemanapun papaku pergi.

Karena terlalu sibuk, aku kurang mendapat perhatian dari keduanya. Awalnya aku tidak mengeluhkan kondisiku saat itu. Toh, juga mereka berkerja untukku. Pikirku saat itu.

Namun tahun demi tahun berganti. Ada rasa jenuh di hatiku. Aku mulai merasakan kesepian, aku mulai mengerti apa itu kasih sayang. Uang yang banyak dan harta bergelimang bukan satu-satunya yang bisa membuat aku bahagia.

Terlebih aku satu-satunya anak mereka. Terkadang aku ingin memiliki seorang adik, biar aku memiliki teman mengobrol. Namun, lama kelamaan, aku mulai menikmati kesendirianku itu.

Sikapku yang biasa diperlakukan baik dan dipenuhi semua keinginan, mulai tak terkendali kala itu. Aku memperlakukan pembantuku seperti layaknya di sinetron-sinetron. Kecuali Bu Aini.

Sedikit flashback ke masa laluku. Semua kejadian berawal saat aku masih menempuh pendidikan tingkat atas. Saat itu aku baru menduduki kelas sebelas.

Aku jadi primadona di sekolahku sendiri. Tak ayal, banyak yang mengagumi kecantikan yang aku wariskan dari kedua orangtuaku. Awalnya, aku tidak pernah tertarik dengan yang namanya pria. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Aku sibuk mencari dimana kebahagiaanku. Kebahagiaan yang tak ku temui dirumah.

Aku suka menghamburkan uang bersama teman-temanku. Aku sering bolos sekolah dan nilai ujian selalu anjlok. Kepala sekolah tidak pernah mengirim surat panggilan untuk orangtuaku. Mengingat ayahku orang terpandang, mungkin ada rasa segan. Entah, aku pun tak tahu.

Hingga perkenalanku dengan seorang pria yang bernama Roberto Pratama membuat semua berubah.

Robert adalah pria tampan dan kaya anak pengusaha hebat. Awalnya aku tidak tau identitasnya, aku hanya mengangumi ketampanannya saja, tapi teman-temanku yang memberitahu siapa pria yang menggodaku kala itu di sebuah Mall.

Sikap dewasanya yang membuatku tertarik ingin mengenalinya lebih dalam. Hingga perkenalanku dengannya kala itu jadi duri dalam hidupku hingga kini.

Setelah perkenalan itu di Mall. Aku mulai berkencan dengannya beberapa kali, sebelum kami resmi berpacaran.

Awalnya tidak ada yang aneh, layaknya pasangan muda-mudi lainnya. Kami menghabiskan waktu pacaran sekedar jalan dan makan bersama. Saling antar jemput, dan menghabiskan weekend bersama. Hanya itu.

Namun tiba suatu sore, kala itu. Sepulang sekolah ia mengajakku ke rumahnya. Katanya, ada temannya yang berulang tahun. Mereka ingin menyusun sebuah acara yang mewah untuk temannya itu.

Namun acaranya gagal, karena teman mereka yang berulang tahun telah pergi berlibur dengan kedua orangtuanya keluar negri.

Akhirnya, Robert ingin mengantarku pulang. Tiba-tiba hujan sangat deras mengguyur kotaku. Disertai dengan petir menggelegar yang bersahut-sahutan.

Robert mengurungkan niatnya mengantarku pulang. Sembari menunggu hujannya reda, aku menonton film terbaru bersamanya.

Hujan sangat deras, petir terus bersahut-sahutan, aku merasakan hawa dingin ruangan itu. Suasana dingin hujan ditambah dengan dinginnya AC membuat buluku merinding.

Robert memelukku. Aku mendekap tubuhnya erat, kubenamkan wajahku di pelukannya. Nafasnya terasa hangat di keningku ketika ia hembuskan perlahan. Aku merasakan tangannya bergerilya di tubuhku. Aku membiarkannya, telapak tangannya hangat ketika bersentuhan dengan kulit mulus ku.

Aku terlena dengan setiap belaiannya di tubuhku, nafas kami sama-sama memburu. Aku tidak sadarkan diri dengan semua yang telah ku lakukan sore itu.

Aku menangis sesenggukan di sofa rumahnya. Hujan telah reda, semuanya telah terjadi begitu saja. Aku baru tersadar, mahkotaku telah di renggut Robert.

Dia membujukku, mencoba membuatku tenang, ia berjanji jika terjadi sesuatu denganku ia akan bertanggungjawab sepenuhnya. Roberto juga berulangkali minta maaf padaku.

Setelah kejadian itu, pikiranku berkecamuk. Resah gelisah ku rasa, bagaimana jika orang tuaku tau. Bagaimana jika aku hamil, semuanya bersatu menjadi penyakit mematikan yang ku pendam sendiri.

Salah satu sahabat terbaikku, mengetahui gerak-gerik ku. Dialah Zoya, aku menceritakan semua beban yang ku pikul. Dia membantuku testpack, aku bahkan tidak tau caranya.

Aku cemas sembari menunggu hasil tesnya. Aku sudah 2 Minggu terlambat datang bulan. Meski hubunganku dengan Robert baik-baik saja, aku tetap khawatir bagaimana jika ia tidak mau bertanggungjawab nantinya.

Aku hampir saja mati berdiri kala itu, saat aku mengetahui aku positif hamil. Dunia seakan runtuh, tulang ku serasa remuk, lutut pun tak bisa menyangga lemahnya tubuhku kala itu.

Aku terjerembab jatuh dilantai kamar mandi. Aku menangisi semuanya. Semua bercampur aduk di pikiranku. Aku tidak bisa berpikir jernih, aku hanya menangisi semua kebodohan yang telah ku perbuat.

Zoya menyarankan agar aku memberitahu kedua orangtuaku. Dia akan mencoba bicara dengan Robert.

Keesokan harinya, aku menemui Robert, aku rasa harus aku sendiri yang bicara dengannya. Tepat hari itu merupakan hari wisudanya. Aku sangat terkejut, bahkan ia tidak mengundangku. Aku pun bercerita tentang kehamilan dan kekhawatiran yang kurasa setelah ia menghampiriku. Aku tidak mau menanggung beban itu sendiri. Namun diluar dugaan ku, Robert mengelak bahwa ia bukan ayah dari janin yang ku kandung.

Aku mundur lemah, ketika mendengar semua sumpah serapahnya yang mengatakan bayi yang ku kandung itu bukan satu pria. Aku menangis mendengar makiannya yang membuatku ingin mengakhiri hidupku saat itu juga.

Aku rapuh, aku hilang arah dan tujuan. Aku berlari sekencang mungkin, bahkan untuk menoleh sebentar saja aku tak ingin. Aku menyesal pernah berkenalan dan mempercayai dia seutuhnya.

Malam harinya, saat kedua orangtuaku sedang makan malam bersama. Kuberanikan diri dengan segala sesuatu yang akan terjadi kedepannya. Aku siap menanggung semua resikonya.

Aku mengatakan yang sebenarnya, berharap mereka akan percaya dan memberikan kekuatan untuk aku menghadapi semuanya.

Namun aku salah, ayah menggebrak meja makan dengan keras, ia lemparkan semua piring-piring hingga berhamburan di lantai. Seisi rumah dibuat terkejut dengan sikap kasarnya.

Semua makian dan kekecewaan ia lemparkan semua ke wajahku, mukanya merah padam, aku tidak berani menatapnya walau hanya sekejap. Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipiku. Aku merasa pipiku panas dan air mataku perlahan jatuh.

Aku tak menyangka akan seperti itu akhir kisah cinta pertamaku. Tak pernah terbayangkan, hidupku hancur hanya karena cinta palsu yang kujalani.

Bahkan, orangtuaku saja tidak mampu menerima aib yang ku lakukan. Aku putus asa, aku hilang arah, bahkan saat mereka mengusirku aku tidak tau ingin kemana.

Hingga terbesit setan jahat kala itu, aku ingin bunuh diri saja. Hingga suara Bu Aini memanggil namaku ia berlari mengejar ku. Merubah semuanya hingga kini. Aku berterimakasih sebesar-besarnya pada Bu Aini. Berkat beliau aku bisa sampai seperti ini, detik ini, semua yang ku punya, milikku tentunya milik beliau juga.

Terpopuler

Comments

Linggarini

Linggarini

saran aja nih..alurnya sdh bagus cuma kurang dialognya...

2020-10-29

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🐾🌸🌸

2020-10-29

0

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

up up Thor

2020-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!