Chapter 1: 3rd Cross, Destiny
Seorang manusia, seorang gadis, kreasi yang lahirnya ku rayakan satu kali dalam satu tahun, namun hadirnya ku syukuri setiap hari. Wajah itu memandangiku lembut
Berapa lagi hutang yang harus kubayar hingga belikat tidak lagi pegal. Shin Ryujin melangkah maju menghampiriku ingin bertukar salam sapa. Lantas mengapa diriku mundur, seakan dirinya lebih menakutkan ketimbang hantu
Shin Ryujin
[ 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐢𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭 ] "𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧, 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐦𝐮?"
Choi Beomgyu
[ 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐑𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧 ]
𝙏𝙍𝙄𝙉𝙂𝙂 𝙏𝙍𝙄𝙉𝙂𝙂𝙂!! Ntah itu alarm atau nada dering telfon, keduanya membangunkanku dari mimpi malam yang nyata adanya
Choi Beomgyu
[ Turun dari kasur ]
Choi Soobin
[ Bersiul-siul ]
Siswa yang selama 3 tahun sekolah menengah mendapat peringkat pertama dan hasil teratas di tes masuk perguruan tinggi, biasanya selalu diterima oleh fakultas kedokteran
Choi Beomgyu
[ Mencuci wajah ]
Choi Soobin
[ Memasuki kamar ]
Hanya 0,01% teratas yang mampu memasuki Seoul National University Medical Schoool, dan aku adalah salah satunya. Dokter termuda yang hampir menyelesaikan program magang, itulah aku, Choi Beomgyu
Choi Beomgyu
[ Menyusuri bangsal ]
Choi Soobin
Berhubung adikku ini gaptek, aku lagi punya saran bagus. Contohnya kontak lensa
Choi Soobin
[ Mencuil ] Aigoo kaca mata itu terlalu tebal. Teruslah begitu sampai Madam Rosa salah paham
Choi Beomgyu
[ Memberi hormat kepada para dokter senior dan dokter jaga ]
Choi Soobin
[ Memberi hormat ] Kira-kira ada rapat keluarga apa nanti ya. Jadwal kegiatan relawanmu sebentar lagi selesai kan?
Choi Beomgyu
[ Memakai jas dokter ]
Choi Soobin
[ Menahan ] Persepupuan mau trip ke Daegu. Tahun ini kamu harus ikut. Musim semi disana selalu bagus
Choi Soobin
Lihat, pantas julukanmu vampir. Tinggi, jangkung, kulit seputih susu. Saking pucatnya, ga beda jauh dengan dinding
Choi Beomgyu
[ Melihat dinding ]
Choi Soobin
Persepupuan dari sebelah ayah memang brengsek. Tapi Madam Rosa kan nggak. Ayoklah ikut
Choi Soobin
Omo, tumben. Hyung?
Choi Beomgyu
Tolong...gosok gigi
Choi Soobin
[ Menguap ] Hoamm~
Choi Beomgyu
[ Berjalan pergi ]
Tinggi jangkung, berkaca mata dan anti sosial sampai orang tuaku beranggapan diriku tidak tertarik dengan gadis manapun sebab belum pernah mengalami skenario romansa hingga usia 24 tahun
📍ᴄʜɪʟᴅ ᴄᴀʀᴇ ғᴏᴜɴᴅᴀᴛɪᴏɴ, sᴇᴏᴜʟ
Choi Beomgyu
[ Memperhatikan Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Memetik gitar ]
Choi Beomgyu
[ Menoleh ] Ne
Lee Go Eun
[ Bahasa isyarat ] "Eonni, bisa main lagu punya Kim Minjeong?"
Shin Ryujin
"Apapun itu untuk tuan putri yang sebentar lagi ikut ujian kenaikan kelas."
Na Hyang Gi
[ Menatap Beomgyu ] Ini data-data yang kemarin diminta. Ryujin-nim juga minta file-nya, jadi bisa sekalian
Choi Beomgyu
Dia minta ini?
Na Hyang Gi
Ne, katanya tertarik dengan sistem bahasa otak anak disabilitas, mau dijadikan riset lain dengan salah satu dosennya
Choi Beomgyu
[ Mengangguk ] Ne
Na Hyang Gi
[ Merapikan rambut ] Salah satu anak didik bilang, Dokter Choi baru sudah ujian dan ada waktu senggang
Na Hyang Gi
Kalau berkenan, mungkin 'kami' bisa traktir. Anggap saja sebagai ucapan terimakasih-
Roh Jeong Eui
[ Menyikut ] Dokter Choi masih ada ujian fase kedua, mirip gelombang tsunami
Na Hyang Gi
[ Melirik sinis ] Ahh begitu, kalau begitu lain hari, mungkin Dokter Choi bisa?
Choi Beomgyu
Saya ada jadwal lain
Na Hyang Gi
[ Menaikkan alis ]
Choi Beomgyu
[ Melihat Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Ikut bertepuk tangan melihat hasil pentas seni anak disabilitas ]
Choi Beomgyu
[ Tepuk tangan perlahan ]
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Terdiam sejenak ]
Shin Ryujin
[ Tersenyum manis ]
Choi Beomgyu
[ Mengalihkan wajah ]
Satu pertemuan, ketidaksengajaan. Dua kali tatap muka, biasanya kebetulan. Tiga kali saling berjumpa berartikan takdir, hal itu merupakan sebuah pengulangan
Choi Beomgyu
[ Menaruh tas ]
Lee Heeseung
Bukannya penutupan kegiatan itu hari ini? Kenapa pulang cepat?
Choi Beomgyu
[ Melepas kemeja ] Besok
Lee Heeseung
[ Melirik ] Shin Ryujin masih ada disana? At least kasih salam sapa seperti manusia normal pada umumnya
Lee Heeseung
[ Berguling ] Gimana dengan Madam Rosa? Sampai kapan mau numpang hidup disini? Aku mulai bangkrut
Choi Beomgyu
Jangan pakai shampoku lagi
Lee Heeseung
Itu biaya sewa
Choi Beomgyu
[ Melempar kaus kaki ]
Lee Heeseung
[ Menepis ] Duitmu banyak tapi selalu pelit denganku. Sana sewa apartemen sendiri. Aku mau undang pacarku datang
Choi Beomgyu
[ Menatap kesal ]
Lee Heeseung
[ Smirk ] Cemburu? Madam Rosa terus salah paham. Aku hampir dapat tamparan bagus kemarin. Kalau dia tau anaknya masih tidur di satu atap denganku, aku bisa mati suri
Choi Beomgyu
Hidup lagi kan?
Lee Heeseung
Kemungkinan 45%
Choi Beomgyu
[ Mengganti baju ]
Lee Heeseung
Misalnya aku memang on the way punya pacar, kamu mau apa?
Choi Beomgyu
Kutendang sampai keluar
Lee Heeseung
[ Senyum ] Mungkin itu akan sulit. Bahkan aku belum lihat wajahnya 3 minggu
Lee Heeseung
Sesekali tanyalah orang yang masih mau ada disekitarmu, selagi mereka peduli
Choi Beomgyu
[ Menatap Heeseung ]
Choi Beomgyu
[ Keluar dari kamar ]
Lee Heeseung
Berlagak ga peduli, padahal dia yang paling semangat kalau orang itu mau datang
Choi Beomgyu
[ Memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci ]
Roh Jeong Eui
[ Bahasa isyarat ] "Terimakasih adik-adik yang sudah mau ikut berkontribusi"
Choi Beomgyu
[ Melambai senyum ]
Roh Jeong Eui
"Kita ketemu lagi nanti, di tempat lain, yang lebih banyak bunga soba, oke?"
Na Hyang Gi
[ Memberi hormat ] Terimakasih Dokter Choi dan Dokter Roh atas waktunya
Lee Go Eun
[ Bahasa isyarat ] "Kenapa eonni nggak ikut mereka pulang? Bukannya eonni juga dokter?"
Shin Ryujin
"Eonni lebih nyaman main dengan jiwa orang ketimbang organ dalam mereka. Seram."
Choi Beomgyu
[ Menaruh kotak pensil ]
Lee Go Eun
[ Melompat senang ]
Shin Ryujin
[ Melihat tangan Beomgyu ]
Choi Beomgyu
"Sesuai janji, hadiah"
Lee Go Eun
"Terimakasih Dokter Choi"
Shin Ryujin
[ Memanggil ] A-
Choi Beomgyu
[ Membungkuk hormat ]
Shin Ryujin
[ Mundur perlahan ]
Roh Jeong Eui
[ Mengunyah anggur ]
Choi Beomgyu
[ Menunduk perlahan ]
Shin Ryujin
( Aku harus ucapin terimakasih. Harusnya Beomgyu langsung temui aku kemarin. Kenapa dia nggak datang, padahal dia yang kasih pertolongan pertama )
Choi Beomgyu
( Tunggu apalagi Choi Beomgyu. Kamu harus cepat minta maaf. Kesempatan nggak datang dua kali. Ntah kapan lagi kamu bisa lihat Ryujin )
Choi Beomgyu
[ Bahasa isyarat ] "Kamu punya waktu? Boleh bicara sebentar denganku, disini?"
Shin Ryujin
"Kamu belajar bahasa isyarat"
Choi Beomgyu
[ Gugup ] "Aku belajar bahasa isyarat sejak SMP, sudah lama. Apa itu buruk?"
Shin Ryujin
"Tanganmu cantik."
Choi Beomgyu
[ Menatap Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Tersenyum lembut ]
Choi Beomgyu
[ Menunduk gugup ]
Roh Jeong Eui
[ Memperhatikan ] Hm...
Shin Ryujin
[ Senyum ] "Apa kabar?"
Choi Beomgyu
[ Mengepalkan tangan ]
Aku tidak berani. Mungkin dia masih ingat dan dendam. Andai dulu aku lebih berani dan mau meminta maaf lebih cepat, apakah ada yang berubah?
Shin Ryujin
[ Mendekat ikut membungkuk mencari kemana arah tatapan Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Mundur ] "Aku duluan."
Shin Ryujin
( Tapi aku belum... )
Choi Beomgyu
[ Berjalan pergi dengan cepat ]
Roh Jeong Eui
[ Menyusul ] Aku nggak tau kalau kamu kenal mahasiswa sarjana itu. Dia anak KU, kan?
Roh Jeong Eui
[ Menahan lengan Beomgyu ] Choi Beomgyu, kenapa kamu jadi lebih pucat dari biasanya?
Choi Beomgyu
karena cuacanya
Roh Jeong Eui
Kalian saling kenal?
Roh Jeong Eui
Ternyata teman kecil. Kelihatan dia akrab denganmu. Kalian nggak mau makan-makan diluar?
Roh Jeong Eui
[ Melihat ekspresi Beomgyu ] Aku harus tau supaya bisa jaga kamu dari depan dan belakang. Jawab dong. Hm?
Choi Beomgyu
Itu...kenangan buruk
Roh Jeong Eui
Kenangan buruk apa-
Choi Soobin
Ternyata kalian disini
Roh Jeong Eui
Kenapa selalu potong orang lain
Choi Soobin
Permisi, saya cuma mau jemput sepupu-
Choi Beomgyu
Aku duluan [ Pergi ]
Choi Soobin
Terus ngapain aku kesini jauh-jauh jemputin anak itu kalau ujung-ujungnya tetap mau naik bus
Choi Soobin
[ Melihat Ryujin ] Omo, Choi Beomgyu sudah ketemu lagi dengan korban yang dia selamatkan
Roh Jeong Eui
[ Terkejut ] Jangan bilang kalau Shin Ryujin korban tabrak lari itu?
Choi Soobin
Mm, nggak salah lagi itu orangnya
Choi Beomgyu
[ Duduk di bus ]
Roh Jeong Eui
Sekitar 2 tahun lalu artinya aku dan Beomgyu masih jadi mahasiswa
Choi Soobin
Ahh predikat itu, Beomgyu kasih pertolongan pertama untuk orang sekarat
Choi Soobin
Berkat tindakannya 2 tahun lalu, nama Choi Beomgyu jadi legendaris di tiap instansi. Syukurlah kalau korban itu sudah sehat
Choi Beomgyu
[ Bergelinangan ] Hh...
Choi Soobin
Pasti Beomgyu merasa lega
Roh Jeong Eui
Tapi mereka saling kenal
Choi Beomgyu
[ Bersandar di jendela ]
Comments
MoonSnow27
lanjutkan kan terus thor😆
2024-12-11
1