Chapter 2: Misplaced of Sincerity
Choi Beomgyu
[ Membawa tas ]
Lee Heeseung
Camping lagi?
Choi Soobin
[ Mengintip ] Yoo
Lee Heeseung
Kamchagiya, dia ikut?
Choi Beomgyu
Mm, kami pergi
Ibuku mengatakan teman-temannya akan ikut. Bahkan beberapa keluarga jauhnya akan datang pula. Aku dan Soobin hanya menjadi peneman, peramai dan supir saja nantinya
Choi Beomgyu
[ Turun dari mobil ]
Choi Soobin
Itulah tujuannya memilih obgyn sebagai panutan. Jadi nanti kalau kamu punya istri
Choi Soobin
Jangan lupa tekan kedua lututnya sampai ke dada supaya semua sperm𝔞 itu masuk ke dalam-
Choi Beomgyu
[ Menatap malas ]
Choi Soobin
Aku bukan mesum
Choi Beomgyu
[ Mengangkat tas ]
Min Rosa
Anak-anak bunda sudah datang. Pasti capek, ayo kemari langsung makan
Choi Soobin
Ahh Madam Rosa~ Soobin butuh asupan bergizi. Apakah ada pajeon disini?
Dokter Son Song Hwa
[ Merangkul Ryujin ] Ayo kasih salam dulu nak
Shin Ryujin
[ Memberi hormat dengan senyum manis ]
Choi Soobin
Bukannya dia korban tabrak lari di daerah Hannam-dong waktu itu?
Choi Beomgyu
[ Mundur perlahan ]
Ahn Jeong Won
Wah mereka sudah besar semua. Terakhir kali ketemu, masih pakai sepatu kenyot-kenyot
Lee Ikjun
Apanya yang dikenyot. Tutup mulutmu, cepat aduk sup iga itu paboya
Dokter Son Song Hwa
[ Senyum manis ] Kita ketemu lagi. Beomgyu, apa kabarnya?
Choi Beomgyu
[ Membungkuk hormat ] Ahh ne, umm sa- saya ba- baik
Tunggu sebentar. Mengapa junior kesayangan bunda ada disini. Dan mengapa Shin Ryujin mampu masuk ke dalam lingkaran sosial ini
Choi Beomgyu
[ Duduk ] Ini maksudnya apa. Bunda kan tau, aku sudah cerita. Kenapa tiba-tiba anak itu ada disini
Min Rosa
Karena kamu tidak mau pulang ke Daegu dan dengarkan cerita versi bunda
Choi Beomgyu
Tapi aku masih-
Min Rosa
Kamu harus pulang. Usia bunda dan ayahmu tidak lama lagi. Kami sudah terlalu tua. Kakak-kakakmu sudah menikah dan mandiri
Min Rosa
Seon Ho akan pulang. Ahli waris sudah ditentukan. Siapa lagi yang awasi rumah sakit kalau bukan kamu
Choi Beomgyu
Seon Ho hyung kan-
Min Rosa
Menjadi pimpinan itu tidak mudah nak. Tolonglah kakakmu dan lihat bagian Daegu. Cabang kita ini ada banyak
Min Rosa
[ Mendekat ] Yang ayahmu sarankan kemarin bagaimana? Kamu sudah cukup umur. Dan sejujurnya bunda pun takut-
Choi Beomgyu
[ Frustasi ] Bunda...
Min Rosa
Bunda sudah lama dekat dengan mereka. Mereka semua orang-orang baik yang terjamin latar belakangnya
Min Rosa
Gadis yang kamu tolong itu, dia adalah kualitas opsi paling tinggi. Bunda dan ayahmu sudah lelah dan ingin melepas semuanya
Min Rosa
Kalian pun sudah saling mengenal dari kecil. Tidak ada salahnya-
Choi Beomgyu
[ Mendekat ] Bunda kan tau semua ceritanya. Aku nggak bisa. Lagian aku masih harus ujian dan ikut program residen. Aku sibuk-
Min Rosa
Semua orang sibuk. Lihat bunda dan ayahmu, berhasil kan? Justru karena ceritamu, bukannya ini adalah jalur terbaik untuk memperbaiki diri?
Choi Beomgyu
[ Menatap Rosa pilu ]
Min Rosa
Sudah berapa lama bunda tagih. Orang tuamu ini tidak muda lagi. Kami sudah harus pensiun. Bunda tidak mau mengatakan ini
Min Rosa
Ringankanlah beban orang tuamu ini. Kami khawatir. Kamu tidak pernah bawa siapapun ke rumah. Kalau kamu tidak mau, lebih baik bunda saja yang tentukan
Min Rosa
[ Menggenggam ] Sudah lama juga bunda bicarakan. Gadis itu mau denganmu. Dia suka dengan kamu. Kalau kamu mau pulang dan mau mendengarkan, pasti kalian sudah menikah sejak tahun lalu
Min Rosa
Bulan lalu gadis itu sudah selesai menamatkan program sarjananya. Dia ingin ambil magister. Tinggal saja kalian berdua di Daegu, di rumah
Choi Beomgyu
[ Melihat Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Mengipas tungku api ]
Yang Seok Hyung
[ Tertawa manis ] Besar?
Choi Beomgyu
Tapi...dia...
Choi Beomgyu
[ Menatap Rosa ] Dia selalu diam. Ryujin nggak punya suara. Aku bukannya bermaksud jahat. Tapi apa ayah akan setuju kalau punya menantu disabilitas?
Min Rosa
[ Menjitak ] Hei!
Choi Beomgyu
[ Kesakitan ] Aa'
Min Rosa
Kamu itu salah paham. Makanya pulang dan dengarkan. Jangan terus-terusan di Seoul
Min Rosa
Gadis itu tidak bisu. Dia bisa bicara. Dia pakai bahasa isyarat untuk temani adiknya yang sakit
Choi Beomgyu
[ Terkejut ] Hah?
Min Rosa
Ryujin bisa bicara
Choi Beomgyu
[ Menoleh cepat ]
Yang Seok Hyung
[ Meniup ] Begini?
Shin Ryujin
[ Tertawa manis ]
Choi Beomgyu
[ Mual ] Ahh...
Meskipun orang lain mengatakan aku tidak merundungnya, dia sakit dan terluka karena diriku. Terjebak di dalam skenario seperti ini, aku tidak suka
Shin Ryujin
[ Memarut kentang ]
Choi Beomgyu
[ Berjongkok perlahan ]
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu lalu tersenyum menaruh kentang di baskom ]
Choi Beomgyu
[ Melihat tangan ]
Shin Ryujin
[ Memperhatikan ]
Choi Beomgyu
[ Bahasa isyarat ] "Halo"
Shin Ryujin
[ Senyum manis ]
Choi Beomgyu
"Sudah lama nggak ketemu, apa kabar?"
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Menunduk ] "Aku sudah dengar dari bunda. Itu cuma salah paham. Tolong jangan dianggap serius perihal...."
Choi Beomgyu
[ Meneguk ludah ] "Aku nggak tau kalau kamu putri Dokter Seon. Aku nggak tau sudah sejauh mana kalian diskusi, itu salah paham."
Shin Ryujin
[ Memiringkan kepala ]
Choi Beomgyu
( Dia nggak bicara... )
Shin Ryujin
"Soal menikah?"
Choi Beomgyu
[ Mundur ] Ahh...
Shin Ryujin
[ Bingung ] "Aku kira kamu sudah tau sejak tahun lalu. Ketika kita ketemu di yayasan bulan April kemarin, aku mau tanya soal itu."
Choi Beomgyu
Tu- tu- tunggu dulu!
Choi Beomgyu
Se- sejak tahun lalu?
Shin Ryujin
[ Mengangguk ]
Shin Ryujin
[ 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐞𝐥𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐚𝐬𝐩𝐚𝐥 ]
Choi Beomgyu
Tapi kamu sakit
Shin Ryujin
[ Menggerakkan tangan ]
Choi Beomgyu
[ Berlari kabur ] Ahh...
Frustasi sekali. Enggan mendengar dan inisiatif memberanikan diri untuk tahu bab selanjutnya sudah menjadi penyakitku sejak kecil. Lebih baik aku tak tahu apapun. Aku yakin malam ini tak ada ruang untukku tidur
Shin Ryujin
[ 𝐁𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐜𝐚𝐧𝐠 ]
Choi Beomgyu
[ Terbangun ] Hh...
Choi Soobin
[ Memeluk Beomgyu ] Mereka pergi cabut ubi di bukit. Kita disuruh cuci panci dan cuci diri. Ayo bangun...
Choi Beomgyu
[ Menarik bantal ] Ahh...
Choi Beomgyu
[ Menutupi wajah dan telinga dengan bantal ]
Choi Beomgyu
[ Mundur ] Kamchagiya...
Lee Ikjun
[ Merapikan kayu ] Kelihatannya mereka belum mau turun dari bukit. Pemandangannya memang bagus dan sejuk
Lee Ikjun
Kamu ingat dulu ketika kita belajar bareng, kamu sibuk kerja paruh waktu. Om yakin uangmu yang sekarang sudah terkumpul banyak
Choi Beomgyu
[ Diam sejenak ]
Lee Ikjun
Sudah dibeli barang yang kamu mau?
Choi Beomgyu
[ 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐭𝐨𝐤𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐭𝐮𝐥𝐢 ]
Lee Ikjun
[ Senyum ] Ternyata sudah
Choi Beomgyu
Dokter Lee...kenal-
Lee Ikjun
Setelah ayahnya pun wafat, Ryujin dibesarkan oleh Song Hwa. Ketika om dan Song Hwa menikah, kami hidup bersama
Lee Ikjun
Ryujin sudah seperti putri kandung om sendiri. Kadang pun Ryujin yang antar Woo Joo ke sekolah. Jadi, kamu setuju?
Choi Beomgyu
[ Menatap Ikjun ]
Min Rosa
Aigoo, bukannya mereka berdua cocok?
Dokter Son Song Hwa
Ntahlah, kelihatannya Beomgyu cukup tertekan
Shin Ryujin
[ Mengulurkan tangan ]
Shin Ryujin
[ Bahasa isyarat ] "Kenapa kamu selalu menunduk? Lehermu nggak sakit?"
Choi Beomgyu
Kamu bisa bicara?
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
Kenapa bohong?
Shin Ryujin
"Bohong tentang apa?"
Choi Beomgyu
Berhentilah pakai bahasa isyarat. Kamu nggak tuli atau bisu. Selama ini, aku kaya orang bodoh
Choi Beomgyu
[ Mengepalkan tangan ]
Shin Ryujin
Kamu nyaman...
Shin Ryujin
Kalau aku ga bersuara
Choi Beomgyu
[ Mengernyitkan alis ]
Suaranya, setelah lebih dari satu dekade, aku mendengar Shin Ryujin yang kukenal selalu bisu nyatanya mampu berbicara. Indah ketika aku menjadi bodoh dan buta
Choi Beomgyu
𝐃𝐢𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢
Shin Ryujin
[ 𝐁𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐜𝐚𝐧𝐠 ] 𝐇𝐡...
Choi Beomgyu
[ Mengepalkan tangan kencang ]
Shin Ryujin
[ 𝐌𝐞𝐫𝐚𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐥𝐚𝐧𝐚 ]
Shin Hyunbin
[ 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐢𝐬 𝐩𝐢𝐥𝐮 ] 𝐀𝐚𝐚...
Choi Beomgyu
𝐃𝐢𝐚 𝐠𝐚 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮, 𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧
Shin Hyunbin
[ 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐬𝐚𝐤 ] 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮, 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐠𝐚...
Kim Hyunjin
𝐈𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐦𝐮, 𝐝𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐢
Choi Beomgyu
[ Mencengkrami perut ]
Shin Ryujin
Aku minta maaf
Choi Beomgyu
Harusnya itu aku
Choi Beomgyu
[ Kesal ] Harusnya aku yang minta maaf. Kenapa ga pernah satu kalipun kamu tagih? Aku yang berhutang
Choi Beomgyu
Semuanya karena mulutku
Shin Ryujin
Itu bukan salah kamu
Choi Beomgyu
[ Mundur ] Wah...
Shin Ryujin
[ Melihat sekitar enggan didengar oleh banyak orang ]
Shin Ryujin
[ Bahasa isyarat ] "Aku tau itu bukan salahmu. Justru kamu banyak menolong."
Choi Beomgyu
Kamu mau balas dendam?
Choi Beomgyu
Pernikahan itu, semua ini karena aku terdesak. Kebetulan kamu ada disini. Semuanya karena kebetulan. Kamu mau balas dendam?
Shin Ryujin
[ Menggeleng ]
Alih-alih mulut, dia terus saja menggerakkan tangan. Aku paham, gadis ini enggan yang lain mendengar percakapan kami. Kenapa, lagi pula aku orang jahatnya
Choi Beomgyu
[ Berjalan pergi ]
Shin Ryujin
[ Menahan lengan Beomgyu ]
Shin Ryujin
[ Menggerakkan tangan ]
Choi Beomgyu
[ Melihat tangan Ryujin ]
Shin Ryujin
"Aku ingin keluarga"
Shin Ryujin
[ Mengangguk ]
Choi Beomgyu
[ Menatap lirih ] "Kenapa?"
Shin Ryujin
"Karena kamu tulus."
Comments