Chapter 3: Blueberry Cheese Cinnamon Rolls
Choi Beomgyu
[ Mengeluarkan undangan ]
Roh Jeong Eui
Tumben-tumbenan banget minta meet up di luar bangsal gini
Roh Jeong Eui
[ Mendekat ] Mau pesan melted mayo beef dulu? Aku lumayan lapar
Choi Beomgyu
[ Memberikan undangan ]
Roh Jeong Eui
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
Undangan terbatas. Kalau anak angkatan tau, intern lain tau, aku pun tau harus ngamuk kemana
Roh Jeong Eui
[ Melihat nama Ryujin ]
Choi Beomgyu
[ Berdiri ] Kalau nggak datang pun ga jadi masalah. Jangan banyak tanya, aku duluan
Lee Heeseung
📩 : Box buku ini?
Choi Beomgyu
📩 : Biarkan dulu disitu. Pemilik apartemen itu baru open sewa sekitar 7 hari lagi
Lee Heeseung
📩 : Artinya apartemenku ini masih harus kamu pakai sekitar 2 hari
Lee Heeseung
📩 : Arasso, aku minta pacarku jangan datang dulu sebelum kamu bisa kusepak pergi
Choi Beomgyu
Teman atau teman...
Choi Soobin
[ Masuk ] Kulihat Roh Jeong Eui nangis lagi. Rumornya, kamu yang buat malapetaka
Choi Beomgyu
[ Termenung diam ]
Choi Soobin
[ Menjentikkan jari ] Rumornya itu semua karena kamu. Ruang tunggu jadi heboh karena Jeong Rui curhat dengan pasien divisi pankreas
Choi Soobin
[ Duduk ] Lebih baik cari tempat lain. Ada ratusan apartemen di Seoul. Masih ada 7 hari sebelum hari pernikahan
Choi Beomgyu
Yang dekat dengar rumah sakit nggak banyak. Belum lagi jarak, lingkungan, tetangga, kejernihan bak sampah yang masih jadi misteri, satu kamar tambahan
Choi Soobin
Omo, kenapa mau kamar tambahan. Hah! Jangan bilang-
Choi Beomgyu
[ Ketus ] Terus kenapa?
Choi Soobin
Kalian mau menikah, bukan kolega kerja. Jahatnya...
Choi Beomgyu
[ Menatap malas ]
Choi Beomgyu
[ Mengantuk ]
Shin Min Ah
[ Bisik ] Padahal calon adik ipar kita cantik sekali, kenapa adikmu malah tidur
Choi Seon Ho
[ Menggulung baju ] Wah anak ini minta dikasih pelajaran. Choi Beomgyu, bangun. Beomgyu!
Choi Jiwon
Menurutku bagian pinggangnya tidak usah diketatkan, jadi dress ini benar-benar silk yang turun
Shin Min Ah
[ Menarik ] Percuma, calon adik ipar kita sudah ganti baju. Mereka mau coba ganti kerudungnya
Choi Seon Ho
[ Menghela nafas ] Memangnya sesulit apa sekolah kedokteran sampai matanya berat begitu
Shin Min Ah
[ Memukul ] Susahlah. Aku kerja keras untuk bisa bikin gigi kamu rapi dan tidak berlubang
Choi Beomgyu
[ Menarik selimut ]
Terkadang Beomgyu segera pergi karena tugas memanggil. Ia tidak begitu memperhatikan calon istri yang dipilihkan oleh Tuhan dan orang tuanya itu
Shin Ryujin
[ Melihat dress putih ]
Choi Beomgyu
[ Berlari memasuki toko ]
Shin Ryujin
[ Tersenyum semangat ]
Choi Jiwon
Beomgyu, cepat kemari
Choi Beomgyu
[ Mengatur nafas ] Mm
Choi Jiwon
Celana kamu sudah diperkecil. Coba di ruangan sana, setelah itu lihat kerudung untuk Ryujin
Shin Ryujin
[ Tersenyum manis ]
Choi Beomgyu
[ Menghiraukan ]
Shin Ryujin
[ Melihat Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Mengukur tuxedo ]
Kim Soo Hyun
Padahal kelihatan pas
Choi Jiwon
Ryujin, coba yang ini
Shin Ryujin
[ Mencari kain ] Ne
Choi Beomgyu
Kurasa gapapa kalau apartemen itu walaupun sedikit jauh dari rumah sakit
Kim Soo Hyun
Iya, lebih baik langsung terpisah dan tinggal berdua. Lagi pula, setelah surat pemindahanmu turun, kalian berdua akan langsung pulang ke Daegu
Choi Beomgyu
[ Menghela nafas ]
Choi Beomgyu
[ Melihat Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Mengganti heels ]
Choi Beomgyu
Sekamar berdua...
Kim Soo Hyun
Dalam konteks?
Choi Beomgyu
Ga ada lagi rahasia
Kim Soo Hyun
Mm, biasanya kamu sendiri. Tiba-tiba di spacemu ternyaman punyamu, sudah ada orang lain
Kim Soo Hyun
Makanya kebanyakan orang akan pilih pacaran dulu. Tapi kasus punyamu ini berbeda
Choi Beomgyu
[ Melihat kasur ]
Lee Heeseung
Cukup untuk berdua?
Choi Beomgyu
Kasurmu yang kecil kemarin itu kemana? Yang dipakai Heo Jun ketika nginap
Lee Heeseung
Sudah bolong. Pilihan terakhir untuk tidur di lantai cuma selimut double sampai triple. Setelah itu skoliosis dan hepatitis
Choi Beomgyu
Apa hubungannya-
Lee Heeseung
Aku ini anak teknik. Cobalah untuk memaklumi bahasa orang lain
Choi Beomgyu
Memaklumi bahasa orang lain ya. Ryujin mahasiswi psikologi. Bahasa apa yang harus kupakai?
Lee Heeseung
[ Smirk ] Bahasa tubuh
Choi Beomgyu
[ Menendang Heeseung ]
Lee Heeseung
[ Berguling ] Kurasa wajar kalau Shin Ryujin bilang begitu. Dia mau keluarga. Terdengar sepele disaat kita punya
Lee Heeseung
[ Menatap Beomgyu ] Dia bilang kamu tulus. Bukannya terlalu jahat kalau kamu menutup diri?
Choi Beomgyu
[ Menatap Heeseung ]
Lee Heeseung
Apalagi mulut itu. Kamu nggak banyak bicara tapi selalu tajam. Aku bilang ini sebagai orang berbudiman
Lee Heeseung
Dia yatim piatu. Hidupnya nggak punya banyak privilage seperti kamu. Adiknya wafat disaat dia koma 6 bulan
Lee Heeseung
Wah, kalau Taylor Swift tau, dia bisa bikin lusinan lagu. Kita bisa dikasih tiket konser gratis di California
Choi Beomgyu
[ Menarik jaket ]
Choi Beomgyu
[ Lirih ] ANNIYA!!
Lee Heeseung
Tutup pintunya
Choi Beomgyu
[ Menggebrak pintu ] Aish
Lee Heeseung
[ Gumam ] Antara rasa bersalah dan empati. Kira-kira kapan cinta dihatinya tumbuh. Ahh, aku jadi semakin penasaran...
Choi Beomgyu
[ Keluar apartemen ] Hh...
Sesak sekali. Beomgyu tidak tahu harus melakukan apa. Ia terus meminta agar seniornya mau mencari babu. Sayangnya saat ini tidak ada slot pekerjaan tambahan
Choi Beomgyu
[ Masuk ke cafe ]
Shin Ryujin
[ Melihat Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Menatap Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Tersenyum manis ]
Choi Beomgyu
[ Menurunkan pandangan ]
Shin Ryujin
[ Berjalan kesana kemari memilih roti mana yang ingin dibeli ]
Choi Beomgyu
[ Menunjuk trufle ]
Shin Ryujin
[ Bahasa isyarat ] "Itu nama yang cukup sulit. Blueberry cheese cinnamon rolls."
Kasir: Jo Hye Ryung
( Gawat, yang datang malah pelanggan disabilitas. Semoga pasangannya bisa bantu )
Kasir: Jo Hye Ryung
( Gawat, pasangannya juga disabilitas. Ahh, moodku lagi nggak mau dimarahi manager )
Shin Ryujin
"Kamu pilih trufle di antara 3 baris roti dengan nama tersulit. Secara psikologi, kamu orang yang rumit."
Kasir: Jo Hye Ryung
[ Terkejut ] Ne? Ah ne
Choi Beomgyu
[ Mengeluarkan dompet ] Lantai atas sudah dibuka kan? Kami bisa naik duluan?
Kasir: Jo Hye Ryung
Ne, silahkan
Kasir: Jo Hye Ryung
[ Menganga diam ]
Choi Beomgyu
Tolong smoothie ini, dua
Kasir: Jo Hye Ryung
[ Bingung ] Ne...
Choi Beomgyu
[ Mengeluarkan kartu ]
Shin Ryujin
( Beomgyu lagi gugup... )
Shin Ryujin
( Apa aku aja yang duluan buka suara? )
Shin Ryujin
( Tapi kelihatannya Beomgyu nggak suka kalau aku bicara )
Choi Beomgyu
[ Menatap Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Tersenyum manis ]
Choi Beomgyu
[ Melihat telapak tangan ]
Shin Ryujin
[ Mengetuk meja ]
Choi Beomgyu
[ Melihat tangan Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Bahasa isyarat ] "Pernikahan kita lusa nanti. Aku juga gugup. Kamu bisa terbuka. Aku cukup baik soal mendengarkan."
Choi Beomgyu
Aku ga mau dengar suaramu
Shin Ryujin
[ Berhenti tersenyum ]
Choi Beomgyu
Apapun barter, negosiasi dan tawaran yang kamu dapatkan, ini masih sulit untukku
Choi Beomgyu
[ Menatap Ryujin ] Tolong jangan jadikan aku putih. Kamu benar, aku orang yang cukup rumit
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Tawa kecil ] Egois, beranggapan seperti itu justru buat aku lega. Anggaplah ini cuma kemalangan sebelum kebebasan
Choi Beomgyu
Tolong tetap jadikan aku hitam ditiap ceritamu. Maka dari itu, aku bisa bayar hutang-hutangku. Kalau dalam 1 tahun tetap nggak berhasil, kita bisa pisah
Shin Ryujin
[ Tidak dapat berkata-kata ]
Choi Beomgyu
[ Melihat ke arah lain ]
Cara duduk, cara ketika menatap serta memandang, intonasi bicara, hembusan hingga tarikan nafas, semuanya sudah Shin Ryujin baca
Bibir mampu berkicau 1000 alasan saat mata enggan berbohong. Ryujin tidak melihat warna hitam. Jika memang Beomgyu buruk untuknya, mana mungkin pria itu datang kemari
Shin Ryujin
[ Mengetuk meja ]
Choi Beomgyu
[ Melihat tangan Ryujin ]
Shin Ryujin
"Kalau kutanya hal sebaliknya. Misalnya dalam 1 tahun, pernikahan kita berhasil, aku boleh jadikan kamu warna putih ditiap ceritaku?"
Choi Beomgyu
[ Bergelinangan ]
Shin Ryujin
"Aku belum mengerti. Tapi aku akan belajar untuk memahami. Karena bahasa kita berbeda."
Shin Ryujin
"Semua hal yang berbeda membuat tiap manusia punya khas dan karakternya masing-masing. Itu yang membuat kamu spesial, saling melengkapi."
Choi Beomgyu
[ Menurunkan pandangan ]
Shin Ryujin
[ Senyum kecil ]
Choi Beomgyu
Aku ada jaga malam
Choi Beomgyu
[ Berdiri ] Aku duluan
Shin Ryujin
[ Ikut berdiri ]
Choi Beomgyu
[ Menarik tas lalu pergi ]
Choi Beomgyu
[ Tertunduk menggoyang-goyangi kaki kanan karena cemas ]
Roh Jeong Eui
[ Senyum ] Oo' itu Beomgyu-
Choi Soobin
[ Menahan lengan Jeong Eui ]
Roh Jeong Eui
[ Berbalik menatap Soobin bingung ]
Choi Soobin
[ Mengkode Jeong Eui untuk tetap diam tidak bersuara ]
Choi Beomgyu
[ Meneteskan air mata ]
Choi Kap Soo
[ 𝐁𝐚𝐭𝐮𝐤 ] 𝐉𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐞𝐬𝐚𝐤. 𝐇𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐂𝐓 𝐧𝐨𝐫𝐦𝐚𝐥 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚
Choi Jiwon
𝐀𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢, 𝐡𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐰𝐚𝐫𝐢𝐬𝐚𝐧, 𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐚𝐧
Choi Jiwon
𝐈𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐤𝐡𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢𝐫. 𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐢𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐤𝐚𝐧
Choi Beomgyu
[ Cemas ] Hh...
Shin Ryujin
[ 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧, 𝐬𝐮𝐬𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐨𝐭𝐢 𝐝𝐢 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 ]
Choi Beomgyu
[ 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐲𝐢 𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧 ]
Shin Ryujin
[ Memainkan pena ] Satu kali pertemuan, ketidaksengajaan. Dua kali tatap muka, biasanya kebetulan. Tiga kali berjumpa, artinya takdir...
Shin Ryujin
Membangun keluarga dengan pria yang tidak siap. Ayo bertaruh, bentuk takdir yang seperti apa yang harus kuhadapi
Choi Beomgyu
[ Menghela nafas ]
Comments
MoonSnow27
kali ini karakter ryujin berbeda dari biasanya,, tpi gw sukaaa...
2024-12-12
1
MoonSnow27
semangat terus thorrr😁
2024-12-12
1