Janji Masa Kecil
Hallo,
Nama saya Tiyah Citanin. Saya lulusan S1 PGSD, jika orang berpikir saya akan menjadi Guru dan sangat lembut pada anak-anak, mereka sangat salah! Karena saya tidak menjadi seorang guru, walaupun saya tamatan pendidikan guru.
Saya tidak lembut pada anak-anak, saya juga tidak pemarah pada anak-anak, hanya saja... Saya tidak bisa menenangkan mereka, melihat saya saja, semua anak-anak itu menangis dan tidak menyukai saya! Padahal, saya telah mencoba membuat mereka tersenyum dan menyukai saya.
Umur Saya sudah 28 tahun, saya belum menikah. Jangan tanya kenapa saya belum menikah! Tentu saja, karena belum ada laki-laki yang melamar, siapa juga yang mau melamar wanita sejelek dan tidak stylish seperti saya.
Saya juga tidak pintar, huh! Apalagi memasak, biasa saja! Cuma bisa memasak alakadar saja. Saya anak pertama dan mempunyai 4 orang adik.
Dandan? Jangan di tanya! Sudah wajah pas-pasan, saya tidak tertarik dandan dan tidak bisa dandan, saya cuma pakai bedak tabur dan sedikit sentuhan lipstik, itu sudah cukup keren untuk saya.
Adik pertama dan kedua saya perempuan, mereka telah menikah beberapa tahun yang lalu, sekarang adik ketiga saya juga perempuan, ia bertunangan hari ini dengan anak tetangga di sebelah rumah saya, mereka saling suka dari kecil.
Sekarang tersisa saya si perawan dewasa yang belum laku, huh!
Adik bungsu saya seorang laki-laki yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di pusat kota karena mendapatkan beasiswa, berbeda dengan saya yang tidak pintar ini.
Cemburu? Tentu saja! Saya sangat cemburu, rasanya melihat adik-adik saya dan orang lain memiliki pasangan, saya juga berharap agar segera datang seorang pria yang akan mengucapkan janji suci kepada Tuhan untuk menikahi saya.
Itu cuma angan saya, karena kenyataannya tidak ada laki-laki yang tertarik kepada saya, apalagi setelah umur saya 28 tahun, tentu saja laki-laki suka mencari wanita muda yang cantik.
Seumur hidup saya cuma punya pacar satu orang, dan itu pun hanya satu hari! Apa yang harus saya banggakan? Jangan tanya pengalaman satu hari itu kepada saya! Bahkan jika mengingat nya saja saya malu.
Waktu itu saya kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), seorang pria gemuk menyatakan cinta pada saya, tanpa pikir panjang saya menerimanya. Itu semua karena teman-teman telah mempunyai kekasih, akirnya saya menerima cinta nya.
Waktu itu jam istirahat sekolah, seorang siswa tampan, tinggi, berkulit hitam manis, tentu saja saya terkesima dengan simanis itu! Kemudian ia mengajak kesamping kelas, lalu ia berkata ada yang ingin bertemu dengan saya.
“Ahahahahaha.” Saya menertawakan diri saya sendiri. Laki-laki itu hanya perantara, karena dia teman si pria gendut itu.
Pria gendut itu gugup, ia mengatakan kalau ia sangat menyukai saya mulai dari pertama kali bertemu, saat itu saya memakai baju berwarna merah, rambut terurai panjang, membawa surat-surat untuk mendaftar sekolah di sekolah menengah pertama ini.
Ia berkata, sangat menyukai saya dan tidak bisa menahan untuk menutupi perasaannya, saat mendengar itu saya kaget dan langsung segera berlari, pergi meninggalkan dia sendiri.
Saya gemetaran, seumur hidup hari itu pertama kalinya saya mendengar ungkapan cinta dari seseorang, apalagi pria yang tidak pernah saya kenal, bahkan namanya saya tidak tau! Yang saya tau, sigendut yang mengatakan cinta dan terlihat gugup, tapi cukup gantle kalo saya ingat-ingat kembali.
Setelah itu, temannya simanis tadi menemui saya, dan meminta jawaban saya. Teman-teman saya yang mendengar, mendesak agar saya menerima, minimal “Untuk ban serap” kata mereka.
Saya pun juga mengikuti mereka, walaupun saya tidak suka, saya akirnya menulis di kertas, saya mau menerimanya menjadi pacar saya. Sigendut itu senang banget tentunya, dan saya tentu saja malu saat itu, apalagi melihat wajahnya yang bersemu merah.
Si gendut itu berkulit putih, ia tinggi besar dan tentu saja jika dibandingkan dengan saya yang pendek kurus ini, dia terlihat seperti Sumo. Tapi, sebenarnya wajahnya cukup manis kok! Dia punya hidung mancung, bibir merah berisi.
“Ahahahaha.” Saya sangat ingat hidung dan bibir nya, saat dia mengucapkan kata cinta untuk saya.
Saya malu pacaran dengan si gendut, keesokan hari nya saya menjauhinya, dan tidak ingin berbicara lagi dengannya sampai kami tamat sekolah, bahkan saya tidak pernah melihat dia hingga hari ini.
Apa kalian penasaran, kenapa saya malu? Saat itu, saya menerima cintanya melalui surat yang saya titipkan kepada si manis temannya itu. Ia akhirnya membalas surat melalui si manis itu juga, kalau ia ingin bertemu dengan saya, karena nanti malam itu malam minggu.
“Huh, siapa juga yang mau malam mingguan sama si gendut sumo itu.” pikir saya.
Malam itu ia pergi ke rumah saya. Entah dari mana ia bisa menemukan alamat rumah saya, mungkin karena ia begitu suka dengan saya kali ya? Jadi, dia tau semua tentang saya.
Tentu saja, saya tidak ingin dia berkunjung ke rumah saya, saya malu dong! Saya segera keluar dan bertemu dengannya di luar, di sekitar jalan dekat rumah saya. Saya berbicara beberapa kalimat disana dengan dia.
Dia berdandan sangat rapi dan wangi. Sedangkan saya hanya keluar dengan baju tidur, rambut berantakan. Tapi lucu nya, dia malah bilang saya sangat cantik pakai baju tidur.
“Dasar gendut! Sudah gila apa?” gerutu saya dalam hati.
Gendut itu mencoba memegang tangan saya, tentu saja saya terkejut dan reflek menarik tangan saya kembali, walaupun dia mengucapkan maaf! Tapi saya masih saja kesal.
“Boleh kah aku membelai rambut panjangmu yang indah?” tanya nya kepada saya.
Membuat saya semakin jengkel, gendut itu tidak tau diri dan mesum dalam pikiran saya. Si gendut itu tersenyum dan mencoba mendekat, kemudian memegang ujung rambut saya yang panjang dan mencium rambut itu.
Saya merasa jijik sekali, ingin rasa nya saya tampar, tapi saya masih menahan. Kami tidak terlalu lama bicara disana, saya membuat alasan ngantuk dan tidak ingin pergi keluar karena takut di marahi orang tua saya.
Apa kalian tau? Si gendut itu bilang mau minta izin kepada orang tua saya! Membuat saya semakin muak, akirnya saya dengan kesal pergi, masuk kedalam rumah tanpa menoleh kepadanya lagi.
Besok paginya, saya menulis surat putus, dan saya mengirimkannya kepada si Manis teman si Gendut itu.
Jika saya pikir-pikir sekarang, saya sangat malu karena jahat kepada si Gendut itu. Apakah ini hukuman dari Tuhan? Karena saya menghina sigendut dan menolak orang yang menyukai saya? Sehingga sekarang saya menjadi si perawan dewasa yang tidak di lirik laki-laki.
Sejak saat itu, saya tidak pernah melihat si gendut lagi. Walaupun begitu, kenyataannya saya terkadang rindu dengan si gendut yang tidak pernah saya ketahui namanya itu! Namanya siapa? Apalagi hal-hal lain.
Sedangkan si gendut itu mengetahui tentang saya, apakah dia sungguh menyukai saya? Saya masih ingat waktu umur 17 tahun, ada sebuah hadiah di kirim kerumah saya.
Sebenarnya, seumur hidup itu adalah hadiah pertama ulang tahun saya. Saya tidak pernah merayakan apalagi dirayakan ulang tahun. Hadiah itu dari si gendut, saya sangat senang dan sedih juga, bagaimana saya akan mengucapkan terimakasih padamu Gendut?
Oh ya, ngomong-ngomong nih, apa kalian gak penasaran sama saya secara detail? Saya kasih tau sedikit tentang visual saya ya! Waktu saya mendaftar masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA), saya mengukur dan menimbang berat badan saya.
Tinggi saya saat itu 150 cm, dan berat badan saya 45 kg, setelah itu saat saya kuliah bahkan sampai kemarin saat saya menemani adik saya membeli gaun pertunangannya tinggi saya masih 150 cm, tidak bertambah sedikitpun, ingin rasanya saya tendang pengukur badan itu!
Eitz... Tapi jangan salah, saya tetap ada yang bertambah kok! Hebat nya berat badan saya bertambah sampai menjadi 60 kg sekarang, udah wajah pas-pasan, kulit kuning langsat hampir gelap, gendut lagi.
Sepertinya, gara-gara saya sombong waktu remaja sama mantan saya yang gendut itu, akirnya sekarang saya menjadi gendut dan tidak ada yang melirik.
Saya sudah diet, dan olahraga, hanya turun 2 kg selama sebulan dan itu saya sudah mati-matian diet dan olahraga, tapi naik nya cepat banget, kalau saya sampai lupa diet makan, timbangannya langsung menjerit.
“Apakah ini karma?!” Pertanyaan itu menghantui pikiran Saya selama ini.
“Maafin saya ya Ndut, udah putusin kamu secara sepihak, begini kah rasanya?!” Dengan lirih saya berkata dalam hati.
Akhir-akhir ini, saya sering sekali memikirkan mantan saya yang Gendut itu, bagaimana ya kabarnya sekarang? Udah menikah belum? Sama siapa?
“Hm....”
•••
Begitulah sedikit cerita awal dari saya, semoga semua reader suka💖 dan akan membaca setiap kisah saya, si perawan dewasa yang mendapatkan suami dadakan🌹 jangan lupa like,vote dan koment positifnya ya 🤗
Cerita di mulai...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
TK
bunga untuk Thor 🌷👍
2022-10-11
1
Seelmy Saleem
nyimak dulu thor
2021-11-21
0
siti fauziah
baru baca langsung ngelirik ke diri sendiri tinggi badan:153cm,BB:60 keatas setelah punya anak tp kata mas bro gak usah diet tetep sexi kok😆😆😆
2021-08-18
1