Queen And King Mafia
Tok
Tok
Tok
"Faelynn, " Panggil Vanesa dengan suara yang sedikit parau. Kepala nya sudah sangat pusing dan ia menahan dirinya agar tidak pingsan.
Tak lama pintu itu terbuka menampakkan seseorang gadis.
"Astaga Vanesa" Pekik Faelynn panik, lalu segera memeluk sahabat nya itu dengan cepat.
"Fael... " panggil Vanesa lemah,
"Jangan bicara lagi, ayo masuk akan aku obati luka mu." Ujar Faelynn, ia melihat beberapa luka di tubuh Vanesa.
"Duduk disini, aku mau ambil obat dulu." Ujar Faelynn bergegas pergi meninggalkan Vanesa di ruang tamu. Tanpa Faelynn sadari Vanesa sedikit tersenyum miring melihat kepanikan Faelynn. "Dasar bodoh" Gumam Vanesa sembari tersenyum tipis.
Tak lama setelah itu, ia kembali dengan kotak P3K milik nya. Ia mulai membersihkan luka Vanesa dan tak lupa memberikan salep pada lukanya.
"Minum obat ini, " Ujar Faelynn memberikan sebuah pil dan segelas air pada Vanesa.
"Obat apa ini? " Tanya Vanesa sembari mengambil obat dan air dari tangan Faelynn.
"Minum saja dan jangan banyak tanya, setelah itu kamu istirahat di kamar mu. Aku ada urusan mendadak." Ujar Faelynn dan segera pergi, walaupun mereka seumuran tapi bagi Faelynn Vanesa adalah adiknya. Gadis itu sangat manja padanya di bandingkan keluarga nya yang selalu menyiksanya.
"Maafkan aku Faelynn kali ini aku memanfaatkan mu" Gumam Vanesa sembari beranjak dari ruang tamu.
Faelynn tinggal sendiri di rumah nya yang ia beli dari hasil kerja kerasnya, hanya rumah 1 lantai jika terlihat dari luar. Tapi kenyataannya rumah ini memiliki 3 lantai, dan 2 lantai nya terletak di bawah tanah.
Walaupun rumah ini milik Faelynn, tapi di dalam rumah ini ada kamar yang dia khusus kan untuk Vanesa. Dan terkadang Vanesa lebih sering tinggal disini di banding di rumah nya.
***
Brakk
Bug
Faelynn dengan murka berjalan masuk ke dalam kediaman keluarga Vanesa, ia tidak Terima perlakuan mereka terhadap Vanesa. Ia membantai setiap pengawal yang mencoba melawan nya. Ia sungguh sangat kesal sekarang.
"Wow!! Kalian berkumpul disini tertawa bahagia setelah menyiksa Vanesa." Ujar Faelynn marah, kemarahan nya sudah sampai di ubun ulah Keluarga Agler yang tidak tau diri ini. Benton Agler, Doroty Agler dan Veronika Agler sedang berkumpul di ruang keluarga dengan gelak tawa kebahagiaan. Veronika dan Vanesa mereka seumuran dan mereka terlahir dari ibu yang berbeda, ya Vanesa terlahir dari seorang pelayan. Itu lah kenapa Doroty dan Veronika sering kali menyiksa Vanesa.
"Faelynn, " Ujar mereka kaget, Agler menyuruh istri dan anaknya naik ke atas. Karena ada tamu yang tidak diundang datang ke rumah nya.
"Ke... Kenapa kau ada disini?" Tanya Tuan Agler kaget.
"Kaget? Panik? Apa kau takut? " Ujar Faelynn santai sembari ikut duduk di salah satu kursi di ruang keluarga itu, ia mencoba duduk dengan santai di tengah gemuruh di dalam hatinya. Ia tidak menerima kejadian yang menimpa Vanesa, ini sudah kesekian kalinya.
" Bocah sialan itu mengadu padamu?" Tanya Tuan Agler sembari menatap Faelynn tajam.
"Aku sudah membantu mu dan kau tidak menepati janji, menurut mu apa hukuman yang pantas?" Tanya Faelynn tanpa basa basi.
"Membantuku? Kau hanya membantu ku sekali dan perusahaan ku kembali hampir bangkrut. Kau pikir pertolongan mu sangat membantu." Balas Tuan Agler tampak marah, ia melipat kedua tangan nya di dada.
"Sekali? Menurut ku bantuan ku sangat cukup dan melebihi dari kerugian yang kamu alami, Tuan Agler. JANGAN COBA-COBA MEMBODOHI KU, APA KAU TIDAK TAU SIAPA KAKAK KU?." Tanya Faelynn, ia selalu mencoba menjual nama Kakak Angkat nya itu setiap kali mendapatkan masalah.
'Maaf ya kak, kali ini aku memanfaat kan mu lagi. Karena aku juga di manfaat oleh Vanesa bodoh itu' Ucap Faelynn dalam hati, ia sangat sadar bahwa ia juga sedang di manfaatkan oleh Vanesa untuk menekan keluarganya.
Ya, Faelynn memiliki Kakak Angkat yang saat ini bekerja sebagai Asisten pribadi Mafia. Ia tak bermaksud hanya saja ia tak mau identitasnya terbongkar. Faelynn juga tidak tau Kakak nya itu bekerja untuk keluarga mana, yang ia tau Kakaknya bekerja dengan Mafia.
"Tolong bantu saya sekali lagi, saya tak memiliki cara lagi selain menikahkan Vanesa dengan Tuan Hamilton." Ujar Tuan Agler pasrah, Faelynn menaikan alis nya sebelah sembari mencerna ucapan Agler.
"Nathan? " Ujar Faelynn kemudian,
"Bukan tapi Zack Hamilton." Tidak sampai 3 detik, Faelynn benar-benar murka.
Brakk
Prang
Ia memukul meja kaca yang berada di depannya itu sampai pecah berkeping-keping Lalu ia berdiri dan meninggal Agler dengan keterkejutannya. Ia tak menyangka jika Faelynn cukup kuat dan sangar.
Sebelum ia benar-benar pergi, ia berhenti sebentar karena seperti ada hal yang harus ia ucapkan.
"Kau menikah kan anak mu yang baru 20 tahun dengan Pria Tua Bangka yang sudah bau tanah itu, kau tidak tau berapa umur Tuan Zack.
Kau nikahkan saja dengan putri mu yang lain, jika kau tetap memaksa. Aku sendiri lah yang akan menguliti kulit mu dengan tangan ku sendiri, soal perusahaan mu yang hampir bangkrut itu, itu karna kamu terlalu bodoh mengikuti segala permintaan tak masuk akal istri dan putri mu. JANGAN PERNAH KAU MENGGANGGU VANESA LAGI, AKU AKAN MEMBUNUH MU." Ujar Faelynn panjang lebar dan di akhiri dengan sedikit ancaman.
"Ta... Tapi, " Benton Agler mencoba membantah.
"Vanesa sudah jadi milik ku, kau tidak ada hubungan dengan nya. Apa kau lupa perjanjian kita? Jangan coba-coba mangkir dari janji mu." Potong Faelynn lalu ia benar-benar pergi dari kediaman Benton Agler.
Hari ini mood Faelynn benar-benar buruk, tapi juga menyenangkan melihat ekspresi takut Benton Agler. Jika Vanesa melihat itu dia akan tertawa lebar, karena itu sangat menyenangkan walapun sedikit merusak mood.
Saat perjalanan pulang ponsel nya berdering. Ia segera mengangkatnya setelah tau siapa yang menelpon.
"Ya, " Ucap Faelynn singkat.
"Kau dimana? Aku ada pekerjaan untukmu. Periksa Email mu dan lakukan malam ini. "
Lalu Si penelpon mematikan panggilan sepihak,
"Shit, sialan. Ku bunuh juga nih orang." Umpat Faelynn kesal.
***
Setelah sampai ke rumah, ia pergi ke kamar Vanesa dan sepertinya kamarnya kosong.
Faelynn mencari di sekitar hingga akhirnya ia ke lantai 2 rumah ini, dan ternyata Vanesa disana dan sedang memeriksa Laptop Faelynn.
"Seperti nya kau ada pekerjaan malam ini?" Tanya Vanesa sembari memperlihatkan Email itu.
"Seperti nya begitu, Ck." Ujar Faelynn malas.
"Kau pergi ke sana, sudah lah jangan menakuti Ayah ku lagi, kau sangat pandai menggertak nya." Ucap Vanesa sembari tertawa kecil, ia masih sibuk memainkan laptop Faelynn.
"Jangan membohongi ku, aku tau kau hanya memanfaat kan ku. Dan aku memanfaat kan kakak ku." Sahut Faelynn sembari tertawa kecil.
"Ck, Kau menjual nama kakak mu? Jika dia tau kau akan di bunuh Faelynn." Balas Vanesa sembari terus sibuk dengan laptop miliknya setelah dia memberikan laptop milik Faelynn.
"Kau tau? Itu sungguh menyenangkan. Mereka terlalu kejam dengan mu, seharusnya kau berterima kasih padaku. Kenapa kau hanya diam dan menerima siksaan itu, kau sangat bodoh." Ejek Faelynn.
"Tenang nya, itu sungguh menyenangkan. Itu hadiah untuk mereka sebelum mereka bangkrut sempurna. Lagian pria itu bukan Ayah kandung ku." Balas Vanesa, sembari meminum jus apel yang sudah ia siapkan sejak tadi.
"Benarkah? Kau mengerjaiku lagi Vanesa." Ujar Faelynn kesal, sepertinya ia lupa akan fakta itu. Sepertinya ia sedikit berlebihan tadi, ia sedikit malu setelah mengingat fakta itu.
"Ck,Kau sungguh sudah pikun? umur mu masih 20 an Faelynn." Balas Vanesa sembari tertawa kecil karena ia sudah mengerjai Faelynn. Ia sengaja membiarkan keluarga itu menyiksa nya, karena itu menyenangkan.
Ya, Vanesa bukan anak kandung Benton. Anak kandung Benton meninggal dan pelayan yang hamil itu mengambil bayi lain, ia sempat melakukan tes DNA sebelum bayinya meninggal.
"Aku harus bersiap, untuk malam ini." Ujar Faelynn mengalihkan pembicaraan, ia sedikit kesal dengan Vanesa.
Ia terus menatap rute dan siapa yang akan menjadi korban nya malam ini.
"Cukup menarik, " Ujarnya setelah melihat siapa korbannya.
"Apa yang akan kau incar malam ini?" Tanya Vanesa, penasaran.
"Pria mesum itu malam ini menginginkan otak. " Jawabnya singkat.
"Apakah menyenangkan? " Tanya Vanesa antusias.
"Kau bisa mencoba jika kau penasaran" Jawaban Faelynn membuat Vanesa begidik ngeri.
"Kau saja itu seperti nya menyeramkan"
Faelynn hanya tertawa mendengar balasan Vanesa, sudah tau penakut tapi selalu penasaran. Dasar Vanesa.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments