Part 4 (Siapa yang akan menikah duluan?)
Mansion Geraldo.
"Good Morning Five King nya Mommy," Sapa Arabella saat melihat para Pangerannya masuk ke ruang makan bersamaan, ia tersenyum penuh bahagia pagi ini. Ini adalah momen langka, semua anggota keluarga berkumpul. biasanya mereka sangat jarang sekali berkumpul dan selalu alasan sibuk.
"Morning, Mom and dad." Sapa Edbert sambil mencium pipi Mommy nya, ia adalah anak paling bungsu alias anak kelima. Humoris, ceria dan paling nurut dengan Mommy nya.
"Pagi, Mom. Dad." Sapa Delano, ia adalah Anak ke empat. Pendiam dan sedikit introvert, dan si paling sibuk yang sangat jarang di rumah.
"Pagi," Sapa Arthur, si anak sulung. Paling irit bicara, Ekspresi tak sesuai harapan dan selalu membuat wanita terpesona dengan wajah datarnya.
"Selamat pagi, Mommy and Daddy serta para saudara ku yang tampan. Tapi tetap saja aku yang paling tampan." Sapa Calvin dengan penuh energik, anak nomor 3. Si paling selalu tebar pesona, pacar dimana-mana. Siapa lagi kalau bukan Si Casanova.
"Huff" Helaan nafas Bastian menyaksikan kegilaan adiknya.
"Pagi semua," Ujarnya kemudian dan duduk di kursinya, Bastian anak nomor 2. Bisa dibilang kulkas 100 pintu, sejauh ini hanya Bastian yang belum pernah dekat dengan Wanita mana pun.
"Apakah kau mengancam mereka, Honey?" Tanya Harry heran, biasanya mereka hanya sarapan berdua ataupun beberapa anak saja yang sarapan, selebihnya mereka akan menghilang.
"Hanya sedikit, dan hebatnya mereka selalu menurut setelah diancam. Apakah perlu ku ancam setiap hari, Harry." Balas Arabella dengan senyuman jail.
"Terserah kau saja, aku mendukung semua tindakan mu. Honey." Balas Harry, ia akan selalu mendukung semua tindakan Istri nya. Saat tindakan tak masuk akal sekali pun ia akan sangat mendukung nya.
Kemudian mereka makan dengan tenang, tanpa suara karena itu adalah aturan keluarga mereka. "Ada apa Mom?" Tanya Arthur membuka pembicaraan, setelah mereka semua pindah ke ruang keluarga. Karena ia tau, jika sudah berkumpul semua, maka Mommy nya memiliki sebuah hal yang akan ia sampaikan. Dan hal itu selalu membuat mereka berlima terkejut sekaligus syok.
"Begini," Ujar Arabella menghentikan kan ucapannya. Semua orang menantikan apa yang akan di katakan oleh Arabella, termasuk Harry suaminya.
"Hmm"
"Siapa yang akan menikah duluan?" Tanya Arabella kemudian, semua anak-anak nya memperlihatkan ekspresi yang sulit di artikan.
Arthur tetap tenang dengan wajah datarnya, ia hanya tersenyum tipis sembari membayangkan wanita yang tidur dengannya beberapa hari yang lalu. Ia ingin wanita itu istrinya, tapi setelah ia sadari wanita itu bukan wanita biasa. Karena seluruh identitasnya terkunci, maka akan sedikit sulit untuk menemukan nya.
Sedangkan Bastian hanya terdiam membisu, ia juga ingin menikah tapi calon nya belum ada.
"Calvin sedang mengusahakan Calon menantu Mommy, tapi yang ini sedikit sulit." Ucapan Calvin membuat semua keluarga nya menantapnya.
"Harus wanita baik-baik dan bukan jalang, Calvin" Protes Mommy Arabella, ia sangat tau bahwa anaknya yang satu itu seorang Casanova.
"Tentu saja yang satu ini beda Mommy, sangat luar biasa. Bahkan sampai sekarang aku sudah ditolak puluhan kali." Ujar Calvin mengadu pada Mommynya, para Saudara dan Daddy nya hanya menahan tawa.
Karena tak seperti biasanya, tidak ada wanita yang menolak dengan pesona Calvin. Dan baru kali ini mereka mendengar Calvin di tolak puluhan kali oleh orang yang sama. Sungguh wanita yang luar biasa yang mampu menolak pesona seorang Calvin.
"Benarkah Kak Calvin?" Tanya Edbert tak percaya, ia sangat penasaran dengan wanita itu.
"Kau pikir aku pembohong, dia adalah wanita mahal. Kau pikir ia mau di rayu dengan mawar merah, aku sudah membuat mawar emas dan masih di tolak." Cerita Calvin dengan menggebu-gebu, semua orang mendengarkan cerita Calvin dengan seksama.
"Tapi mawar emasnya di terima kan, Cal?" Tanya Mommy penasaran, para saudara nya pun juga penasaran dengan jawaban Calvin.
"Tentu saja Mommy, malahan ia juga request untuk di buatkan mawar dari berlian." Jawaban Calvin membuat semua para lelaki itu terdiam.
Hanya Mommy yang tertawa, itu adalah cerita lucu dan ia juga ingat hal itu juga pernah terjadi dengan Daddy mereka. Tapi sepertinya Daddy Harry melupakan kejadian itu dan bahkan sekarang juga terjadi dengan salah satu anak mareka.
"Matre itu mah," Ujar Edbert kemudian, ia kesal sendiri ternyata semua wanita sama aja sama-sama matre.
"Bukan matre Edbert tapi realistis, tapi seperti nya pemberian mu masih belum ternilai baginya." Kekeh Mommy Arabella,
"Mommy dulu menerima Daddy kalian, saat Daddy kalian memberikan Mommy sebuah pulau baru Mommy mau menikah dengannya." Ujar Arabella sembari melirik Harry, tampa di beri tahu pun mereka sudah sering mendengar cerita itu dari Grandma dan Grandpa mereka.
"Kau membongkar rahasia ku, Honey." Ujar Harry, ia terkekeh kecil saat rahasia nya dibongkar oleh istrinya. Calvin hanya memutar bola matanya malas, melihat kemesraan orang tua mereka.
"Hanya rahasia kecil, Harry" Balas Arabella sambil terkekeh juga, ia hanya merasa lucu saja.
"Jadi siapa yang akan menikah duluan?" Tanya Arabella, ia mengulangi pertanyaan nya.
Karena sempat berhenti oleh cerita Calvin tadi.
Semuanya kembali terdiam, tak ada satupun yang niat bersuara, karena memang mereka tak memiliki jawaban nya.
"Arthur masih sibuk di Geraldo Company dan The king, mungkin yang lain ada yang mau duluan?" Tanya Arthur pada saudaranya, lalu segera bangkit dari sofa.
"Arthur ke kantor dulu, Mom and Dad." Pamitnya dan berlalu pergi, meninggalkan saudara nya yang masih berfikir keras memberikan jawaban kepada Sang Ibunda Ratu mereka.
"Huff," Arabella hanya menghembuskan nafas kasar, ia kesal dengan jawaban anak pertama nya.
"Edbert akan segera ke kampus Mom, ada kelas pagi ini." Ujar Edbert dan berlalu pergi dengan tergesa-gesa.
"Delano juga harus ke rumah sakit, Mom. Pagi ini ada operasi." Delano pun juga berlalu pergi, mengikuti saudaranya.
"Bastian pamit Mom, ada rapat pagi ini." Ujarnya dan berlalu pergi juga.
Lalu Calvin, tinggal ia sendirian. Arabella hanya menatap nya dan menghembuskan nafas kasar. Ia sudah kesal, selalu saja alasan. Apa anak mereka tak suka wanita atau bahkan gay, ia sangat takut pikiran nya jadi kenyataan. Sejauh ini hanya Calvin yang terlihat normal, bahkan berlebihan.
"Calvin sudah beri tahu tadi Mom, dan Calvin harus pamit juga. Bye Mom and Dad." Ucapan selamat tinggal Calvin, tak lupa ia juga mengecup pipi Arabella dan berlalu pergi.
"Mereka tak suka wanita atau belum ada calon? Heran. Apa kurang nya putra ku, hingga sampai sekarang tak ada yang menikah." Gumam Arabella kesal sembari melipat tangannya ke dada.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments