Sial, kau melukai lengan ku. Padahal aku hanya menusuk mu 10 kali, kau sangat tidak punya hati nurani Tuan Albert." Ucap Faelynn sembali berjongkok di depan Albert yang sudah tak berdaya tapi sayang nya dia belum mati.
"Kau ja... Jalang sialan, " Umpat Albert tertatih-tatih ia merasakan seluruh badan nya sangat sakit akibat tusukan Faelynn.
"Bertahan lah sayang, aku akan melakukannya sebentar lagi. Kau jangan terburu-buru begitu, nikmati saja rasa sakitnya." Balas Faelynn dengan lembut dan memberikan tatapan genit nya, sembari memeriksa tas ranselnya.
Ia mengeluarkan sebuah palu besi dari dalam tas nya, Albert yang melihat itu langsung membelalakan matanya.
"Mau apa kau jalang? " Tanya Albert mulai panik, tapi saat ini bergerak pun ia tak mampu.
"Sayangnya malam ini, Tuan ku menginginkan otak mu. Maaf kan aku, aku akan melakukan nya dengan pelan." Sahut Faelynn lembut.
Arrggghhh
Arrrggghhh
Tak butuh waktu lama, Faelynn mendapatkan apa yang ia mau.
"Sepertinya kucing ku makan enak malam ini. " Ucap Faelynn senang sembari menari-nari kecil.
"Kau kenapa? Dasar gila." Ujar Mike yang datang tiba-tiba dan mengejutkan Faelynn.
"Kenapa kau cepat sekali datang, kau seperti jelangkung saja" Faelynn membalikan badan sembari mengomel.
" Dan jangan lupa beri makan kucing ku. Dia pasti senang, lain kali aku akan mampir melihatnya. Dia pasti merindukan ku. " Ujar Faelynn lalu melenggang pergi.
"Lady, " panggil Mike,
"Kenapa lagi? Tuan mu itu mau mengajak kencan? Makan malam? atau lamaran? Ayolah aku tak berminat dengan pria yang suka meniduri banyak wanita." Sahut Faelynn sewot, ia sudah tau apa yang akan di katakan oleh Asisten Calvin itu.
"Bilang pada Calvin untuk tidak berharap kepada ku, sampai kapan pun aku tidak akan mau dengan seorang Casanova" Tambah Faelynn lagi.
"Ayolah honey, kau jangan begitu kejam padaku. Aku akan sangat serius jika itu dengan mu. Kau akan menjadi satu-satunya permaisuri ku." Tiba-tiba saja Calvin sudah berada di belakang Faelynn.
"Lady, panggil aku Lady bukan honey." Balas Faelyn makin kesal.
"Baiklah, anak mu mencari mu. Aku hanya menyampaikan saja. Ayo aku antar, jika kau tidak mau ya sudah." Ucap Calvin dan melenggang pergi. Faelynn dengan terpaksa ikut dengan Calvin menuju Laboratorium nya yang lebih terlihat seperti markas itu. Karena terletak di bawah tanah.
"Baiklah, aku akan ikut dengan mu" Balas Faelynn sembari memutar matanya malas.
"Selesaikan tugas mu Mike," Perintah Calvin, sembari berlalu pergi.
"Baik Tuan" Balas Mike,
***
Faelynn hanya diam saja saat ini dia berapa di dalam mobil Calvin, dan Calvin sendiri yang menyetir mobil.
"Kenapa kau tidak mau berkencan dengan ku? " Tanya Calvin mencoba memecahkan keheningan.
"Entah kah, aku hanya tak menyukaimu." Balas Faelynn langsung to the point saja, ia tidak suka bertele-tele.
"Apa kurang ku Lady? Kita berasal dari dunia yang sama. Kita juga memiliki hobby yang sama apalagi yang kurang dari ku." Tanya Calvin sembari terus fokus menyetir mobil.
"Kurang mu cuman 1 yaitu tak cukup dengan 1 wanita. Dan sayang nya aku tak menyukai bekas orang, itu sungguh menjijikan." Balas Faelynn lagi.
"Ayolah, aku akan berubah dan.... "
"Berubah tak akan mengubah apapun, dan tak akan mengubah bahwa kau sudah mencicipi banyak wanita." Potong Faelynn cepat.
"Sudahlah, jangan bahas lagi. Jika kau tak ingin aku menjadikan mu santapan anak ku, dia pasti sangat menyukai daging mu." Tambah Faelynn yang berhasil membungkam mulut manis Calvin.
"Wanita gila," Lirih Calvin.
"Aku mendengar mu Calvin." Sahut Faelynn lagi.
***
Setelah sampai di Laboratorium milik Calvin, ia segera masuk dan langsung menuju dimana anak nya nya tinggal.
"Hai anak mimi, apakah kau merindukan ku? Mimi sangat merindukan mu." Sapa Faelynn sembari berlari menuju kandang harimau yang terletak di belakang Laboratorium Calvin.
Hanya Faelynn yang berani masuk ke kandang itu dan memeluk Harimau itu yang bernama Zee.
"Zee, sini." Panggil Faelynn dan Harimau itu pun mendekati Faelynn dengan senang hati.
Harimau yang cukup buas yang setiap hari memakan daging manusia itu.
"Hmm kau sangat amis anak ku," Ucap Faelynn, saat Harimau itu hendak menciumnya.
Para pengawal yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, saat melihat Harimau yang tiap hari selalu mengamuk pada mereka, dan bahkan mereka lah yang merawatnya tapi nyawa mereka selalu di incar oleh hewan berkaki 4 itu. Tapi bersikap lembut pada seorang Wanita yang sangat jarang menemuinya, hewan aja bisa pilih kasih apa lagi manusia. Itu lah isi pikiran mereka.
"Zee, Mimi harus pergi. Lain kali Mimi akan menjenguk mu lagi dan memberikan banyak daging segar untuk mu." Ujar Faelynn lalu ia memeluk Zee dan pergi keluar dari kandangnya.
Setelah keluar dari kandang Zee, ia pun masuk ke dalam ruangan Calvin. Dan ternyata Calvin tidak ada di ruangan nya, ia pun memutuskan untuk menunggu nya sejenak. Ia sudah terbiasa menunggu di ruangan itu dan bahkan duduk di kursi Calvin.
Cklek
Tiba-tiba saja pintu terbuka, Faelynn pun langsung menoleh.
"Antarkan aku ke Club Calvin," Pinta Faelynn, ia terkejut karena yang membuka pintu bukan Calvin. Melainkan Arthur Kakak tertua Calvin.
"Kau siapa?" Tanya Faelynn ia masih terkejut dan langsung berdiri dari kursi Calvin.
"Kau yang siapa? Kenapa kau ada di dalam ruangan adik ku. Dan duduk di kursinya, Jalang seperti mu tak pantas melakukan itu." Ujar Arthur kembali bertanya dan di akhiri dengan sedikit hina an kecil, dan selalu dengan ekspresi wajah yang datar dan dingin.
Karena melihat dress merah darah yang di gunakan oleh Faelynn, siapa pun yang melihat itu akan beranggapan bahwa ia adalah jalang penggoda.
"Kau salah paham Tuan, saya bukan jalang. Saya wanita panggilan untuk membunuh bukan untuk menemani tidur" balas Faelynn lembut, ia tak marah sedikit pun dengan hina an Arthur. Ia tau dan sangat sadar dengan penampilan nya yang ia sengaja itu, karena itu adalah ciri khas nya.
Cklek
Lalu pintu terbuka lagi, dan menampilkan Calvin yang baru masuk ke ruangannya dengan memegang kotak P3K di tangan nya.
"Kakak!! Tumben Kakak kesini?" Tanya Calvin ia sedikit terkejut, dan menyapa dengan ekspresi wajahnya yang selalu tampak hangat dan ceria. sembari berjalan mendekati Faelynn dan menarik Faelynn agar duduk di sofa.
"Apakah aku mengganggu mu?" Tanya Arthur dengan wajah datar nya.
"Kau datang di waktu yang tidak tepat Kak." Balas Calvin, sembari membersihkan lengan Faelynn. Arthur hanya diam saja mendengar ucapan adiknya itu.
"Kau mau apa??" Tanya Faelynn, ia kaget dengan gerakan Calvin yang tiba-tiba.
"Kau tidak melihat lengan mu terluka, jika aku tak mengobati nya aku tidak akan bisa tidur malam ini Honey." Jawaban Calvin membuat Faelynn ingin muntah, Arthur hanya menghembuskan nafasnya kasar mendengar gombalan adiknya itu. Ia sudah sangat sering mendengarnya bahkan ia pun juga sudah muak.
"Lady, Calvin. Jangan memanggilku dengan sebutan yang menjijikan itu." Balas Faelynn kesal, namun ia membiarkan Calvin mengobati lukanya. Ia tak akan sempat melakukan itu karena itu luka kecil baginya, paling Vanesa yang akan mengobati nya sembari mengeluarkan segala unek-unek nya.
"Antarkan aku ke Club," Pinta Faelynn,
"Maafkan aku Honey, aku tak bisa meninggalkan pekerjaan ku. Penelitian ku baru saja di mulai." Balas Calvin, ia sangat menyayangkan ini. Padahal ia masih ingin terus berdua an dengan Faelynn.
"Lalu?" Tanya Faelynn singkat,
Calvin hanya menatap Kakaknya sebentar.
"Baiklah, aku akan mengantarkan mu." Ujar Arthur ia sangat jengah dengan tatapan adiknya itu.
"Baiklah, aku harus segera ke Laboratorium lagi." Pamit Calvin lalu meninggalkan ruangannya.
"Ayo, aku akan mengantarmu!!" Ajak Arthur lalu keluar dari ruangan Calvin yang di ikuti Faelynn.
"Dasar batu es" Gumam Faelynn.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Lubna Aulia
Suka. sama - sama mafia
2025-02-17
1