Su Alin terduduk melamun di sebelah ayahnya dan tanpa sadar mengelus gelang yang dia pegang.
Tapi tiba-tiba dia berpindah tempat. Dia menutup matanya dengan sebelah telapak tangannya karena silau.
"Ini di mana? Mengapa sudah siang?" Dia kebingungan dan mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan matanya dengan pencahayaan di sekitarnya.
"Hei nona," Tiba-tiba suara mengejutkan Alin. Dia menyipitkan matanya untuk melihat mahluk melayang yang tidak jauh di depannya.
"Peri? Kamu peri?" Dia memperhatikan mahluk kecil bersayap di depannya.
"Hi hi hi.. anda ada-ada saja nona. Aku adalah penjaga ruang ini. Aku yang telah memanggil anda ketika di dalam air itu."
"Hah? Kamu...? Mengapa?"
"Karena anda berhati murni."
"Tunggu..! Kamu salah..! Aku bukan Su Alin yang asli. Dia telah mati." Di dalam hatinya berfikir, 'Bagaimana mungkin aku berhati murni. Sementara aku anggota mafia.'
"Aku tahu, di dunia lain anda berasal dari panti asuhan, bukan?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Tentu saja tahu, aku telah lama memperhatikan anda nona. Dan hanya di dunia ini kekuatan anda bisa memasuki ruang dimensi ini."
"Mengapa bisa begitu?" Su Alin sedikit bingung.
"Karena gelang giok yang ada di tangan anda, adalah pintu menuju tempat tinggal ku, tertinggal di dunia ini. Aku mengira di awal kematian anda, bisa berpindah ke alam ini. Tapi, ternyata sama sekali tidak bisa. Karena wanita pemilik tubuh ini baik-baik saja ketika itu.
Dan keberuntungan saya datang ketika kematian ke dua anda. Karena bisa masuk ke tubuh wanita yang telah saya pilih. Anda adalah tuan yang saya pilih."
"Mengapa bisa begitu?"
"Nanti anda akan menemukan jawabannya nona, saat ini sulit untuk saya ceritakan. Anda pasti kelelahan berlarian, silahkan minum mata air itu." Dia mengalihkan pembicaraan.
Mahluk kecil itu menunjuk sebuah gundukan batu yang ada di tengah taman itu. Di tengahnya ada mata air yang menetes. Walau air yang keluar kecil, tapi sepertinya bisa melepaskan dahaga, karena dia merasa tenggorokannya kering akibat berlari dari tadi.
Dia bergegas mendekat ke arah batu besar itu.
Dia menampungnya di telapak tangannya dan meminumnya dengan pelan. Dia merasa sayang jika air itu sampai jatuh menetes ke tanah, karena dia merasa sangat haus.
Ketika dia merasakan air itu membasahi tenggorokannya, dia merasa ada kepuasan. Dan tenaganya kembali meningkat.
Dia sedikit heran, kenapa bisa begini?
Tanpa dia sadari, kekuatan dirinya meningkat berkali-kali lipat.
Tiba-tiba dia mengingat ayahnya yang berada di tempat lain.
"Bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini? Ayahku pastinya akan mencari ku jika dia terbangun."
"Anda hanya bisa memikirkannya, katakan keluar, maka akan keluar. Begitu juga dengan masuk."
Alin langsung melakukan apa yang di ucapkan oleh mahluk kecil itu.
Beberapa kali dia sempat gagal dalam melakukannya. Tapi, lama kelamaan dia bisa melakukannya dengan benar.
Ketika dia melihat ayahnya tertidur pulas. Dia merasa iba, ayahnya pasti kehausan, pikirnya.
Dia mencari di perbekalan mereka, akhirnya dia menemukan mug yang bisa dia gunakan untuk menampung air dari batu tersebut.
Dia masuk lagi dan menampung air tersebut.
"Bagi orang tidak bisa bela diri, sebaiknya sedikit saja di berikan. Karena akan membuat fatal pada tubuhnya. Sebab tubuhnya belum bisa menerima energi dari air tersebut." Mahluk kecil itu memberikan petunjuk kepada Alin.
Alin langsung menarik mug tersebut dari tetesan air itu. Sudah terisi setengah mug. Sepertinya kebanyakan, pikirnya. Jadi, dia meminum sedikit lagi, karena sayang jika di buang.
Ketika dia rasa cukup, dia keluar dan memberi minum ayahnya.
"Ayah, minum dulu sedikit." Ucapnya sambil menyodorkan mug berisi air itu ke mulut ayahnya.
Dengan masih memejamkan mata karena ngantuk. Ayahnya menurut meminum air yang di berikan Alin.
Dia merasa kelegaan. Tapi karena masih merasa ngantuk, dia tetap melanjutkan tidurnya.
Sedangkan Alin tidak mengantuk.
"Bisakah aku memasukkan ayahku ke dalam ruang dimensi?"
"Bisa" Jawab mahluk kecil itu.
"Bagaimana?"
Dia mengajari Su Alin, bagaimana memasukkan barang-barang dari luar ke dalam dimensi.
Gagal beberapa kali, tapi akhirnya berhasil. Dia memasukkan ayahnya kedalam dengan menutup matanya dengan kain, agar tidak terbangun karena silau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ida Rohani
😍 hallo author 😘aku Baru temu ni novel terbaru author jd baru mampir /Determined//Angry//Determined/thor
2024-12-09
1
nacho
tukang masak istana tapi tempat tingglnya pondok sja seperti d sawah padi kesian
2024-12-08
1
kaylla salsabella
kira" jodohnya su Alin jendral mo ya Thor😁😁
2024-12-08
1