Bab. 8

"Apakah permintaan kalian tidak bisa di ganti?" Dia sangat tidak rela, koki yang masakannya sungguh luar biasa harus keluar dari dapur istana nya.

"Maaf yang mulia, hanya itu permintaan hamba saat ini, saya ingin menemani putri saya dengan kebebasan yang sebenarnya."

"Bukankah selama ini dia orang yang bebas, ibu suri telah memberikan hak itu kepadanya, kan?"

'Bebas apanya, semua harus menuruti perintah anda, menemani putri pertama, menjadi alat mainan mereka. Anda hanya diam saja.' Alin hanya bisa berkata di dalam hatinya.

Walau hatinya ingin meronta-ronta protes dengan perkataan Kaisar di depannya ini. Tapi dia tahan, karena rakyat biasa tidak bisa menentang perkataan Kaisar.

'Di dunia modern kebebasan tidak seperti ini forguso...' Tapi dia hanya bisa menunduk dan mengumpat dalam hatinya.

"Maaf yang Mulia, putri saya ingin hidup di luar istana bersama saya yang mulia." Dia telah berjanji kepada putri nya bahwa dia akan selalu mendukung nya.

Kaisar hanya menatap mereka yang sedang membungkuk bersujud dengan kening menyentuh lantai.

Dia sangat kesal dengan permintaan Kepala juru masak ini. Tapi dia tidak bisa menarik kembali kata-katanya. Dia sudah mengatakan bahwa apapun permintaan mereka akan dia turuti.

'Bodohnya aku, mengapa tidak aku katakan dengan "terkecuali" tadi, ah.. ini sudah naas.' Gumamnya.

Beberapa saat Kaisar belum menjawab permintaan mereka.

"Ayah, sebaiknya anda tidak menarik kembali kata-kata yang telah ayah ucapkan." Putra mahkota melihat ayahnya sedikit gusar.

Dia juga tidak ingin seorang Kaisar tidak bisa menepati perkataannya.

Begitu juga dengan Jendral Mo, dia tidak menyangka kedua orang ini akan meminta untuk berpisah dari istana Kekaisaran.

'Apakah mereka tidak takut hidup di luaran sana?'

Kehidupan di zaman kuno di Kekaisaran Dong cukup brutal. Walaupun ada penegak hukum yang ditugaskan Kaisar, tetap saja ada pepatah yang berkata 'yang kuat yang akan menang.'

Sementara itu, kehidupan keluarga Su tidak pernah terdengar sebagai orang yang bisa dalam ilmu bela diri.

Tapi Alin tidak akan perduli, karena dia adalah Airin, seorang mantan anggota mafia yang masuk kedalam tubuh gadis lugu ini.

Tugas berikutnya akan sama, menghancurkan kezaliman dan.... hidup santai.

Karena perjalanan keduanya ini, si pemilik tubuh belum menikah sama sekali. Jadi, akan banyak waktu untuk bersantai dan menikmati makanan tradisional kuno yang enak.

Menikah..? Tidak untuk saat ini.

Dengan berat hati Kaisar terpaksa menyetujui permintaan mereka, karena dia telah berjanji. "Baiklah, dari hari ini dan seterusnya kalian menjadi orang bebas, dan di perbolehkan untuk tinggal di luar istana. Jika Su Yuan ingin bekerja kembali menjadi kepala juru masak, saya akan tetap menerimanya."

Ayah, anak itu saling bertukar pandang. Mereka tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih Yang Mulia Kaisar... Panjang umur bagi Kaisar..."

Karena senang Alin berucap yang tidak perlu di katakan. Kegembiraan di hatinya meluap sehingga lengkungan di bibirnya semakin lebar.

Ayahnya hanya melirik sekilas, karena di kalimat pertama mereka berdua serempak mengatakannya. Tapi kelanjutannya, hanya suara Alin.

Pff...

Putra Mahkota menahan tawanya, begitu juga dengan jendral Mo. Hanya saja Jenderal Mo lebih cepat merubah wajahnya kembali menjadi dingin.

'Apa aku berkata yang salah?' Gumam Alin dalam hati karena sempat mendengar beberapa orang yang menahan tawanya.

"Kalau begitu kami permisi Yang Mulia." Ayah nya langsung mengalihkan situasi yang akan merugikan putrinya.

Hmm..

Kaisar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Segala upaya untuk menghalangi telah dia coba. Tapi, tetap saja kepala juru masaknya tidak mau untuk tinggal.

Dengan bergandengan tangan, Ayah dan anak itu keluar dari halaman istana menuju tempat tinggal mereka yang kecil. Yang berada jauh di belakang bangunan istana utama.

"Ayah, kita harus langsung berkemas-kemas. Karena, saya khawatir akan ada rencana lain dari Kaisar." Alin tidak ingin membuang waktu percuma untuk bisa keluar dari istana ini.

"Ya, tapi bukankah sebaiknya kita besok pagi pergi?" Menurut ayahnya, untuk apa terburu-buru.

"Tidak ayah, harus saat ini. Kita bisa menginap satu malam di penginapan jika telah keluar. Kaisar itu licik ayah, dia pasti memiliki rencana lain. Yang saya khawatirkan jika dia berencana untuk mengikat saya juga." Alin yang dari dunia modern, bisa membaca pikiran Kaisar.

'Jika Kaisar itu benar orang yang pintar. Dia pasti akan menggunakan trik seperti itu.' Gumamnya.

"Apa maksud mu Alin?" Su Yuan semakin bingung. Apakah Kaisar bisa sepicik itu? Pikirnya.

Dia yang selalu hidup di dapur kekaisaran tidak begitu perduli akan politik yang ada di dalamnya.

Karena dia pria yang berjalan lurus. Tanpa ingin menaiki tangga lebih tinggi. Sehingga, dia selalu menutup kupingnya akan hal-hal yang bukan urusannya.

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

maka nya sudah saat nya kamu itu mekihar niat seseorang terhadap mu yah pak su nya ...dengar lah anak mu itu kerana dia yang lebih tau sepeeti apa mereka itu yah ...semoga kebebasan mereka berjalan dengan mulus yah ...kalau bolwh pergi jauh dari kekaiseran yang sekarang ini yah thor biar mereka menjauhi dari situ & menuju tempat yang kaiser nya baik yah ...lanjutkan thor

2025-03-12

0

Erna Fkpg

Erna Fkpg

sangking baiknya ayan alin sampai selalu patuh dibodohi kaisar licik

2025-01-20

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

bener tuh kata Alin harus segera pergi dari istana

2024-12-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!