Madu Yang Tak Semanis Madu

Madu Yang Tak Semanis Madu

Episode 1

" Bagaimana saksi ,Sah ?

"Sah,"

Tes

Tes

Tes

Air mata tanpa izin mengalir begitu saja, Di sini lah Ia di hadapan penghulu, Dengan kebaya putih tulangnya , Dengan hijab yang menutupi mahkotanya sebagai wanita, Dan make-upnya yang natural menambah aura kecantikannya dan ke anggunanya,

Mungkin Orang mengira itu adalah airmata kebahagian ,Nyatanya itu adalah air mata kekecewaan , Semua wanita berharap ijab Qabul di ucapkan dari seseorang yang di cintai nya , Tapi nyatanya lelaki yang di sampingnya justru tidak menginginkannya ,

" Jangan harap kamu mendapatkan cinta dari saya !" itu lah yang di katakan lelaki itu sebelum pernikahan ini berlangsung.

Dan tatapan benci yang tidak pernah lepas menatapnya dari Wanita cantik yang ada tidak jauh darinya .Tatapan membunuh yang membuat Anisa menjadi begitu takut,

Pernikahan macam apa ini, Ia tak bisa menolaknya , Entahlah mengapa Orang tuanya begitu tega menikahkan dirinya dengan Lelaki yang lebih pantas di panggil paman. Karena umurnya yang berbeda 12 tahun Dari nya dan sudah memiliki istri.

Yah biar bagaimana pun takdir sudah tertulis bahwa dirinya sudah menjadi seorang istri ,dari Lelaki yang sudah beristri.

Entah pernikahan seperti apa yang Ia jalani nanti, Namun Ia akan tetap menjalani pernikahan ini, Walaupun dirinya adalah istri yang tidak di inginkan.

**

Di sini lah dia di kamar kecil dengan kasur yang hanya muat untuk satu orang, yang berjejer dengan kamar pembantu.

Ini adalah malam pengantin yang di tunggu-tunggu untuk pasangan yang baru saja menikah , Tapi itu untuk pasangan yang saling mencintai jadi bukan untuk nya.

" Heeyy,,, ngapain kamu diam di kamar saja, Sudah sana bantu-bantu ," Dengan bentakan Dewi berbicara dengan Anisa,

Yah Dewi adalah istri pertama dari Suaminya,

Ketidaksukaannya terhadapnya selalu ia tunjukkan dengan kata-kata pedasnya .

" Walaupun kamu adalah istri muda suami saya, Tapi di rumah ini tetap saya yang menjadi nyonya satu-satunya, "Ucapnya dengan angkuh.

" Iya mba " Itulah yang selalu aku ucapkan ketika mendengar kata-kata nya, Ingin sekali ku membantah ucapanya, Namun nyatanya yang di katakanya benar.

Mbok Mina merasa tidak tega melihat Anisa yang sedari tadi terus membantunya bekerja, Padahal Dia juga majikanya , " Malangnya nasib mu neng," gumam Mbok Minah dalam hati.

" Biarkan Mbok yang mengerjakannya Neng ."

" Tidak apa-apa Mbok, Biar Anisa juga tau bagaimana caranya bekerja di rumah ini," "Deg ," Bukan kah aku juga istri dari pemilik rumah ini ,Namun kenapa Mba Dewi bilang aku di sini juga untuk bekerja," Anisa menahan sesak di dadanya, Nyeri yang teramat sangat, Di anggap pembantu dengan Istri pertama suaminya,

Entahlah Kemana yang namanya suaminya itu, Sedari mereka pulang dari rumahnya, Ia belum melihatnya lagi.

Hanya sekali aku menyentuh tanganya ,itupun setelah pemasangan cincin mas kawin ,dan setelah itu ,Kita duduk bersama tetapi dengan fikiranya masing-masing ,

Tidak ada senyum untuknya saat itu, Hanya tatapan sinis yang Ia dapat,

Entahlah apa saudara-saudara ku melihat atau tidak,

***

Malam pun tiba hari kedua Anisa berada di rumah itu, Namun Ia sama sekali belum melihat Fahri, Mungkin karena jarak kamar mereka yang berjauhan ,

Kamar Fahri dan Dewi berada di lantai 2, Sedangkan kamarnya berada di belakang dekat dapur kotor, dan kamar pembantu.

Malam ini Anisa menyiapkan makan malam untuk suaminya dan Istrinya, Walaupun aku juga istrinya,

" Sudah lah aku anggap aku adalah pembantunya biar tidak terlalu sesak dada ini, Toh Mereka juga tidak mengganggap ku." Batin Anisa .

" Apa sudah siap semua " , Suara Dewi terdengar menuruni anak tangga ,

Wanita seksi dengan gaun tidurnya , Badanya sangat sempurna menurutku.

" Sudah Mba , ucap Anisa pelan sambil menunduk,

Dan Dewi pun berbalik lagi menaiki tangga ,untuk membangunkan suaminya

Tak berselang lama Fahri dan Dewi menuruni anak tangga dan menuju meja makan,

Terlihat mesra dan serasi , Dewi terus saja memeluk lengan Fahri , Sepertinya Dia ingin menunjukkan kemesraanya pada Anisa.

Fahri hanya menatap datar pada Anisa, Lalu membuang mukanya dan memandang mesra Dewi, Bahkan Fahri mencium kening Dewi di hadapannya,

Sesakit ini kah ,menjadi yang tak di anggap,

Setelah selesai menata semua makanan yang ada di meja, Anisa pun undur diri .

" Tunggu , duduklah ada yang kita ingin bicarakan ." Dewi memanggil kembali Anisa yang hendak ke belakang.

Anisa pun mengikuti perintah Dewi tanpa kata .

" Begini , kamu pasti tahu kan ,kalau kehadiran mu di sini bukan ke inginan kita , apa lagi suamiku , dan kamu harus tahu posisi mu sekarang ! , kamu adalah istri kedua suamiku jadi kamu tidak akan mendapatkan apapun , jadi jangan harapkan sikap adil dari suamiku, karena sudah pasti dia tidak mencintaimu ." Dengan angkuh Dewi berkata pada Anisa .

" Dan satu lagi , soal anak suatu saat nanti kita akan mengadopsi anak dan kami tidak memerlukanmu ."

Perkataan Dewi yang panjang lebar itu membuat dada Anisa merasa sesak ,

" Ooh ,,iya ini adalah perjanjian pra nikah yang harus kamu tanda tangani ." Dewi memberikan secarik kertas beserta matrai yang sudah di tanda tangani oleh nya dan juga Fahri.

Anisa menerimanya , Ia menautkan kedua alisnya ,mengapa semua poin di dalamnya tidak satupun yang berpihak padanya .

" Mba ,kenapa seperti ini ." Anisa memberanikan diri untuk bertanya .

" Suka tidak suka kamu harus tetap menandatangani nya ." Ucap Dewi tidak perduli .

Jika pihak pertama memintanya bercerai ,maka pihak ke tiga harus menyetujuinya . Itu salah satu poin yang tidak adil menurut Anisa , berarti jika suaminya itu sudah bosan kapan pun Dia bisa menceraikannya.

" Sudah jangan terlalu banyak berfikir , kamu di sini bukan untuk memilih ." Dewi merasa kesal karena sedari tadi Anisa hanya diam saja .

" Dan kalau kau pergi dari rumah ini tanpa seizin kita di sini ,berarti suamiku berhak menceraikan mu ." Yah , Dewi akan membuatnya tidak betah agar keluar dari rumah dan Fahri akan menceraikannya .

" Cepat lah , kenapa kamu lelet sekali ." Dewi membentak Anisa agar segera menandatangani nya .

Anisa yang merasa takut pun ,akhirnya menandatangani juga perjanjian itu .

Sedari tadi Fahri hanya diam , tatapannya datar pada Anisa entah apa artinya itu .

" Sudah sana pergi ." Dewi mengusir Anisa setelah selesai menandatangi perjanjian itu.

Anisa pun kembali ke belakang menuju kamarnya .Tangisnya pecah yang sedari tadi Ia tahan . " Kenapa harus aku ,yang mengalami ini ." Keluh Anisa di sela Isak tangisnya.

***

Dewi dan Fahri pun langsung melanjutkan kembali makan malam mereka , seolah-olah tidak terjadi apa-apa . Gelak tawa mereka terdengar hingga ke dalam kamar Anisa .

" Sayang Kapan kita akan jalan-jalan Luar Negri ." Ucap Dewi yang sedang bermanja di sofa setelah makan malam nya selesai.

" Sabar ya sayang ,secepatnya kita akan liburan ke Luar Negri." Ucap Fahri sambil menggendong tubuh istrinya itu menuju kamar,

" Mas apa kamu akan melakukan ini kepada Dia ?" ,

Setelah Permainan panas yang mereka lakukan ,Masih dengan peluh yang menempel .

" Tidak akan," Fahri yang masih saja mencumbui istrinya itu.

" Apa suatu saat kamu akan jatuh cinta pada nya ,sayang ."

Fahri hanya diam , seperti yang sedang berfikir.

Dewi yang melihat perubahan dari Fahri pun Menjadi Khawatir,

Khawatir kalau Fahri akan berpaling darinya.

" Mas kalau kamu jatuh cinta padanya ,Aku akan meninggalkan mu ." Ancam Dewi kepada Fahri. Dalam hati Dewi tidak ingin kehilangan Fahri, karena Fahri adalah sumber uangnya , Yang selalu menuruti apapun yang Ia mau .

" Tidak akan sayang , Sampai kapan pun saya tidak akan mencintainya apa lagi menyentuhnya, Hanya kamu yang Mas cintai ," Ucap Fahri lembut sambil melakukan aktifitas mereka kembali.

Fahri begitu sangat mencintai Dewi , Karena Dewi adalah cinta pertama nya, Begitu bucin nya Fahri pada Dewi , Sehingga apapaun kesalahan yang di lakukan istrinya itu selalu Ia maafkan,

Termasuk penghianatan yang di lakukan istrinya dulu.

***

Di sepertiga malam Anisa terbangun, Ia langsung menuju kamar mandi hendak berwudlu,

Ia ingin berkeluh kesah pada Sang pencipta ,Karena sebaik baiknya tempat mengeluh adalah pada sang pencipta.

Pandang lah aku ,Walau pandangan benci yang kau perlihatkan. Karena paling tidak kau mengakui keberadaan ku.

-

-

-

-

Bantu dukung yah ,Kaka Kaka dengan like dan comenya., Ini novel ke dua aku setelah " Penjaga Hati " . Masih penulis pemula mohon maaf kalau banyak typo nya.😍😍

Terpopuler

Comments

salamah@dede

salamah@dede

" catet" ya... fahri..
kata mu tidak mencintai anisa, "sampai kapan pun. apalagi tidak menyentuh nya sbg istri.
Jangan sampe kamu menelan air ludah mu sendiri....

Thor... saya mampir.
🙏

2023-05-08

0

Miss Typo

Miss Typo

baru baca awal dh kasihan sm Anisa

2023-04-25

0

Shautul Islah

Shautul Islah

nanti kalau udah tau istri pertamanya berkhianat, pasti yg di cari istri kedua, terus di maafkan males banget kalau kayak gitu.

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!