Episode 2

" Neng sudah bangun ," Tegur mbok Minah yang melihat Anisa sedang bersih- bersih di dapur, " Sudah mbok " Anisa tersenyum ramah.

" Mbok jadi seneng ada eneng di sini , Jadi punya temen."

" Anisa juga seneng mbok, Anisa jadi kangen sama ibu," Ucap Anisa pelan sambil menunduk kan kepalanya , Betapa Ia ingin sekali memeluk ibunya saat ini. Padahal baru beberapa hari Ia meninggalkan rumahnya .

Seharusnya Ia marah dengan Ibu dan Bapaknya karena telah membuat pernikahan ini terjadi . Namun Anisa sudah pasrah dan menerimanya dengan ikhlas.

" Neng kalau ada masalah ,Eneng bisa cerita sama Mbok, anggap lah Mbok ini sebagai Orang tua Eneng," Mbok Minah berucap sambil mengelus keduang lengan Anisa.

"Makasih Mbok ." Anisa merasa terharu dengan ucapan Mbok Minah .

" Hayu kita masak Neng ."

" Hayu Mbok." Anisa terlihat bersemangat.

Mereka pun memasak nasi goreng untuk sarapan, Dan nanti di lanjutkan memasak untuk makan siang.

Dewi dan Fahri menuruni anak tangga dengan bergandengan tangan,

Dewi yang selalu terlihat cantik dengan baju sexinya walaupun hanya di dalam rumah saja.

Mereka berdua pun duduk bersebelahan ,

Anisa menyiapkan makanan untuk mereka berdua, Karena selama Ia di sini ,Ia hanya boleh makan di dapur kotor yang berada di belakang.

Fahri sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Anisa , Selama ini Anisa sedang belajar untuk menguatkan hatinya.

Melihat dua insan ini yang selalu bermesraan di hadapannya.

###

Sudah 2 bulan lebih Anisa tinggal di rumah itu, Dan selama itu juga dirinya tidak pernah berbicara dengan Suaminya,

Semakin hari Ia sudah semakin biasa dengan perlakuan dari Dewi dan sikap acuh dari Suaminya. Berkat Doa yang selalu Ia panjatkan pada Sang Pencipta , Hati nya semakin kuat .

" Heyy kamu, Besok dandan yang rapi , Karena Ibu mertua ku akan datang , ooh iya bawa beberapa pakaian ke kamar yang di atas, Dan ingat bersikap lah seolah-olah kau bahagia bersama Fahri, Dengan angkuh Dewi berbicara pada Anisa,

Dewi mendapat kabar dari Fahri bahwa besok kedua Orang Tua nya akan datang ke rumah mereka. Dengan itu Dewi meminta Anisa Untuk menempati kamar kosong yang ada di sebelah kamarnya.Dan berpura-pura bahagia hidup dengan mereka.

Anisa yang mendengar nya pun sangat terkejut , " Bagaimana ini Mamah Wina akan datang, Lalu bagaimana nanti sikap Ka Fahri terhadapku, Bisa kah dia berpura-pura terhadap ku ?" Di dalam fikiran Anisa berkecamuk .

##

Saat malam tiba Anisa masih berada di kamarnya yang kecil , Ia enggan untuk beranjak dari kamar itu menuju kamar yang berada di lantai dua seperti perintah dari Dewi,

" Neng ayo mbok antar ke kamar atas ."

Ucap mbok Minah setelah masuk ke kamar Anisa.

" Mbok sepertinya Anisa mau di sini saja ."

" Jangan Neng, nanti Eneng kena marah sama non Dewi , Ini tidak lama kok Neng nanti setelah Nyonya besar pulang , Eneng bisa balik lagi ke kamar ini, Ucap mbok Minah lembut seraya Orang tua yang sedang menasihati anaknya.

Anisa pun mengangguk , Mbok Minah dan Anisa beriringan ke lantai atas ,

Setelah menapaki tangga terakhir Anisa di buat takjub dengan interior mewah yang berada di lantai atas , Memang selama Ia tinggal di rumah ini ,Ia tidak boleh menginjakkan kakinya di lantai dua oleh Dewi.

Saat Ia dan Mbok Minah melewati kamar Fahri dan Dewi , Karena kamar yang di tuju berada tepat di sisi kamar mereka, Di situ terdengar canda tawa mereka berdua.

Hati Anisa seperti tercubit, Nyeri dan sesak tanpa sadar Ia memegang dadadanya , Mbok Minah yang melihat reaksi dari Anisa pun paham betul bagaimana rasanya , Menjadi istri yang tak di anggap.

" Neng ini kamarnya, Mbok tinggal dulu yah, Istirahat Neng ,Tidak perlu memikirkan yang berat-berat biarkan saja semuanya mengalir apa adanya, Karena Eneng akan mendapatkan hasil dari kesabaran Eneng nantinya ," Mbok Minah mencoba menasihati.

" Terimakasih Mbok "

Setelah kepergian Mbok Minah dari kamarnya

,Anisa melihat sekeliling kamarnya , Terlihat mewah dan elegan , rapih ,bersih, Dan Ia melihat kasurnya sungguh luas ,mungkin bisa di tempati untuk empat orang.

Sangat kontras dengan kamar nya yang berada di lantai bawah,

Anisa mencoba memejamkan matanya ,Namun entahlah sepertinya mata ini enggan terpejam , " Ternyata kemewahan tidak menjamin kenyamanan ," Gumam Anisa dalam hati. Entahlah drama apa yang akan mereka mainkan esok , Drama dengan tiga pemain utama , Ia ,Fahri ,dan juga Dewi.

Pagipun menjelang Anisa langsung turun ke bawah membantu mbok Minah setelah menyelesaikan Ibadahnya, Mereka menyiapkan bahan masakan yang akan mereka masak untuk menyambut Nyonya besar.

Pukul sembilan pagi Fahri dan Dewi terlihat menuruni tangga, Seperti biasa kemesraan selalu Ia tunjukkan di depan Anisa,

Anisa yang sudah terbiasa hanya menunduk sambil merapikan hidangan yang ada di meja,

Fahri dan Dewi pun duduk , " Sayang nanti Mamah datang jam berapa ?" Tanya Dewi pada Fahri sambil menyendok kan nasi goreng ke dalam piringnya dan memberikannya pada Fahri, " Mungkin sekitar jam 11an sayang ," jawab Fahri lembut.

Terbersit rasa iri dalam hati Anisa , Ia iri mengapa kata sayang juga tidak Fahri ucapkan untuk nya , Bukankah Ia juga istrinya.

Semenit kemudian Ia menghilangkan perasaan itu, Perasaan yang hanya akan membuatnya sakit, Ia lebih memilih kembali ke dapur belakang ketimbang menyaksikan kemesraan dua sejoli itu.

" Mbok,,,Mbok,, " Dewi sedikit berteriak memanggil mbok Minah, Dengan tergopoh-gopoh Mbok Minah mendekati majikanya itu.

" Iya Non ada yang bisa Mbok bantu ?"

" Tolong suruh Si Anisa itu membersihkan diri , Karena sebentar lagi Mamah akan datang ,"

" Ia Non ," Mbok Minah pun langsung menyampaikan pesan nya kepada Anisa.

Pukul 11:15 menit Orang tua Fahri sampai di rumah itu.

" Assalamualaikum sayang , Mamah langsung memeluk Fahri dan bergantian dengan Dewi, Begitu juga dengan Dedy Papah nya Fahri.

" Bagaiman kabar kalian sayang ? " Tanya Mamah pada Fahri dan Dewi,

" Baik mah ," jawab mereka berbarengan.

" Ooh iya sayang di mana mantu Mamah yang imut itu ," Mamah bertanya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Tidak lama kemudian Anisa menuruni anak tangga , Dengan gamis warna merah muda lengkap dengan hijab nya, Terlihat fress, Bahkan terlihat seperti anak SMA padahal umurnya sudah 22tahun .

" Uuuhh,,, Mantu Mamah yang cantik ," Mamah langsung menghampiri Anisa dan memeluk nya erat.

" Bagaimana kabar mu sayang ?,"

" Baik Mah ," dengan lembut Anisa menjawab pertanyaan mertuanya itu,

Tak lupa juga Ia mencium punggung tangan Papah mertuanya.

" Sini sayang duduk dengan Mamah ,"

" Iya Mah," Anisa mengikuti langkah mertuanya yang menuntunnya untuk duduk di samping nya,

"Bagaimana sayang ? Apa sudah berhasil ," Tanya Mamah pada Anisa .

" Berhasil apanya Mah ," Dengan wajah polos Anisa menjawab pertanyaan mertuanya itu.

-

-

-

-

Jangan lupa like dan comenya yah Kaka Kaka ,dan tekan tombol love😍😍, sampai bertemu di episode selanjutnya, Trimakasih 😇😇

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

gmn mau berhasil tidur satu kamar aja blm pernah
untung ada mbok Minah yg selalu ada buat Anisa

2023-04-25

0

Eva Rubani

Eva Rubani

di apa apain pun kagak..

2023-01-13

0

Asih Faza Karimatunnuzulla

Asih Faza Karimatunnuzulla

yg di sentuh aja gak berhasil2 apa lagi yg gak di sentuh

2021-02-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!