Bab. 2 Pernyataan cinta

 

Jam jam seperti ini sekolah sudah sepi. Karena sekolah bubar sekitar jam 2 siang. Mungkin nanti hampir jam 3 mulai terlihat anak anak, karena ada jadwal les sore ini. Juga ada ekskul paskibra. Lukar mempersiapkan diri untuk pernyataan cintanya.

"Mau ku temani saat kamu menyatakan cinta?" tawar Bimo dengan maksud meledek.

"Kalau Bimo di tolak aku mau jadi ajudan mu menyatakan cinta," kata Rega dengan maksud yang sama seperti Bimo.

Lukar geleng-geleng kepala. Menganggap omongan mereka angin lalu. mereka ketawa senang.

"Kalau sudah selesai menyatakan cinta jangan lupa ke 'warung hijau' ya." Ingat Rega sambil menepuk bahu Lukar pelan.

"Meski pun di tolak, kamu tetap temen kita kok." Bimo masang muka sok care, tapi kemudian ngakak. Rega jadi ikutan ketawa juga.

"Enyahlah kalian berdua!" usir Lukar sambil menghalau para perusuh itu.

"Hahahahaha ...." Mereka berdua ngakak senang.

Walaupun ini pernyataan cinta palsu, tapi persiapannya sungguh-sungguh. Semuanya benar di persiapkan dengan baik. Harus sesuai sama skenario jangan sampai luput.

Sempat cari informasi sedikit tentang target. Enggak mungkin kan menyatakan cinta tapi enggak tahu namanya orang yang di tembak. Dia bernama Reysha. Dan mengejutkan ternyata dia satu kelas sama Diko. Rega sama Bimo juga enggak tahu. Saat Diko ditanya perihal itu, dia menjawab dengan santai.

"Dia satu kelas denganmu?" tanya Lukar.

"Siapa?"

"Target. Reysha."

"Iya. kenapa?"

"Jangan bilang dia bersekongkol dengan mu ya ...," ancam Lukar.

"Kenapa? Kalau takut jangan terusin tantangannya."

Namanya juga cowok. Di tantang bukannya mundur, malah maju tak gentar. Piagam dan trofi untuk pemenang juga gak ada. Padahal bisa aja dia gak perlu dengerin soal tantangan itu. Tapi namanya anak muda lagi semangat-semangatnya dapat tantangan. Tantangan ini malah memacu adrenalinnya.

Lukar jadi sedikit merasa beban dengan persiapannya. Sebenarnya tidak banyak yang perlu di lakukan, tapi entah kenapa Lukar menjadi ribet. Terbawa suasana kali..

Sial. Seingat ku saat pertama menyatakan suka ke cewek pas smp dulu enggak seribet ini. Tinggal bilang suka, sudah deh beres. Enggak seperti ini.

Lukar tersenyum saat ingat cinta monyetnya dulu. Yang bertahan hanya dua minggu.

Saat main ke kelas Diko beberapa hari lalu, sengaja Lukar melihat jadwal piket kelas siang. Mencari nama Reysha diantara banyak nama yang terpampang pada daftar piket.

Dia ingin menjalankan pernyataan cinta saat itu. Dimana suasananya sangat mendukung. Karena sekolah sudah mulai sepi.

Jadi kalau di tolak dia enggak bakal malu banget. Gitu maksudnya. Karena walaupun nembak-nya bohong, tapi nanti malu karena di tolaknya kan beneran. Karena bila ada orang yang lihat kan dikiranya Lukar beneran menyatakan cinta. Kenapa kurang percaya diri nih Lukar.

Dan hari ini adalah jadwal Reysha piket. Lukar menunggu dengan cemas di luar kelas.

Ada yang keluar dari kelas.

"Permisi."

Mereka kaget saat lihat ada Lukar di situ. Apalagi ngomong sama mereka. Ada adegan saling dorong bahu. Mereka milih siapa yang berani ngomong sama Lukar. Terlalu gugup untuk ngobrol sama Lukar.

Sebenarnya Lukar suka bingung sama sikap yang seperti ini. Apalagi saat ada perlu begini. Karena mereka enggak segera jawab karena heboh sendiri, tapi Lukar terpaksa tanya.

"Reysha ada di dalam?"

"I-iya," jawab salah satu dari mereka terbata.

"Terima kasih ya."

Mereka berdua mengangguk. Lalu tersenyum kegirangan dan pergi. Satu persatu orang yang di dalam kelas keluar. Tak lama orang yang di tunggu muncul. Tangannya sibuk mencet mencet hape. Lagi-lagi dia sendirian. Saat itu di dalam kelas sudah gak ada orang. Lorong kelas juga sepi.

"Rey." Lukar menyebut nama dengan hati-hati. Karena ini adalah pertama kalinya dia menyebut nama itu. Juga pertama kalinya dia berhadapan dengan cewek itu. Reysha mendongak. Tangannya berhenti memainkan hape. Matanya yang bening menatap Lukar.

"Ya."

"Emm ..." Mendadak Lukar jadi gugup.

Busyet. Kenapa mendadak gugup nih. Biasa aja. Tenang ... Bersikap tenanglah. Mungkin karena ini pernyataan cinta palsu jadi bikin enggak nyaman.

"Bisa kita bicara?" tanya Lukar.

"Silahkan," jawab dia mempersilahkan dengan tenang.

"Emm ... Rey, aku menyukaimu."

Saat itu sepertinya di sekitar Lukar banyak bunga bunga bermekaran. Gedung sekolah yang hanya putih dan abu-abu menjadi nuansa pink romantis. Begitulah mungkin penggambaran betapa indah sebuah pernyataan cinta. Walaupun ini palsu ...

Reysha menatap cowok di depannya agak lama. Mungkin karena wajahnya yang cakep atau karena kalimat yang meluncur dari bibirnya. Raut wajahnya datar saat menatap Lukar. Tidak ada sama sekali ekspresi tersipu sebagaimana semestinya seorang cewek sedang di tembak cowok. Otak Lukar berpikir keras apa gerangan yang ada di dalam pikirannya. Lukar sedikit keder.

Tapi Lukar enggak peduli. Entah dia mikir apa. Pokoknya Lukar tancap gas, agar misi ini terwujud.

"Maukah kamu menjadi pacarku?"

Reysha masih diam. Dia mungkin masih terkejut dengan kalimat pertama dan sekarang malah muncul kalimat kedua.

Saat ini Lukar sedang menyatakan perasaannya kepada Reysha yang bukan siapa siapa di banding cewek cewek yang sering berkeliaran di sekitarnya. Dia bisa tahu kalau ada cewek ini juga baru waktu itu. Saat Diko menunjuknya sebagai target. Dan sepertinya dia cewek penyendiri. Mungkin hanya itu yang dia ketahui.

Lukar masih tersenyum manis saat Reysa diam saja tanpa berkomentar apa apa.

Kenapa diam?

Entah apa yang sedang ada dalam pikiran Reysha. Ekspresinya aneh. Datar dan dingin. Seperti tidak tertarik dengan tawaran Lukar, tapi juga ingin menerima. Entah dia kebingungan karena di tembak Lukar yang keren dan populer, atau dia enggak suka dengan cowok seperti Lukar. Lukar termasuk cowok cool. Ya, meskipun kadang Lukar juga bisa rese' sama sobatnya. Tapi itu sepertinya tidak mungkin. Lukar sedikit ragu karena responnya.

Sepertinya aku bakal di tolak. Payah nih kalau benar benar di tolak, pikir Lukar.

Bisa jadi bahan ledekan.

"Apakah kamu perlu waktu untuk menjawabnya?"

"Tidak," jawab Reysha singkat. Lukar tersenyum. Tentu saja tidak. Siapa yang rela menolak cowok tinggi dan keren seperti Lukar, bukan? Mungkin Reysa juga berpikiran seperti itu.

"Kalau begitu ... mulai hari ini kita jadian ya?"

"Ya."

Lukar lega. Walaupun acara pernyataan cintanya rada tersendat karena aura anehnya Reysa, semuanya berjalan lancar.

Pernyataan cinta yang padat dan jelas. Juga penerimaan cinta yang singkat. Tidak lama dan berbelit-belit.

Karena saking bahagianya dan leganya Reysha menerima pernyataan cintanya, Lukar lupa. Kalau dia belum berkenalan. Kan lucu jadian tapi enggak kenal, tapi tambah lucu juga kalau jadian dulu baru kenalan.

"Namaku Lukar," kata Lukar lucu. Aduh. Kenapa jadi sebut nama sih. Dia jadi seperti Bimo yang salting di lihatin cewek. Lukar kaget Reysha yang sudah mau jalan berhenti dan menatapnya. Matanya membulat.

"Namaku Reysha." Gadis ini jadi ikut-ikutan menyebut nama. Lukar surprise. Matanya mengerjap. "Biar impas," katanya lagi sambil meneruskan jalan. Lukar tersenyum.

🍭🍭🍭

...b.e.r.s.a.m.b.u.n.g...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-05-07

0

Virgo girL

Virgo girL

reysha dingin banget 🤣🤣

2022-07-19

0

Gusty Ibunda Alwufi

Gusty Ibunda Alwufi

wah lsng di terima ya.aneh jg hemmm😊

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Rencana
2 Bab. 2 Pernyataan cinta
3 Bab. 3 Jadian
4 ini bisa juga di sebut kencan
5 Berhalusinasi
6 Bab. 6 Kenyataan
7 Bab. 7 Dramanya mana?
8 Bab. 7 Cafe Akasia
9 Tertekan
10 Cerita Kita
11 Bab. 11 Marah
12 Bab. 12 Lebam
13 Bab. 13 Lempar Bola
14 Bab. 14 Maaf
15 Sebuah nama
16 Instruktur
17 Sesuatu yang berharga
18 Happy Huppy
19 Putus
20 Umpan
21 Pesta ulang tahun
22 Memanfaatkan
23 Kalian berdua, bodoh!
24 Tolong simpan nomorku
25 Waktunya latihan
26 Cerita Kita_1
27 Tamu tak di undang
28 Bersembunyi
29 Imajinasi
30 Makan
31 Merdeka dan Bebas
32 Mengurai Benang Yang Kusut
33 Aku Menyayangimu, Diko
34 Mengakui
35 All of Me
36 Upacara
37 Idenya Pak Saiful
38 Anak cheer, anak basket dan anak break dance
39 Kemunculan Diko
40 Hambatan
41 Rasa ingin dimengerti
42 Sepatu kita sama
43 Diko dan Fista
44 FINAL
45 Rasa yang kurindukan
46 Luka kecil
47 Rasa bersalah atau....
48 Lukar panik
49 Hey, penipu!
50 Teman terbaik juga lawan terbaik
51 Tangisan Reysha
52 Lukar vs Diko
53 Traktiran
54 Salah toilet
55 Ugi jadi aneh
56 Egois nih
57 Satya cemburu
58 Teguran Lukar
59 Alasan Reysha
60 Permintaan tolong
61 Pikiran Ugi
62 Keliru
63 Meminta penjelasan Ugi
64 Awal baru
65 Mencari informasi
66 Terguncang
67 Kebiasaan baru
68 Terungkap
69 Ugi tahu
70 Akhirnya bertemu
71 Aku pergi
72 Lebih baik
73 (Bonus Chapter) Dia jelas tidak sama
74 (Bonus Chapter) Kemunculan Ugi
75 (Bonus chapter) Waktunya membuka hati
76 (Bonus Chapter) Pasar Malam
77 (Bonus Chapter) Jadi sandera
78 (Bonus Chapter) Aku mirip?
79 (Bonus Chapter) Siapa dia?
80 (Bonus Chapter) Lubuk Hati
81 (Bonus Chapter) Aku dan dia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab. 1 Rencana
2
Bab. 2 Pernyataan cinta
3
Bab. 3 Jadian
4
ini bisa juga di sebut kencan
5
Berhalusinasi
6
Bab. 6 Kenyataan
7
Bab. 7 Dramanya mana?
8
Bab. 7 Cafe Akasia
9
Tertekan
10
Cerita Kita
11
Bab. 11 Marah
12
Bab. 12 Lebam
13
Bab. 13 Lempar Bola
14
Bab. 14 Maaf
15
Sebuah nama
16
Instruktur
17
Sesuatu yang berharga
18
Happy Huppy
19
Putus
20
Umpan
21
Pesta ulang tahun
22
Memanfaatkan
23
Kalian berdua, bodoh!
24
Tolong simpan nomorku
25
Waktunya latihan
26
Cerita Kita_1
27
Tamu tak di undang
28
Bersembunyi
29
Imajinasi
30
Makan
31
Merdeka dan Bebas
32
Mengurai Benang Yang Kusut
33
Aku Menyayangimu, Diko
34
Mengakui
35
All of Me
36
Upacara
37
Idenya Pak Saiful
38
Anak cheer, anak basket dan anak break dance
39
Kemunculan Diko
40
Hambatan
41
Rasa ingin dimengerti
42
Sepatu kita sama
43
Diko dan Fista
44
FINAL
45
Rasa yang kurindukan
46
Luka kecil
47
Rasa bersalah atau....
48
Lukar panik
49
Hey, penipu!
50
Teman terbaik juga lawan terbaik
51
Tangisan Reysha
52
Lukar vs Diko
53
Traktiran
54
Salah toilet
55
Ugi jadi aneh
56
Egois nih
57
Satya cemburu
58
Teguran Lukar
59
Alasan Reysha
60
Permintaan tolong
61
Pikiran Ugi
62
Keliru
63
Meminta penjelasan Ugi
64
Awal baru
65
Mencari informasi
66
Terguncang
67
Kebiasaan baru
68
Terungkap
69
Ugi tahu
70
Akhirnya bertemu
71
Aku pergi
72
Lebih baik
73
(Bonus Chapter) Dia jelas tidak sama
74
(Bonus Chapter) Kemunculan Ugi
75
(Bonus chapter) Waktunya membuka hati
76
(Bonus Chapter) Pasar Malam
77
(Bonus Chapter) Jadi sandera
78
(Bonus Chapter) Aku mirip?
79
(Bonus Chapter) Siapa dia?
80
(Bonus Chapter) Lubuk Hati
81
(Bonus Chapter) Aku dan dia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!