Bunda Ini Suami Me

Keesokan paginya Ray menjemput Medina di asrama dan mereka pergi ke bandara Logan bersama-sama. Kini mereka berdua masih sibuk bertukar informasi tentang diri masing-masing di dalam pesawat. Mereka saling mengenal agar ketika ibu Medina bertanya nanti jawaban mereka cocok.

"Nama saya Medina Salsabila, tanggal lahir 24 september 1999. Jadi usia saya sekarang dua puluh tahun. Saya anak sulung dari dua bersaudara. Adik saya laki-laki bernama Alif Mahardika berusia enam belas tahun. Bunda saya bernama Mutia, usia beliau empat puluh enam tahun. Ayah saya bernama Rudi Hendrawan sudah meninggal lima tahun yang lalu. Makanan favorit saya adalah bakso, saya punya alergi dengan seafood dan juga punya riwayat sakit mag. Ehm, apa lagi ya? Giliran kamu dulu yang bercerita." Medina setengah berpikir. Ray mendengarkan dengan sungguh-sungguh kemudian mematikan perekam di handphone nya yang dipasangnya sejak Medina menceritakan tentang dirinya.

"Okay, nama saya Rayga Arkana Dewanto umur saya dua puluh tujuh tahun. Tanggal lahir 26 juni 1993. Saya seorang pengusaha. Saya anak tunggal, orang tua saya meninggal saat saya berusia enam tahun karena kecelakaan mobil. Jadi saya hanya tinggal bersama nenek saya. Makanan favorit saya rendang." Ray menjelaskan dengan sungguh-sungguh. Kini giliran Medina yang merekam memakai ponselnya.

"Oh ya kita buat kesepakatan, bahwa kita sudah saling mengenal selama satu tahun. Dan kita sudah menikah selama empat bulan, okay? Emmm ... kita buat saja tanggal lima Agustus kemarin ya?" Medina mengangguk setuju.

"Kandungan kamu sudah berapa bulan Medina? Takut bunda kamu bertanya dan jawaban kita tak sama," tanya Ray ragu, takut Medina sedih lagi.

"Ehm, menginjak sembilan minggu Mas." Medina mengelus perutnya yang masih rata. Ray mengangguk tanda mengerti.

"Kamu tenang saja. Aku akan membantumu. Okay?" Ray menguatkan hati Medina yang gelisah.

Delapan belas jam kemudian, mereka sudah sampai di bandara. Mereka segera memesan taksi untuk menuju ke rumah Medina. Dan setelah satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Medina.

Baru Medina akan melangkah membuka pintu gerbang, lengannya ditahan oleh Ray.

"Medina, ada hal penting yang kita lupakan." Ray berbisik di telinga Medina. Medina memandang dengan tatapan bingung.

"Cincin kawin. Kita lupa beli tadi," ucap Ray panik. Mulut Medina terbuka karena terkejut kemudian ia menepuk keningnya. Mereka kebingungan di depan gerbang.

"Bagaimana ini Mas?" Medina bingung mau mencari cincin kemana, kepalang tanggung mereka sudah sampai di depan gerbang.

"Sial, kenapa bisa lupa," batin Medina.

"Emmm, ya sudah deh. Aku pinjamkan cincinku. Ehem, sebenarnya cincin ini kubeli khusus untuk kekasihku. Tapi terpaksa deh kupinjamkan ke kamu. Tak sempat mau beli, kamu jaga ya? Jangan sampai hilang, dua minggu lagi aku akan mengambilnya kembali dari kamu." Ray sedikit ragu dan tak rela menyerahkan cincin kepada Medina.

"Kalau cincin ini sangat berarti bagimu, nggak usah saja Mas. Nanti bisa aku beli setelah kita istirahat." Medina merasa tak enak hati karena terus merepotkan lelaki baik hati yang sudah menolongnya itu. Ia meletakkan kembali kotak cincin di genggaman Ray.

Ray membuka kotak cincin dan mengambil cincin berlian simpel namun sangat cantik dan menyelipkan di jari manis Medina.

"Nggak papa, kamu pakai saja dulu. Ribet mau beli," kata Ray tersenyum manis menampilkan gigi putihnya yang berderet rapi.

"Maaf ya Mas, Medina menyusahkan terus." Hampir saja Medina meneteskan air mata.

"Sshhh.. jangan menangis. Nanti bunda kamu mengira kamu tak bahagia kalau lihat mata kamu sembab. Ayo dong senyum, biar bunda nggak curiga." Ray mencoba menenangkan Medina. Medina akhirnya tersenyum, dalam hati ia bersyukur mengenal laki-laki baik ini. Yang mau menolongnya untuk membohongi bundanya. Sebenarnya mereka merasa bersalah akan menipu keluarga Medina. Tapi mau bagaimana lagi Medina belum sanggup untk bicara jujur takut jika dia diusir dan tak dianggap anak oleh bunda.

Mereka memasuki halaman rumah. Ray membawa semua koper mereka. Setelah mengetuk pintu mereka menunggu pintu dibuka. Mereka begitu gugup karena akan berakting sebagai suami istri dan membohongi bunda Medina.

Krieeettt

Pintu dibuka menampilkan seorang wanita anggun menggunakan gamis berwarna coklat susu. Nampak sisa kecantikan dimasa muda di wajah wanita paruh baya itu. Mirip dengan Medina, tentu saja dia adalah bunda Mutia bundanya Medina. Wanita itu tampak sangat terkejut melihat anak gadisnya yang berdiri di depan pintu. Apalagi ada seorang laki-laki yang tampan yang ia tak tahu siapa berdiri di samping anaknya.

"Me ...," Bunda Mutia sangat terkejut melihat anaknya pulang. Panggilan kesayangan Medina dirumah adalah Me.

"Assalamualaikum Bunda." Medina meraih tangan bundanya dan mengecupnya takzim.

"Assalamualaikum Bunda." Ray juga ikut meraih tangan bunda Mutia dan melakukan seperti yang Medina lakukan.

"Siapa kamu?" tanya bunda dengan pandangan menyelidik.

"Me, siapa dia Nak?" bunda mengalihkan pandangannya ke arah Medina.

"Bunda, Ke-kenalin Ini mas Rayga. Suami Me." Medina menjawab gugup. Entah bagaimana reaksi ibunya.

"APA??"

***

Sementara itu di Bandung

Dua insan itu masih asyik bercumbu mesra. Saling membagi kenikmatan dan menyalurkan rasa yang ada. Nafsu birahi sudah mengalahkan akal sehat dua insan tersebut. Kedua insan tersebut terbang melayang, dimabuk kepayang oleh kenikmatan yang salah. Tubuh keduanya polos tanpa sehelai benangpun. Sang pria masih sibuk memaju-mundurkan miliknya di dalam wanita itu. Sedangkan wanita tersebut hanya tinggal mendesah menikmati apa yang diberikan oleh sang pria. Kini yang terdengar hanya desahan kenikmatan di ruangan yang berada di lantai atas studio foto itu. Tak lama kemudian mereka mendapatkan kepuasan masing-masing dan akhirnya lelaki itu rubuh di atas tubuh pasangannya tak bertenaga. Setelah itu sang pria ikut berbaring di samping wanita itu.

Wanita itu kini telah memakai kembali pakaiannya. Ia buru-buru meraih ponselnya. Terdapat sepuluh panggilan tak terjawab dari kekasihnya dan juga ada dua pesan di ponselnya. Segera ia membuka pesan itu. Setelah ia membaca pesan yang diterima ia tersenyum lebar.

"Yeahhh, Ray pulang dari Amerika. Aku harus kesana." Wanita itu bermonolog seraya menghisap sebatang rokok yang baru saja ia nyalakan. Ia nampak sangat bahagia. Lelaki yang masih berbaring di ranjang itu memandang dengan tak suka.

"Ren, hari ini udah nggak ada pemotretan kan? Aku mau ketemu sama Ray." Wanita itu tak henti-hentinya tersenyum.

"Hemm."

"Ray, aku kangen." Lagi -lagi Aurel, yang tak lain kekasih Ray itu bermonolog.

"Iya, pergilah!" Reno menjawab malas, ada rasa cemburu ketika wanita yang baru saja bercinta dengannya akan menemui calon tunangannya. Ia kesal karena barusan mereka bercinta dan sekarang ia akan pergi menemui kekasihnya, padahal ia masih ingin bermesraan dengan Aurel.

***

Di rumah Ray

Wanita tua yang duduk di atas sofa itu nampak sangat berwibawa.Tatapan matanya tajam, seakan mampu mengupas isi hati lawan bicaranya. Usia yang semakin matang membuatnya semakin disegani banyak orang. Dia adalah wanita kaya raya yang sangat dihormati di wilayahnya. Dia adalah Nyonya Lidya Atmaja yang tak lain nenek Rayga.

Dihadapannya duduk seorang wanita cantik dengan dress lengan panjang namun ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Wanita itu duduk di karpet lantai di depan nenek Rayga. Dia adalah Aurel Putri, calon tunangan Rayga.

"Assalamualaikum Oma. Apa kabar Oma?" Wanita cantik itu duduk bersimpuh dan mengambil tangan Oma dan menciumnya.

"Kenapa duduk disitu? Duduk di atas! Kalau ada yang melihat, mereka akan mengira saya kejam menyuruh kamu duduk di lantai." Oma Rayga bicara dengan ketus. Ada nada tak suka dari cara bicaranya. Benar, Oma Lidya tak menyukai Aurel kekasih cucunya. Aurel hanya tersenyum hambar kemudian duduk di atas sofa.

"Kenapa kamu kesini?" tanya Oma lagi-lagi ketus.

"Saya ingin bersilaturahmi Oma. Aurel juga rindu dengan Oma." Wanita itu mencari simpati calon nenek mertuanya.

"Rindu? Ray pergi ke Amerika tiga tahun yang lalu, dan kamu tak pernah sekali pun menjenguk saya. Sekarang kamu bilang kamu rindu saya, kamu pikir saya akan percaya?" sindir Oma Rayga.

Glekk, Aurel menelan ludah dengan susah payah. Ia mati kutu.

"Ehem ... maaf Oma, Aurel sibuk. Banyak pekerjaan, "kata Aurel mencari alasan yang tepat.

"Oma, Ray dimana? Katanya dia sudah pulang dari Amerika?" Aurel langsung ke pokok permasalahan, malas mendengar lagi sindiran calon nenek mertuanya itu.

"Apa? Ray? Ray bahkan tidak mengabariku. Benarkah Ray pulang? Kalau dia pulang pasti sudah menghubungi aku."

"Oh, begitu. Ya sudah Oma. Aurel pamit dulu, sore ini ada pemotretan lagi soalnya." Aurel berbohong ingin segera lepas dari tatapan elang nenek Ray.

"Iya, silakan." Oma acuh tak acuh.

Aurel bergegas meninggalkan kediaman itu dengan marah. Sesampainya di luar ia menghentak-hentakkan kakinya karena marah. Merasa sia-sia datang ke rumah mewah itu.

"Dasar nenek lampirr! Kalau bukan karena Ray, aku juga nggak sudi datang kerumah ini."

"Kamu juga Ray, beraninya bohongi aku. Awas kamu Ray." Aurel geram merasa dibohongi.

Terpopuler

Comments

Darsih Dharma Wati

Darsih Dharma Wati

😭😭😭😭

2020-08-13

1

🌼 𝐙⃝🦜 ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ

🌼 𝐙⃝🦜 ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ

mending ray sama medina ke timbang sama aurel engga sopan malahan murahan

2020-07-16

3

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

bagus thor

lanjut 😄😄




feedback ya
salam rumah untuk Lintang 🏡

2020-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Kalut
2 Akulah yang Akan Jadi Suamimu
3 Menyesal
4 Bunda Ini Suami Me
5 Menutupi Kebohongan Dengan Kebohongan
6 Suami Yang Perhatian
7 Awal kehancuran Gibran
8 Mengandung Anakku
9 Kepanikan di Tengah Malam
10 Perasaan yang Mulai tumbuh
11 Pulang ke Bandung
12 Sedikit Ingatan Tentang Masa Lalu
13 Rencana Pernikahan yang Tiba-tiba
14 Aku Tidak Pantas untuk Cemburu
15 Penolakan Oma
16 Menangislah, Setelah Itu Kamu Harus Bahagia
17 Kencan Terakhir
18 Spageti
19 Tuan Sempurna
20 Berfoto Bersama
21 Baby Panggil Papa Okay?
22 Sebuah Alasan
23 Sudah Hamil Belum Menikah
24 Pernah Keguguran?
25 Bertemu Lagi
26 Aku Hanya Ingin Jadi Suamimu
27 Bukan Sayang Hanya Peduli
28 Cincin Itu
29 Mengunjungi Butik
30 Cinta yang Istimewa
31 Ada Udang di Balik Batu
32 Mengingkari Cinta di Depan Mata
33 Terbaik Untuk Anakku
34 Melepaskan Beban
35 Membongkar Semuanya
36 Pacar Kecil
37 Pacar Kecil part 2
38 Jangan Pergi
39 Adam?
40 Kebahagiaan Itu Paling Dekat Dengan Rasa Kecewa
41 Pernikahan
42 Akhir Sebuah Cerita
43 End Season 1
44 Season 2 ~ Hari Baru
45 Season2 ~ Baby Adam
46 Season 2 ~ Tak Ada Kata Maaf Terimakasih Atau Merepotkan
47 Season 2 ~ Enggan Pergi
48 Season 2 ~ Merindukanmu
49 Season 2 ~ Khawatir
50 Season 2 ~ Pilihan
51 Season 2 ~ Keputusan
52 Season 2 ~ Ray Dan Medina
53 Season 2 ~ Kamar Tamu
54 Season 2 ~ Pertama Kali
55 Season 2 ~ Kamu Harus Bertanggung Jawab
56 Season 2 ~ Gara-gara Tamu
57 Season 2 ~ Adam Kecil
58 Season 2 ~ Adam Cucu Oma
59 Season 2 ~ Kalau Kurang Nanti Tambah
60 Season 2 ~ Adek Buat Adam
61 Season 2 ~ Dokter Itu
62 Season 2 ~ Hadiah
63 Season 2 ~ Honeymoon
64 Season 2 ~ Kecewa
65 Season 2 ~ Hari Ini Aku Bukan Suamimu
66 Season 2 ~ Aku Tak Akan Pernah Meninggalkanmu
67 Season 2 ~ Ingin Membawa Adam
68 Season 2 ~ Kepergian Rika
69 Season 2 ~ Mana Adamku?
70 Season 2 ~ Keretakan
71 Season 2 ~ Menyadari Kesalahan
72 Season 2 ~ Medina Pingsan
73 Season 2 ~ Tak Mungkin Melupakanku
74 Season 2 ~ Rasa Rindu Adam
75 Season 2 ~ Tergantikan
76 Season 2 ~ Pertemuan
77 Season 2 ~ Salah Asuhan
78 Season 2 ~ Mengembalikan
79 Season 2 ~ Kamu Harus Sembuh
80 Season 2 ~ Terlepas
81 Season 2 ~ Luka Keira
82 Season 2 ~ Isabella
83 Season 2 ~ Permintaan Maaf
84 Season 2 ~ Ray Menghilang
85 Season 2 ~ Gadis Kampung
86 Season 2 ~ Pertolongan
87 Season 2 ~ Pulang
88 Season 2 ~ Haura?
89 Season 2 ~ Hanya Menolong, Katamu?
90 Season 2 ~ Kehidupan Haura
91 Season 2 ~ Berniat Menjodohkan
92 Season 2 ~ Rahasia Besar
93 Season 2 ~ Bukan Bagian Keluarga
94 Season 2 ~ Kehilangan Segalanya
95 Season 2 ~ Dia Pantas, Sangat Pantas
96 Season 2 ~ Menyetujui
97 Season 2 ~ Keputusan Haura
98 Season 2 ~ Lamaran
99 Season 2 ~ Hidup Baru
100 Season 2 ~ Bercerminlah!
101 Season 2 ~ Berjalan-jalan Dengan Mama
102 Season 2 ~ Kamu Dari Mana?
103 Season 2 ~ Ulang Tahun Mikha
104 Season 2 ~ Pelukan Hangat
105 Season 2 ~ Mikha Membuka Hati
106 Season 2 ~ Lucu Juga Dia
107 Season 2 ~ Pertemuan yang Tak Disangka
108 Season 2 ~ Perasaan yang Berubah
109 Season 2 ~ Tak Pernah Menyadari
110 Season 2 ~ Masih Adakah Kesempatan?
111 Season 2 ~ Menghindar
112 Season 2 ~ Jatuh Lagi
113 Season 2 ~ Maafkan Aku
114 Season 2 ~ Mengunjungi Ayah
115 Season 2 ~ Malam Bersamamu
116 Season 2 ~ Benarkah Kamu Bahagia?
117 Season 2 ~ Sudahi Drama Murahanmu!
118 Season 2 ~ Kecemburuan Adam
119 Season 2 ~ Titik Nol
120 Season 2 ~ Pergi
121 Season 2 ~ Mencarimu
122 Season 2 ~ Terguncang
123 Season 2 ~ Menyalahkan Diri Sendiri
124 Season 2 ~ Kekecewaan Orang Tua
125 Season 2 ~ Lepaskan Saja!
126 Season 2 ~ Mencarimu
127 Season 2 ~ Kemana lagi Harus Mencarimu?
128 Season 2 ~ Penolakan Yang Menyakitkan
129 Season 2 ~ Haruskah Begini?
130 Season 2 ~ Dia Tetap Putraku
131 Season 2 ~ Kamu Harus Kuat Nak!
132 Season 2 ~ Pulang
133 Season 2 ~ Bantuan Mikha
134 Season 2 ~ Apa Aku Sudah Memaafkanmu?
135 Season 2 ~ Dua Syarat
136 Season 2 ~ Perceraian?
137 Season 2 ~ Bioskop
138 Season 2 ~ Merasa Bersalah
139 Season 2 ~ Cerita Tentang Masa Lalu
140 Season 2 ~ Aku Ingin Pulang
141 Season 2 ~ Apakah Ini Mimpi?
142 Season 2 ~ Hubungan Yang Membaik
143 Season 2 ~ Badai Mungkin Belum Usai
144 Season 2 ~ Kamu Obatnya
145 Season 2 ~ Bidadari Sempurna
146 Season 2 ~ Bagaimana Ini?
147 Season 2 ~ Dasi
148 Season 2 ~ Meminta Izin
149 Season 2 ~ Bertemu Alvian
150 Season 2 ~ Aku Ingin Mengakhiri Segalanya
151 Season 2 ~ Apa Ini Cinta?
152 Season 2 ~ Malam Kita
153 Season 2 ~ Imamku
154 Season 2 ~ Ayah Datang
155 Season 2 ~ Kamu Kemana?
156 Season 2 ~ Menemui Elsa
157 Season 2 ~ Nasehat Orang Tua
158 Season 2 ~ Untuk Apa Kamu Kemari?
159 Season 2 ~ Syarat Dari Ayah
160 Season 2 ~ Terdampar
161 Season 2 ~ Sadarkan Diri
162 Season 2 ~ Kembali Dengan Selamat
163 Season 2 ~ Tangis Haru
164 Season 2 ~ Melepas Rindu
165 Season 2 ~ Kencan
166 Season 2 ~ Genting Highland
167 Season 2 ~ Di Pesawat
168 Season 2 ~ Pinjamkan Aku Kartu Kreditmu
169 Season 2 ~ Kamu Kemana Mas?
170 Season 2 ~ Dua Porsi?
171 Season 2 ~ Semakin Menjadi
172 Season 2 ~ Nasehat Mama
173 Season 2 ~ Datang ke Kantor
174 Season 2 ~ Ingin Memastikan
175 Season 2 ~ Dua Garis Merah
176 Season 2 ~ Aku Mencintaimu
177 Season 2 ~ Pesta Kecil-kecilan
178 Season 2 ~ Masalah di Tengah Kebahagiaan
179 Season 2 ~ Anak Mas Adam
180 Season 2 ~ Mari Bercerai
181 Season 2 ~ Tidak Satu Orang pun Percaya Padaku
182 Season 2 ~ Akhir Isabella
183 Season 2 ~ Mengejar Cintamu
184 Season 2 ~ END
185 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kalut
2
Akulah yang Akan Jadi Suamimu
3
Menyesal
4
Bunda Ini Suami Me
5
Menutupi Kebohongan Dengan Kebohongan
6
Suami Yang Perhatian
7
Awal kehancuran Gibran
8
Mengandung Anakku
9
Kepanikan di Tengah Malam
10
Perasaan yang Mulai tumbuh
11
Pulang ke Bandung
12
Sedikit Ingatan Tentang Masa Lalu
13
Rencana Pernikahan yang Tiba-tiba
14
Aku Tidak Pantas untuk Cemburu
15
Penolakan Oma
16
Menangislah, Setelah Itu Kamu Harus Bahagia
17
Kencan Terakhir
18
Spageti
19
Tuan Sempurna
20
Berfoto Bersama
21
Baby Panggil Papa Okay?
22
Sebuah Alasan
23
Sudah Hamil Belum Menikah
24
Pernah Keguguran?
25
Bertemu Lagi
26
Aku Hanya Ingin Jadi Suamimu
27
Bukan Sayang Hanya Peduli
28
Cincin Itu
29
Mengunjungi Butik
30
Cinta yang Istimewa
31
Ada Udang di Balik Batu
32
Mengingkari Cinta di Depan Mata
33
Terbaik Untuk Anakku
34
Melepaskan Beban
35
Membongkar Semuanya
36
Pacar Kecil
37
Pacar Kecil part 2
38
Jangan Pergi
39
Adam?
40
Kebahagiaan Itu Paling Dekat Dengan Rasa Kecewa
41
Pernikahan
42
Akhir Sebuah Cerita
43
End Season 1
44
Season 2 ~ Hari Baru
45
Season2 ~ Baby Adam
46
Season 2 ~ Tak Ada Kata Maaf Terimakasih Atau Merepotkan
47
Season 2 ~ Enggan Pergi
48
Season 2 ~ Merindukanmu
49
Season 2 ~ Khawatir
50
Season 2 ~ Pilihan
51
Season 2 ~ Keputusan
52
Season 2 ~ Ray Dan Medina
53
Season 2 ~ Kamar Tamu
54
Season 2 ~ Pertama Kali
55
Season 2 ~ Kamu Harus Bertanggung Jawab
56
Season 2 ~ Gara-gara Tamu
57
Season 2 ~ Adam Kecil
58
Season 2 ~ Adam Cucu Oma
59
Season 2 ~ Kalau Kurang Nanti Tambah
60
Season 2 ~ Adek Buat Adam
61
Season 2 ~ Dokter Itu
62
Season 2 ~ Hadiah
63
Season 2 ~ Honeymoon
64
Season 2 ~ Kecewa
65
Season 2 ~ Hari Ini Aku Bukan Suamimu
66
Season 2 ~ Aku Tak Akan Pernah Meninggalkanmu
67
Season 2 ~ Ingin Membawa Adam
68
Season 2 ~ Kepergian Rika
69
Season 2 ~ Mana Adamku?
70
Season 2 ~ Keretakan
71
Season 2 ~ Menyadari Kesalahan
72
Season 2 ~ Medina Pingsan
73
Season 2 ~ Tak Mungkin Melupakanku
74
Season 2 ~ Rasa Rindu Adam
75
Season 2 ~ Tergantikan
76
Season 2 ~ Pertemuan
77
Season 2 ~ Salah Asuhan
78
Season 2 ~ Mengembalikan
79
Season 2 ~ Kamu Harus Sembuh
80
Season 2 ~ Terlepas
81
Season 2 ~ Luka Keira
82
Season 2 ~ Isabella
83
Season 2 ~ Permintaan Maaf
84
Season 2 ~ Ray Menghilang
85
Season 2 ~ Gadis Kampung
86
Season 2 ~ Pertolongan
87
Season 2 ~ Pulang
88
Season 2 ~ Haura?
89
Season 2 ~ Hanya Menolong, Katamu?
90
Season 2 ~ Kehidupan Haura
91
Season 2 ~ Berniat Menjodohkan
92
Season 2 ~ Rahasia Besar
93
Season 2 ~ Bukan Bagian Keluarga
94
Season 2 ~ Kehilangan Segalanya
95
Season 2 ~ Dia Pantas, Sangat Pantas
96
Season 2 ~ Menyetujui
97
Season 2 ~ Keputusan Haura
98
Season 2 ~ Lamaran
99
Season 2 ~ Hidup Baru
100
Season 2 ~ Bercerminlah!
101
Season 2 ~ Berjalan-jalan Dengan Mama
102
Season 2 ~ Kamu Dari Mana?
103
Season 2 ~ Ulang Tahun Mikha
104
Season 2 ~ Pelukan Hangat
105
Season 2 ~ Mikha Membuka Hati
106
Season 2 ~ Lucu Juga Dia
107
Season 2 ~ Pertemuan yang Tak Disangka
108
Season 2 ~ Perasaan yang Berubah
109
Season 2 ~ Tak Pernah Menyadari
110
Season 2 ~ Masih Adakah Kesempatan?
111
Season 2 ~ Menghindar
112
Season 2 ~ Jatuh Lagi
113
Season 2 ~ Maafkan Aku
114
Season 2 ~ Mengunjungi Ayah
115
Season 2 ~ Malam Bersamamu
116
Season 2 ~ Benarkah Kamu Bahagia?
117
Season 2 ~ Sudahi Drama Murahanmu!
118
Season 2 ~ Kecemburuan Adam
119
Season 2 ~ Titik Nol
120
Season 2 ~ Pergi
121
Season 2 ~ Mencarimu
122
Season 2 ~ Terguncang
123
Season 2 ~ Menyalahkan Diri Sendiri
124
Season 2 ~ Kekecewaan Orang Tua
125
Season 2 ~ Lepaskan Saja!
126
Season 2 ~ Mencarimu
127
Season 2 ~ Kemana lagi Harus Mencarimu?
128
Season 2 ~ Penolakan Yang Menyakitkan
129
Season 2 ~ Haruskah Begini?
130
Season 2 ~ Dia Tetap Putraku
131
Season 2 ~ Kamu Harus Kuat Nak!
132
Season 2 ~ Pulang
133
Season 2 ~ Bantuan Mikha
134
Season 2 ~ Apa Aku Sudah Memaafkanmu?
135
Season 2 ~ Dua Syarat
136
Season 2 ~ Perceraian?
137
Season 2 ~ Bioskop
138
Season 2 ~ Merasa Bersalah
139
Season 2 ~ Cerita Tentang Masa Lalu
140
Season 2 ~ Aku Ingin Pulang
141
Season 2 ~ Apakah Ini Mimpi?
142
Season 2 ~ Hubungan Yang Membaik
143
Season 2 ~ Badai Mungkin Belum Usai
144
Season 2 ~ Kamu Obatnya
145
Season 2 ~ Bidadari Sempurna
146
Season 2 ~ Bagaimana Ini?
147
Season 2 ~ Dasi
148
Season 2 ~ Meminta Izin
149
Season 2 ~ Bertemu Alvian
150
Season 2 ~ Aku Ingin Mengakhiri Segalanya
151
Season 2 ~ Apa Ini Cinta?
152
Season 2 ~ Malam Kita
153
Season 2 ~ Imamku
154
Season 2 ~ Ayah Datang
155
Season 2 ~ Kamu Kemana?
156
Season 2 ~ Menemui Elsa
157
Season 2 ~ Nasehat Orang Tua
158
Season 2 ~ Untuk Apa Kamu Kemari?
159
Season 2 ~ Syarat Dari Ayah
160
Season 2 ~ Terdampar
161
Season 2 ~ Sadarkan Diri
162
Season 2 ~ Kembali Dengan Selamat
163
Season 2 ~ Tangis Haru
164
Season 2 ~ Melepas Rindu
165
Season 2 ~ Kencan
166
Season 2 ~ Genting Highland
167
Season 2 ~ Di Pesawat
168
Season 2 ~ Pinjamkan Aku Kartu Kreditmu
169
Season 2 ~ Kamu Kemana Mas?
170
Season 2 ~ Dua Porsi?
171
Season 2 ~ Semakin Menjadi
172
Season 2 ~ Nasehat Mama
173
Season 2 ~ Datang ke Kantor
174
Season 2 ~ Ingin Memastikan
175
Season 2 ~ Dua Garis Merah
176
Season 2 ~ Aku Mencintaimu
177
Season 2 ~ Pesta Kecil-kecilan
178
Season 2 ~ Masalah di Tengah Kebahagiaan
179
Season 2 ~ Anak Mas Adam
180
Season 2 ~ Mari Bercerai
181
Season 2 ~ Tidak Satu Orang pun Percaya Padaku
182
Season 2 ~ Akhir Isabella
183
Season 2 ~ Mengejar Cintamu
184
Season 2 ~ END
185
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!