Cinta Tuan Sempurna
Deburan ombak mengiringi tangisan pilunya. Seakan-akan hatinya ikut terombang-ambing oleh dasyatnya angin yang bertiup kencang. Biasanya orang bermain ke pantai untuk bermain-main menikmati indahnya laut. Bermain kejar-kejaran bersama orang terkasih. Atau sekedar membuat sebuah istana pasir. Untuk menyegarkan pikiran agar mendapat energi baru.Tapi ia disini duduk melamun dengan air mata yang membanjiri matanya. Dengan dada yang dipenuhi dengan rasa menyesakkan. Ingin sekali ia berteriak memaki atau mengeluarkan segala beban dihatinya. Ia termenung memandang ombak yang berkejaran sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Lama ia duduk sambil menangis meratapi nasibnya yang malang. Haruskah ia pulang ke Indonesia? Tanah kelahirannya? Tetapi apa yang akan dikatakan pada bundanya? Bisa-bisa ia diusir dari rumah bunda dan tak pernah dianggap anak. Ia bingung, kalau ia tak pulang kehamilannya akan semakin membesar, tentu saja ia akan dikeluarkan dari kampus.Tetapi kalau pulang ke Indonesia bagaimana ia akan menjelaskan pada bundanya?
"Bagaimana kalau aku diusir bunda? Memikirkannya membuat air mataku tak mau berhenti. Oh Tuhan apa yang harus ku lakukan?" batin wanita itu bimbang.
Ia mengingat kembali laki-laki tampan yang sangat dicintainya, yang selalu bersikap manis padanya.Yang mengajarkannya tentang cinta dan membuatnya bahagia selama setahun lebih ini. Pria itu berhasil memporak-porandakan janjinya pada bunda, bahwa sebelum lulus ia tidak boleh berpacaran. Gara-gara lelaki yang menghancurkan hidupnya itu, ia melanggar larangan bunda. Sehingga kini nasibnya begitu naas hanya karena cinta. Cinta memang seringkali membutakan mata hati seseorang, tanpa bisa membedakan yang mana yang baik dan mana yang buruk.
Hawa dingin dari air laut mulai membuatnya kedinginan karena duduk terlalu lama di pinggir pantai itu. Bibirnya mulai membiru terkena sapuan angin dingin. Namun berbanding terbalik dengan pikirannya yang semakin memanas dan kacau. Seolah kehidupannya sudah berakhir.
Iya, dia Medina Salsabila gadis cantik berusia dua puluh tahun itu mahasiswa semester empat di Fakultas Kedokteran universitas terbaik di dunia itu. Kecerdasannya membuat ia mendapatkan beasiswa di universitas yang di idam-idamkan sebagian besar mahasiswa di dunia itu. Ia merasa sangat beruntung. Mengingat keluarganya tidak cukup kaya untuk membiayai biaya kuliah di sana, yang bernilai ratusan juta rupiah per semesternya. Awalnya bundanya tak merestui sebab tak ada sanak saudara yang tinggal di Amerika. Apalagi ia sangat khawatir melepas anak perempuannya tinggal seorang diri di negara yang sangat jauh. Namun, kebulatan tekadnya meluluhkan hati sang ibu. Dulu ia berjanji untuk selalu menjaga diri dan tidak akan terpengaruh pergaulan bebas. Namun kenyataannya sekarang ia hamil tanpa suami. Malang, kekasihnya yang juga mahasiswa dari Indonesia di Harvard university menolak untuk bertanggung jawab. Malah dengan teganya, ia menyuruh Medina menggugurkan kandungannya.
Sehingga ia sangat membenci laki-laki itu. Yang tega menghamilinya kemudian seenaknya saja menyuruhnya untuk menggugurkan anak yang tak berdosa. Sebenarnya ia masih sangat mencintai laki-laki yang sudah dikencaninya selama satu tahun lebih itu. Nama laki-laki itu terlanjur terpatri dihatinya, namun ia merasa benci bila mengingat apa yang diperbuat lelaki itu padanya sehingga menghancurkan masa depannya. Menghancurkan harga dirinya sebagai wanita.
Saat melihat semua keadaan yang tidak memungkinkan, wanita itu merasa semua tak ada gunanya. Karena solusinya hanya satu, yaitu pertanggungjawaban kekasihnya. Sayang, hal itu tidak akan pernah ia dapatkan sampai kapan pun. Gibran dengan egois mencampakkannya. Medina gelap mata, merasa tak bisa hidup lagi.
Perlahan wanita itu menanggalkan mantel dan sepatu yang ia pakai. Pikirannya yang kacau membutakan hatinya. Tak ada jalan lain selain untuk menyelesaikan semua. Hanya satu jalan, semua akan baik-baik saja jika ia menghilang. Ia dan bayinya tak perlu lagi merasakan penderitaan. Ia tak harus menanggung rasa malu itu sendirian.
Wanita itu berdiri, meletakkan semua barang bawaannya di sebuah kursi duduk. Perlahan tapi pasti ia mendekat ke arah bibir pantai. Kini rasa dingin sudah tak dirasa lagi.
Sementara itu di sisi pantai lain, ada seorang lelaki sama kacaunya dengan keadaan Medina. Lelaki muda itu menghembuskan napas kasar beberapa kali. Seolah beban berat hidupnya begitu berat.
Dia adalah Rayga Arkana Dewanto. Seorang pebisnis muda yang sudah lama tinggal di kota Newyork. Lelaki itu datang ke pantai untuk menenangkan diri. Pikirannya kacau karena omanya mendesaknya untuk pulang. Omanya ingin menjodohkan dirinya dengan wanita lain. Wanita yang tidak ia cintai. Padahal Ray sudah memiliki kekasih, wanita pilihannya sendiri.
Semua bukan salah omanya. Karena yang menjadi masalah adalah Aurel. Kekasih Ray yang masih belum siap menikah dengannya. Wanita itu lebih mementingkan karirnya. Menolak untuk segera menikah. Beberapa kali Ray membujuk, namun wanita itu tetap teguh pada pendiriannya. Hingga oma memberi pilihan pada Ray. Menikah dengan Aurel, atau omanya akan menjodohkannya dengan wanita lain.
Ia pusing memikirkan kehidupannya yang rumit. Satu sisi ia ingin menikah dengan wanita yang ia cintai, satu sisi lain ia tak ingin membuat omanya sedih. Karena hanya omanya yang ia punyai, setelah lama orang tuanya tiada.
"Arghhh, sialan! Apa yang harus aku lakukan?" gumam pria itu.
Ia mengalihkan pandangannya ke sudut lain tak seberapa jauh darinya. Dan ia melihat seorang wanita duduk di sebuah bangku dengan bercucuran air mata. Sikap gadis itu sangat mencurigakan. Di cuaca sedingin itu, wanita itu tiba-tiba membuka mantel dan sepatunya. Ray melihat dengan jelas wanita muda yang kelihatannya juga orang Indonesia semakin mendekati bibir pantai.
Otak Ray langsung menangkap maksud wanita itu. Wanita itu mungkin ingin mengakhiri hidupnya.
"Argh, hidupku saja serumit ini. Kenapa aku harus memikirkan orang lain? Hah aku rasa aku sudah gila." Ray memutuskan untuk mengalihkan pandangannya dan bersikap acuh tak acuh. Tak ingin mencari masalah lagi, walau hanya sekedar menegur gadis itu.
Ray mengalihkan pandangannya ke arah lainnya. Tak ingin hati nuraninya mengalahkan pikirannya untuk tetap egois. Hanya orang asing yang bahkan tak ia kenali. Jadi, ia tak boleh ikut campur dengan urusan wanita itu. Atau semuanya akan lebih memusingkannya.
Gadis itu terlihat menyedihkan. Ia terlihat sangat rapuh. Semakin lama langkahnya semakin melambat ketika mendekati ombak yang bergulung. Sepertinya ia masih memiliki rasa takut. Namun sejurus kemudian ia berubah pikiran. Dengan mantap ia mendekati ombak dan tubuh ringkih itu tergelung ombak besar.
"Argh, sialan!" Ray mengacak rambutnya dengan kasar. Hatinya melemah melihat wanita itu.
Hati kecil Ray meronta, merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan wanita itu. Ia berlari sekuat tenaga menghampiri wanita asing itu. Tanpa menghiraukan dinginnya air laut ia melepas mantel dan sepatu miliknya. Dan ia terjun ke air menyelamatkan wanita malang itu.
.
.
.
.
.
.
Tahap revisi, aku rombak tulisanku. Beserta alurnya. Jadi bagi yang baru membaca maaf jika ada yang kurang nyambung. Karena belum selesai 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Suwati 59
lg nyimak lanjut....
2021-03-15
0
Siska Feranika
Lanjut baca.....
2020-11-25
0
Syofie Yenti
mari kita baca
2020-11-08
1