Zhang Xiang Li berencana untuk membuat momen ngedate bersama He Ma Li menjadi sangat istimewa. Di rumahnya, ia telah menyiapkan suasana romantis dengan pencahayaan hangat, lilin beraroma, dan bunga mawar yang tersebar di meja makan. Di ruang tengah, ia menyiapkan kursi-kursi nyaman dan dekorasi yang menciptakan suasana yang tenang dan intim. Meja makan dihiasi dengan taplak meja elegan dan beberapa kelopak mawar di atasnya.
Setelah makan malam yang ia siapkan dengan penuh perhatian, Zhang Xiang Li mengajak He Ma Li untuk duduk bersamanya di area favoritnya di rumah, sebuah sudut yang nyaman dengan pemandangan taman. Ia mengeluarkan cincin cantik yang telah lama ia siapkan untuk He Ma Li, sebuah cincin elegan dengan desain sederhana namun mempesona. Sambil menggenggam tangan He Ma Li, Zhang Xiang Li mengungkapkan perasaannya yang tulus dan harapan masa depannya bersama He Ma Li.
Momen itu pun menjadi penuh haru dan kebahagiaan. Cincin tersebut bukan hanya simbol cinta mereka, tetapi juga komitmen Zhang Xiang Li untuk selalu ada bagi He Ma Li.
He Ma Li terkejut, tetapi ia tak bisa menyembunyikan senyum bahagia yang merekah di wajahnya. Mata mereka saling bertatapan, dan dalam diam, mereka berdua merasakan bahwa malam itu akan menjadi momen yang selalu diingat. Zhang Xiang Li dengan hati-hati mengenakan cincin itu di jari manis He Ma Li, sementara He Ma Li merasakan detak jantungnya berdegup cepat karena haru dan kebahagiaan.
Malam itu mereka berbincang panjang lebar, tidak hanya tentang kenangan mereka selama ini, tetapi juga harapan-harapan mereka ke depan. Zhang Xiang Li menceritakan impiannya untuk membangun masa depan yang penuh kebahagiaan bersama He Ma Li. Ia bahkan membayangkan hari-hari yang mereka habiskan bersama, bagaimana mereka bisa mendukung satu sama lain, dan segala hal kecil yang akan membuat hidup mereka indah.
He Ma Li, dengan air mata bahagia, mengangguk sambil tersenyum, menerima cinta dan janji Zhang Xiang Li sepenuhnya. Mereka merayakan momen itu dengan segelas minuman manis dan meresapi suasana tenang yang mengelilingi mereka. Di tengah malam, Zhang Xiang Li mengajak He Ma Li untuk berjalan-jalan di taman kecilnya yang diterangi lampu-lampu temaram. Mereka tertawa, berpegangan tangan, dan menikmati kebersamaan yang hangat.
Malam itu menjadi bukti cinta mereka yang semakin dalam, dan dengan cincin yang melingkar di jari He Ma Li, mereka sama-sama tahu bahwa malam itu adalah awal baru bagi perjalanan hidup mereka yang penuh cinta dan kebersamaan.
Setelah berjalan-jalan di taman, Zhang Xiang Li dan He Ma Li kembali duduk di ayunan kecil yang menghadap ke taman. Suasana malam itu begitu tenang, hanya suara angin lembut yang menemani. Zhang Xiang Li meraih tangan He Ma Li dan dengan penuh kelembutan membisikkan janji-janji kecil untuk selalu menjaga dan mencintainya.
He Ma Li tersenyum sambil menatap Zhang Xiang Li. Ia merasa begitu dihargai dan dicintai, seolah-olah seluruh dunia hanya milik mereka berdua malam itu. Mereka pun berbagi cerita tentang mimpi-mimpi mereka, berbicara tentang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi, pengalaman-pengalaman yang ingin mereka bagikan, dan bagaimana mereka membayangkan masa depan yang penuh cinta dan kebahagiaan.
Di sela-sela pembicaraan, Zhang Xiang Li berjanji akan terus mendukung He Ma Li, tidak peduli apa pun tantangan yang harus mereka hadapi. Begitu pula He Ma Li, yang dengan penuh kasih mengatakan bahwa ia siap berada di sisi Zhang Xiang Li dalam keadaan apa pun, baik senang maupun sulit.
Malam semakin larut, tetapi mereka enggan berpisah. Zhang Xiang Li mengantar He Ma Li pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan keyakinan bahwa mereka berdua akan selalu bersama. Di depan pintu, Zhang Xiang Li mengecup kening He Ma Li dengan lembut sebagai tanda kasihnya. He Ma Li tersenyum dengan pipi yang memerah, lalu melambai perlahan sebelum masuk ke dalam rumah.
Setelah He Ma Li masuk, Zhang Xiang Li pun berjalan pulang dengan senyum lebar di wajahnya, merasa begitu bersyukur telah menghabiskan malam yang tak terlupakan bersama wanita yang dicintainya. Malam itu, keduanya tidur dengan hati yang dipenuhi rasa bahagia, menyadari bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai dan banyak momen indah yang akan mereka ciptakan bersama di masa depan.
Esok paginya, Zhang Xiang Li terbangun dengan perasaan yang berbeda—lebih bersemangat dan penuh kebahagiaan. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa momen bersama He Ma Li semalam telah memperdalam hubungan mereka. Tanpa menunggu lama, ia mengirim pesan pagi untuk He Ma Li, mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan betapa berartinya malam yang mereka habiskan bersama.
He Ma Li, yang juga terbangun dengan hati penuh kebahagiaan, menerima pesan itu dengan senyuman. Mereka saling bertukar pesan sepanjang pagi, membicarakan rencana untuk bertemu kembali. Kali ini, mereka merencanakan sesuatu yang sederhana namun berarti—piknik di taman favorit mereka, tempat di mana mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Ketika hari piknik tiba, Zhang Xiang Li menyiapkan berbagai macam makanan dan camilan kesukaan He Ma Li, seperti sandwich, salad buah, dan jus segar. Ia bahkan membuatkan kue kecil yang dihias khusus dengan cokelat dan buah-buahan, tanda betapa perhatian dan sayangnya ia pada He Ma Li.
Di taman, mereka menggelar tikar di bawah pohon rindang, menikmati sinar matahari yang hangat dan angin yang sejuk. Zhang Xiang Li dan He Ma Li berbincang, tertawa, dan menikmati makanan dengan begitu santai. Sesekali, Zhang Xiang Li merapikan rambut He Ma Li yang tertiup angin, sementara He Ma Li tersipu melihat perhatian yang diberikan Zhang Xiang Li padanya.
Di tengah-tengah obrolan mereka, Zhang Xiang Li mengeluarkan buku sketsa yang selama ini ia kerjakan secara diam-diam. Di dalam buku itu, ia menggambar berbagai momen yang mereka lalui bersama—mulai dari pertemuan pertama mereka, perjalanan-perjalanan kecil yang mereka lakukan, hingga momen malam spesial ketika ia memberikan cincin pada He Ma Li.
He Ma Li terharu melihat sketsa-sketsa itu, menyadari betapa setiap momen yang mereka lalui begitu berarti bagi Zhang Xiang Li. Ia memeluk Zhang Xiang Li dengan penuh perasaan, merasakan betapa kuatnya cinta yang mereka miliki satu sama lain.
Sore itu, mereka menghabiskan waktu dengan berbagi impian dan rencana untuk masa depan. Zhang Xiang Li berbicara tentang rencananya untuk membangun masa depan yang stabil bagi mereka, dan He Ma Li menceritakan impiannya untuk bekerja di bidang yang ia cintai, dengan dukungan penuh dari Zhang Xiang Li.
Ketika matahari mulai terbenam, Zhang Xiang Li dan He Ma Li berjalan bergandengan tangan, menikmati indahnya langit senja. Mereka tahu bahwa hari-hari ke depan mungkin tidak selalu mudah, tetapi selama mereka bersama dan saling mendukung, mereka yakin bisa melalui semua halangan dan tantangan yang ada.
Hari itu menjadi salah satu kenangan terindah dalam hidup mereka, menguatkan keyakinan bahwa cinta yang mereka miliki bukan hanya sekadar perasaan, tetapi juga komitmen untuk selalu ada satu sama lain, dalam suka maupun duka.
Beberapa minggu berlalu setelah momen piknik itu, hubungan Zhang Xiang Li dan He Ma Li semakin erat. Mereka mulai lebih sering membicarakan masa depan, dari rencana karier hingga membayangkan bagaimana mereka akan membangun rumah tangga bersama.
Suatu malam, Zhang Xiang Li mengundang He Ma Li untuk makan malam di restoran kecil yang tenang, tempat mereka biasa datang saat masih berkenalan. Restoran itu dihiasi dengan lampu-lampu gantung dan musik lembut yang menciptakan suasana romantis. Zhang Xiang Li memilih meja di dekat jendela, di mana mereka bisa melihat pemandangan kota yang berkilauan di malam hari.
Di tengah makan malam, Zhang Xiang Li meraih tangan He Ma Li dan menatapnya dengan serius. Ia mengungkapkan betapa He Ma Li telah mengubah hidupnya, membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih berani menghadapi masa depan. He Ma Li tersenyum lembut, merasa terharu dengan kata-kata Zhang Xiang Li, dan menegaskan bahwa ia merasakan hal yang sama.
Setelah selesai makan, Zhang Xiang Li tiba-tiba mengajak He Ma Li berjalan-jalan di taman yang tidak jauh dari restoran itu. Malam itu udara cukup dingin, jadi Zhang Xiang Li melepas jaketnya dan memakaikannya ke pundak He Ma Li agar ia tetap hangat. Sambil berjalan di bawah pohon-pohon besar yang diterangi lampu-lampu taman, mereka berbicara tentang impian yang lebih spesifik—dari tempat tinggal yang mereka inginkan, hingga bagaimana mereka ingin membesarkan anak-anak mereka kelak.
Di bawah langit malam yang berbintang, Zhang Xiang Li berhenti sejenak, memegang kedua tangan He Ma Li, dan berkata, “He Ma Li, aku ingin melewati sisa hidupku bersamamu. Aku ingin kita menjadi keluarga yang saling mendukung dan menguatkan. Bersediakah kamu menikah denganku?”
He Ma Li terdiam sejenak, terkejut dan terharu. Matanya berkaca-kaca saat ia mengangguk dengan penuh keyakinan, lalu memeluk Zhang Xiang Li erat-erat. “Aku bersedia,” jawabnya dengan suara lembut namun tegas.
Kebahagiaan mengalir di antara mereka, dan malam itu menjadi awal dari perjalanan baru. Zhang Xiang Li dan He Ma Li resmi bertunangan dan mulai merencanakan pernikahan mereka dengan penuh antusiasme. Mereka merayakan pertunangan itu bersama keluarga dan sahabat terdekat, merangkai rencana untuk masa depan mereka dengan penuh harapan dan cinta.
Hari demi hari berlalu dengan persiapan pernikahan yang mengasyikkan. Zhang Xiang Li dan He Ma Li bekerja sama merancang acara pernikahan impian mereka, memilih gaun, bunga, serta mengatur segala detil dengan cermat. Di tengah kesibukan itu, mereka saling mendukung dan selalu menyempatkan waktu untuk mengingatkan satu sama lain tentang arti penting dari perjalanan cinta mereka.
Pada akhirnya, tibalah hari pernikahan mereka yang dinantikan. Dengan senyum yang merekah dan hati yang penuh cinta, mereka mengucapkan janji suci untuk selalu bersama, dalam suka dan duka, hingga akhir hayat. Hari itu, Zhang Xiang Li dan He Ma Li memulai hidup baru sebagai pasangan suami istri, bersatu dalam cinta dan komitmen yang mereka bangun selama ini.
Perjalanan mereka yang penuh dengan kenangan, dari ngedate sederhana hingga momen-momen istimewa, menjadi fondasi kuat bagi rumah tangga mereka. Mereka tahu bahwa kehidupan bersama tidak selalu akan mudah, namun mereka siap menghadapi segala tantangan, bersama-sama, dengan cinta yang tak tergoyahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments