Sekar menjelaskan dengan hati-hati kepada Ryan perihal perjodohannya dengan Danil.
Dia sudah membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya, ketika wajah Ryan berubah seakan hendak menerkamnya.
Keningnya berkerut, tatapan matanya tajam, bagaikan seekor elang sedang mengamati mangsanya. Wajahnya terlihat sangat menakutkan, dengan Nafas yang mulai tidak beraturan. Tangan kekarnya sudah mengepal kuat siap meninju apapun yang berada di dekatnya.
Sekar sedang terpojok, dia sudah pasrah bila Ryan marah. Pacar mana yang tidak emosi bila mendengar kekasihnya sudah melangsungkan pertunangan dengan pria lain, terlebih musuhnya.
Ryan mulai mengeluarkan emosinya, dia sangat marah. Mulutnya mengomel tanpa henti, berteriak seperti orang kesetanan.
Semua benda mati yang berada di depannya di banting, di lempar ke sembarang arah, di tendang, dia melampiaskan kekesalannya.
Sekar menjauh, dia sangat ketakutan melihat Ryan dengan kemarahan yang semakin membabi buta.
Dia menarik sebuah tongkat dan kembali memukul semua benda yang ada di depannya.
Ryan kesetanan, pukulannya semakin tidak terarah. Tongkat itu sempat mengenai beberapa bagian tubuh Sekar. Paha, punggung, lengan terkena imbas pukulannya.
Sekar memohon pada Ryan agar menghentikan aksinya, dia sangat ketakutan, tubuhnya gemetaran. Dia sudah merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya. Air mata turun tanpa dapat dia tahan lagi.
Semakin Sekar memohon, Ryan semakin kesetanan seperti ada roh yang merasukinya. Emosi Ryan selalu meledak-ledak bila tersulut.
Tolong, siapa pun selamatkan aku. Aku takut. Mas Danil aku takut.
"RYAN TOLONG BERHENTI!!!!!"
"Semuanya salah kamu."
"Kenapa kamu menyalahkan aku?"
"Mengapa hanya diam ketika perjodohan itu berlangsung?"
"Aku sudah berusah menghentikannya Ryan, begitu pun Mas Danil."
"Jangan sebut nama bajin*an itu, di depanku"
"Kita merasakan hal yang sama Ryan. Kita berdua sudah berusaha memberi pengertian pada orang tua masing-masing, namun tidak ada yang dapat kita lakukan, keputusan itu tetap terjadi."
"Omong kosong, kalian terlalu mengada-ada."
“Ini kan sementara Yan” Sekar berusaha meredakan emosi Ryan.
“Sementara, tapi kalau terjadi apa-apa, siapa yang tahu,” bentak Ryan sambil menarik rambut
Sekar, menjambaknya dengan sekuat tenaga.
Sekar merasakan beberapa helai rambutnya ada yang rontok. “Sakit Ryan! ampun,” teriak Sekar.
“Sakit mana, sama sakit di hatiku???”.
“Hanya enam bulan Yan. Itu perjanjian yang kita sepakati. Mas Danil menjanjikan hanya enam bulan, dan setelah itu kita bebas bertemu.”
"Jangan pernah sebut nama laki-laki itu depan gue Sekar!" ucap Ryan membentaknya.
“Dalam enam bulan, kamu dan si Danil itu bebas melakukan apapun,”
“Tidak Yan, aku sama mas Danil sudah sepakat dan perjanjian, akan segera di buat. Sehingga hal tersebut kecil kemungkinan akan terjadi.”
“Kamu yakin?” tanya Ryan dengan senyum mengejek.
“Yakin” jawab Sekar
“Ada hitam diatas putihnya?”
“Belum ada.”
“Belum ada?” tanya Ryan semakin mengamuk.
"Seperti yang aku ucapkan tadi, kita sudah sepakat dan hal yang kamu takutkan tidak akan terjadi. Aku sangat mengenal Mas Danil. Dia tidak pernah ingkar janji."
"Sangat mengenal pria itu?"
"Iya maksudnya, aku sudah mengenal watak mas Danil sebelum aku mengenal kamu. Jadi dapat dipastikan dia tidak akan bertindak yang akan merugikan kita berdua."
Sekar baru saja tersadar, dia salah menjawab pertanyaan dari Ryan. Dia semakin menunduk, di dalam hatinya. Dia menyumpahi dirinya yang salah jawab, entah apalagi yang akan di lakukan Ryan padanya.
Terkadang dia merasa sangat bodoh, mengapa dia selalu berkata jujur pada Ryan.
“Kamu percaya begitu aja sama Dia?”
“Kalau kamu mau, aku bisa minta mas Danil buat hitam di atas putihnya,” ucap Sekar, berusaha meredam emosi lelaki di depannya.
“Basa basi busuk”
“Kamu tahu aku tidak pernah berbohong padamu” kata Sekar, pasrah.
"Akal-akalan kalian saja semua ini."
“Ryan, aku harus menjelaskan apa lagi?” tanya pasrah.
“Pulang sana, tinggalkan aku sendiri!” bentak Ryan.
“Ryan...”
“Pulang!," pinta Danil.
PULANG!” bentak Ryan sambil menarik Sekar dan mendorongnya, karena Sekar tidak siap, kepala bagian belakang sempat terbentur lemari pakaian Ryan.
“Sakit Ryan,” kata Sekar sambil melepaskan pergelangan tangannya yang masih digenggam Ryan. Sekar berusaha sendiri, kembali berdiri normal.
“Sakit?” tanya Ryan sambil mengejek “Sakit mana sama hatiku yang terluka? HAH!” bentak Ryan untuk kesekian Kalinya.
“Aku mengerti, sangat mengerti dengan semua kekesalan kamu, tapi aku juga tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan,” jawab Sekar, masih berusaha menenangkan kekasihnya.
“Tinggalkan aku," pinta Ryan.
"Tinggalkan aku, aku muak lihat kamu. perempuan tidak punya pendirian!” umpat Ryan.
Sekar diam tidak menjawab, ia langsung pergi meninggalkan Ryan, sebelum Ryan berubah pikiran dan mengurungnya.
Ia teringat kata ayah Bagas. Ayahnya sangat sangat tidak menyetujui hubungannya dengan Ryan. Disaat bersamaan, dia pun mengingat perkataan calon tunangannya. Teringat Mas Danil berkali-kali mengingatkan bahwa Ryan tidak pantas dengannya.
Sekar merasa semakin sakit hati atas perlakuan Ryan, dia menangis. Menangisi dirinya yang terlalu lemah dan terlalu takut untuk membalas perbuatan kekasihnya.
Ia menangisi rasa sesal yang mendalam. Perasaan bersalah dan rasa kesal terlihat tidak jauh berbeda.
Dia sangat terpukul, tapi jauh di lubuk hatinya dia masih berharap bahwa Ryan akan berubah, dia berharap Ryan bisa seperti Mas Danil nya, dia sudah tidak bisa mengharapkan mantan kekasihnya, karena dia milik Renata saat ini.
Andaikan dia bisa merubah sikap Danil, ayah Bagas akan menerima Ryan.
"Apakah benar aku mencintaimu?" tanya Sekkar dalam hatinya.
***
Apakah kalian pernah merasakan yang Sekar rasakan? semoga tidak😊
Ditunggu like, komen dan votenya terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Candy Tohru
jangan dong, ah. tapi bener kata Danil, kayaknya Ryan ga beres deh
2020-11-01
0
JiRaa_song
Hai kak 😊 aku mampir baca ceritanya yaa..
suka sama ceritanya 🥰
semangat kak!!! aku cicil ya bacanya hehe
salam dari karya "yes,i'm single!" ❤️
2020-08-05
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Uni udah like bulan tetapi riyan kejam sekali
Untung aku gak pernah punya pacar kayak itu hhuuuuh
Hempaskan ke lautan san tendang aja noh laki-laki kasar. Benar tuh yang dibilang su danil, jika riyan bukan laki-laki yang baik
Jahaaaat
2020-07-31
1