Kabar Dari Adit

Kring....Kring...Kring....

Smartphone Sekar berbunyi, di biarkannya saja ponselnya berbunyi tanpa diangkat sampai telepon itu mati, berbunyi lagi, mati dan kembali berbunyi untuk ke tiga kalinya. Akhirnya dengan malas ia pun mengangkat ponselnya.

“Congratulation my dear (selamat sayang ku),” teriak Nia, sahabat yang sekaligus tetangga Sekar.

“Kok lesu banget sih?”

“hari ini menyebalkan tahu.”

“Buka jendela loe dong, sudah siang tahu, malu sama matahari,” pinta Nia sambil mematikan teleponnya.

Sekar menyimpan ponselnya  di atas bantal, dengan malas dia berjalan menuju jendela, menyibak tirai berwarna abu-abu muda, tanpa semangat. Angin semilir masuk melalui sela kisi kisi.

ketika ia menggeser pintu jendela kamarnya, seketika hembusan angin menerpa wajahnya, sedikit menenangkan. Sekar membuka perlahan matanya, menoleh ke arah kiri melihat sinar mentari mulai meninggi, tanpa awan yang menjadi penghalangnya.

Jendela tanpa terali itu langsung berhadapan dengan kamar sahabatnya. Di hadapannya, Nia sedang memperhatikan ritual pagi sahabatnya itu.

Perempuan yang memiliki rambut hitam ikal ini memamerkan senyum manis pada wajah kusut perempuan yang berada di seberangnya. Nia adalah sahabat Sekar sejak kecil. Perempuan manis ini  selalu terlihat ceria.

Keceriaan Nia biasanya menjadi obat mujarab dan paling ampuh bila hati Sekar sedang gundah. Namun kali ini Sekar sangat kesal melihat sahabatnya tersenyum lebar, seakan tidak mengerti beban yang sedang di hadapinya.

Beban!

Tampaknya kata itu yang tepat untuk menggambarkan isi hatinya setelah keputusan sepihak yang diambil kedua orang tuanya.

“Jahat loe, mau nikah enggak bilang-bilang sama gue,” cerocos Nia, tidak peduli dengan tatapan tajam yang ditunjukkan oleh Sekar.

“Gue baru tahu tadi tahu, dan itu sangat menyebalkan!”

“Kok loe sewot?”

“Siapa yang enggak sewot ...,”

“Kalau bunda enggak nelepon ke mamah mengabarkan pertunangan loe, mana gue tahu kalau hari ini loe tunangan,” ucap Nia memotong ucapan Sekar.

“Gue juga baru ...,”

“Loe Hamidun?” tanya Nia penuh selidik.

“Gila loe, emang gue cewek apaan?” omel Sekar.

“Cewek apaan loe?”

“Nia!!!”

“Terus, kalau loe enggak hamil, kenapa mendadak banget mau tunangan?”

“Hei neng, kalau gue hamil, yang ada bukan tunangan, tapi langsung di nikahin.”

“Bener juga loe,” kata Nia tanpa merasa bersalah.

“Loe sengaja buat gue makin kesal ya?”

“Jadi nikah sama Ryan?” tanya Nia tanpa menjawab pertanyaan Sekar.

“Gila loe, seneng di atas penderitan yang gue alami. Temennya lagi kesusahan gini, bukan dibantuin malah cengar-cengir.”

“Orang mau tunangan ya harusnya senang dong.”

“Iya kali senang.”

“Kali apa?”

“Kali Ciliwung!” teriak Sekar.

“Jodoh sudah di depan mata, masih marah-marah, harusnya loe bersyukur.”

“Kalau gue married sama Ryan, gue enggak akan pusing kayak gini. Lagian tahu mau nikah, juga barusan” jawab Sekar dengan ketus.

“Maksud loe?” tanya Nia bingung. “Lihat sini dong Kar,” teriak Nia, kesal menatap wajah temannya yang menunduk.

“Ayah bilang, gue mau di nikahin sama Danil!” teriak Sekar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

“Are you serious (apa kamu serius)?” tanya Nia tidak percaya.

“Danil Rahardi Kesuma?” tanya Nia, yang dijawab anggukan oleh Sekar

“Danil anaknya Om Andi, dan Tante Fina?” tanya Nia, sekali lagi Sekar menjawab dengan anggukan

“Danil pacarnya Renata?” tanya Nia untuk ketiga kalinya, dan masih dalam anggukan yang sama Sekar menjawabnya.

“Danil yang musuhnya Ryan?” tanya Nia untuk kesekian kalinya, dan masih saja Sekar menganggukkan kepalanya.

“Danil mantan loe?” tanya Nia untuk terakhir kalinya, dan untuk terakhir kalinya juga Sekar mengangguk.

“WOW!’ teriak Nia senang. “Turut berduka cita deh jeng, buat loe yang sebel banget sama Danil” kata Nia.

“Harusnya loe senang, bahagia tahu,” ucap Nia.

“Enak banget ngomongnya gue harus bahagia.”

“Tapi Danil tuh baik loh, loe beruntung kalau bisa CLBK lagi,”kata Nia, membuat Sekar sebal.

“Daripada loe teriak-teriak buat kepala gue pusing, mendingan loe ke sini deh. Sumpah gue enggak tahu apa yang harus gue lakuin,” kata Sekar dengan sedikit berteriak.

“Tunggu ya,” pinta Nia.

“CEPAT ENGGAK PAKE LAMA!”

Nia sudah menghilang dari pandangannya, sudah di pastikan saat ini dia sudah sampai di bawah, menuju ruang makan di depan kolam renangnya. Minta izin sama mamah dan papahnya, lalu berlari menuju rumah Sekar.

“Pagi, Pak Jajang, Pak Atmo, Mas Yudi, Pak Yadi,” terdengar samar sapaan ramah Nia pada kedua supir dan satpam yang berada di dekat gerbang.

Terdengar bunda dan ayah mengajak sarapan itu berarti sebentar lagi Nia sampai di kamarnya. Tiga, dua, satu.

“Aku datang,” teriaknya dengan nafas yang tidak teratur. Berjalan menuju meja di samping tempat tidur, mengambil gelas, membaliknya, menuangkan air dan menenggaknya dengan sekali tarikan nafas.

"CLBK, Loe pikir Cinta Lama Bisa Kembali, NO WAY!!!" teriak hati Sekar.

Sekar duduk di ujung tempat tidurnya, melamun dan bingung entah apa yang harus dia lakukan.Tidak ada satu alasan atau langkah yang dapat ia lakukan untuk menolak perintah ayah.

Perintah ayah adalah titah. Ia dan penghuni rumah lainnya tidak kuasa untuk membantahnya, terlebih ayah selalu mengatas namakan kebahagiaan dirinya.

“Kar? Loe enggak apa-apa?” tanya Nia lima menit kemudian, nafasnya sudah kembali normal.

“Loe tahu ayah kan? Gue harus gimana dong, Ryan gimana?” tanya Sekar putus asa.

Ponsel Sekar berbunyi, namun ia terlihat tidak akan mengangkatnya. Panggilan itu tidak terjawab.

Kring ..., Kring ..., Kring ...,

Kembali ponselnya berbunyi lagi, dan Sekar masih tidak ingin mengangkatnya.

Kring ..., Kring ..., Kring...,

Untuk ketiga kalinya ponsel itu berbunyi setelah dua panggilan tidak di jawab olehnya. Karena Sekar terlihat tidak akan mengangkat teleponnya,

Nia mewakili Sekar mengangkatnya.

“Adit, kenapa?” tanya Nia yang ternyata pacarnya yang menelepon.

“Sayang, kamu lagi di mana?” tanya Adit dari ujung telepon.

“Di rumah Sekar,” jawab Nia. “Ay, tolong bilang sama Sekar, tadi malam Ryan berkelahi sama Danil. Di Violin, cafe nya Ginda.

“Serius?” tanya Nia panik.

“Iya, enggak ada yang luka-luka serius sih, tapi biasa Ryan merusak mobilnya Danil. Dia memecahkan kacanya dengan batu dan seperti biasa Ryan yang memulai,” kata Adit menjelaskan.

“Ay, sudah dulu yah. Kalau ada apa-apa kabarin aku,” kata Adit, dengan berat hati sebenarnya memberi kabar buruk.

“Ok,” jawab Nia.

“Eh ..., Adit tunggu, ada kabar baru,” teriak Nia sebelum Adit mengakhiri pembicaraannya.

“Apa?” tanya Adit.

“Sekar mau di nikahin sama Danil, dan siang ini acara pertunangannya. Bulan depan mereka akan menikah,” kata Nia menjelaskan.

“Demi apa?” tanya Adit tidak percaya apa yang barusan ia dengar dari Nia.

“Demi cinta ku padamu ay,” jawab Nia.

“Ay.”

“Kapan aku bohong sih,” kata Nia.

“Iya ay maaf. Aku siap-siap dulu, langsung berangkat kesana,” kata Adit mengakhiri pembicaraannya.

“Kabar apa?” tanya Sekar yang menyimak pembicaraan Nia.

Nia menceritakan semua yang dikatakan Adit, Sekar mendengarnya dengan tidak percaya, kekasihnya berkelahi dengan laki-laki yang akan menjadi tunangannya dalam hitungan jam, dan akan menjadi suaminya dalam hitungan minggu.

“Ya Tuhan, aku harus bagaimana?”

***

Terpopuler

Comments

Candy Tohru

Candy Tohru

what?? ikutan garuk-garuk kepala juga. bingung mo ngapain

2020-10-27

1

Nay⚘

Nay⚘

like

2020-08-23

0

ʀɦʊ¢ɦǟռ

ʀɦʊ¢ɦǟռ

beda tipis dengan jodoh ku bunda bulan😅
tapi lama lama cinta beda 13thn itu tumbuh bersemi .
ahhh cinta , siapa yang sangka ya bunda Wulan 🤗

2020-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Berita Tidak Terduga
2 Kabar Dari Adit
3 Kabar Dari Danil
4 Pertunangan
5 Kemarahan Ryan
6 Kekecewaan Danil
7 Berlian
8 Dilema
9 Kembalinya Cinta
10 menuntasan persiapan
11 Akad Nikah
12 Akad Nikah II (sungkeman)
13 Kegelisahan Sekar
14 menjelang Resepsi
15 Resepsi
16 After Party
17 HAI Suami, HAI Istri
18 Pengantin Baru
19 Milik Danil
20 Kamu Yang Terbaik
21 Menenangkan Diri
22 Permintaan Renata
23 Sakit Jiwa
24 Satu Hati
25 Honeymoon
26 Keluarga Somplak
27 Kenyataan Tidak Terduga
28 Sepuluh Kali Lebih Sakit
29 Rajaku Ratuku
30 Danil Mo
31 Volendam 1
32 Volendam II
33 Takkan Melepaskanmu
34 Brussel, Sekar dan Tintin
35 Janji Danil
36 Block Number
37 Keinginan Danil
38 Pelukan yang menenangkan
39 Bunga Taman Hati
40 Bonjour Paris
41 Perjanjian Berat
42 Perintah Big Boss
43 Penyesalan
44 Paling Segalanya
45 Raja Gombal
46 Keputusan Besar Ryan Rena
47 Dukungan Princess
48 Persiapan Menikah
49 Persiapan Pernikahan (2)
50 Rena Ryan SAH
51 Kakak dan Adik Ipar
52 Manis Tapi Pahit
53 Senja Yang Sempurna
54 Kecelakaan Kecil
55 Bulan Madu Berakhir, Mendadak Pulang!
56 Mencari Jabawan
57 Jawaban Teka Teki
58 Rumah Kita
59 WOW
60 Wanita Selalu Benar
61 Perdebatan Belum Berakhir
62 Pertemuan Tidak Sengaja
63 Ujian Tanpa Batas
64 Budak Kerja Sama
65 Aku Lebih Mencintaimu Mas Danil
66 Manusia Biasa
67 Episode 67
68 Mimpi Buruk
69 Intuisi
70 Istri Paling Juara
71 Labil
72 Kamu Yang Utama
73 Cemburu!
74 Kebahagiaan Berlipat Ganda
75 Boneka Keluarga
76 Prioritas Utama
77 Ancaman Sekar
78 Ancaman Sekar 2
79 Nisa Sabian
80 Salah Sambung
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Berita Tidak Terduga
2
Kabar Dari Adit
3
Kabar Dari Danil
4
Pertunangan
5
Kemarahan Ryan
6
Kekecewaan Danil
7
Berlian
8
Dilema
9
Kembalinya Cinta
10
menuntasan persiapan
11
Akad Nikah
12
Akad Nikah II (sungkeman)
13
Kegelisahan Sekar
14
menjelang Resepsi
15
Resepsi
16
After Party
17
HAI Suami, HAI Istri
18
Pengantin Baru
19
Milik Danil
20
Kamu Yang Terbaik
21
Menenangkan Diri
22
Permintaan Renata
23
Sakit Jiwa
24
Satu Hati
25
Honeymoon
26
Keluarga Somplak
27
Kenyataan Tidak Terduga
28
Sepuluh Kali Lebih Sakit
29
Rajaku Ratuku
30
Danil Mo
31
Volendam 1
32
Volendam II
33
Takkan Melepaskanmu
34
Brussel, Sekar dan Tintin
35
Janji Danil
36
Block Number
37
Keinginan Danil
38
Pelukan yang menenangkan
39
Bunga Taman Hati
40
Bonjour Paris
41
Perjanjian Berat
42
Perintah Big Boss
43
Penyesalan
44
Paling Segalanya
45
Raja Gombal
46
Keputusan Besar Ryan Rena
47
Dukungan Princess
48
Persiapan Menikah
49
Persiapan Pernikahan (2)
50
Rena Ryan SAH
51
Kakak dan Adik Ipar
52
Manis Tapi Pahit
53
Senja Yang Sempurna
54
Kecelakaan Kecil
55
Bulan Madu Berakhir, Mendadak Pulang!
56
Mencari Jabawan
57
Jawaban Teka Teki
58
Rumah Kita
59
WOW
60
Wanita Selalu Benar
61
Perdebatan Belum Berakhir
62
Pertemuan Tidak Sengaja
63
Ujian Tanpa Batas
64
Budak Kerja Sama
65
Aku Lebih Mencintaimu Mas Danil
66
Manusia Biasa
67
Episode 67
68
Mimpi Buruk
69
Intuisi
70
Istri Paling Juara
71
Labil
72
Kamu Yang Utama
73
Cemburu!
74
Kebahagiaan Berlipat Ganda
75
Boneka Keluarga
76
Prioritas Utama
77
Ancaman Sekar
78
Ancaman Sekar 2
79
Nisa Sabian
80
Salah Sambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!