Apa Salahku Padamu?

Jeany berdiri di depan sebuah rumah mungil bergaya minimalis. Walaupun mungil, rumah tersebut berada di kompleks perumahan kelas menengah atas yang sore itu tampak sepi.

Gadis itu sengaja bolos kuliah demi mendapatkan kejelasan atas kejadian yang tadi malam dialaminya. Jika hanya ada satu orang yang mengetahuinya, ia dapat memastikan orang tersebut adalah Rika, teman sekaligus orang yang menawarinya pekerjaan di kelab malam.

Tidak lama kemudian pintu rumah terbuka. Sepertinya sang pemilik rumah telah mengetahui kedatangannya.

"Mau apa lo ke sini?" Rika bertanya dengan ketus setelah Jeany memasuki rumahnya.

Sebelum menjawab, Jeany mengambil tasnya yang tergeletak di sofa ruang tamu rumah Rika. Ternyata Rika membawa pulang tasnya yang tertinggal di kelab malam. Jeany membukanya dan mendapati isinya masih lengkap.

"Lo pikir gue bisa ambil barang berharga apa dari dalam tas lo?" kata Rika sinis.

"Rik, tolong jawab sejujurnya ke aku. Apa kamu masukin sesuatu ke minuman yang kamu kasih tadi malam?" Jeany tidak menghiraukan pertanyaan sinis Rika. Ia langsung menuju inti permasalahan. Gadis itu tidak menggunakan panggilan lo-gue khas ibu kota bila berbicara dengan Rika karena keduanya berasal dari luar Jakarta.

Rika tersenyum licik sebelum menjawab, "Kalo iya kenapa?"

Jeany mundur selangkah. Otaknya masih mencerna kalimat yang baru saja diucapkan temannya itu. "Rika! Kenapa kamu ngelakuin hal itu? Apa kamu tahu aku hampir aja diperkosa!"

Jeany berusaha menahan amarahnya. Ia masih ingin mendengarkan penjelasan dari Rika.

"Udahlah gak usah sok suci! Kalo lo uda tau nikmatnya berhubungan, lo juga bakal ketagihan. Apalagi kalo dapet duit. Kalo mau, gue bisa cariin lo banyak klien," tukas Rika tanpa malu-malu.

PLAK!

Jeany menampar Rika, cukup keras karena ia sudah sangat emosi.

"Buat apa lo pertahanin keperawanan lo? Semua cowok tuh berengsek! Habis dipake, lo bakal dibuang dan dia cari cewek lain! Mending manfaatin aset lo buat cari duit. Lo lihat rumah ini? Ini hasil kerja keras gue ngelayanin laki-laki hidung belang ha ... ha ... ha ...." Rika tidak memedulikan tamparan dari Jeany. Bicaranya semakin ngawur dan kelewatan.

Jeany terperangah menatapnya, tidak mengerti kenapa Rika yang ia kenal bisa berubah seperti itu. Rika yang dulu polos dan lemah lembut berubah menjadi sosok penuh kepahitan. "Rika, kenapa kamu berubah kayak gini? Ini gak bener, Rik, ini dosa!"

"Gak usah munafik pake bawa-bawa dosa! Lo semalam tidur ama cowok yang pulang bareng lo itu kan?! Bentar lagi juga dia bakal campakin lo. Kalo waktu itu tiba, gue masih bersedia kok bantuin lo."

Kata-kata Rika membuat Jeany terperanjat. Wajahnya memucat. Dari mana Rika tahu? Apa dia membuntuti kami?

"Heh .... Gak perlu dibilang juga gue bisa lihat dari bekas c*pang di leher lo!"

Sepertinya Rika benar-benar berpengalaman. Bahkan Jeany tidak sadar bila aktivitas semalam menyisakan tanda kemerahan di lehernya. Air matanya kini menetes karena rasa malu dan kecewa yang menderanya.

"Aku salah apa sama kamu? Kenapa kamu tega?" Jeany bertanya di sela-sela isakannya.

"Salah lo karena terlalu polos! Ha ... ha ... ha ...."

Jeany terdiam memandang Rika yang sama sekali tidak terlihat menyesal dengan kejahatan yang telah dilakukannya. Ia merasa tidak ada lagi yang perlu dikatakan. Tidak ada gunanya berbicara dengan Rika yang telah tertutup mata hatinya.

"Ini aku kembalikan," kata Jeany sambil meletakkan kunci dan STNK sepeda motor yang dipinjamkan Rika padanya di atas meja ruang tamu. Apakah sepeda motornya masih berada di tempat parkir kelab malam atau tidak, ia sudah tidak mau memikirkannya.

Ia lalu melangkahkan kakinya ke pintu, tetapi masih sempat didengarnya Rika berteriak, "Jangan lupa uang yang lo pinjam dari gue juga dari hasil bikin dosa ha ... ha ... ha ...!"

Jeany berpura-pura tidak mendengarnya. Namun dalam hati ia bertekad akan mengembalikan uang itu. Tidak peduli dari mana asal uang tersebut, baginya hutang tetap harus dilunasi. Ia melangkah gontai selama beberapa waktu.

Walaupun tidak bisa memaafkan perbuatan Rika, Jeany tidak sampai hati melaporkannya ke polisi. Di sisi lain ia juga malu bila harus menceritakan kejadian malam itu, malam ketika ia kehilangan keperawanannya.

Ia mengingat teman yang baru saja mengkhianatinya. Kisah awal pertemanannya dengan Rika di SMP yang kemudian sempat putus kontak karena Rika pindah ke Jakarta, pertemuan mereka kembali setelah Rika menyapanya di media sosial, berlanjut dengan Rika menolongnya yang sedang kesulitan keuangan, membantunya mendapatkan pekerjaan di kelab malam, hingga kejadian yang baru saja dialaminya, berputar di otak Jeany bagaikan sebuah film.

Tiba-tiba ia merasa hidup ini sangat menakutkan. Ternyata semua kebaikan Rika selama ini palsu. Orang yang ia anggap teman justru berniat menjerumuskannya. Untung saja malam itu Kevin menolongnya.

DEG!

Hatinya berdegup kencang saat mengingat Kevin karena ia jadi teringat malam kelam itu. Kalau semesta mengijinkan, lebih baik ia tidak bertemu lagi dengan pemuda itu. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana di depan Kevin kelak.

Namun ia tahu hal tersebut mustahil karena ia dan Kevin kuliah di jurusan yang sama, bahkan semester ini mereka banyak mengambil mata kuliah dengan kelas yang sama. Mau tidak mau ia harus sering bertemu dengan pemuda yang telah merenggut malam pertamanya itu.

Sekonyong-konyong ia teringat hal penting. Ia menyesal karena tidak terpikir untuk melakukannya sebelum mendatangi rumah Rika. Gadis itu berharap saat ini belum terlambat untuk melakukan pencegahan kehamilan.

Sambil duduk di taman perumahan yang kebetulan dilewatinya, ia membuka ponselnya dan melakukan penelusuran di internet mengenai cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Ternyata ada yang disebut dengan pil kontrasepsi darurat alias morning-after pill. Sayangnya, pil tersebut tidak dijual bebas.

Setelah membaca beberapa artikel lain, Jeany bergegas pergi ke apotek terdekat. Untunglah di perumahan tempat Rika tinggal tersedia apotek. Ia tadi melewatinya karena apotek tersebut berada di kompleks rumah toko yang berlokasi di bagian depan perumahan.

Di apotek, Jeany membeli pil KB yang dijual tanpa resep dokter. Ia bersyukur harganya tidak mahal. Gadis itu tidak menunggu sampai di kos untuk meminumnya. Begitu keluar apotek, ia mencari tempat agak sepi dan meminum pil KB itu dengan air minum yang memang selalu dibawanya ke mana pun ia pergi agar tidak perlu membeli air minum di luar. Ia lalu memasang alarm di ponselnya untuk mengingatkannya meminum ulang pil KB 12 jam dari sekarang.

Seperti itulah cara pencegahan kehamilan yang ia baca dan ia sungguh berharap penulis artikel tersebut tidak membohonginya. Jeany sangat takut karena setelah membaca ulasan di internet, ia mengetahui bahwa tadi malam ia sedang berada dalam masa subur.

Kalo sampe lo hamil, gue pasti bertanggung jawab.

Kata-kata Kevin terus terngiang di pikirannya. Ia menggeleng cepat-cepat. Tidak boleh. Ia tidak boleh sampai hamil. Hal itu hanya akan merusak masa depannya dan Kevin. Pemuda itu juga sudah memiliki kekasih yang sangat cantik, sudah pasti tidak akan ada yang merasa bahagia bila mereka sampai menikah karena kehamilan yang tidak diinginkan.

Ia memejamkan matanya sembari berdoa dalam hati. "Tuhan, aku mohon jangan biarkan aku hamil," pintanya sungguh-sungguh.

Setelah itu Jeany memutuskan untuk pulang ke kosnya. Di dalam kamar, ia memandangi bayangan dirinya di cermin. Tampak bekas kemerahan di lehernya. Setelah ia perhatikan, bekas kemerahan tersebut tidak hanya berada di leher, tetapi merambat hingga ke bagian dadanya. Bahkan kini ia dapat jelas merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya, rasa sakit yang sedari tadi ia coba abaikan.

Jeany memutuskan mengurung diri di kamar, tidak ingin ada yang melihat keadaan dirinya yang menyedihkan. Tak lama kemudian ia kembali menumpahkan air matanya. Ia memang tidak akan membiarkan dirinya terpuruk terlalu lama. Namun untuk kali ini saja ia ingin mengeluarkan seluruh kesedihannya.

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Rika teman nggak ada akhlak 😠😠😠

2025-02-10

0

Youen Olivear

Youen Olivear

ceritanya bagus

2023-09-27

0

COOL_I4N

COOL_I4N

baca bab pertama keliatan bagus thor dari gaya penulisan dan karakter tokoh yg tdk lebay. dan realistis ketika jeany terpikir melakukan pencegahan kehamilan tdk seperti novel2 yg lain. good job thor jd tambah semangat baca nya. semoga sampai ending tetap bagus. aku kasih like

2023-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Pasti Menjagamu
2 Separuh Kebenaran
3 Apa Salahku Padamu?
4 Mulai Sekarang Kita Sahabat
5 Sahabat Kevin Sahabatku Juga
6 Aku Tidak Bisa Ikut
7 Bukan Begitu Maksudku
8 Temani Aku Nonton
9 Bayar Dulu Hutangmu
10 Kenapa Harus Jeany?
11 Sejak Kapan Kamu Suka Aku?
12 Mengapa Masih Mengingatnya?
13 Telah Merasa Nyaman Dengannya
14 Pacar Kevin Bukan Aku, Tapi Dia
15 Kamu Harus Jaga Jarak Dari Kevin
16 Bantu Aku Mendekati Jeany
17 Ia Memegang Kartu As Jeany
18 Maukah Jadi Babysitter?
19 Tidak Usah Takut, Ada Aku
20 Hanya Merasa Bersalah, Tidak Lebih
21 Akhirnya Datang Juga Walaupun Terlambat
22 Kamu Tinggal di Sini Saja
23 Ini Kesempatan Bagus Buat Kamu
24 Mulai Ambil Tindakan
25 Kamu Sendiri yang Memulai
26 Apa Ada Sesuatu di Antara Mereka?
27 Ingin Tahu Lebih Banyak Tentang Kamu
28 Aku Janji Akan Selalu Bantu Kamu
29 Tersiksa dengan Rasa Bersalah Ini
30 Kamu Cantik Sekali
31 Jangan-jangan Kamu Hamil?
32 Ia Memang Tidak Sepadan
33 Ada Gosip Baru Apa?
34 Memperbaiki Kesalahan
35 Kalau Randy Serius?
36 Jeany Itu Cuma Sahabat
37 Cium di Pipi
38 Ada yang Mau Aku Bicarakan Sama Kamu
39 Mau Bicara Apa?
40 Apa Ini Karma Buatku?
41 Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
42 Mulai Sekarang Lupakan Kejadian Malam Itu
43 Kita Mulai Dari Awal
44 Beri Aku Kesempatan
45 Di Sini Aku Sakit
46 Dia Urusanku
47 Tolong Jaga Stevi
48 Tunggu Aku
49 Memang Tidak Pernah
50 Tidak Usah Sedih
51 Hubungan Kalian Sudah Sedekat Ini
52 Asal Saling Percaya
53 Kita Putus
54 Merasa Buruk
55 Beberapa Hari Lagi
56 Membela Selingkuhan
57 Perasaan Tidak Enak
58 Khawatir
59 Perasaan Terkhianati
60 Tidak Akan Menyerah
61 Semakin Tidak Suka
62 Aku Juga Tulus
63 Ada Syaratnya
64 Janji
65 Mendapat Kejutan
66 Perasaan Sebenarnya
67 Menepati Janji
68 Mengumumkan Status
69 Siapa yang Kamu Pilih?
70 Tolong Restui Kami
71 Berjuang untuk Masa Depan
72 Merasa Rendah Diri
73 Pekerjaan Baru
74 Kamu Harus Sehat
75 Kesalahan Besar
76 Perempuan Tidak Benar
77 Tidak Ingin Egois
78 Sampai Ketemu Lagi
79 Dua Garis Merah
80 Waktu untuk Berpikir
81 Jalan Terbaik
82 Waktunya Melupakanmu
83 Sosok Tidak Asing
84 Milik Orang Lain
85 Wajah yang Mirip
86 Memang Dekat
87 Tak Sadarkan Diri
88 Bak Disambar Petir
89 Papa Sudah Pulang
90 Kamu Perempuan Terhormat
91 Sering Melakukan
92 Tidur Bersama
93 Tiga Hari Lagi
94 Tidak Pantas
95 Menerima Masa Lalu
96 Yang Ketiga
97 Maaf Aku Khilaf
98 Punya Adik
99 Ucapan Terima Kasih dan Visual Versi Author
100 Episode Ekstra 1 Laki-Laki Paling Beruntung
101 Episode Ekstra 2 Janji Randy
102 OPEN PO BUKU KEMELUT CINTA
103 DB 1 - Aku Mau Cerai
104 DB 2 - Aku Bersedia
105 DB 3 - Antara Punya Anak dan Karir
106 DB 4 - Melanggar Kesepakatan
107 DB 5 - Pertemuan Pertama
108 DB 6 - Pisah Ranjang
109 DB 7 - Tanggung Jawab Anak
110 DB 8 - Menghapus Utang Budi
111 DB 9 - Sebuah Kesempatan
112 DB 10 - Mengambil Keputusan
113 DB 11 - Kamu Salah Paham
114 DB 12 - Belum Percaya
115 DB 13 - Ya, Aku Percaya
116 DB 14 - Yang Penting Aku dan Kamu Bahagia
117 DB 15 - Setelah Malam yang Panjang
118 DB 16 - Panggilan Mendadak
119 DB 17 - Di Kantor Suami
120 DB 18 - Sering Berbohong?
121 DB 19 - Bercerailah dengan Revan
122 DB 20 - Bukan Perempuan Sembarangan
123 DB 21 - Tidak Bisa Diajak Bicara Baik-Baik
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Aku Pasti Menjagamu
2
Separuh Kebenaran
3
Apa Salahku Padamu?
4
Mulai Sekarang Kita Sahabat
5
Sahabat Kevin Sahabatku Juga
6
Aku Tidak Bisa Ikut
7
Bukan Begitu Maksudku
8
Temani Aku Nonton
9
Bayar Dulu Hutangmu
10
Kenapa Harus Jeany?
11
Sejak Kapan Kamu Suka Aku?
12
Mengapa Masih Mengingatnya?
13
Telah Merasa Nyaman Dengannya
14
Pacar Kevin Bukan Aku, Tapi Dia
15
Kamu Harus Jaga Jarak Dari Kevin
16
Bantu Aku Mendekati Jeany
17
Ia Memegang Kartu As Jeany
18
Maukah Jadi Babysitter?
19
Tidak Usah Takut, Ada Aku
20
Hanya Merasa Bersalah, Tidak Lebih
21
Akhirnya Datang Juga Walaupun Terlambat
22
Kamu Tinggal di Sini Saja
23
Ini Kesempatan Bagus Buat Kamu
24
Mulai Ambil Tindakan
25
Kamu Sendiri yang Memulai
26
Apa Ada Sesuatu di Antara Mereka?
27
Ingin Tahu Lebih Banyak Tentang Kamu
28
Aku Janji Akan Selalu Bantu Kamu
29
Tersiksa dengan Rasa Bersalah Ini
30
Kamu Cantik Sekali
31
Jangan-jangan Kamu Hamil?
32
Ia Memang Tidak Sepadan
33
Ada Gosip Baru Apa?
34
Memperbaiki Kesalahan
35
Kalau Randy Serius?
36
Jeany Itu Cuma Sahabat
37
Cium di Pipi
38
Ada yang Mau Aku Bicarakan Sama Kamu
39
Mau Bicara Apa?
40
Apa Ini Karma Buatku?
41
Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
42
Mulai Sekarang Lupakan Kejadian Malam Itu
43
Kita Mulai Dari Awal
44
Beri Aku Kesempatan
45
Di Sini Aku Sakit
46
Dia Urusanku
47
Tolong Jaga Stevi
48
Tunggu Aku
49
Memang Tidak Pernah
50
Tidak Usah Sedih
51
Hubungan Kalian Sudah Sedekat Ini
52
Asal Saling Percaya
53
Kita Putus
54
Merasa Buruk
55
Beberapa Hari Lagi
56
Membela Selingkuhan
57
Perasaan Tidak Enak
58
Khawatir
59
Perasaan Terkhianati
60
Tidak Akan Menyerah
61
Semakin Tidak Suka
62
Aku Juga Tulus
63
Ada Syaratnya
64
Janji
65
Mendapat Kejutan
66
Perasaan Sebenarnya
67
Menepati Janji
68
Mengumumkan Status
69
Siapa yang Kamu Pilih?
70
Tolong Restui Kami
71
Berjuang untuk Masa Depan
72
Merasa Rendah Diri
73
Pekerjaan Baru
74
Kamu Harus Sehat
75
Kesalahan Besar
76
Perempuan Tidak Benar
77
Tidak Ingin Egois
78
Sampai Ketemu Lagi
79
Dua Garis Merah
80
Waktu untuk Berpikir
81
Jalan Terbaik
82
Waktunya Melupakanmu
83
Sosok Tidak Asing
84
Milik Orang Lain
85
Wajah yang Mirip
86
Memang Dekat
87
Tak Sadarkan Diri
88
Bak Disambar Petir
89
Papa Sudah Pulang
90
Kamu Perempuan Terhormat
91
Sering Melakukan
92
Tidur Bersama
93
Tiga Hari Lagi
94
Tidak Pantas
95
Menerima Masa Lalu
96
Yang Ketiga
97
Maaf Aku Khilaf
98
Punya Adik
99
Ucapan Terima Kasih dan Visual Versi Author
100
Episode Ekstra 1 Laki-Laki Paling Beruntung
101
Episode Ekstra 2 Janji Randy
102
OPEN PO BUKU KEMELUT CINTA
103
DB 1 - Aku Mau Cerai
104
DB 2 - Aku Bersedia
105
DB 3 - Antara Punya Anak dan Karir
106
DB 4 - Melanggar Kesepakatan
107
DB 5 - Pertemuan Pertama
108
DB 6 - Pisah Ranjang
109
DB 7 - Tanggung Jawab Anak
110
DB 8 - Menghapus Utang Budi
111
DB 9 - Sebuah Kesempatan
112
DB 10 - Mengambil Keputusan
113
DB 11 - Kamu Salah Paham
114
DB 12 - Belum Percaya
115
DB 13 - Ya, Aku Percaya
116
DB 14 - Yang Penting Aku dan Kamu Bahagia
117
DB 15 - Setelah Malam yang Panjang
118
DB 16 - Panggilan Mendadak
119
DB 17 - Di Kantor Suami
120
DB 18 - Sering Berbohong?
121
DB 19 - Bercerailah dengan Revan
122
DB 20 - Bukan Perempuan Sembarangan
123
DB 21 - Tidak Bisa Diajak Bicara Baik-Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!