Perfect Merriage: Lisa Ft Scoups
9
Siang harinya, Gelora mulai memasak makanan untuk Arsaka. Mengingat suaminya itu minta diantarkan makan siang untuk pertama kalinya, Gelora tak ingin Arsaka kecewa.
Gelora menoleh ke bawah, Dimana Lea datang dengan teddy bear nya di tangannya.
Gelora Mikhayla
Ada apa sayang?
Lea Bimantara
Tumben buna masak, buat siapa?
Gelora Mikhayla
Buat ayah, buna mau ke kantor ayah nanti
Gelora Mikhayla
Lea mau ikut
Lea, gadis kecil itu mengangguk semangat. Gelora ikut tersenyum melihat putri kecilnya ceria lagi.
Gelora Mikhayla
Baikla, kalau begitu Lea mandi gih
Gelora Mikhayla
Bunda masih harus nyiapin masakan ini
Lea mengangguk kemudian pergi dari sana. Tak lupa gadis kecil itu mengecup pipi Gelora sebelum ia pergi
Gelora melanjutkan kegiatan memasaknya. Gadis itu terlihat sangat cekatan seakan sudah biasa memasak dan dapur adalah dunianya.
Setelah 1 jam, akhirnya Gelora selesai dengan masakannya.
Ia segera menyiapkan bekal Arsaka lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Setelah selesai dengan persiapannya, Gelora pergi menuju kamar putrinya.
Gelora Mikhayla
Sudah selesai sayang?
Lea Bimantara
Udah bun, cuma rambut Lea belum dibenerin
Gelora Mikhayla
sini, buna rapikan
Lea duduk di atas kursi dan Gelora mulai menata rambut anaknya itu.
Gelora Mikhayla
Sudah selesai, sekarang kita pergi
Gelora Mikhayla
Ayah pasti udah nunggu kita
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya ibu dan anak itu sampai di depan sebuah bangunan tinggi dan besar
Gelora Mikhayla
(Besar banget dan mewah)
Gelora Mikhayla
Iya sayang
Gelora dan Lea memasuki perusahaan, Gelora menghampiri resepsionis
Gelora Mikhayla
Arsakanya ada?
???
siapa kamu? Lancang sekali memanggil Pak CEO dengan nama!
Gelora Mikhayla
Maaf sebelumnya, saya sudah memiliki janji dengan Arsaka
Lea Bimantara
Buna.. Ayo ke ruangan ayah
???
Tidak usah mengaku-ngaku anaknya pak CEO ya!
Gelora Mikhayla
permisi! saya sudah punya janji Dengan CEO kalian! [Mencoba sabar]
Gelora mencoba tetap sabar menghadapi resepsionis suaminya ini. Walaupun rasa kesalnya sudah memuncak, namun ia mencoba menghormatinya
???
Saya gak percaya! udah banyak yang seperti anda mbak!
Gelora Mikhayla
Saya istrinya! saya mau ketemu suami saya!
???
Gak usah ngaku-ngaku jadi istrinya mbak!!
???
Saya yakin mbaknya cuma ngaku-ngaku! Dia itu calon suami saya
Perkataan resepsionis itu berhasil membuat ibu dan anak itu melotot. Dengan cekatan Lea langsung melemparkan sendalnya ke wajah resepsionis itu.
Lea Bimantara
Rasain! beraninya ngaku-ngaku istrinya ayah!
Lea Bimantara
istri ayah cuma Buna!
Gelora Mikhayla
Lea.. [mencoba menghentikan Lea]
???
Sialan kamu! dasar anak sialan! [Mendorong Lea]
Pertengkaran itu tentu saja tak luput dari perhatian karyawan lainnya.
Mereka bertiga menjadi tontonan para Karyawan.
Gelora yang melihat Resepsionis itu mendorong Lea seketika emosi.
Tanpa sadar ia melemparkan bekal Arsaka yang ia siapkan ke wajah resepsionis itu.
Gelora Mikhayla
KAMU YANG SIALAN!
Gelora Mikhayla
BERANINYA DORONG ANAK SAYA!! KAMU KIRA KAMU SIAPA?!
Dengan berani Gelora mendorong wanita itu. Kemudian menjambak rambutnya dengan kuat.
Gelora Mikhayla
Saya gak Terima kamu sakitin anak saya! Dasar wanita sialan!
Gelora terhenti ketika mendengar suara Lea yang bergetar
Gadis itu terlihat akan menangis sambil terduduk di lantai. Gelora langsung beralih ke Lea dan menggendong gadis kecil itu.
Gelora Mikhayla
Maaf ya sayang, maafin buna teledor jagain kamu
Gelora Mikhayla
Maaf sayang
gelora menenangkan Lea yang berada di gendongannya. Hingga tak sadar jika resepsionis itu bersiap untuk menyerangnya lagi
Gelora Mikhayla
Tenang kita akan ketemu aya-
Tubuh Gelora oleh karena mendapat dorongan tiba-tiba. Namun Gelora tetap berusaha untuk melindungi Lea yang berada di gendongan nya
alhasil Agar Lea tetap aman, Kepala Gelora menjadi sasaran nya. Kepalanya terbentur ke sudut meja dan tubuhnya terjatuh dengan Lea yang berada di atasnya.
Gelora Mikhayla
Le-lea, ka-kamu ga papa sayang?
Lea Bimantara
Buna! Buna janga tutup mata!
Lea Bimantara
Ayah.. tolong!
Lea menangis tersedu-sedu. Ia berusaha menggoyangkan tubuh Gelora agar buna-nya itu tetap sadar.
Gelora Mikhayla
[Kesadaran mulai hilang]
Comments