EPS 3 - Kehidupan Rumah Tangga

Ting Nong.. Ting Nong...

Aris memencet bel rumahnya. Namun tak ada suara dari dalam rumah.

Tok... Tok... Tok...

"Ressaa... sayang, buka pintunya, ini aku."

Hening. Tampak tak ada orang dirumah. Aris segera membuka ponselnya dan mencari kontak Ressa, yang merupakan istrinya. Aris segera menelpon Resaa.

"Nomer yang anda hubungi, sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi." Aris segera menutup teleponnya.

"Tok... Tok... Tok.. Ressa, apa kamu ada didalam?"

Masih tak ada suara, merasa cemas karena tak ada jawaban dari dalam rumah dan ponsel istrinya tidak aktif. Aris kembali masuk ke mobilnya dan menuju pos satpam untuk menanyakan apakah Ressan terlihat pergi atau tidak.

Sesampainya di Pos satpam, dia segera turun dan berjalan memasuki kantor pos satpam.

"Malam pak, permisi,"

Terlihat ada seorang laki-laki berseragam keamanan sedang menyeruput kopi panas dan langsung meletakkan kopinya begitu mendengar suara Aris.

"Wah ada pak Aris, selamat malam pak! Ada yang bisa saya bantu?" Pak satpam menyapa Aris yang menghampirinya tengah malam.

"Saya mau tanya pak, apa bapak lihat istri saya Ressa, apa dia terlihat keluar atau ada dirumah?"

"Oh bu Ressa tadi sore saya lihat keluar pak naik motor, mungkin sama ojek online, kalau kembali kesininya saya belum lihat pak." Ucap pak satpam

Aris terheran, Ressa tak pernah pergi dari rumah tanpa seizinnya. Terakhir berkomunikasi via telepon tadi siang, Ressa mengatakan ada dirumah sedang packing barang pesenan online shop-nya.

"Baiklah pak, terimakasih, maaf saya mengganggu waktunya. saya pamit dulu," Ucap Aris pamit kepada pak satpam. Aris kembali menuju rumahnya. Dia mengendarai mobil perlahan sambil memikirkan segala kemungkinan kemana perginya Ressa, hingga tengah malam seperti ini belum kembali.

Aris akan memberikan kejutan kepada Ressa istrinya karena besok adalah hari pernikahan mereka yang ke-5, Ressa tidak mengetahui Aris akan pulang dari luar kota malam ini.

Saat ditengah perjalanan ke rumah, terlihat Istri Aris, Ressa menaiki motor dibonceng oleh seorang laki-laki, Ressa turun dirumah yang agak jauh dari rumahnya.

Terlihat Ressa akrab sekali dengan laki-laki itu sampai Ressa mencium tangannya ketika laki-laki itu hendak pergi. Lalu Ressa berjalan menuju rumahnya bersamaan dengan mobil Aris yang sampai dan mengklakson membuat Ressa terkejut.

"Tiiinnn"

Ressa terkejut dan langsung berbalik. Aris keluar dari mobil dan menatap Ressa.

"Mas udah pulang, kenapa gak kabarin aku,"

Ressa terlihat gugup dan kaget melihat Aris. Aris mengeluarkan barang-barangnya dari bagasi mobil lalu berjalan menghampiri Ressa.

"Dari mana kamu?" Tanya Aris dengan tegas

"Kita ngobrol didalem ya,"

Ressa segera merogoh tas kecilnya dan mengambil kunci, lalu segera membuka-kan pintu untuk suaminya. Setelah masuk Ressa segera membawa koper Aris ke kamar dan hendak membereskannya.

Tiba tiba Aris menarik tangan Ressa,

"Kamu dari mana?" Aris melotot. Memandang istrinya penuh tanya, dia ingin segera mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya.

Ressa menghela nafas, lalu melepas genggaman tangan Aris.

"Sakit Mas, aku habis antar paket ke ekspedisi."

Aris tak percaya dan langsung bertanya lagi

"Lalu, siapa laki-laki yang tadi?"

"Bukan siapa-siapa," Jawab Ressa ketus dan menghindar dengan masuk ke kamar mandi dan pergi mandi.

Aris merasa kesal dan cemburu, kado yang sudah dia siapkan serta buket bunga yang besar yang ada dimobil pun segera dia ambil, lalu dia menaruhnya dikamar tidurnya.

Aris berjalan dengan perasaan kecewa masuk ke kamar anak yang kosong, kamar itu berisi harapan Aris dan Ressa untuk segera memiliki momongan.

Aris mengunci pintu dan berbaring dikasur yang tak pernah ditempati itu.

Selesai mandi, Ressa masuk ke kamar dan terkesima melihat buket bunga yang begitu besar dan satu set perhiasan emas 24 karat dengan tulisan,

"*I love you istriku, mari kita berusaha lebih keras agar tak kesepian terus, salam cinta, Aris"

Ressa menghe*la nafas dan menyimpan hadiah dan buket bunga itu ditempat yang lebih aman. Lalu dia mencari Aris dan mencoba membuka pintu kamar anak yang ditempati Aris.

"Mas.. buka dong, jangan kayak anak kecil ah, gitu doang marah" tegas Ressa.

Hening. Aris sudah tertidur pulas tanpa mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Ressa mengetuk beberapa kali hingga akhirnya...

"Mas, buka dong, kamu nih gak dewasa-dewasa, marah aja ngumpet. terserah kamu deh, aku mau tidur duluan,"

Ressa pergi ke kamarnya kemudian bersiap tidur.

"Besok juga pasti baik lagi, dasar Mas Aris, kayak bocah aja," Batin Ressa.

Kemudian Ressa pun tertidur pulas begitupun dengan Aris.

Keesokan harinya, Aris terbangun pagi sekali, dan teringat acara gowes pagi ini. Dia segera bersiap dan berangkat ke kantor dengan membawa sepedanya di mobil.

◇◇◇

Setibanya di hotel.

"Pak Wisnu, bagaimana persiapan acaranya?" Tanya Aris dengan terburu-buru melihat hampir semua peserta sudah bersiap didepan hotel.

"Sudah selesai pak, tinggal harus cek logistik minuman, makanan dan obat-obatan"

"Baik, mari kita cek," Aris dan Wisnu segera menuju gudang dan mempersiapkan armada pengangkut untuk logistik yang diperlukan.

Sementara itu Aira yang sudah bersiap dibarisan depan, sedang mengikat kuncir kuda rambutnya yang hitam panjang. Aira menggunakan setelan kaos pesepeda berwarna abu tua - hitam. Membuatnya terlihat anggun dipadukan dengan sepatu berwarna hitam pula. Tak lupa Aira menggunakan perlengkapan bersepeda agar tetap aman selama bersepeda.

"Baiklah bapak dan ibu sekalian. Perkenalkan saya Aris Rahman, ketua Acara Gowess kali ini, saya akan menerangkan kepada bapak dan ibu semua mengenai prosedur dan rute yang akan kita semua tempuh. mohon untuk didengarkan dengan seksama. kita akan berjalan menuju.... . . . . ." Aris memberikan pengumuman dihadapan semua peserta gowes.

Namun Aira terkesima, dia tak mendengarkan dengan jelas apa yang Aris sampaikan. yang dilihat hanya wajah Aris, rambut, mata, bibir dan kulitnya yang berkilau diterpa cahaya matahari pagi. terlihat begitu tampan dimata Aira.

Acara pun dimulai dengan meriah, para peserta tertib melaksanakan acara dijalan. Aira sangat senang karena akhirnya bisa bersepeda dengan sepeda barunya bersamaan dengan acara gowes.

Ini merupakan hari kedua bagi Aira di Surabaya. setelah kecewa karena kemarin tak dapat bersepeda. Aira merasa riang gembira pagi ini.

◇◇◇

Kediaman Ressa dan Aris

"Mas bangun, aku udah siapin sarapan dimeja, aku ke depan dulu mau ya sebentar,"

Hening tak ada jawaban.

"Mas?"

Ressa memastikan dengan menghampiri kamar anak dan mengetuk pintunya. Tetap hening tak ada jawaban. Dibukanya pintu itu yang sudah tak terkunci dan didapatinya ruangan itu kosong. Melihat suaminya tak ada, Ressa berjalan ke parkiran dan benar saja, mobil suaminya sudah tidak ada.

"Kapan perginya?" Gumam Ressa terheran.

Akhirnya sarapan yang telah dibuat itu dia masukan ke kulkas. Ressa pun segera menuju gudang tempat penyimpanan barang dagangan onlineshopnya dan mulai menyalakan Komputer untuk menerima pesanan. Benar saja, begitu Ressa membuka aplikasi online shopnya ratusan pesanan menunggu untuk dikirimkan.

Aktivitas Ressa selalu padat untuk online shopnya. mulai dari melayani pelanggan, packaging barang, dan memastikan barang dikirim oleh ekspedisi dia lakukan semua sendiri. Aris sering kali memintanya untuk memperkerjakan seorang untuk membantunya. Namun Ressa selalu menolak. Dia lebih suka melakukannya sendiri.

Namun Aris selalu merasa di nomer dua-kan oleh Ressa, karena Ressa sering kali lebih mementingkan Online-shopnya.

◇◇◇

Note : Update tiap hari jam 20.00

Makasih yang sudah baca ♡ Mohon kritik dan sarannya ya.

Episodes
1 Kenyataan
2 EPS 1 - Menari Bersama Rembulan
3 EPS 2 - Menari Bersama Rembulan
4 EPS 3 - Kehidupan Rumah Tangga
5 EPS 4 - Bersepeda
6 EPS 5 - KESALAHAN 18+
7 EPS 6 - KESALAHAN 2 - 18+
8 EPS 7 - BUKAN KESALAHAN
9 EPS 8 - BUKAN KESALAHAN 2
10 EPS 9 - Pertemuan
11 EPS 10 - Perkenalan dikampus
12 EPS 11 - Bersepeda lagi
13 Eps 12 - Cemburu Membakar Akal
14 Eps 13 - Dalam Perjalanan
15 Eps 14 - Cinta Itu Apa?
16 Eps 15 - Tak Berarti
17 Eps 16 - Bimbang
18 Eps 17 - Ragu
19 Eps 18 - Mungkin Karena Cinta
20 Eps 19 - Terbayang
21 Eps 20 - Menelaah Asa
22 Eps 21 - Cinta Tulus Ergy
23 Eps 22 - Rindu
24 EPS 23 - KEPOLOSAN AIRA
25 EPS 24 - SIAPA DIA?
26 EPS 25 - PIKNIK
27 EPS 26- PIKNIK
28 EPS 27 - TENTANG MEYLANI
29 EPS 28 - KELUARGA MEYLANI
30 EPS 29 - PUTUS ASA
31 EPS 30 - KASIH SAYANG ORANG TUA
32 EPS 31 - RELUNG RINDU
33 EPS 32 - MAKAN MALAM KELUARGA
34 EPS 33 - Berartikah Aku Bagimu?
35 EPS 34 - Pertengkaran
36 EPS 35 - Kenyataan tetap harus diterima
37 EPS 36 - Mobil Baru Aira
38 EPS 37 - Jangan Seenaknya
39 EPS 38 - Antara Suami dan Istri
40 EPS 39 - Jalan jalan pagi
41 EPS 40 - Hampir ketahuan
42 Special Q&A, Plus Kritik dan saran
43 Eps 41 - Sendirian
44 EPS 42 - Hancur
45 EPS 43 - Cermin Retak
46 EPS 44 - Salah Siapa?
47 EPS 45 - HAMIL
48 EPS 46 - PRIA MISTERIUS
49 EPS 47 - AMBRUK
50 EPS 48 - EGOIS
51 EPS 49 -AMARAH
52 EPS 50 - RENCANA
53 EPS 51 - KEBOHONGAN
54 EPS 52
55 EPS 53
56 EPS 54
57 EPS 55
58 EPS 56
59 EPS 57
60 EPS 58
61 Eps 59
62 EPS 60
63 EPS 61
64 EPS 62
65 EPS 63
66 EPS 64
67 EPS 65
68 EPS 66
69 EPS 67
70 EPS 68
71 EPS 69
72 EPS 70
73 EPS 71
74 EPS 72
75 EPS 73
76 EPS 74
77 EPS 75
78 EPS 76
79 EPS 77
80 SEASON 2 - EPS 1
81 SEASON 2 - EPS 2
82 SEASON 2 - EPS 3
83 SEASON 2 - EPS 4
84 SEASON 2 - EPS 5
85 SEASON 2 - EPS 6
86 SEASON 2 - EPS 7
87 SEASON 2 - EPS 8
88 SEASON 2 - EPS 9
89 SEASON 2 - EPS 10
90 SEASON 2 - EPS 11
91 SEASON 2 EPS 12
92 SEASON 2 - EPS 13
93 SEASON 2 - EPS 14
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kenyataan
2
EPS 1 - Menari Bersama Rembulan
3
EPS 2 - Menari Bersama Rembulan
4
EPS 3 - Kehidupan Rumah Tangga
5
EPS 4 - Bersepeda
6
EPS 5 - KESALAHAN 18+
7
EPS 6 - KESALAHAN 2 - 18+
8
EPS 7 - BUKAN KESALAHAN
9
EPS 8 - BUKAN KESALAHAN 2
10
EPS 9 - Pertemuan
11
EPS 10 - Perkenalan dikampus
12
EPS 11 - Bersepeda lagi
13
Eps 12 - Cemburu Membakar Akal
14
Eps 13 - Dalam Perjalanan
15
Eps 14 - Cinta Itu Apa?
16
Eps 15 - Tak Berarti
17
Eps 16 - Bimbang
18
Eps 17 - Ragu
19
Eps 18 - Mungkin Karena Cinta
20
Eps 19 - Terbayang
21
Eps 20 - Menelaah Asa
22
Eps 21 - Cinta Tulus Ergy
23
Eps 22 - Rindu
24
EPS 23 - KEPOLOSAN AIRA
25
EPS 24 - SIAPA DIA?
26
EPS 25 - PIKNIK
27
EPS 26- PIKNIK
28
EPS 27 - TENTANG MEYLANI
29
EPS 28 - KELUARGA MEYLANI
30
EPS 29 - PUTUS ASA
31
EPS 30 - KASIH SAYANG ORANG TUA
32
EPS 31 - RELUNG RINDU
33
EPS 32 - MAKAN MALAM KELUARGA
34
EPS 33 - Berartikah Aku Bagimu?
35
EPS 34 - Pertengkaran
36
EPS 35 - Kenyataan tetap harus diterima
37
EPS 36 - Mobil Baru Aira
38
EPS 37 - Jangan Seenaknya
39
EPS 38 - Antara Suami dan Istri
40
EPS 39 - Jalan jalan pagi
41
EPS 40 - Hampir ketahuan
42
Special Q&A, Plus Kritik dan saran
43
Eps 41 - Sendirian
44
EPS 42 - Hancur
45
EPS 43 - Cermin Retak
46
EPS 44 - Salah Siapa?
47
EPS 45 - HAMIL
48
EPS 46 - PRIA MISTERIUS
49
EPS 47 - AMBRUK
50
EPS 48 - EGOIS
51
EPS 49 -AMARAH
52
EPS 50 - RENCANA
53
EPS 51 - KEBOHONGAN
54
EPS 52
55
EPS 53
56
EPS 54
57
EPS 55
58
EPS 56
59
EPS 57
60
EPS 58
61
Eps 59
62
EPS 60
63
EPS 61
64
EPS 62
65
EPS 63
66
EPS 64
67
EPS 65
68
EPS 66
69
EPS 67
70
EPS 68
71
EPS 69
72
EPS 70
73
EPS 71
74
EPS 72
75
EPS 73
76
EPS 74
77
EPS 75
78
EPS 76
79
EPS 77
80
SEASON 2 - EPS 1
81
SEASON 2 - EPS 2
82
SEASON 2 - EPS 3
83
SEASON 2 - EPS 4
84
SEASON 2 - EPS 5
85
SEASON 2 - EPS 6
86
SEASON 2 - EPS 7
87
SEASON 2 - EPS 8
88
SEASON 2 - EPS 9
89
SEASON 2 - EPS 10
90
SEASON 2 - EPS 11
91
SEASON 2 EPS 12
92
SEASON 2 - EPS 13
93
SEASON 2 - EPS 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!